Professional Documents
Culture Documents
Subjek Topik
I.
Memperkirakan secara kasar kekuatn tanah secara langsung dilapangan,yang juga dapat dipakai untuk menduga daya dukung suatu tanah serta penurunannya, yaitu dengan menentukan harga perlawanan tanah dengan metode Dinamik (NSPT).
II.
DASAR TEORI Dalam mengambil contoh tanah, selain dengan cara pengeboran, dapat juga dilakukan dengan melakukan percobaan Standard Penetration Test (SPT ). Percobaan ini menguraikan suatu prosedur penggunaan split spoon sample tanah yang representatif serta mendapatkan suatu ukuran perlawanan tanah terhadap penetrasi sampler. Prinsip kerjanya adalah dengan memasukkan ujung penetrometer ke dalam tanah dan dengan sejumlah pukulan yang dilakukan dengan cara menjatuhkan sebuah beban secara bebas. Beban yang dijatuhkan dengan ketinggian tertentu dan juga dengan jumlah pukulan tertentu akan menghasilkan penurunan penetrometer (biasanya penurunan telah ditetapkan sejauh 3 X 15 cm). Pengujian ini sering dilaksanakan bersamaan dengan pengujian bor (Bor mesin). Penguijian ini sangat cocok digunakan pada tanah berbutir. Tabung belah ( Split Spoon Sampler ) dimasukkan ke dalam tanah pada dasar lubang bor dan dengan memakai beban penumbuk (Drive Weight) seberat + 140 lbs (+ 63 kg) yang dijatuhkan bebas dari ketinggian + 6 inci (+ 30 cm) dengan pukulan beban penumbuk. Jumlah pukulan di atas tersebut, disebut sebagai nilai NSPT, NSPT dapat dihitung dengan rumus :
II-1
II-2
Unconfined compression strengtht ( N/m2 ) < 20 20 40 40 - 75 75 150 150 300 > 300
Hasil pengujian dengan SPT ini sebaiknya selalu dianggap sebagai perkiraan kasar saja, bukan hasil yang teliti Umumnya hasil percobaan penetrasi statis seperti alat sondir lebih dipercaya dari pada hasil percobaan SPT. Nilai N yang diperoleh dari percobaan Standard Penetration Test (SPT) dapat dihubungkan secara empiris dengan beberapa sifat lain dari tanah yang bersangkutan karena nilai penetrasi baku N adalah angka yang biasa digunakan untuk menghubungkan parameter fisik dari tanah. Harga unconfined compressive strength dari tanah lempung juga dapat diperkirakan berdasarkan angka penetrasi bakunya (N). Dalam suatu tabel, dapat diperkirakan hubungan antara harga N dari suatu tanah lempung pada suatu kedalaman tertentu dengan kondisi kekerasan dan harga unconfined compressive strength.
II-3
Kekerasan Sangat Lembek Lembek Agak Kaku Kaku Sangat Kaku Keras
III.
PERALATAN DAN BAHAN 1. Spite Spoon 2. Close cone 3. Batang pipa bor dan driving color 4. Hammer 140 lbs ( beban 64 kg ) 5. Crene ( derek ) 6. Kabel sling 7. Tali tambang 8. Kaki tiga ( tripot ) 9. Alat bor tangan 10. Kunci-kunci
A. PERALATAN
B. BAHAN Pengujian dilakukan pada tanah lapang di depan Laboraturium Uji Bahan.
II-4
1. Tarik beban sampai batas atas dengan menggunakan tali tambang, setelah sampai atas maka beban akan jatuh dengan sendirinya. 2. Lakukan berulang-ulang samapi batas 15 cm pertama tercapai, kemudian catat jumlah pukulan yang dilakukan. 3. Ulangi langkah kerja poin 8 dan 9 unyuk kedalaman 15 cm kedua dan ketiga. 4. Keluarkan split spoon dari lubang bor. 5. Keluarkan contoh tanah dari tabung split spoon. 6. Hitung nilai N pada kedalaman tersebut. 7. Bersihkan alat split spoon dari tanah. 8. Ulangi langkah kerja pengujian penetrasi untuk kedalaman keduanya hingga didapatkannilai N yang kedua.
II-5
V.
DATA, PERHITUNGAN DAN GRAFIK a. Pada Kedalaman 250 cm N1 = 3 pukulan N2 = 2 pukulan N3 = 4 pukulan
VI.
KESIMPULAN 1. Dari data pengujian Standard Penetration Test, didapatkan hasil sebagai berikut : a. NSPT pada kedalaman 416 m = 6 pukulan b. NSPT pada kedalaman 471 m = 8 pukulan
II-6
Depth
Profil
Jenis Tanah Lanau, sangat lunak, bagian atas berwarna coklat kehitaman dan bagian bawahnya berwarna coklat kekuningan Lanau kepasiran, sangat lunak dan berwarna coklat tua
n1
n2
SPT n3
nSPT
250 cm
350 cm
S P T 0 2 4 6 8 10
2. Konsistensi tanah adalah sebagai berikut: a. Pada kedalaman 250 cm = Kosistensi firm ( NSPT = 5-8 ) b. Pada kedalaman 350 cm = Kosistensi firm ( NSPT = 5-8 ) 3. Derajat kepadatan tanah untuk NSPT = 5-10 adalah 0,15 0,36
II-7
II-8
II-9