You are on page 1of 29

ERGONOMI

PENDAHULUAN

DEFINISI ergonomi berasal dari bahasa Latin


ERGON (Kerja) dan NOMOS (Hukum Alam) Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan.

Ergonomi berhubungan dengan : - optimasi - efisiensi - kesehatan - keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi

Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai Human Factors

Ergonomi digunakan oleh berbagai macam ahli/profesional pada bidangnya misalnya: - ahli anatomi - arsitektur - perancangan produk industri - fisika - fisioterapi - terapi pekerjaan - psikologi - teknik industri

Ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang: - fisiologi - psikologi - perancangan - analisis - sintesis - evaluasi proses kerja dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan mahasiswa.

PENERAPAN ERGONOMI pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain).

Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya:- perkakas kerja (tools) - bangku kerja (bench) - kursi - pegangan alat kerja (workholders) - sistem pengendali (control) - alat peraga (displays) - jalan/lorong (acces ways) - pintu (doors) - jendela (windows) dan lain-lain

Masih

dalam kaitan dengan hal tersebut di atas adalah bahasan mengenai rancang bangun lingkungan kerja (working environment), karena jika sistem perangkat keras berubah maka akan berubah pula lingkungan kerjanya.

Ergonomi dapat berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya: - Penentuan jam istirahat - Pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift) - Meningkatkan variasi pekerjaan dan lain-lain. Ergonomi juga dapat berperan sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan dengan komputer.

Ergonomi memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: - Desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia. - Desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display unit station) Kedua hal ini untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja.

Desain perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja - Desain peletakan instrumen dan sistem pengendali optimasi kerja, dengan dihasilkannya respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat - Desain dan evaluasi produk harus dapat dengan mudah diterapkan oleh penggunanya
-

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh ergonom agar sedapat mungkin dihindari: Beban otot statis (static muscle loads) Oklusi (penyumbatan aliran darah) karena tekanan segi kursi pada popliteal (lipat lutut) Bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan aliran darah bekerja berlawanan dengan arah gravitasi

Osteo articular deviations :


-

Scoliosis pada pemain violin Kifosis pada pemikul barang

Rasa nyeri pada otot dan tendon : - Rusaknya tendon achiles bagi para penari - Tendon pada ekstensor panjang pd drumer Iritasi pada cabang saraf tepi : - Saraf ulnar bagi para pengemudi kendaraan, tukang besi, reparasi arloji dll.

ORGANISASI KERJA DAN KEBUTUHAN GIZI KERJA

Organisasi kerja : Waktu kerja Waktu istirahat Sistem kerja harian/borongan Masuk kerja Insentif

produktivitas

Dalam Organisasi Kerja dan Kebutuhan Gizi Kerja akan membahas : Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat Hari kerja Kebutuhan Gizi Kerja

MANUABA (1990) : Jika jam kerja berlebihan, jam kerja lembur di luar batas kemampuan akan dapat mempercepat munculnya kelelahan, menurunkan ketepatan, kecepatan dan ketelitian kerja. Oleh karena setiap fungsi tubuh memerlukan keseimbangan yang ritmis antara asupan energi dan penggantian energi (kerja-istirahat), maka diperlukan adanya waktu istirahat pendek dengan sedikit kudapan (15 menit setelah 1,5-2 jam kerja) untuk mempertahankan performansi dan efisiensi kerja.

Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat

Aktivitas kerja merupakan pengerahan tenaga dan pemanfaatan organ-organ tubuh melalui koordinasi dan perintah oleh syaraf pusat. Besar kecilnya pengerahan tenaga oleh tubuh sangat tergantung dari jenis pekerjaan (fisik atau mental). Hal tersebut di atas dapat ditinjau secara umum, secara kualitatif dan secara kuantitatif.

SUMAMUR (1982) :

Bekerja adalah anabolisme yaitu mengurai atau menggunakan bagian-bagian tubuh yang telah dibangun sebelumnya. Dalam keadaan demikian, sistem saraf utama yang berfungsi adalah komponen simpatis aktivitas tidak dapat dilakukan secara terus-menerus, harus diselingi istirahat untuk memberi kesempatan tubuh melakukan pemulihan. Pada saat istirahat tubuh mempunyai kesempatan membangun kembali tenaga yang telah digunakan (katabolisme)

GRANDJEAN (1993) :

Setiap fungsi tubuh manusia dapat dilihat sebagai keseimbangan ritmis antara kebutuhan energi (kerja) dengan penggantian kembali sejumlah energi yang telah digunakan (istirahat). Kedua proses tersebut merupakan suatu bagian integral dari kerja otot, kerja jantung dan keseluruhan fungsi biologis tubuh untuk memelihara performansi dan efisiensi kerja, waktu istirahat harus diberikan secukupnya, baik diantara waktu kerja maupun di luar jam kerja (istirahat pada malam hari)

Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat Pengaturan waktu kerja-waktu istirahat harus disesuaikan dengan: - Jenis pekerjaan - Faktor lingkungan yang mempengaruhi (panas, dingin, bising, berdebu dll) Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu kerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja dan selebihnya adalah waktu istirahat.

Memperpanjang waktu kerja > 8 jam Menurunkan efisiensi kerja Meningkatkan kelelahan Meningkatkan kecelakaan kerja Meningkatkan penyakit akibat kerja

Dari sudut pandang fisiologi, kerja lembur sangat merugikan kesehatan Dalam putaran 24 jam sehari terdapat 3 siklus keseimbangan tubuh yaitu: - 8 jam kerja - 8 jam interaksi sosial - 8 jam istirahat

Dalam

hal lamanya waktu kerja melebihi ketentuan yang telah ditetapkan (8 jam perhari atau 40 jam perminggu), maka perlu diatur waktu-waktu istirahat khusus agar kemampuan kerja dan kesegaran jasmani tetap dapat dipertahankan dalam batas-batas toleransi.

Pemberian waktu istirahat secara umum dimaksudkan untuk : Mencegah terjadinya kelelahan yang berakibat kepada penurunan kemampuan fisik dan mental serta kehilangan efisiensi kerja Memberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan atau penyegaran Memberi kesempatan waktu untuk melakukan kontak sosial

Terdapat 4 jenis istirahat yang dilakukan oleh para pekerja selama jam kerja berlangsung: - Istirahat secara spontan - Istirahat curian - Istirahat oleh karena proses kerja - Istirahat yang merupakan ketetapan resmi

Hari Kerja

Jumlah jam kerja yang efisien untuk seminggu : antara 40-48 jam yang terbagi dalam 5 atau 6 hari kerja Maksimum waktu kerja tambahan yang masih efisien : 30 menit Di antara waktu kerja harus disediakan waktu istirahat yang jumlahnya antara 15-30% dari seluruh waktu kerja

Kebutuhan Gizi Kerja

Gizi kerja adalah : pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat pekerja dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori terhadap tuntutan tugas kerja

You might also like