You are on page 1of 5

STARBUCKS CORP.

ANALISIS TEKNIKAL

Grafik : a. SMA Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa garis merah yang berada di atas mengalami penurunan dari kiri atas ke kanan bawah. Dalam hal ini berarti bahwa ada indikasi penurunan harga saham. Dengan candlestick putih berada di batas candlestick merah yang bawah.

b. RSI Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat garis mendatar dan lurus dengan angka 50 atau disebut garis batas. Kemudian terdapat garis biru kedua mulai bergerak ke kanan atas yang berada di atas garis biru datar yang pertama. Hal ini

menunjukkan bahwa harga saham meningkat dan menunjukkan kondisi harga naik tetapi masih dalam kondisi atau keadaan rugi apabilan dijual sekarang atau saat ini.

c. MACD Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat garis mendatar dan lurus dengan angka standar 0. Kemudian terdapat batangan hitam yang menunjukkan tingkat penurunan harga saham karena berada di bawah garis 0. Terdapat garis merah dan garis biru. Garis merah menunjukkan garis yang dapat didefinisikan rugi apabila garis biru berada di bawah garis merah. Pada grafik tersebut ditunjukkan bahwa garis biru terus bergerak ke kanan bawah menjauhi garis merah atau berhimpitan. Dalam hal ini bahwa harga saham mengalami penurunan.

ANALISIS FUNDAMENTAL
Berita (News) Sumber : http://indo.wsj.com/posts/2013/04/26/laba-starbucks-mengalir-deras/ Laba Starbucks Corp. pada triwulan fiskal kedua naik sebesar 26% menyusul keberhasilan raksasa kedai kopi itu mencatatkan pertumbuhan penjualan di Amerika dan Asia. Perusahaan juga menaikkan proyeksi laba setahun penuh menjadi $2,12 hingga $2,18 per lembar saham. Perkiraan sebelumnya sebesar $2,06 hingga $2,15 per lembar. Angka penjualan global dari kedai yang sudah beroperasi setidaknya satu tahun (same-store) naik 6%, selaras dengan ekspektasi dari para pengamat yang disurvei oleh Thomson Reuters. Setelah menghadapi perlambatan tren penjualan pada Juni lalu, Starbucks mulai melancarkan pelbagai upaya tambahan guna menarik lebih banyak pelanggan yang peka harga. Beberapa bulan setelahnya, penjualan Starbucks kembali terdongkrak. Sementara itu, para pesaingnya seperti McDonalds Corp. dan Yum Brands Inc. mengalami penurunan jumlah pelanggan di Cina terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang tersendat. Namun, pertumbuhan penjualan Starbucks di kawasan itu tetap kuat. Pada kuartal terkini, Starbucks mengatakan penjualan same-store meningkat sebesar 8% di Cina dan Asia-Pasifik. Sementara itu di Amerika, persentasenya naik 6%, berbeda dari Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang mengalami penurunan sebesar 2%. Perusahaan telah berusaha memperluas pasar ke wilayah-wilayah baru, selain juga melakukan diversifikasi ke arah bisnis non-kopi. Starbucks merencanakan pembukaan ribuan cabang di Amerika dan Cina dalam beberapa tahun mendatang serta 200 kedai baru di

Indonesia dan Filipina. Pada akhir tahun lalu, perusahaan membuka tiga cabang pertama India. Menurut perusahaan, kinerja cabang India sejauh ini meyakinkan. Starbucks membukukan laba sebesar $390,4 juta untuk triwulan yang berakhir 31 Maret, atau sebesar 51 sen per saham. Laba ini naik dari $309,9 juta, atau 40 sen per lembar saham, pada tahun sebelumnya. Pemasukan bersih melonjak 11% menjadi $3,56 miliar.

Menurut DealBook NY Times, Starbucks memiliki 1 perusahaan besar yang diakuisisi.

Rasio Keuangan

Berdasarkan Rasio di atas, dapat ditari kesimpulan bahwa saham dapat dijual atau dapat tetap di HOLD.

Berdasarkan Grafik di atas kesempatan membeli tidak dianjurkan karena harga masih tinggi atau berada di posisi atas. Disarankan untuk menjual atau tetap HOLD.

Pesaing

Para pesaingnya seperti McDonalds Corp. dan Yum Brands Inc. mengalami penurunan jumlah pelanggan di Cina terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang tersendat. Namun, pertumbuhan penjualan Starbucks di kawasan itu tetap kuat. Para pesaing tidak mempengaruhi kinerja Starbucks karena dia telah memiliki brand dan menu-menu yang kuat dan mendunia. Krispy Kreme masih jauh dari Starbucks karena Krispy Kreme lebih focus pada produksi donat.

Analisis Rekomendasi

Analysts Recommendations current BUY 19 OVERWEIGHT 4 HOLD 7 UNDERWEIGHT 0 SELL 0 MEAN OVERWEIGHT

1 Month Ago 19 5 6 0 0 OVERWEIGHT

3 Months Ago 19 5 7 0 0 OVERWEIGHT

Mean Recomendation Conversion Table 1.00 thru 1.24 = Buy 1.25 thru 1.74 = Overweight 1.75 thru 2.24 = Hold 2.25 thru 2.74 = Underweight 2.75 thru 3.00 = Sell Berdasarkan analisis rekomendasi di atas, disarankan bahwa jangan menjual atau lebih baik membeli saja. Tetapi pada waktu dulu saya membeli, harganya jauh di bawah harga saat ini. Jadi, apabila saya menjualnya sekarang, maka saya sudah mendapatkan untung.

Kesimpulan : Menjual / Tetap HOLD

You might also like