You are on page 1of 5

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

Sekretariat. Jl. Pendidikan No. 37 Mataram 83125 Telp. (0370) 640874

ADVOKASI KAMPUS BEBAS ROKOK


1. Latar Belakang Alasan mengapa asap rokok itu harus dihindari karena melihat tingginya angka perokok di dunia maupun di indonesia. Dalam data dari WHO, Indonesia termasuk peringkat ke tiga di dunia. Berikut adalah 10 negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia : 1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk 2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk 3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun) 4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk 5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk 6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk 7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk 8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk 9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27% 10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%
** Data diolah dari hasil laporan WHO 2008.

Kebiasaan merokok dan generasi muda telah banyak dibicarakan oleh para ahli dari berbagai dunia. Harapan para remaja agar dapat dianggap dewasa oleh lingkungan sekitarnya melalui merokok perlu mendapat perhatian yang serius. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi untuk berkembang sesuai dengan harapan masyarakat, remaja perlu untuk memiliki nilai yang tepat bagaimana mereka seharusnya berperilaku (Sarafino 1994).

Udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, sehingga segala kegiatan yang dapat menyebabkan pencemaran udara perlu dicegah, termasuk yang bersumber dari asap rokok. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif. Upaya

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM


Sekretariat. Jl. Pendidikan No. 37 Mataram 83125 Telp. (0370) 640874

perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan perlu dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Berkaitan dengan upaya tersebut, segenap civitas akedemika Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK UNRAM) telah bersepakat untuk mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan seluruh civitas akedemika melalui pencanangan FK UNRAM sebagai kawasan kampus bebas asap rokok (free-tobacco campus). 2. Tujuan Tujuan penetapan kawasan kampus bebas asap rokok, adalah : a) Menurunkan angka kesakitan dengan cara merubah perilaku masyarakat kampus untuk hidup sehat; b) Meningkatkan produktivitas kerja dan pencapaian prestasi belajar yang optimal; c) Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari bahaya asap rokok; d) Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok baru; e) Mewujudkan generasi muda yang sehat. Sasaran kawasan bebas asap rokok adalah ruang kantor/ruang kerja, tempat proses belajar mengajar, dan lingkungan di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Kawasan bebas asap rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk merokok atau menjadikannya tidak terpapar asap rokok. Lokasi di FK UNRAM yang ditetapkan sebagai kawasan bebas asap rokok meliputi: 1. Tempat Kerja, adalah ruang tertutup atau terbuka yang bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau tempat yang sering dimasuki tenaga kerja, termasuk: ruang kantor, pelayanan mahasiswa, ruang rapat, ruang sidang atau seminar, dan sejenisnya 2. Tempat proses belajar mengajar, adalah tempat berlangsungnya proses belajarmengajar atau pendidikan termasuk perpustakaan, ruang praktik atau laboratorium, ruang kelas/diskusi in door dan out door dan sejenisnya. 3. Tempat di dalam lingkungan kampus, meliputi: taman, halaman, teras, kantin, tempat parkir dan tempat-tempat lain yang dinyatakan bebas asap rokok.

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM


Sekretariat. Jl. Pendidikan No. 37 Mataram 83125 Telp. (0370) 640874

TEMPAT KHUSUS/KAWASAN MEROKOK Fakultas telah menyediakan tempat khusus/kawasan merokok adalah ruangan atau area yang disediakan untuk merokok. Penyediaan tempat khusus ini dimaksudkan untuk memberikan hak merokok bagi perokok dan berfungsi untuk melokalisir asap rokok agar tidak mengganggu lingkungan fakultas. Fakultas menyediakan Tempat khusus atau Kawasan merokok, dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut: a. Tempatnya terpisah secara fisik atau tidak bercampur dengan kawasan yang dinyatakan bebas dari asap rokok atau dilarang merokok; b. Dapat dilengkapi asbak atau tempat pembuangan puntung rokok. c. Dapat dilengkapi dengan data dan informasi bahaya merokok bagi kesehatan.

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM


Sekretariat. Jl. Pendidikan No. 37 Mataram 83125 Telp. (0370) 640874

3. Pokja Inti Pokja Inti Advokasi ini terdiri dari Ketua BEM FK Unram, Sekretaris BEM FK Unram, Koordinator Bidang KIK, Danus, Humas, Pengmas dan PSDM BEM FK Unram serta MPA (Majelis Perwakilan Angkatan FK Unram). Tugas masing-masing adalah: 1. Ketua BEM FK Unram Sebagai ketua Pokja yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan advokasi kampus bebas rokok ini 2. Sekretaris BEM FK Unram bertugas merekam seluruh kegiatan advokasi diutamakan secara tertulis 3. Koordinator tiap bidang sebagai anggota yang bertugas sebagai juru bicara advokasi dan pengamat serta evaluator advokasi 4. Sasaran dan Strategi Sasaran dari advokasi adalah kebijakan kampus untuk terbentuknya kampus bebas rokok. Pihak yang akan diajak bekerjasama adalah dosen dan mahasiswa, instansi terkait, antara lain: Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Propinsi NTB, Rumah Sakit, LSM, dan lain-lain. Koordinasi antar pihak tersebut dilakukan dengan cara pertemuan intern antar yang berwenang kemudian ditentukan target kegiatan bersama lalu hasil penyatuan pemikiran dituangkan dalam proposal advokasi. Adapun sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak adalah: 1. Mahasiswa : Memiliki kemampuan dalam lobying dan advokasi 2. Dosen : Kedekatan yang lebih ke pihak dekanat dan institusi kesehatan yang terkait 3. Dinas Kesehatan Kota dan Propinsi: Memiliki kemampuan mengeluarkan kebijakan yang dapat mempengaruhi institusi 4. Rumah Sakit dan LSM: memiliki daa yang dapat menunjang advokasi Bentuk Kegiatannya adalah pengumpulan data tentang epidemiologi rokok di dunia, Indonesia dan intern kampus, kerugian merokok bagi kesehatan dan lain-lain. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis hingga menjadi bentuk proposal advokasi. Yang terakhir adalah melakukan lobi dan advokasi ke pihak dekanat. Adapun alokasi waktu untuk tiap langkah di atas sebagai berikut:

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM


Sekretariat. Jl. Pendidikan No. 37 Mataram 83125 Telp. (0370) 640874

Minggu I Kegiatan Bulan Novembe r Pengumpulan data epidemiologi rokok dunia dan Indonesia Pengumpulan Epidemiologi Rokok

Minggu II Bulan November

Minggu III Bulan November

Minggu IV Bulan Novembe r

Minggu I Bulan Desember

Intern kampus (via kuesioner) Pengolahan Data Penyusunan Proposal Advokasi Lobi dan advokasi ke pihak dekanat 5. Penggalangan Dukungan Penggalangan Dukungan dilakukan melalui MPA (Majelis Perwakilan Angkatan) yang terdiri dari Koordinator Tingkat (KORTI) tiap angkatan yang mewakili suara semua mahasiswa di fakultas kedokteran Unram. Selain itu dengan kami peroleh dari PD III yang bertanggung jawab terhadap kegiatan kemahasiswaan serta sebagian besar dosen. Dukungan juga kami peroleh dari dinas kesehatan kota mataram dan dinas kesehatan provinsi yang juga mempunyai program yang serupa yaitu program penurunan penggunaan rokok terutama di lingkungan kerja dan pendidikan. 6. Evaluasi Evaluasi dilakukan di tiap minggu tahap pelaksanaan advokasi secara berkesinambungan. Evaluai dilakukan oleh pokja inti dengan cara melihat kemajuan tiap tahap apakah sudah memenuhi target dan apakah berjalan sesuai yang diharapkan. Pokja inti menganalisis kendalakendala yang dihadapi serta berusaha mencari solusi dari hambatan tersebut. Nantinya evaluasi juga berlanjut ketika hasil advokasi telah dilaksanakan.

You might also like