You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Minat untuk mempelajari tingkah laku manusia sebetulnya telah dipelajari oleh filsuf yunani kuno yaitu Plato yakni membagi tiga macam tingkah laku manusia berdasarkan jiwanya yaitu Philosopic, Spirited, dan Appetite. Dimana gagasan tersebut banyak sedikitnya berpengaruh besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi yang dipelajari oleh para ahli saat ini. Awal abad ke-20 sebetulnya minat untuk mempelajari perilaku manusia dalam organisasi telah mencapai klimaksnya. Teori dalam mempelajari perilaku manusia terbagi dalam tiga periode diantaranya periode klasik, neo-klasik dan modern. Pada masingmasing periode telah muncul para pemikir-pemikir yang banyak sedikitnya ikut andil dalam perkembangan sejarah perilaku organisasi diantaranya Max Weber yang ikut andil dengan analisis perilaku organisasi lewat konsep struktur birokrasinya, Henry Fayol dengan orientasi pendekatan fungsionalnya dalam perilaku organisasi dan manajemen yang mendominir banyak pemikiran-pemikiran modern tentang administrasi, dan Frederick Winslow Taylor yang mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah. Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa sejak awal abad ke -20. manusia sudah mengembangkan ilmu ilmunya tentang berperilaku organisasi. Sejarah perilaku organisasi menjelaskan tentang bagaimana perkembangan perilaku organisasi dari masa ke masa. Maka dari itu, perilaku organisasi sudah melalui banyak tahap dan perkembangan sesuai dengan kejadian nyata yang di ambil dari para individu yang berperilaku dalam organisasi. Para ahli mengungkapkan bahwa perkembangan pengetahuan tentang berperilaku organisasi akan meningkatkan keefektifitasan kinerja seseorang dalam suatu organisasi yang ia geluti. Untuk itulah kami kelompok dua akan memberikan penjelasan sedikit tentang Sejarah Perkembangan dan Pendekatan Dalam Perilaku Organisasi 2. Rumsuan Masalah 1) Apa masa industry? 2) Apa masa neoklasik? 3) Apa masa modern? 4) Bagaimana landasan perilaku bagi manajemen yang sistematis?

3. Tujuan 1) Untuk mengetahui pengertian masa industry. 2) Untuk mengetahui pengertian masa neoklasik. 3) Untuk mengetahui pengertian masa modern. 4) Untuk mengetahui pengertian landasan perilaku bagi manajemen yang sistematis.

BAB II PEMBAHASAN
A. MASA INDUSTRI
Teori-teori organisasi yang berkembang di akhir abad ke-18, pada periode ini sering disebut Revolusi Industri. Revolusi industri merupakan titik awal sejarah dimana manusia mulai mengenal mesin produksi yang mampu melakukan pekerjaan secara otomatis. Teori organisasi pada masa ini tidak lepas dari faktor lingkungan, yang meliputi aspek teknologi, sistem politik, sistem sosial, sistem budaya, dan demografi (persebaran fisik manusia). Penataan organisasi mencapai titik puncaknya menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang sulit untuk menerangkan kekuatan-kekuatan mana saja yang membentuk perilaku organisasi. Kemudian bersamaan dengan itu muncul tokoh-tokoh yang memiliki konsep-konsep baru tentang ilmu perilaku organisasi.Tokoh tokoh tersebut adalah: 1. Max Weber Weber lebih menekankan orientasinya pada penjelasan mengenai organisasi dibandingkan pengembangan suatu prinsip. Adapun dua aspek dari hasil kerja Weber tentang perilaku organisasi yaitu; a) Sebagai seorang ahli sosial, ia menjelaskan preskripsinya dari pertumbuhan organisasi yang besar. b) Weber terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbanganpertimbangan yang kadang-kadang tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi.

2. Henri Fayol Fayol menerbitkan bukunya yaitu Administrasi Industri dan Umum (General and Industrial Administration) yang telah memengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa. Pandangan-pandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi3

administratif. Kemudian Fayol juga berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut: a) Aspek-aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan, b) Kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan pengendalian kapital c) Unit-unit keamanan dan perlindungan d) Funsi perhitungan e) Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan pengendalian. Orientasi sistem fungsional milik Fayol di dalam perilaku organisasi dan manajemen dapat memengaruhi banyak pemikiran-pemikiran modern tentang administrasi.

3. Frederick Winslow Taylor Taylor mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (principle of scientific

management) ke wilayah bagian lain di Amerika Serikat. Ia mengusulkan 3 hal sebagai tujuan dari gerakannya, antara lain: a) Memberikan contoh sederhana bahwa Amerika Serikat telah dirugikan banyak karena tidak adanya efisiensi usaha, b) Meyakinkan masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang istimewa, c) Membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat berdasarkan hukum yang jelas, aturan, dan prinsip.

B. MASA NEO KLASIK

Fokus perhatian para teoritikus masa neoklasik adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi. Pada masa inilah hubungan-hubungan manusiawi mulai diperhatikan, memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri dari tugas tugas maupun manusia. Para teoritikus neo klasik mewakili pandangannya dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin yang dipandang oleh para teoritikus masa klasik. Berikut adalah para teoritikus pada masa neo klasik : 1. Elthon mayo Merupakan ahli psikologi havard yang bertindak sebagai konsultan pada kajian tersebut pada tahun 1927-1932. Kajian-kajian yang dilakukannya mengantarkan ke arah humanisme organisasi dengan melihat pertimbangan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai dan hubungan manajemen dan pegawai. 2. Chester Benard Gagasan bahwa organisasi merupakan kerja sama mulanya dikemukakan oleh Chester. Ia menuangkan berbagai macam ide - ide terbaiknya bdalam beberapa buku yang ia tulis. Bernard adalah orang pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem. 3. Douglas Mc Gregor Pendapatnya yang paling terkenal adalah pandangan tentang manusia, yaitu pandangan positif dan pandangan negatif. Pendapat tersebut atas dasar pengelompokan asumsi tertentu dan bahwa manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahannya sesuai dengan asumsi tersebut.

C. MASA MODERN

Pendekatan modern tentang perilaku organisasi memusatkan pada sifat politis organisasi. Penekanan pada unsur keterbukaan organisasi mulai diperhatikan perhtian juga diberikan kepada bagaimana membina hubungan sosial, kebijakan rasional, dan design-design kontingensi serta politik organisasi. Pakar-pakar teori modern dalam perilaku organisasi ini antaralain adalah : Herbert Simon, Katz dan Khan, March dan Simon serta Jeffrey Peffer.

D. LANDASAN PERILAKU BAGI MANAJEMEN YANG SISTEMATIS


Manajemen merupakan disiplin ilmu yan didalamnya terdapat aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, penempatan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakuakan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkordinsi berbagai sumberdaya yang ada oleh organisasi sehingga menghasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Organisasi, didalamnya terdapat pengaturan terhadap kegiatan untuk mencapai tujuan yng ditetapkan. Manajemen dalam organisasi adalah alat yang dipakai untuk mengarahkan kegiatannya pada tujuan yang diinginkan. Oleh karenanya maka dibutuhkan pengaturan yang sebaik-baiknya. Jika organisasi dan manajemen saling bersinergi maka tujuan akan dicapai secara optimal. Organisasi merupakan salah satu bentuk media dalam mencapai kebutuhan dan tujuan. Manajemen dalam organiasasi mempunyai landasan karena ditimbulkan oleh adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai, adanya kerjasama antar individu dan kelompok yang terikat secara formal. Selain itu karena adanya faktor pembagian

kerja, komunikasi tanggungjawab, dan pimpinan landasan manajemen dalam organisasi adalah karena adanya kewenangan dan responsibility dari setiap individu dlam organisasi.

E. PENDEKATAN SOCIAL LEARNING


Pendekatan teori social learning atau teori belajar sosial menjelaskan tentang tingkah laku manusia dari segi timbal-balik dan berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku dan lingkungan. Manusia dan lingkungannya merupakan faktor-faktor yang saling menentukan secara timbal balik (Bandura, 1977). Dalam proses determinisme timbal-balik itulah terdapat kesempatan bagi manusia untuk memengaruhi nasibnya maupun batas-batas kemampuannya untuk memimpin diri sendiri (self-direction). Pendekatan ini memandang bahwa jika kekuatan pengendalian diri individu yang dimiliki individu tinggi, segla faktor negatif apapun dari luar (impuls) tidak akan bepengaruh banyak terhadap perilaku negatif individu. Kekuatan pengendalian diri sebagai bagian dari kualitas diri dibentuk melalui proses pendidikan yang tepat dan waktu yang lama.

F. PENDEKATAN STIMULUS ORGANISM BAHAVIOUR CONSEQUENSE ( SOBC)

Organisasi merupakan lembaga yang sangat memerlukan stimulus atau sebuah rangsangan. Rangsangan tersebut ditujukan guna memberikan motivasi kepada para anggota organisasi agar perilakunya memberikan sinergi positif terhadap organisasinya. Stimulus dalam organisasi dapat berupa materi ataupun non materi. Jika pelaku organiasi melakukan sebuah kabajikan maka alangkah lebih baiknya organisasi memberikan penghargaan, hadiah ataupun upah yang besar bagi para anggotanya yang bekerja atau telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan optimal sehingga berdampak baik terhadap kehidupan organisasi.

Tujuan dari keseluruhan tersebut tidak lain adalah untuk memberikan motivasi kepada para anggota supaya anggota segan terhadap organisasi yang sedang digelutinya dan terus menigkatkan kinerjanya yang baik untuk keberlangsungan hidup organisasi.

G. PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU

Pendekatan modifikasi perilaku yakni suatu cara pendekatanuntuk memahami perilaku manusia berinteraksi dengan lingkungannya, para ahli mengemukakan 3 pendekatan sebagai berikut : 1. Pendekatan Kognitif Lebih menekankan pada peranan individu dalam hubungan, meliputi kegiatan mental yang sadar seperti berfikir, mengetahui, sikap, kepercayaan yang semuanya merupakan factor yang menentukan didalam perilaku seseorang. 2. Pendekatan Penguatan (Reinforcement Approach)

Pendekatan ini pertama kali dikembangkan oleh psikolog Ivan Pavlov dan Edward Thorndike. Pada dasarnya istilah penguatan sangat berhubungan dengan motivasi sebagai dasar dari proses psikologi yang sangat luas dan kompleks. Dan kebutuhan merupakan pusat perhatian dari motivasi dengan adanya respond dan stimulus. 3. Pendekatan Psikoanalitis

Perilaku manusia dikuasi oleh personalitas atau kepribadiannya. Pelopor dari psikoanalitis adalah Sigmund Freud, dengan konsepnya mengenai suatu tingkat ketidaksadaran dari

kegiatan mental. Bahwa hampir semua kegiatan mental tidak dapat diketahui dan tidak bisa didekati secara mudah. Namun ada 3 hal yang saling berhubungan dan berlawanan (konflik), yakni Id, Ego dan Superego. \\\\

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Perilaku organisasi berawal dari perilaku manusia itu sendiri. Perkembangan dan pendekatan perilaku organisasi di mulai dari beberapa tahap dari masa ke masa, yaitu masa industry (klasik), masa neo klasik dan masa modern. Ada 3 komponen yang menjadi kerangka dasarnya, yakni individu-individu yang berperilaku, organisasi formal yakni sebagai wadah dari perilaku itu dan tujuan yang akan dicapai suatu organisasi. Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi akan tercipta suatu harmonisasi di dalam kerangka organisasi itu sendiri.

B. Saran
Dalam makalah kami ini belumlah mencapai sempurna,maka dari itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.Dan semoga saja bisa bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Daftar Pustaka
Thoha,Miftah.2009.Perilaku Organisasi :Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta :Rajawali Pers. Robbins, Stephen P. dan Thimothy A. Judge.2008. Organizational Behavior, edisi Indonesia 2008. Jakarta : Salemba Empat. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf

10

You might also like