You are on page 1of 37

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MATERI KE-12 AKUNTANSI RUMAH SAKIT

DOSEN PENGAMPU : Minanari, SE, M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10 1) Aisyah Dhiyaul Ilmi 2) Ciendhy Anestia 3) Marina 4) Vichi Larassanti (43211010232) (43211010251) (43211010255) (43211010263)

JURUSAN AKUNTANSI (S1) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang membahas tentang Akuntansi Rumah Sakit. Dalam menyusun tugas ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1) 2) Ibu Minanari selaku pembimbing mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan bantuan baik moril maupun materil. 3) Seluruh teman teman yang telah banyak membantu penulis. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penyusun,

Mei 2013

Kata Pengantar

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................... ii A. B. C. D. E. Akuntansi Industri Kesehatan Masyarakat Di Rumah Sakit ................................. 1 Pelaporan Keuangan Akuntansi ........................................................................... 3 Akuntansi Dan Masalah Pengukuran ................................................................... 6 Akuntansi Dana Di Rumah Sakit .......................................................................... 13 Laporan Keuangan Di Rumah Sakit ..................................................................... 23

Kesimpulan ................................................................................................................... 33 Daftar Pustaka .............................................................................................................. 34

Daftar Isi

ii

AKUNTANSI RUMAH SAKIT


A. Akuntansi Industri Kesehatan Masyarakat Di Rumah Sakit
Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Permasalahan yang selalu timbul adalah sulitnya meramalkan kebutuhan pelayanan yang diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk mendukungnya. Di lain pihak Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan sarana, prasarana tenaga maupun dana yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan tersebut. Di samping itu Rumah Sakit sebagai unit sosial dihadapkan pada semakin langkanya sumber dana untuk membiayai kebutuhannya, padahal di lain pihak Rumah Sakit diharapkan dapat bekerja dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas.

Dengan perubahan sistem keuangan Rumah Sakit serta sistem keuangan Pemerintah secara keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit akan menjadi lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan Umum dari tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi peningkatan pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses negatif penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam mengatasinya.

Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis). Rumah Sakit mengharapkan ketentuan yang berlaku dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

Secara operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah Sakit dalam merencanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agar mutu pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat pembiayaan yang wajar.

Manfaat Akuntansi Di Rumah Sakit


Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan

perencanaan untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit. Secara umum akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitungan biaya yang berbeda akan menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara optimal.

Sistem akuntansi Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk keberhasilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan serta perencanaan, terlebih lagi saat ini yang mana Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP) ataupun sebagai Badan Layanan Umum yang penerimaannya harus disetor ke Negara melalui Kantor Kas Negara.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

B. Pelaporan Keuangan Akuntansi


Rumah Sakit Umum khususnya milik pemerintah merupakan organisasi nirlaba, dimana pelaporan akuntansinya diatur oleh PSAK no. 45.

Adapun penjabaran dari laporan akuntansi Rumah Sakit sesuai dengan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut :

1)

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.

2)

Laporan Posisi Keuangan

a)

Klasifikasi Aktiva Dan Kewajiban

Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut : 1. 2. 3. menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban. berdasarkan tanggal jatuh tempo. mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang. 4. mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan. b) Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat Atau Tidak Terikat

1.

Laporan

posisi

keuangan

menyajikan

jumlah

masing-masing

kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

2.

Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

3)

Laporan Aktivitas

a)

Tujuan Dan Fokus Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

b)

Perubahan Kelompok Aktiva Bersih

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.

4)

Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian

a)

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh

penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.

b)

Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.

c)

Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 4

d)

Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

e)

Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.

5)

Laporan Arus Kas

Tujuan Laporan Arus Kas

a)

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

b)

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus kas dengan tambahan berikut ini :

1.

Aktivitas Pendanaan : Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang. Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,

pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment). Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

2.

Pengungkapan

informasi

mengenai

aktivitas

investasi

dan

pendanaan non kas : sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

C. Akuntansi Dan Masalah Pengukuran


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor 1981 / MENKES / SK / XII / 2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit dapat mengatur masalah pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan dari suatu transaksi atau peristiwa, agar laporan keuangan yang disajikan memuat informasi yang relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan. Pengukuran (measurement) yang terdapat dalam Akuntansi Rumah Sakit, yaitu :

1)

Akuntansi Aset a) Aset Lancar 1. Kas dan Setara Kas Pengukuran (Measurement) 1. 2. Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal. Kas dan setara kas diukur sebesar nilai nominal pada saat diterima.

2.

Investasi Lancar/Investasi Jangka Pendek Pengukuran (Measurement) 1. Penempatan dana di bank diukur pada nilai nominalnya.

3.

Piutang Pengukuran (Measurement) 1. Piutang diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah memperhitungkan nilai

penyisihan piutang tak tertagih. 2. Penyisihan kerugian piutang tak tertagih dibentuk sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang atau prosentase dari pendapatan. 3. Penyisihan kerugian piutang dibentuk sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan data historis masing-masing BLU rumah sakit.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

4.

Penyisihan kerugian piutang ini tidak menggugurkan kewajiban BLU rumah sakit untuk memproses penagihan piutang dan pengajuan usulan penghapusan piutang ke Kementerian Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5.

Piutang pelayanan yang tidak terbayar atas permintaan penjamin (diskon atau potongan tarif) menjadi beban subsidi pasien.

6.

Piutang berkurang pada saat pembayaran diterima atau dihapuskan.

7.

Piutang yang tidak tertagih dihapusbukukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

8.

Apabila piutang yang dihapuskan lebih besar dari penyisihan kerugian piutang yang dicadangkan maka selisihnya diakui sebagai beban penyisihan kerugian pada periode yang bersangkutan.

9.

Apabila terjadi pembayaran setelah piutang dihapuskan maka diakui sebagai pendapatan lain-lain.

4.

Persediaan Pengukuran (Measurement) 1. Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). 2. Biaya perolehan persediaan meliputi semua biaya

pembelian, biaya konversi dan semua biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan atau dijual (present location and condition).

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

3.

Biaya pembelian persediaan meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya, dan biaya pengangkutan, penanganan dan biaya lainnya secara langsung dapat didistribusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan jasa. Diskon dagang (trade discount), rabat, dan pos lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.

4.

Biaya perolehan persediaan tidak termasuk : a. Jumlah pemborosan bahan, upah, atau biaya produksi lainnya yang tidak normal. b. Biaya penyimpanan, dalam kecuali biaya tersebut sebelum

diperlukan

proses

produksi

dilanjutkan pada tahap produksi berikutnya. c. Biaya administrasi dan umum yang tidak

memberikan sumbangan untuk membuat persediaan berada dalam alokasi dan kondisi sekarang. d. 5. Biaya penjualan.

Penurunan nilai persediaan pada periode pelaporan di bawah biaya perolehannya diakui sebagai biaya pada periode berjalan.

6.

Persediaan perlengkapan (supplies) habis pakai yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan kegiatan

operasional BLU dinilai sebesar harga perolehannya. 7. Biaya persediaan untuk barang yang lazimnya tidak dapt diganti dengan barang lain (not ordinary interchangeable) dan barang serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek khusus harus diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus terhadap biaya masing-masing. 8. Biaya persediaan, kecuali yang disebut dalam huruf (g), dapat dihitung dengan menggunakan rumus biaya ratarata tertimbang (weighted average cost method).

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

9.

Jika barang dalam persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan tersebut harus diakui sebagai biaya pada periode di mana pendapatan atas penjualan tersebut diakui. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian

persediaan harus diakui sebagai biaya pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, harus diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah biaya persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

5.

Uang Muka Pengukuran (Measurement) 1. 2. Uang muka diakui sebesar jumlah yang dibayarkan. Pada akhir periode pelaporan, uang muka diakui sebesar nilai barang/jasa/manfaat atau setaranya yang belum diakui/dibebankan pada periode berjalan.

6.

Biaya Dibayar Di Muka Pengukuran (Measurement) 1. Biaya dibayar dimuka dicatat sebesar jumlah yang dibayarkan. 2. Pada akhir periode pelaporan, biaya dibayar di muka dicatat sebesar nilai barang/jasa/manfaat atau setaranya yang belum diakui/dibebankan pada periode berjalan.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

b)

Aset Tetap Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement) 1. 2. Aset tetap dicatat dengan menggunakan model biaya. Pada awalnya perolehan aset berwujud yang memenuhi kualifikasi sebagai aset tetap diakui berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap, tanah yang dibangun sendiri merupakan akumulasi seluruh beban perolehan dan pengembangan tanah, berupa beban pematangan tanah, di luar beban yang ditangguhkan akibat beban legal pengurusan hak. 3. Biaya perolehan tanah, antara lain, meliputi : a. Harga transaksi pembelian tanah termasuk tanaman, prasarana, bangunan di atasnya yang harus dibeli kemudian dimusnahkan. b. Biaya konstruksi atau pengurukan tanah, bila lahan tanah diciptakan. c. d. Biaya ganti rugi penghuni, biaya relokasi. Biaya komisi perantara jual beli tanah.

c)

Aset Tidak Berwujud Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement) 1. Aset tidak berwujud diakui pada saat dikeluarkannya dana untuk memperoleh aset tersebut sebesar biaya perolehannya. 2. Biaya perolehan untuk pengembangan diakui sebagai beban pengembangan yang ditangguhkan. 3. Aset tidak berwujud berkurang pada saat diamortisasi sebesar jumlah alokasi yang sistematis. 4. Jumlah alokasi yang sistematis tersebut diakui sebagai beban amortisasi pada saat terjadinya.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

10

2)

Akuntansi Kewajiban a) Kewajiban Jangka Pendek Pengukuran (Measurement) 1. Kewajiban lancar berkurang pada saat pembayaran/ pelunasan oleh BLU rumah sakit. 2. Kewajiban lancar dinilai sebesar jumlah rupiah atau nilai tunai sumber daya ekonomi yang harus diserahkan kepada pihak lain atau sebesar utang lancar baru yang timbul untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

b)

Kewajiban Jangka Panjang Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement) 1. Kewajiban jangka panjang diakui pada saat BLU rumah sakit mencairkan dana kewajiban jangka panjang tersebut dari pihak pemberi pinjaman. 2. Kewajiban jangka panjang diukur sebesar jumlah dana hasil pencairan yang diperoleh ditambah biaya transaksi. 3. Selisih antara huruf (b) dengan jumlah pokok diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. 4. Amortisasi tersebut diakui sebagai beban bunga.

3)

Akuntansi Ekuitas Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement). Ekuitas diakui pada saat ditetapkannya nilai kekayaan BLU oleh pejabat yang berwenang : 1. Ekuitas diakui pada saat diterimanya bantuan hibah dari pemerintah berupa aset yang tidak tercantum dan bukan merupakan bagian dalam DIPA BLU rumah sakit. 2. Ekuitas diakui pada saat terjadinya perubahan nilai aset BLU rumah sakit sebagai akibat revaluasi dan disahkan oleh menteri keuangan, dan menambah nilai ekuitas awal. 3. Pengurangan ekuitas berasal dari defisit hasil usaha operasional BLU rumah sakit.
Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 11

4)

Akuntansi Pendapatan Pengukuran (Measurement) 1. Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lain dicatat sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 2. Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto belanja pada SPM. 3. Pendapatan hibah berupa barang dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. 4. Pendapatan hibah berupa uang dicatat sebesar jumlah kas yang diterima oleh BLU rumah sakit. 5. Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.

5)

Akuntansi Beban Pengukuran (Measurement) Beban dan kerugian dicatat sebesar : 1. Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada periode berjalan. 2. Jumlah beban periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan datang. 3. Alokasi sistematis untuk periode berjalan atas beban yang telah dikeluarkan. 4. Jumlah kerugian yang terjadi.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

12

D. Akuntansi Dana Di Rumah Sakit


Dalam akuntansi dana untuk Rumah Sakit, penyajian laporan informasi keuangannya mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua, yaitu :

1)

Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund)

Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Restricted Fund) dalam akuntasi universitas, yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari.

2)

Dana Terikat (Restricted Fund)

Dana

Terikat

(Restricted

Fund)

adalah

dana

yang

dibatasi

penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi :

Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan

Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat permanen.

Aktiva (aset) yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu atau lebih dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara waktu dan terikat permanen. Selengkapnya, dana-dana yang umum digunakan dalam akuntansi dana untuk Rumah Sakit dapat dilihat pada Figur berikut ini :

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

13

Kelompok Dana Umum Tujuan Khusus Terikat waktu Terikat Penggantian dan Pengembangan Fasilitas Abadi

Dasar Akuntansi

Akrual

Pemasukan/sumbangan (contribution), transfer, dicatat secara langusng dalam dana yang bersangkutan. Sumber daya/dana ditahan dalam masing-masing dana hingga dipindahkan ke Dana Umum untuk belanja. Dana dibatasi untuk tujuan operational tertentu. Dana tidak dapat digunakan sampai waktu yang ditentukan pihak sponsor. Dana dibatasi untuk penambahan aktiva tetap. Dana abadi yang harus dikelola dan tidak untuk digunakan.

Deskripsi Perbedaan

Laporan Keuangan

Neraca Laporan Operasi Laporan Perubahan Aktiva Bersih Laporan Arus Kas

Figur 12.1 Dana-dana Dalam Akuntansi Dana Rumah Sakit

Dana Umum

Dana Umum (General Fund) digunakan untuk mencatat sumber daya/dana yang diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari Rumah Sakit. Dalam Dana Umum, direksi Rumah Sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas sumber daya tertentu (board-designated resources). Dalam hal ini, dana yang disisihkan tetap dianggap sebagai Dana Terikat namun pencatatannya harus mencantumkan tujuan penyisihan dana tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena dana yang disisihkan berbeda dengan dana yang dibatasi penggunaannya. Penyisihan dana berasal dari inisiatif internal direksi Rumah Sakit, sedangkan pembatasan penggunaan dana berasal dari pihak eksternal Rumah Sakit yang mensponsori dana tersebut.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

14

Dana Terikat

Kelompok dana (Fund groups) yang digolongkan sebagai Dana Terikat digunakan untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori dana tersebut. Secara garis besar, seperti dijelaskan sebelumnya kelompok Dana Terikat ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1)

Pembatasannya

bersifat

sementara

(temporarily

restricted),

yang

termasuk ke dalam Dana Terikat Sementara adalah :

Dana Untuk Tujuan Khusus (Specific Purpose Funds), yaitu dana atau kekayaan yang dibatasi penggunaannya pada tujuan tertentu.

Dana Terikat Waktu (Time Restricted Funds), yaitu dana atau kekayaan yang dibatasi penggunaannya sampai batas waktu tertentu, dan

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas (Plant Replacement and Expansion Funds), yaitu dana atau kekayaan yang khusus dialokasikan untuk pembangunan dan/atau pengembangan aktiva tetap.

2)

Yang pembatasannya bersifat tetap (permanently rescrited).

Sedangkan yang termasuk dalam Dana Terikat Permanen adalah Dana Abadi (Endouwment Funds). Deskripsi singkat tentang masingmasing dana tersebut dapat dilihat pada bagan sebelumnya. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam Dana Abadi, dana hanya boleh digunakan sebagai modal/pokok, misalnya dalam yang deposito. biasanya Penghasilan akan dari

dikelola/diinvestasikan

Investasi inilah yang baru dapat digunakan baik untuk tujuan umum (tidak terikat) maupun untuk tujuan khusus (terikat sementara).

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

15

ILUSTRASI TRANSAKSI :
Dana Umum

Rumah Sakit Impian telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai Rp 2.600.000 jika diukur menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, terdapat penyesuaian kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

(1)

Piutang Pendapatan Jasa Pasien

2.600.000 2.600.000

(2)

Penyesuaian Kontraktual Piutang

240.000 240.000

Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah sakit Impian juga memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang dikelolanya total senilai Rp 30.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : (3) Kas Pendapatan Program Lainnya 30.000 30.000

Selama 20X6, Rumah Sakit Impian rnengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000. Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupakan penggunaan aktiva dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu Rumah Sakit Impian juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

16

(4)

Belanja-Jasa Keperawatan Belanja-Jasa Profesional Lainnya Belanja-Jasa Umum Belanja-Jasa Fiskal Belanja-Jasa Administrasi Belanja-Biaya Malpraktik Belanja-Piutang Tak Tertagih Belanja-Depresiasi Kas Estimasi Piutang Tak Tertagih Persediaan Belanja Dibayar Dimuka Akumulasi Depresiasi Utang Usaha Utang Gaji Utang Biaya Malpraktik

800.000 620.000 700.000 100.000 80.000 30.000 60.000 200.000 2.125.000 60.000 90.000 5.000 200.000 50.000 30.000 30.000

(5)

Belanja-Jasa Profesional Lainnya Pendapatan Donasi Jasa

10.000 10.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Impian juga menerima donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam bentuk obat-obatan senilai Rp 30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggunaannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

(6)

Kas Sumbangan-Tidak Dibatasi

63.000 63.000

(7)

Persediaan Sumbangan-Tidak Dibatasi

30.000 30.000

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

17

Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Impian selama 20X6 adalah pendapatan senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit sendiri (board designated funds) bagi pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai tambahan, Rumah Sakit Impian juga memperoleh keuntungan seniiai Rp 5.000 dari penjualan peralatannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut: (8) Kas-Disisikan untuk Pembangunan Gedung Pendapatan Investasi 10.000 10.000

(9)

Kas Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap Keuntungan Penjualan Aktiva

55.000 50.000 100.000 5.000

Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat. Jumlah (Rp) Dana Terikat Deskripsi Dana dalam bentuk uang tunai untuk riset dan pendidikan. Dana dalam bentuk uang tunai untuk membeli peralatan. Peralatan yang sudah dapat digunakan untuk kegiatan operasi. Penarikan piutang.

180.000 Dana untuk Tujuan Khusus Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas Dana Penggantian dan Perluasan Gedung

200.000

25.000

12.000 Dana Terikat Waktu

Figur 12.2 Dana Transfer-Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : (10) Kas


Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana

180.000 180.000

(11)

Kas
Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana

200.000 200.000
18

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

(12)

Aktiva Tetap
Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana

25.000 25.000

(13)

Kas
Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana

12.000 12.000

Sedangkan berikut ini adalah ayat-ayat jurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain dalam Dana Umum dari Rumah sakit Impian selama tahun 20X6. (14) Kas Estimasi Piutang Tak Tertagih Piutang 2.250.000 5.000 2.300.000

(15)

Persediaan Kas

50.000 50.000

(16)

Kas Investasi

50.000 50.000

(17)

Aktiva Tetap Kas

250.000 250.000

(18)

Wesel Bayar Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Usaha Utang Gaji Kas

5.000 60.000 90.000 25.000 180.000

(19)

Kas Utang Pihak Ketiga

35.000 35.000

(20)

Utang Jangka Panjang Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

50.000 15.000

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

19

(21)

Investasi Keuntungan Investasi Belum Direalisasi

15.000 15.000

Dana untuk Tujuan Khusus

Selama tahun 20X6, Dana untuk Tujuan Khusus dari Rumah Sakit Impian mencatat pendapatan senilai Rp 66.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva dalam dana tersebut, dan mencatat sumbangan dari sponsor/donor senilai Rp 1 15.000. Ayat jurnalnya adalatr sebagai berikut:

(22)

Kas Pendapatan Investasi-Terikat

66.000 66.000

(23)

Kas Sumbangan-Terikat

115.000 115.000

Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama tahun 20X6, maka dana senilai Rp 180.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan Khusus ke Dana Umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal (10)] : (24) Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana Kas 180.000 180.000

Dana Terikat Waktu

Selama tahun 20X6 Dana Terikat Waktu dari Rumah piutang senilai Rir 12.000 yang langsung ditransfer jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal 13)] :

(25)

Kas Piutang

12.000 12.000

(26)

Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana Kas

12.000 12.000

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

20

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas

Selama tahun 20X6 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari Rumah Sakit Impian mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 25.000 dalam bentuk peralatan dan senilai Rp 60.000 dalam bentuk uang tunai selain itu. Rumah sakit Impian juga memperoleh pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari dana yang dikelola dalam dana ini. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

(27)

Aktiva Tetap Sumbangan-Terikat

25.000 25.000

(28)

Kas Sumbangan-Terikat

60.000 60.000

(29)

Kas Pendapatan Investasi-Terikat

7.000 7.000

Selanjutnya, selama tahun 20X6 terdapat peralatan senilai Rp 25.000 yang sudah dapat digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang ditransfer dari Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum karena persyaratan penggunaannya sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal (11) dan (12) ]: (30) Aktiva Tetap Kas 200.000 200.000

(31)

Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana Aktiva Tetap

25.000 25.000

Berikut ini adalah transaksi-transaksi lain yang terkait dengan Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas selama tahun 20X6. Transaksi ini berupa penagihan piutang sebesar Rp 105.000 dan pembelian investasi sebesar Rp 122.000 dengan menggunakan dana ini.

(32)

Kas Piutang atas Janji

105.000 105.000
Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 21

(33)

Investasi Kas

122.000 122.000

Dana Abadi

Selama 20X6 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam bentuk uang tunai senilai Rp 415.000. Dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung diinvestasikan, Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut: (34) Kas Sumbangan-Terikat 415.000 415.000

(35)

Investasi Kas

400.000 400.000

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

22

E. Laporan Keuangan Di Rumah Sakit


Akuntansi ialah suatu sistem yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam manajemen keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan menyimpulkan semua transaksi dan kejadian-kejadian dalam suatu organisasi yang menyangkut keuangan, sehingga didapatkan suatu data atau informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Ditinjau dari segi pembukuan, akuntansi dibagi menjadi 2 sistem yang sangat penting yaitu :

1)

Sistem Cash Basis atau Kas Stelsel

Dalam sistem ini hanya dicatat "penerimaan" dari pengeluaran uang, sehingga sebetulnya sistem ini sangat sederhana, mudah dikerjakan dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Sistem ini telah dipakai oleh pemerintah kita termasuk Rumah Sakit Pemerintah.

2)

Accrual Basis

Pada sistem ini transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian, bukan pada saat hak diterima atau dibayar, dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Dengan kata lain penghasilan diakui pada saat penyerahan barang/jasa, bukan pada saat kas diterima; dan biaya diakui pada saat terjadinya, buka pada saat kas dibayarkan. Dengan metode aktual, harta diakui pada saat diperoleh kepemilikannya.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

23

Terdapat empat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi, yaitu :

1)

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering kita kenal di sektor komersial. Namun demikian ada beberapa hal yang secara khusus perlu diperhatikan, antara lain :

a)

Kas

Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada dana terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi (misalnya, kas yang terdapat pada Dana Pembangunan dan Dana Abadi)

b)

Piutang

Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Denga demikian, dibuat penyajian tentang penyisihan piutang tak tertagih. Rumah sakit biasanya juga memberikan pelayanan social, yaitu pelayanan kesehatan Cuma-Cuma bagi pasien yang dapat menunjukkan bahwa ia tidak mampu membayar menurut criteria yang telah ditetapkan rumah sakit. Dalam kasus ini, layanan yang diberikan tidak memenuhi syarat untuk diakui baik sebagai piutang maupun pendapatan dalam laporan keuangan rumah sakit.

c)

Investasi

Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelin, atau pada nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi yang tidak dibatasi (unrestricted) harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada laporan operasi rumah sakit.
Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 24

d)

Aktiva Tetap

Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresinya dalam dana umum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintah yang melakukan pencatatan aktivanya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.

e)

Aktiva Yang Disisihkan

Klasifikasi aktiva terikat (restricted assets) hanya diberikan pada dana yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut. Jadi, aktiva yang ditetapkan untuk tujuan tertentu oleh pihak internal rumah sakit dan dikendalikan sendiri tidak diklasifikasikan sebagai aktiva terikat (restricted assets), namun dianggap sebagai aktiva yang disisihkan (limited assets). Aktiva yang disisihkan ini adalah sumber daya yang sebelumnya dijelaskan sebagai board designed resources.

f)

Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang dilaporkanpada neraca. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintah yang melakukan pencatatan utang jangka panjangnya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.

g)

Saldo Dana

Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, saldo dana yang dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi (1) terikat, yang dapat digunakan dengan bebas seusai kebijakan rumah sakit, (2) terikat sementara waktu, yang baru dapat digunakan ketika kriteria tertentu dari phak sponsor terpenuhi, dan (3) terikat permanen, yang dikelola dan hanya dapat digunakan hasilnya saja.

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

25

2)

Laporan Operasi

Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam Laporan Operasi (Statement untung of dan Operations). rugi, serta Laporan transaksi ini mencakup yang

pendapatan,

beban,

lainnya

mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan operasi harus dinyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam perusahaan, yang melaporkan hasil kegiatan operasi berjalan. Contoh laba lain yang dimaksud adalah pendapatan investasi (baik yang direalisasi maupun belum direalisasi). Judul dari indikator kinerja ini misalnya surplus pendapatan dan sumbangan lainnya atas Belanja.

Perubahan lainnya dalam saldo dana selama periode berjalan harus dilaporkan setelah indikator kinerja, misalnya transfer-transfer yang terjadi secara interrnal antar dana yang ada.

Berikut adalah pos-pos lain yang juga perlu menjadi perhatian.

a)

Pendapatan Jasa Pasien Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kontraktual (contractual adjusments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien.

b)

Penyesuaian Kontraktual Penyesuaian Kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya mengganti kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang disediakan bagi pasien yang menjadi tanggungan asuransi. Meskipun Rumah Sakit memiliki tarif standar untuk jasa-jasa yang diberikannya namun Rumah Sakit bisa saja menjalin kontrak dengan pembayar pihak ketiga dimana Rumah Sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa-jasa tersebut. Dalam hal ini, Rumah Sakit membuat Penyesuaian Kontraktual dari tarif jasa normalnya.
Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 26

c)

Pendapatan Dari Kegiatan Lainnya Pendapatan dari kegiatan lainnya mencerminkan pendapatan dari sumbersumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parkir. Pendapatan tersebut biasanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah brutonya.

d)

Transfer Antar Dana Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsos/donor sudah terpenuhi. Dalam hal ini, aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat. Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antardana ini dilaporkan dalam Laporan Operasi sebagai Pelepasan Saldo Dana dan ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.

e)

Beban Dana Umum Beban-beban dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti halnya pada entitas komersial.

f)

Sumbangan Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun, jika terdapat kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai dari donasi jasa dicatat sebagai Sumbangan yang langsung diikuti dengan beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan donasi yang berbentuk aktiva dilaporkan pada nilai wajar pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan. Jika donasi aktiva ini penggunaannya dibatasi oleh pihak sponsor/donor maka dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau Dana Terikat Permanen. Ketika pembatasannya sudah tidak berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari Dana Terikat ke Dana Umum.

3)

Laporan Perubahan Aset Bersih Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu Tidak Terikat, Terikat Sementara, dan Terikat Permanen.

4)

Laporan Arus Kas Format dari Laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk Entitas Komersial. Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 27

CONTOH LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT DR. CIPTO MANGUNKUSUMO (RSCM) PERIODE 2002 DAN 2003

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

28

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

29

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

30

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

31

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit

32

KESIMPULAN
Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit.

Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit. Rumah Sakit Umum khususnya milik pemerintah merupakan organisasi nirlaba, dimana pelaporan akuntansinya diatur oleh PSAK no. 45

Kesimpulan

33

DAFTAR PUSTAKA
Nordiawan Deddi, 2006, Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta. Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik, UMM PRESS, Yogyakarta. Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Andi, Jakarta. Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 2002. Bastian Indra, 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE UGM, Yogyakarta Cleverley. 1982. Handbook of Health Care Accounting and Finance. Aspen System Corporation, Maryland. USA Horngren, Foster, Datar. 2000. Cost Accounting A Managerial Emphasis. Prentice Hall Inc. New Jersey. USA Kieso, Weygandt, Warfield. 2001. Intermediate Accounting. John Wiley & Sons, Inc. USA

Daftar Pustaka 34

You might also like