You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Pembangkit gelombang sinius merupakan instrument utama yang perlu ada dalam tipa bengkel desain elektronika. Misalnya diperlukan untuk pengujian rangkaian audio HoFi yang memerlukan sinyal sinusoidak sebagia input. Ada banyak tipe osilator yang dikenal sesuai dengan nama penemunya antara lian Amstrong, Colpitts, Hartley dan lain sebagainya. Namun pada tulisan kali ini akan disampaikan osilator Wien-Bridge yang dapat direalisasikan dengan satu Op-Amp dan beberapa komponen pasif.

B. Batasan Masalah Penyusun membatasi makalah ini karena keterbatasan waktu dan ilmu sehingga membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Pengertian Wien Bridge Oscilator
2. Syarat Membangun Rangkaian Osilator

3. Frekuensi Output

C. Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah disebutkan penyusun memiliki rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. apa yang dimaksud Wien Bridge Oscilator? 2. bagaimana Membangun Rangkaian Osilator? 3. bagaimana Frekuensi Output Wien Bridge Oscilator ?

D. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini untuk medeskripsikan: 1. Pengertian Wien Bridge Oscilator
2. Syarat Membangun Rangkaian Osilator 3. Frekuensi Output

BAB II ISI 2.1 Pengertian Wien Bridge Oscilator

Gambar 1 : Wien Bridge Oscilator

Osilator Jembatan Wien (Wien Bridge Oscilator) biasa digunakan untuk membangkitkan frekuensi tanpa memerlukan sinyal input, dengan jangkauan frekuensi dari 5 Hz sampai kira-kira 1 MHz. Osilator ini menggunakan umpan balik negative dan umpan balik positif. Umpan balik positif di feed back melalui jaringan lead lag ke input non inverting, sedangkan umpan balik negative melalui pembagi tegangan ke input inverting.

2. 2. Syarat Membangun Rangkaian Osilator Syarat yang harus dipenuhi untuk membangun rangkaian osilator jembatan wien ini adalah penentuan besarnya Resistor dan Kapasitor penentu frekuensi output. Harga dari R2 harus sama

dengan R3, dan C1 harus sama dengan C2. Untuk selanjutnya kita sebut komponen penentu frekuensi ini masing-masing dengan R dan C.

Untuk rangkaian ini besarnya R dan C diatur sedemikian rupa sehingga frekuensi outputnya minimal sebesar 1 KHz. Sebab bila kurang dari 1 KHz maka akan menyebabkan rangkaian menjadi tidak stabil, akibatnya pembacaan menjadi tidak akurat dan terpengaruh waktu.

Untuk membentuk gelombang sinus yang benar-benar mulus, maka setiap kali pengukuran maka harus dipastikan variable resistor R4 dalam keadaan nol, kemudian sedikit semi sedikit diputar sehingga penguatannya = 1 dan amplitudo menjadi constant. Zener yang digunakan adalah Zener 5,1 Volt. Vout yang keluar dari pin 1 IC Op-amp ini akan menghasilkan tegangan kurang lebih 20 Vpp.

2.3. Frekuensi Output Adapun frekuensi output dari rangkaian Osilator Jembatan Wien ini ditentukan dengan rumus sbb :

f. out = 1 / (2 phi R C) = 1 / [2 (3,14) (1 x 103) (0,03 x 10-6)] = 1 / [0,1884 x 10-3] = 5,3 KHz

Gambar 2 : Simulasi frek. output yang digenerate Wien Bridge Osc Pada software MultiSim 2001

BAB III PENUTUP Simpulan Rangkaian oscillator wien diatas menggunakan IC Op-amp sebagai komponen pembangun jembatan. Pada dasarnya rangkaian oscillator diatas tidak terlepas dari sifat rangkaian penguatan op-amp pada umumnya. Hanya saja memanfaatkan sifat pengisian dan pengosongan kapasitor sebagai pencipta kondisi ayunan sinyal. Coba lihat pada input positif opamp, sinyal input diperoleh dari pembagian tegangan antara rangkaian resonansi RC seri dan RC parallel. Dimana dari rangkaian inilah proses pembangkitan sinyal yang berbentuk sinusoidal.

You might also like