You are on page 1of 7

Konsep strategi

Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan ditinjau suatu organisasai untuk mencapai tujuannya. Setiap organisasi yang dikelola dengan baik mempunyai suatu strategi atau lebih, walaupun mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit.

Perumusan strategi

Strategi dapat ditemuakan pada dua tingkatan : (1) strategi untuk organisasi keseluruhan, (2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi.

Strategi unit bisnis


Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling berkaitan : (1) misinya (apa tujuan keseluruhannya) dan (2) keunggulan kompetitifnya (bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya untuk melaksanakan misinya).

Misi unit bisnis


salah satu tugas dari manajemen senior adalah mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Dari banyak model perencanaan, dua yang paling banyak digunakan adalah BCG matriks dan GE matriks. Namun modelmodel tersebut mempunyai perangkat misi yang sama untuk dipilih. Perangkat misi itu : Bangun (build), pertahankan (hold), panen (harvest), dan divestasi (divest).

BCG Matriks
Model BCG memandang pertumbuhan industri sebagai indikator daya tarik relatif industi tersebut dan pangsa pasar relatif sebagai indikator posisi persaingan relatif dari suatu unit bisnis dalam bisnis tertentu. Dalam model BCG, setiap unit bisnis ditempatkan dalam salah satu dari empat kategori yaitu tanda tanya, bintang, sapi perah kas, dan anjing yang mewakili empat sel dari matriks x2 yang mengukur tingkat pertumbuhan industri pada satu sumbu dan pangsa pasar relatif pada sumbu lain.

GE Matriks
Matriks GE ( general electric) serupa dengan matriks BCG dalam membantu korporasi untuk menerapkan misi diseluruh unit-unit bisnisnya. Meskipun demikian, metodologinya berbeda dengan pendekatan BCG dalam hal-hal berikut : BCG menggunakan tingkat pertumbuhan industri sebagai wakil untuk daya tarik industri. Dalam matriks GE, daya tarik industri didasarkan pada penilaian tertimbang atas faktor-faktor seperti besarnya pangsa pasar, pertumbuhan psar, penghalang untuk memasuki pangsa pasar, teknologi yang usang, dll BCG menggunakan pangsa paar relatif sebagai wakil untuk posisi persaingan yang dimiliki oleh unit bisnis saat ini. Matriks GE, dilain pihak menggunakan beragam faktor seperti pangsa pasar, kekuatan distribusi, dan kekuatan rekayasa untuk menilai posisi persaingan dari unit bisnis tersebut.

You might also like