You are on page 1of 28

MAKALAH ALAT BERAT

EXCAVATOR

DISUSUN OLEH: AKHMAD MALADI AKBAR 3110120038 3 SIPIL 2SORE

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan Makalah Alat Berat ini.

Dimana pembuatan Makalah Alat Berat ini dimaksudkan sebagai hasil observasi mahasiswa terhadap penggunaan alat berat di pekerjaan konstruksi sipil yang ada di lapangan, khususnya penggunaan Alat berat EXCAVATOR.Selain itu, pembuatan makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis untuk mempelajari kegunaan dan produktivitas alat berat dalam suatu pekerjaan.

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang terlibat didalamnya.Karena itu, penulis senantiasa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kusumo Drajat S, Ir. Msi.selakudosen pengajar sekaligus pembimbing.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta ketidaksempurnaan, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk karya selanjutnya.Dan semogalaporan ini dapat bermanfaat bagi semua rekan mahasiswa.

Depok, Mei 2013

Penulis

EXCAVATOR 1. DEFINISI : Excavatoratau sering juga disebut Backhoe adalah alat yang fungsi utamanya untuk mengeruk dan menggali tanah / materi dengan menggunakan bucket yang terpasang pada lengan / arm. Selain itu excavator juga dapat diaplikasikan untuk menghancurkan batuan (hammering) atau mengebor (drilling), dsb. Sesuai dengan namanya (excavation), alat berat ini memiliki fungsi utama untuk pekerjaan penggalian.Namun tidak terbatas itu saja, excavator juga bisa melakukan pekerjaan konstruksi seperti membuat kemiringan (sloping), memuat dumptruck (loading), pemecah batu (breaker), dan sebagainya.Karena perannya multifungsi, maka excavator selalu ditampilkan dalam segala jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air. Excavator pertama kalinya diciptakan pada tahun 1835 oleh seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat yang masih berumur 22 tahun bernama William Smith Otis. Pada awalnya excavator hanya bisa berjalan di atas rel kereta api dengan dimotori oleh mesin uap dan digunakan untuk pekerjaan penggalian pembuatan jalan kereta api. Kemudian pada tahun 1839 Otis menerima hak patent atas karya temuannya ini. Namun, tidak berapa lama sang penemu excavator ini meninggal dunia di usia yang ke 26 tahun. Pada tahun 1940 tercatat ada 7 unit excavator karya William Smith Otis dan merupakan excavator pertama yang ada di muka bumi. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya manusia menciptakan excavator dengan menggunakan teknologi modern, yang pada awalnya excavator hanya digerakkan dengan mesin uap dan berjalan di atas rel kereta api serta hanya bisa berputar sejauh 90 derajat. Di Indonesia, excavator sering disebut bego/beko, yang diambil dari bahasa inggris backhoe yang berarti aktor belakang. Backhoe sendiri adalah excavator mini yang ditempelkan di belakang mesin tracktor dan biasanya digunakan untuk pekerjaan lahan-lahan pertanian di Amerika Serikat. Yang termasuk di dalam alat gali adalah backhoe, power shovel atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-a;at penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak.

Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu. Excavator banyak digunakan untuk: 1) Menggali parit, lubang, dan pondasi 2) Penghancuran gedung 3) Meratakan permukaan tanah 4) Mengangkat dan memindahkan material 5) Mengeruk sungai 6) Pertambangan

Beberapa bidang industri yang menggunakannya antara lain konstruksi, pertambangan, infrastruktur, dan sebagainya.

2. JENIS EXCAVATOR

Boom/Stick Option A. SHIPPING LENGTH OF UNIT 31.5 ft in 9605 mm C. SHIPPING HEIGHT OF UNIT 10.4 ft in 3180 mm I. MAX CUTTING HEIGHT 31.7 ft in 9670 mm J. MAX LOADING HEIGHT 22.4 ft in 6830 mm K. MAX REACH ALONG GROUND 30.3 ft in 9250 mm L. MAX VERTICAL WALL DIGGING DEPTH 17.4 ft in 5300 mm M. MAX DIGGING DEPTH 20.3 ft in 6180 mm DimensionsB. WIDTH TO OUTSIDE OF TRACKS 9.8 ft in 2990 mm D. LENGTH OF TRACK ON GROUND 12 ft in 3660 mm E. GROUND CLEARANCE 1.5 ft in 450 mm G. HEIGHT TO TOP OF CAB 9.7 ft in 2950 mm H. TAIL SWING RADIUS 9 ft in 2750 mm O. COUNTERWEIGHT CLEARANCE 3.4 ft in 1030 mm Undercarriage F. TRACK GAUGE 7.8 ft in 2390 mm N. SHOE SIZE 23.6 in 600 mm Bagian depan mesin paling menonjol.Bagian bawah disebut Boom, Lengan bagian tengah , dan bagian ujung, yang digunakan untuk pekerjaan penggalian, ini disebut sebagai Bucket . Bucket ini dapat digantikan dengan lampiran lain untuk melakukan berbagai tu gas, mulai dari teknik sipil untuk bekerja pembongkaran bangunan aplikasi dan perlengkapanya.

Dengan adanya Perbedaan Kebutuhan dari masing masing bidang industri, maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan berbagai jenis excavator berdasarkan fungsinya. Excavator diklasifikasikan berdasarkan jenis bucketnya diantaranya yaitu sebagai berikut:

1) Standard bucket merupakan jenis yang paling banyak digunakan karena penggunaanya yang fleksible untuk beberapa kondisi pekerjaan.

Gambar 2.1 Standard bucket

2) Ripper bucket cocok digunakan untuk menggali lapisan bebatuan atau tanah liat yang keras. Bucket jenis ini memiliki penetrasi yang cukup dalam.

Gambar 2.2 Ripper Bucket

3) Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran atau kanal irigasi.

Gambar 2.3 Trapezoidal bucket

4) Slope finishing bucket digunakan untuk meratakan permukaan tanah kerena memiliki bucket yang datar dan lebar. Biasa digunakan untuk meratakan jalan, kanal, sisi lereng, sisi sungai, dll.

Gambar 2.4 Slope finishing bucket

5) Ditch cleaning bucket cocok digunakan untuk membersihkan sungai atau mengeruk lumpur dari dasar sungai. Bucket ini memiliki beberapa lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.

Gambar 2.5 Ditch cleaning bucket

6) Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk digali terutama yang memiliki lahan bebatuan dan digunakan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Gambar 2.6 Single shank ripper

7) Three shank ripper merupakan alat yang efisien untuk menggali batu pada lereng, mengahancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Gambar 2.7 Three shank ripper

8) Clamshell bucket digunakan untuk memindahkan material.

Gambar 2.8 Clamshell bucket

9) Coal bucket dan chip bucket sangat efisien dan aman ketika digunakan untuk menangani material seperti batubara, pecahan batu, dll.

Gambar 2.9 Chip bucket

10) Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur beton, lereng, bendungan, dll.

Gambar 2.10 Spike hammer

11) Grapple digunakan untuk mengangkat batang kayu.

Gambar 2.11 Grapple 12) Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan bahan yang terbuat dari logam.

Gambar 2.12 Lifting magnet

13) Scrap grapple digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material dengan bentuk yang tidak beraturan. Memiliki empat buah cakar yang dapat membuka dan menutup dengan silinder hidrolik masing-masing.

Gambar 2.13 Scrap grapple

14) Magnet fork excavator yang didasarkan pada lifting magnet dan fork yang memberikan performa pengoperasian dalam penanganan potongan-potongan material yaitu dengan mengkombinasikan gaya magnet dan gaya penekanan fork.

Gambar 2.14 Magnet fork excavator

Bucket yang berbeda akan berpengaruh terhadap komponen-komponen yang lainnya, terutama tingkat pembebanan yang berbeda. Sehingga desain pada excavator dapat berubah menyesuaikan jenis dan bentuk dari bucket.

3. ALAT PENGGALI HIDROLIS Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali hidrolis memiliki bucket yang dipasangkan di depannya. Yang dimaksud dengan alat penggali hidrolis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidrolis pada mesin di dalam pengoperasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah bawah kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaiknya, front shovel bekerja dengan menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi badan alat.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material di permukaan tempat alat tersebut berada. 1. Front Shovel Front shovel digunakkan untuk menggali material yang letaknya diatas permukaan tempat alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka front shovel akan mengalami kesulitan. Dengan demikian waktu penggalian akan menjadi lebih lama. Sama halnya dengan kondisi dimana permukaan material yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian minimum yang diperbolehkan untuk mengisi bucket, maka dari itu ada faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus diperhitungkan dalam menghitung produktifitas front shovel. Untuk material yang mudah digali seperti pasir dan kerikil ketinggian

optimum penggalian berkisar antara 30% sampai 50% dari ketinggian maksimum penggalian. Sedangkan untuk tanah pada umumnya, ketinggian optimum kurang sedikit dari 40% ketinggian maksimum penggalian.Pada material yang sulit untuk dimuat seperti lempung dan batuan hasil peledakan ketinggian optimum penggalian bekisar 50% dari ketinggian maksimum penggalian. Kapasitas bucket front shovel tergantung dari jenis materialnya. Oleh karena itu ada faktor koreksi di dalam menentukan kapasitas bucket. Faktor koreksi tersebut dikaitkan dengan kapasitas bucket (heaped capacity). Tabel 1.1 : Faktor Koreksi (BFF) untuk alat gali Material BFF (%) Tanah dan tanah organik 80-110 Pasir dan kerikil 90-100 Lempung keras 65-95 Lempung basah 50-90 Batuan dengan peledakan buruk 40-70 Batuan dengan peledakan baik 70-90 (sumber :Construction Methods and Management, 1998) Dalam memilih front shovel sebagai alat penggali, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.Pertama adalah biaya penggalian.Biaya penggalian tergantung pada besarnya pekerjaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut front shovel ke proyek, dan biaya langsung.Kedua adalah kondisi pekerjaan. Pekerjaan penggalian keras akan lebih mudah dilakukan oleh front shovel dengan bucket yang besar, sama halnya dengan penggalian maerial hasil peledakan. Jika pekerjaan harus dilakukan dengan waktu yang relatif singkat, maka dapat digunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel besar. Alat pengangkut yang tersedia juga dapat mempengaruhi besarnya front shovel yang akan dipakai. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistemkerja front shovel adalah kapasitas muat bucket, gerakan bucket dengan muatan, pembongkaran muatan, dan gerakan bucket kosong. Untuk bucket berukuran antera 2,3 sampai 3,8 m, waktu siklus front shovel sebagai berikut ini. a. Waktu muat 7-9 detik b. Waktu berputar dengan muatan: 4 sampai 6 detik. c. Waktu bongkar, 2 sampai 4 detik. d. Waktu berputar kembali 4 sampai 5 detik. Sedangkan produktifitas front shovel tergantung pada jenis muatan, ketinggian penggalian, sudut putaran, besar alat angkut, dan lain lain. Pengaruh ketinggian

penggalian dan sudut putaran juga merupakan faktor yang mempengaruhi produktifitas front shovel. Faktor tersebut dijabarkan dalam tabel 1.2.Sudut putaran merupakan sudut boom yang berputar untuk melakukan pemuatan material dan pembongkaran muatan. Bila sudut putaran bertambah maka waktu siklus juga akan bertambah. Produktifitas ideal didapatkan bila sudut putaran adalah 90. Tabel 1.2 : Faktor pengali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran

(Sumber :Construction Planning, Equpment, and Methods, 1996)

Contoh 1.1 : Front shovel dengan kapasitas 3 m mempunyai ketinggian maksimum penggalian 10 m. Alat ini digunakan untuk pemuatan tanah. Tinggi permukaan yang akan dikerjakan adalah 5 m. Karena situasi lapangan tidak memungkinkan maka sudut putaran alat hanya 60. Berapa produktifitas sebenarnya jika waktu siklus alat adalah 18 detik ? Ketinggian optimum untuk alat dan material adalah : 40% x 10 m = 40 m Dari tabel 1,1 BFF adalah 80-110%, ambil nilai 100% Produktifitas ideal untuk setiap jam : (60menit-jam : (18 detik/ 60 detik-menit)) x 3 m x 1 = 600 m/jam Persen keinggian optimum , 5 m : 4 M = 1,25 =125%

Koreksi untuk ketinggian dan putaran (Tabel 1.2) adalah 1,015 Maka produktifitas sebenarnya : 6001,015 = 609 m/jam. 2. Backhoe Pengoperasian backhoe pada umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau basement. Backhoe terdiri dari alat penggerak yang berupa crawler atau ban, boom, stick, bucket. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Backhoe sama seperti front shovel di mana jenis material mempengaruhi di dalam perhitungan produktifitas. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumus yang digunakan untuk menghitung kapasitas backhoe adalah : Produktifitas = V x x S x BFF x efisiensi

Produktifitas dihitung dalam m/jam, CT adalah waktu siklus (Tabel 1.3), S adalah faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar (Tabel 1.4) dan BFF didapat dari Tabel 1.1. Tabel 1.3 : Waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)

(Sumber :Construction Methods and Management, 1998)

Tabel 1.4 : Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar

(Sumber :Construction Methods and Management, 1998) Contoh 1.2 : Backhoe digunakan untuk melakukan penggalian lempung keras. Alat mempunyai kapasitas 1,6 m. Rata-rata kedalaman penggalian adalah 5,6 m dengan maksimum kedalaman penggalian adalah 8 m. Sudut putar alat adalah 75. Berapa produktifitasnya alat jika efisiensi kerja adalah 50 menit/jam ? BFF (Tabel 1.1) untuk lempung keras adalah 68-85%, gunakan 80% Waktu siklus (Tabel 1.3) adalah 0,462 menit Persentasi kedalaman = 5,6 m/8 m = 0,7 = 70% S = 1,05 Produktifitas backhoe : P = 16 x P = 145,45 m/jam x 1,05 x 0,8 x

3. Dragline Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang letakknya lebih tinggi dari permukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom pada dragline sama seperti crane akan tetapi lebih panjang daripada boom alat gali lain. Dengan boom yang lebih panjang, maka stabilitas dragline harus diperhitungkan. Pada bagian ujung bucket dikaitkan kabel drag yang berfungsi untuk menarik bucket ke arah dragline pada saat penggalian. Dragline bekerja dari satu titik di mana alat tersebut ditempatkan.Jenis material yang

digali sebaiknya material yang lunak sampai agak keras.Penggalian di dalam proyek saluran yang tanahnya mengandung air, pmakaian dragline dangat menguntungkan. Ketinggian timbunan hasil pembongkaran, radius penggerakan dan jangakauan penggalian dragline lebih besar dibandingkan dengan alat gali lainnya pada ukuran bucket yang sama. Jangkauan galian gragline dapat diperluas dengan menambahkan panjang boom.Akan tetapi pemanjangan boom dapat mengurangi kekuatan alat. Dragline umumnya dioperasikan pada sudut boom 40. Dragline dengan bucket yang kecil dan ringan biasanyan digunakan untuk penggalian material lepas dan kering, jika dragline digunakan untuk penggalian material yang lebih keras maka alat tersebut harus ditambahkan rantai drag dan bucket, diperkuat dengan plat baja yang berfungsi untuk membantu bucket dalam menggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline yang biasanya dipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir padat. Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan.Oleh karena itu, sebaiknya alat pengangkut material yang dipakai untuk mengankut material hasil penggalian dragline berukurn besar. Ukuran alat pengangkut sebaiknya 5 sampai 6 kali ukuran bucket dragline. Produktifitas dragline tergantung pada faktor-faktor seperti jenis material, kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat pengangkut, kondisi lapangan, dan lain-lain.Produktifitas alat dihitung pada kondisi tanah asli atau bank condition.

Tabel 1.5 : Kedalaman optimum dan produktivitas ideal dragline dengan boom pendek (m dan bcm/jam)

(sumber :Construction Planning, Equipment, and Methods, 1996) Tabel 1.6 :Faktor pengali untuk kedalaman penggalian dan pengaruh swing

Presentase kedalaman optimum 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Sudut Swing 30 1,06 1,17 1,24 1,29 1,32 1,29 1,25 1,2 1,15 1,1 45 0,99 1,08 1,13 1,17 1,19 1,17 1,14 1,1 1,05 1 60 0,94 1,02 1,06 1,09 1,11 1,09 1,06 1,02 0,98 0,94 75 0,9 0,97 1,01 1,04 1,05 1,03 1 0,97 0,94 0,9 90 0,87 0,93 0,97 0,99 1 0,98 0,96 0,93 0,9 0,87 120 0,81 0,85 0,88 0,9 0,91 0,9 0,88 0,85 0,82 0,79 150 0,75 0,78 0,8 0,82 0,83 0,82 0,81 0,79 0,76 0,73 180 0,7 0,72 0,74 0,76 0,77 0,76 0,75 0,73 0,71 0,69

Contoh 1.3 : Dragline dengan kapasitas 1,34 m digunakan untuk menggali lempung keras. Kedalaman penggalian adalah 2,8 m dan sudut putaran boom adalah 90. Jika efisiensi kerja adalah 50 menit per jam, berapakan produktifitas alat ? Kedalaman optimum penggalian (Tabel 1.5) adalah 3,5 m Persen kedalaman optimum : (2,8 : 3,5) x 100% = 80% Dari tabel 1.6 faktor pengali adalah 0,99 Produktivitas alat = 139 x 0,99 x 50/60 = 114,675 bcm/jam

4. Clamshell Pada dasarnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain.Clamshell mengangkat material secara vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket yang berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan produktivitas clamshell adalah : Produktivitas = V x x BFF x efisiensi

Pada umumnya waktu siklus clamshell didapatkan dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman. Contoh 1.3 : Clamshell dengan kapasitas 1,34 m digunakan untuk menggali pasir. Diperkirakan waktu siklus alat adalah 30 detik dengan efisiensi 355 menit/jam. Berapakah produktivitas alat tersebut ? Produktivitas = 1,34 x 4. SKEMA KERJA x 1 x 55/60 = 147,41 cm/jam

Excavator, misalnya, adalah kandidat utama untuk sistem energi pemulihan.lengan besar Mesin, ketika menurunkan, menghasilkan banyak berlaku pada akhir tongkat silinder angkat. Pada gilirannya, ini diberikannya kekuatan besar di ujung fluida dan silinder. Fluida dipaksa dari silinder di beberapa ratus psi, dalam kebanyakan kasus throttles melalui katup dan kembali ke reservoir. Hasil: energi potensial di angkat tinggi hilang sebagai panas ketika menurunkan lengan. Energi-pemulihan sistem, sebaliknya, gunakan cairan tekanan tinggi dari silinder untuk mendorong motor hidrolik. Motor, pada gilirannya, drive pompa hidrolik ke akumulator. Energi disimpan dalam akumulator piston selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk menambaha aliran pompa dan membantu mengangkat lengan excavator dan beban pada siklus pekerjaan berikutnya. Sebagai contoh, jika menurunkan lengan penggali memindahkan 7 galon fluida pada 1.000 psi, motor hidrolik dapat mengendarai pompa hidrolik dan mengembangkan 2.175 psi atau lebih. Ini cairan tekanan tinggi kemudian dapat disimpan dalam akumulator untuk digunakan dalam siklus lift berikutnya. Seperti energi-recovery sistem memungkinkan untuk mengurangi ukuran pompa sebesar 25%, dengan menghasilkan penghematan biaya bahan bakar setinggi 30 sampai 35%. Excavator dengan pemulihan energi fitur umum perintah tentang premi 15% atas biaya dari mesin standar, tergantung pada harga bahan bakar atau listrik.Selain ekskavator, pemulihan energi umumnya menghasilkan payback terbaik di loading dan mesin penggalian. excavator Kehutanan dengan akumulator, misalnya, memiliki penghematan biaya bahan bakar sekitar 25 sampai 30% karena mereka dapat menggunakan mesin diesel lebih kecil. Khas mesin yang

digunakan

dalam

aplikasi

konstruksi

menghasilkan

penghematan

10%.

Selain itu, siklus pembebanan sebagian besar sekitar 20 detik ketika aliran pompa penuh tidak digunakan.Akibatnya, pompa primer beroperasi dalam mode sebagian kompensasi dan menarik daya yang lebih kecil. Pompa aliran selama waktu diam juga dapat mengisi akumulator.Kemudian, ketika sistem hidrolik membutuhkan aliran penuh, akumulator dapat suplemen mengalir dari pompa.Di sini, desainer mengambil keuntungan dari konsep ini dapat secara signifikan mengurangi ukuran pompa primer.

Sebuah sistem khas akumulator 8,5 galon cairan pada tekanan antara 1150 dan 2175 psi. debit fluida dari akumulator memakan waktu sekitar 5 detik, atau laju alir 102 gpm. Menggabungkan aliran akumulators 8,5 galon dengan output dari pompa 80-gpm menghasilkan tingkat aliran 108,7 gpm selama jangka waktu 5-sec. Aliran sesaat cairan disimpan dalam akumulator dikombinasikan dengan hasil pompa primer dalam sistem, lebih-lebih cepat responsif. Secara umum, excavator menggunakan piston akumulator 50-galon gas dilengkapi dengan botol galon 50 silinder bertekanan yang meningkatkan kapasitas untuk kapasitas gas total 100 galon. mesin yang lebih kecil menggunakan sekitar 30 galon kapasitas gas. Beberapa produsen geng mesin yang lebih kecil lima akumulator piston 6-galon. Lain OEM kandung kemih lebih enam unit kombinasi 5-galon.

Menggunakan botol gas bersama dengan akumulator dapat secara signifikan mengurangi biaya dan juga menghemat ruang.botol Gas dapat me-mount remote dan dalam orientasi apapun. Excavator desainer akumulator posisi biasanya di bagian belakang dan mengganti sebagian dari berat mengimbanginya. Ukuran Akumulator Akumulator ukuran cukup mudah sekali desainer tahu volume pulih dari output silinder setelah intensifikasi oleh pompa sekunder. Pada dasarnya, akumulator adalah ukuran untuk melengkapi aliran pompa, jadi insinyur perlu mengetahui sistem tekanan minimum dan maksimum dan berapa banyak cairan akumulator harus memberikan.Beberapa produsen akumulator

menawarkan kalkulator berbasis perangkat lunak untuk merampingkan proses. Parkers inPHorm Akumulator Ukuran dan software Seleksi, misalnya, melakukan perhitungan yang diperlukan dan memudahkan proses menyortir katalog grafik, tabel, dan gambar. Perangkat lunak ini meliputi perhitungan untuk menggunakan akumulator sebagai sumber daya tambahan seperti menambah aliran pompa.

Aplikasi terbaru muncul pada 2007 - Hitachi Sekarang datang sebagai fitur built-in dari seri ZAXIS-3.Dengan melihat sudut lebar 160 derajat, bintik buta terhadap bagian belakang kendaraan diminimalkan, dan operator dapat memeriksa keamanan di sekitar kendaraan melalui monitor.

5. LANGKAH LANGKAH UNTUK MENCEGAH KECELAKAAN KERJA/(K3) Pengusaha menggunakan ekskavator hidrolik dengan perangkat kopling cepat dapat melindungi operator/karyawan : Memeriksa semua couplers cepat untuk menentukan apakah mereka tunduk pada rilis bahaya tak terduga. Tentukan apakah dipasang pin penguncian secara manual dan prosedur instalasi (atau metode penyesuaian lainnya) telah disediakan oleh produsen. Jika sesuai, mendapatkan dan menginstal retrofits direkomendasikan oleh produsen, termasuk pin penguncian positif dan perangkat lain yang perlu diinstal secara manual. Menggunakan sistem sekunder independen untuk mempertahankan ember / alat kerja dari jatuh, dalam hal kegagalan sistem utama. Sistem sekunder baik secara manual maupun otomatis dengan prosedur verifikasi bagi pengguna untuk memeriksa lampiran yang tepat.

Mengingat penggunaan model terbaru dari couplers cepat yang telah secara khusus dirancang untuk mencegah pelepasan yang tidak disengaja lampiran. Berikut rekomendasi pabrik untuk pemeliharaan dan pemeriksaan coupler cepat untuk mencegah kerusakan dari coupler cepat yang dapat menyebabkan pelepasan yang tidak disengaja lampiran.

Setelah instalasi pabrik prosedur dan rekomendasi untuk menggunakan dan pengujian perangkat coupler koneksi cepat dan lampiran 4 lampiran setiap kali dibuat. Pelatihan karyawan di: penggunaan yang tepat dari couplers cepat; membuat inspeksi visual; prosedur untuk melibatkan lampiran, dan metode untuk pengujian koneksi. Membutuhkan karyawan untuk menggunakan prosedur yang tepat untuk melibatkan lampiran penggalian dan menggabungkan prosedur menjadi perusahaan keamanan dan program kesehatan.

Fitur:

Desain Kustom memungkinkan maksimum berukuran yard dengan lebar sempit. Produktivitas tinggi berarti keuntungan yang lebih besar. Dibangun dari tertinggi kualitas bahan dan pengerjaan memberikan Anda kehidupan ember lagi! Putaran bawah ember kami menawarkan rilis material yang lebih baik karena desain jari-jari. Ember Round bawah membutuhkan batu kurang tidur. Gigi Tidak berarti biaya operasi yang lebih rendah.Juga tersedia dalam dasar rata dengan sudut persegi atau dibulatkan.

Bucket berukuran Lebar Tersedia yard Memukul 24 36 48 60 72 84 Max. Kapasitas Keuntungan Maksimum Cap. menumpuk berukuran yard 1/3 X X 08/03 13% 1/2 X X X 08/05 25% 08/05 X X X 04/03 20% 04/03 X X X 9 / 10 20% 08/07 X X X 1 10/01 26% 1 X X X 11/4 25% 11 / 4 X X X X 1 08/05 30% 11/2 X X X X 1 08/07 25% 1 04/03 X X X X 21/4 29% 2 X X X X 25/8 31% 21/4 X X X 2 08/07 28% 21/2 X X X X 3 04/01 30% 2 04/03 X X X X 3 08/05 32% 3 X X X 3 08/07 29% 3 04/01 X X X 41/4 31% 31/2 X X X 4 08/05 32% 3 04/03 X X X 4 08/07 30% 4 X X 5 08/01 28% 41/2 X X 5 08/07 31% 5 X X 61/2 30% 51/2 X X 7 04/01 32% 6 X X 7 08/07 31% 61/2 X X 8 08/03 29% 7 X X 8 08/05 23% 8 X X 10 04/03 34% Bucket menggunakan Hardox 400 untuk Main Blade dan Side Pemotongan Tepi

Berat 500 840 950 1050 1150 1400 1850 2100 2500 2750 2850 2950 3.300 3.500 3.850 4.100 4.300 4.600 4.800 5.700 5.900 6.500 7.200 7.500 8.800

6.

Contoh Perhitungan Produktivitas Excavator


Pekerjaan tebing/ dinding sebanyak 2/3 panjang jalan.Dimana panjang jalan yang dibuat adalah 15 km. Alat yang digunakan untuk pekerjaan tebing adalah excavator dengan tipe PC 200. Metode Kerja 1. Digging condition/ Digging depth = 60 % 2. Swing angle < 90 % 3. Kapasitas bucket 1,2 m3 4. Manajemen pelaksanaan bagus (good)

Ditanya :

1. Produktifitas alat dalam 1 jam 2. Durasi pelaksanaan pekerjaan 3. Biaya pelaksanaan pekerjaan apabila diketahui BP&O Rp. 480.000,-/jam 4. Berapa harga satuan pekerjaan per m3 5. Buat penjadwalan pekerjaan
PENYELESAIAN 1. Produktivitas alat dalam 1 jam Kapasitas bucket (q1) = 1,2 m3 Kondisi tanah mudah (easy) maka nilai factor bucket (k) = 1,1 1,2 ~ 1,1 q = q1 x k q = 1,2 m3 x 1,1 = 1,32 m3 Swing angle < 90 % CT = 16 x 1 CT = 16 detik = 0,267 menit Q = (60 x q) CT Q = ( 60 x 1,32 ) = 296,63 Lm3/jam 0,267 Manajemen pelaksanaan bagus (good) maka nilai E = 0,83 Q = Q x E Q = 296,63 Lm3/jam x 0,83 Q = 246,20 Lm3/jam 2. Durasi Pekerjaan Tebing Volume Tanah Tanah asli Tanah gembur (loose) : 2/3 x 15.000 m x 6 m x 5 m = 300.000 m3 : 300.000 m3 x 1,25 L = 375.000 Lm3 maka nilai CT = 13 16 detik ~ 16 detik

Digging condition/Digging depth = 60% maka nilai factor koreksi (k) = 1,0

Durasi 1 tim =

V loose Produktivitas

375.000 Lm3 246,20Lm3/jam

= 1523jam =217 hari

3. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan BP & O = Rp. 480.000,-/jam Biaya pelaksanaan = Rp. 480.000,-/jam x 1523 jam = Rp. 731.040.000,4. Harga Satuan Pekerjaan HSP = Biaya Pelaksanaan Volume = Rp. 731.040.000,- = Rp 2436 ,-/ m3 300.000 m3

REFERENSI

http://excavator-excavator.blogspot.com/

Standar Kompetensi Nasional Alat Berat Edisi Pertama www.wikipediaindonesia.com www.youtube.com

You might also like