You are on page 1of 20

BAB III LAPORAN PENGUJIAN

A. UJI SONDIR (DUTCH CONE PENETROMETER) (ASTM D 3441-98)

A.1 Tujuan Untuk mengetahui perlawanan penetrasi tanah terhadap conus dan hambatan muka tanah pada kedalaman tertentu. A.2 Bahan Suatu lokasi yang akan digunakan untuk pekerjaan teknk sipil, dalam hal Ini percobaan dilakukan di lingkungan fakultas teknik Universitas Lampung. A.3 Peralatan a. Mesin sondir

b. Jangka spiral sebanyak 2 buah

c. Ambang penekan berupa besi siku sebanyak 4 buah

d. Conus/biconus

e. Batang sondir ( sesuai kebutuhan 10 buah )

f. Stang T dan pemutar angker

g. Peralatan penunjang :

Kunci monyet 3 buah

Kunci Inggris Oli hidroulik Oli mesin dan alat penyemprot

Kain pembersih Cangkul/linggis

Waterpass

Ring conus Dan peralatan lainnya. A.4 Prosedur Pengujian A.4.1 Persiapan sebelum percobaan Meratakan permukaan tanah lokasi yang akan dilakukan percobaan agar alat mesin sondir dapat berdiri.

Membuka baut penutup lubang pengisian oli dan kedua kran manometer, memasang kunci piston pada ujung

piston, menekan berkali-kali kunci piston keatas hingga oli keluar semuanya. Setelah oli lama habis keluar, kran tetap terbuka. Isi olie hingga penuh. Gerakan kunci piston naik/turun secara perlahan-lahan untuk menghilangkan gelembung udara.

Setelah gelembung udara habis tutup kembali lubang pengisian oli.

Menutup salah satu kran manometer dan tekan kunci piston pada alas rangka, perhatikan kenaikan jarum manometer dan menghentikan penekanan serta menahan (kunci) stang pemutar bila jarum manometer mencapai 25% batas maksimum manometer. Apabila terjadi

penurunan pada jarum manometer brarti ada kebocoran antara lain pada sambungan sambungan nepel, baut penutup oli atau pada sel piston. Lakukan kembali langkah kerja ini untuk manometer satu lagi.

A.4.2 Pemasangan angker dan mesin sondir

Menekan

batang

angker

tegak

lurus

ke

permukaan

tanah, kemudian diputar sambil ditekan dengan stang pemutar hingga masuk ke dalam tanah. Lakukan dengan cara yang sama untuk angker lainnya.

Mesin sondir diletakan ditengah-tengah diantara 2 angker sehingga posisi tegak lurus dan rata terhadap permukaan tanah.

Mengambil ambang penekan 2 buah dan susun saling tegak lurus sehingga ujung masing-masing ambang

penekan masuk ke drag angker dan dikunci yang kuat dengan baut pemutar sebanyak 2 buah. Menstabilkan mesin sondir dengan waterpass untuk

mencapai keseimbangan. Bila belum stabil maka baut pemutar pada angker diatur sehingga mesin sondir akan stabil kembali.

Memasang conus/biconus pada drad batang sondir di lubang pemusat kaki sondir tepat dibawah ruang oli. Pasang knop penekan dan kencangkan. Mendorong treker posisi lubang terpotong, putar engkol pemutar (handle) sampai menyentuh ujung atas batang sondir. A.4.3 Pelaksanaan Mesin Sondir Batang sondir diberi tanda setiap 20cm dengan spidol untuk megetahui pembacaan manometer setiap batang sondir 1 meter.

Mengengkol kembali

diputar sehingga conus/bikonus

masuk kedalam tanah. Setelah 20cm, engkol diputar sedikit demi sedikit dengan arah berlawanan. Treker ditarik ke depan dalam posisi lubang bulat.

Lalu buka kran yang berhubungan dengan manometer 60kg/cm2.

Engkol diputar kembali, sehingga batang sondir tertekan ke dalam tanah dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang dalam batang sondir akan menekan piston dan oli

didalamnya. Tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer. Conus hanya akan menunjukan tekanan ujung (QC), sedangkan bikonus akan mengukur ujung conus dan gesekan dinding terhadap tanah (Qc + F).

Untuk conus, tekan engkol pemutar, catat angka yang ditunjukan oleh manometer. Teruskan penekanan sampai jarum manometer bergerak yang kedua kalinya dan catat. Untuk biconus, setelah batang sondir tertekan 20cm, catat pembacaan manometer sebagai pembacaan pertama atau nilai conus.

Pada pembacaan pertama kali, engkol pemutar tidak dihentikan manometer tetapi akan terus bergerak diputar constant. dan Jarum tekanan

kembali

menunjukan pembacaan kedua (pembacaan tekanan total sebagai tekanan kedua, conus engkol tambah pemutar gesekan). dihentikan Setelah untuk

pembacaan

menjaga agar piston tidak menekan batang sondir yang mengakibatkan pembacaan salah. Setelah pembacaan kedua, engkol diputar perlahan-lahan searah jarum jam sampai manometer menunjukan angka nol yang berarti piston tidak menekan stang dalam batang sondir. Kemudian penekanan terus dilakukan untuk

kedalaman 20 cm berikutnya. Apabila selama penekanan, jarum manometer

menunjukan angka sama atau lebih dari 50kg/cm2, maka kran manometer tersebut ditutup dan kran manometer 250kg/cm2 dibuka, sehingga jarum akan terus berputar.

Setelah dicapai kedalaman tertentu, dimana pembacaan telah mencapai 150kg/cm2 atau lebih, percobaan dapat dihentikan dan batang-batang sondir yang masuk ke dalam tanah sudah dapat diangkat (dicabut) kembali. A.4.4 Pengangkatan batang-batang sondir Memutar engkol pemutar agar piston terangkat.

Menarik treker pada posisi lubang penuh. Memasang socket penarik dan putar engkol sampai treker melewati kepala stang batang sondir. Mendorong treker pada posisi lubang terpotong. Memutar engkol pemutar sehingga batang sondir

terangkat sampai batang sondir berikutnya terlihat. Menahan batang sondir yang dibawah dengan kunci pipa agar rangkaian batang sondir tidak terjatuh.

Melepaskan batang sondir atas dengan kunci pipa yang lain. Mengulangi kembali untuk batang berikutnya.

A.4.5 Perawatan Batang-batang sondir, angker spiral, conus/bikonus dan alat-alat lainnya dibersihkan dari kotoran (tanah) yang melekat. Khusus batang sondir dan conus/bikonus segera dilumuri oli secukupnya. Periksa kembali peralatan (kunci-kunci) yang dipakai agar tidak ada yang ketinggalan.

A.5 Data Hasil Percobaan

Depth of Qc Penetration 4 20 24 40 44 60 64 80 84 100 104 120 124 140 65 80 95 125 130 130 140 135 135 140 140 150 150 165 15 180 10 160 5 145 -5 130 0 130 30 155 15 95 Lf (kg/cm 2 ) Tp

A.6 Data Perhitungan A.6.1 Perhitungan hambatan lekat Fs 10 100 = ( Tp Qc ) x 10/100 = (Tp Qc)/10 = Luas Penampang Conus (10 cm2) = Luas Penampang Selimut Batang Conus (100 cm2) : Fs = ( 95-80 )/10 : Fs = ( 155-125 )/10 : Fs = ( 130 130 )/10 : Fs = ( 130 135 )/10 : Fs = ( 145 140 )/10 : Fs = ( 160 150)/10 : Fs = (180 165 )/10 = 1,5 kg/cm2 = 3 kg/cm2 = 0 kg/cm2 = -0,5 kg/cm2 = 0,5 kg/cm2 = 1 kg/cm2 = 1,5 kg/cm2

Kedalaman 20 cm Kedalaman 40 cm Kedalaman 60 cm Kedalaman 80 cm Kedalaman 100 cm Kedalaman 120 cm Kedalaman 140 cm

A.6.2 Perhitungan total hambatan pelekat Ft 20 = Fs x 20 = Tahap Pembacaan Tetap (tiap 20cm) : Ft = : Ft = : Ft = 1,5 x 20 3 0 x 20 x 20 = 30 kg/cm = 60 kg/cm = 0 kg/cm

Kedalaman 20 cm Kedalaman 40 cm Kedalaman 60 cm

Kedalaman 80 cm Kedalaman 100 cm Kedalaman 120 cm Kedalaman 140 cm

: Ft = : Ft = : Ft = : Ft =

-0,5x20 0,5 x 20 1 x 20

= -10 kg/cm = 10 kg/cm = 20 kg/cm = 30 kg/cm

1,5 x 20

A.6.3 Perhitungan jumlah hambatan pelekat JFt = Ft + JHP Kedalaman 20 cm Kedalaman 40 cm Kedalaman 60 cm Kedalaman 80 cm Kedalaman 100 cm Kedalaman 120 cm Kedalaman 140 cm : JHP : JHP = 30 + 60 : JHP = 90 + 0 : JHP = 90 + -10 : JHP = 80 + 10 : JHP = 90 + 20 : JHP = 110 + 30 = 30 kg/cm = 90 kg/cm = 90 kg/cm = 80 kg/cm = 90 kg/cm = 110 kg/cm = 140 kg/cm

A.6.4 Perhitungan friction ratio Fr = ( Fs : Qc ) x 100% Kedalaman 20 cm Kedalaman 40 cm Kedalaman 60 cm Kedalaman 80 cm Kedalaman 100 cm Kedalaman 120 cm Kedalaman 140 cm : Fr = ( 1,5 : 80 ) : Fr = ( 3 : 135 ) : Fr = ( 0 : 130 ) x 100% x 100% x 100% = 1,8750% = 2,4000% = 0,0000% = -0,3704% = 0,3571% = 0,6667% = 0,9091%

: Fr = ( -0,5 : 135 ) x 100% : Fr = ( 0,5 : 140 ) x 100% : Fr = ( 1 : 150 ) x 100%

: Fr = ( 1,5 : 165 ) x 100%

A.6.5 Tabel hasil perhitungan

Depth (m)

Qc

Lf

Tp

Fs

Ft

JHP (kg/cm)

Fr

(kg/cm2) 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 80 125 130 135 140 150 165 15 30 0 -5 5 10 15 95 155 130 130 145 160 180 1,5 3 0 -0,5 0,5 1 1,5

% 1,8760 2,4000 0,0000 0,3704 0,3571 0,6667 0,9091

30 60 0 -10 10 20 30

30 90 90 80 90 110 140

A.6.6 Grafik bacaan Qc dan JHP

300

600

900

1200

1500

A.7 Simpulan dan Saran A.7.1 Simpulan Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Lapisan tanah keras ada pada kedalaman 140 cm b. Adapun nilai fraction ratio yang didapat dari percobaan ini dapat disimpulkan : - Kedalaman 20 cm, nilai Fr 1,8750% maka tanah ini termasuk tanah lempung - Kedalaman 40 cm, nilai Fr 2,4% maka tanah ini adalah temasuk tanah lempung - Kedalaman 60 - 140 cm, nilai Fr kurang dari (<) 1% maka tanah ini dapat digolongkan kedalam tanah dominan berpasir c. Dari data yang diperoleh, terdapat nilai negatif pada perhitungan Fs dan Fr, hal ini mungkin saja dikarenakan batang sondir terbentur batu atau engkol pemutar terus diputar sehingga piston menekan batang sondir, sehingga tejadi pembacaan yang salah pada manometer.

A.7.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan dari percobaan sondir yang telah dilakukan adalah: a. Agar alat yang ada di laboratorium dirawat dengan baik, sehingga pada pelaksanaan praktek selanjutnya praktikan tidak menemukan hambatan yang dikarenakan peralatan yang kesiapannya kurang memadai. b. Agar asisten dapat menjelaskan secara spesifik mengenai peralatan yang akan digunakan pada saat praktek, sehingga praktikan dapat mengerti dengan baik. c. Untuk praktikan ke depannya, agar dapat menjadikan praktek ini sebagai gambaran praktek yang akan dilakukan dan juga dijadikan sebagai gambaran kerja lapangan mendatang.

Denah Lokasi Percobaan Boring

Ke Teknik Mesin

Ke FE

Gedung E Lab Mektan

Lab Jalan Raya

Gedung A

Gedung B

Lokasi Uji sondir

Ke GSG

Ke Rektorat

You might also like