Professional Documents
Culture Documents
peralatan dari bahaya kebakaran yang ditimbulkan baik faktor eksternal maupun internal. Keamanan dan keselamatan manusia maupun aset bangunan perlu dijaga dari bahaya yang mengakibatkan kerusakan sampai kematian. Banyak fakta yang membuktikan bahwa kebakaran merupakan resiko tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan bangunan, kematian, berhentinya proses produksi maupun rusaknya lingkungan. Keamanan, keselamatan jiwa sangat diperlukan dalam rangka memberikan dan meningkatkan psikologis untuk menjalankan aktivitas. Tanpa alat pemadam kebakaran manusia selalu dibayangi oleh rasa kecemasan, Hal ini disebabkan sebagian besar keutuhan gedung, jiwa dan fasilitas serta peralatan bergantung dari alat pemadam kebakaran. Dengan kata lain alat pemadam kebakaran sangat dibutuhkan oleh manusia dalam memberikan kenyamanan. Untuk itu masalah pemilihan dan penggunaan jenis, bahan serta sistem peralatan pemadam kebakaran sangat perlu mendapat perhatian utama. Pemilihan yang salah atas pengunaan jenis dan macam bahan pemadam akan sangat merugikan. Disini tidak diharapkan adanya penggunaan yang tidak sesuai dan salah penempatan dalam penentuan kebijakan akan sangat berdampak resiko yang besar terhadap kerugian akibat kebakaran.
Pendahuluan.
Mengingat semakin bertambahnya jumlah penduduk tidaklah heran jika resiko bahaya kebakaran yang diakibatkan aktivitas manusia semakin tinggi. Untuk mengatasi tingginya resiko kebakaran, perlu diupayakan pencegahan dalam rangka untuk menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya atau terjadinya kebakaran serta mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan kebakaran tersebut menjadi kenyataan. Pada umumnya yang disebut kebakaran adalah api besar yang sukar dikendalikan dan sangat merugikan. Api yang terjadi dikarenakan akibat persenyawaan antara sumber panas berupa energi elektolik, sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia dengan benda yang mudah terbakar serta oksigen sebagai akselerator. Apabila ketiga unsur berpartisipasi dalam persenyawaan menimbulkan api, baik itu api kecil, besar yang dikehendaki maupun yang sukar untuk dikendalikan. Untuk mencegah timbulnya kebakaran ada beberapa aspek yang perlu mendapat penekanan disini antara lain, kesepahaman keselamatan dan pencegahan bahaya kebakaran saat ini dan kecenderungan dimasa mendatang, peraturan perundang-undangan terkait pencegahan kebakaran, bahan zat pelemasan kebakaran dikaitkan dengan ramah lingkungan, ketersediaan jenis dan kapasitas alat pencegahan kebakaran pada saat ini dan
yang tersedia dalam waktu dekat, dimana, kapan, dan bagaimana sistem pencegahan kebakaran dilaksanakan adalah persoalan yang masih untuk ditindaklanjuti dan diwaspadai.
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kayu, plastik, karet busa dan lain-lain. Media pemadam kebakaran ini berupa air, pasir, karung goni yang dibasahi dan alat pemadaman kebakaran racun api tepung kimia. Kelas B. Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah kebakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spritus, alkohol dan lain-lain. Media pemadaman ini berupa pasir, dan alat pemadam racun api tepung kimia kering, dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan terbakar sehingga apabila dipergunakan air maka kebakaran akan merambat dan melebar kemana-mana. Kelas C. Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran ini berupa alat pemadam kebakaran racun api tepung kimia kering. Matikan dahulu sumber listrik agar aman dalam memadamkan api. Peralatan Pencegahan Kebakaran. APAR/Fire Extingushers/Racun Api. Peralatan ini merupakan paralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran jenis A, B, C peralatan ini mempunyai berbagai tujuan dan ukuran berat sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar kecilnyaruangan serta resiko kebakaran yang timbul. Hydran. Peralatan ini merupakan reaksi cepat yang efesien dan dipakai untuk jenis A. Peralatan ini mempunyai 3 jenis yaitu hydran gedung, halaman dan kota. Detektor asap/smoke detector. Peralatan ini memungkinkan secara otomatis akan memberitahu kepada setiap orang apabila ada asap. Fire Alarm.
Peralatan ini dipergunakan untuk memberitahu kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat. Mekanisme Alat Pemadam Otomatis. Alat pemadam otomatis sangat peka terhadap kenaikan dan perubahan suhu ruangan tanpa memerlukan bantuan manusia dan dapat melakukan pencegahan sebelum timbulnya kebakaran. Dan apabila suhu sekitar meningkat karena timbulnya kebakaran, maka bahan obat dalam ampul kaca melarut dan mulai melembung. Apabila suhu kamar 40 C tenaga penyemprotan akan mencapai batas maksimal. Suhu kamar diatas 150 C maka batas daya tahan ampul kaca terlampoi, kaca pecah dari bagian dalam bahan obat pemadam kebakaran tersemprot. Empat Unsur Pemadam Kebakaran. Pemadam Kebakaran dengan cara Pelemasan (pemadaman nitrogen). Yaitu pemadaman dengan melapisi benda yang mudah terbakar dengan gas yang tidak terbakar seperti karbon dioksida dan lain-lain, untuk mengencerkan kepadatan oksigen. Selanjutnya memutuskan suplai oksigen terhadap benda yang mudah terbakar. Pemadaman dengan efek pendingin. Cara pemadaman ini dengan menurunkan suhu (panas) benda terbakar dengan menyiramkan air dan lain-lain. Pemadaman dengan mengangkat benda terbakar. Cara pemadaman ini dengan mengangkat benda yang terbakar. Pemadaman terkendali (pemadaman dengan katalisator negatif). Cara pemadaman ini dilakukan dengan mengendalikan terputus-putus reaksi beruntun dari oksigen dan panas dalam udara dengan karbon benda terbakar (a) karbon, (b) oksigen (c) panas. Reaksi yang terjadi pada obat pemadam otomatis. Alat pemadam otomatis terdiri dari bahan kimia yang mudah bereaksi terhadap kebakaran dan pada saat yang bersamaan dapat panas serta mencegah suplai oksigen dalam rangka memadamkan kebakaran dalam waktu yang singkat. Adapun reaksi masing-masing bahan kimia terhadap kebakaran dapat digambarkan sebagai berikut: F Urea melarut pada karbon dioksida dan amonia (efek pelemasan) oleh air dan panas. CO(NH 2 ) 2 + H 2O CO2 + 2NH3
F Bila ditambah pada amonium klorida, akan menjadi amonium (efek pendingin) dan asam hidroklorik NH4CQ NH3 + HCQ F Amonium sulfat melarut menjadi amonium (efek pendingin ) dan asam sulfur (NH4)2SO 2NH3 + H2 SO4 F Sodium karbonat bercampur dengan asam hidroklorik dan membentuk garam meja dan air (efek pendingin) dan karbon dioksida (efek pelemasan) Na2 CO3 +2HCQ 2NaCQ + H2O+ CO2 F Selanjutnya, sodium karbonat bercampur dengan asam sulfur dan membentuk natrium sulfat dan asam karbon. Asam karbon menjadi air dan sodium kabonat (efek pelemasan) serta digunakan sebagai efek pendingin bersama natrium sulfat dan air Na2CO3+ H2SO4 Na2SO4 + H2 CO3 H2CO3 CO2 + H2O F Silikon diproduksi oleh sodium karbonat menjadi sodium silikat bersama timbulnya panas dan api. Reaksi silikat dengan sodium karbonat memproduksi karbon dioksida. Sodium silikat kering akan menutupi permukaan material yang terbakar. Si O2 + Na 2CO3 Na2 SiO3 + CO2
Karena daya tekan lembungan, bahan obat pemadam kebakaran melekat pada permukaan luas yang terbakar (efek pelemasan, pendingin). Gas yang timbul karena larutan bahan obat pemadam kebakaran didalam ampul kaca (terutama karbon dioksida) akan naik dan memadamkan bagian langit-langit (efek pelemasan)
Bahan obat pemadam kebakaran yang melekat pada permukaan benda terbakar sebagian menjadi busan (efek pelemasan), dan busa tersebut menguap menjadi karbon dioksida serta naik keatas, sehingga memadamkan bagian atas (efek pelemasan). selanjutnya busa yang melekat pada permukaan benda terbakar, sesuai dengan besar kecilnya terdapat perbedaan dalam waktu penguapan maka secara kesinambungan akan mengeluarkan karbon dioksida.
Bahan obat pemadam kebakaran yang melekat pada permukaan benda terbakar, berperan sebagai bahan penangkal api pada lapisan permukaan benda terbakar. Dengan demikian diantara 4 unsur benda terbakar dalam sekejap mampu melenyapkan 3 unsur yaitu; (1) Oksigen (udara), (2) panas (sumber penyalaan), (3) Reaksi beruntun dan memiliki sistem pemadaman bersifat dimensial dalam sekejap memadamkan kebakaran.
Beroperasi pada suhu antara 90 C dan 110 C serta dapat menyemprot cairan pemadam kebakaran. Luas jangkauan pemadam efektif dalam ruangan tertutup lebih 7 m Bagian yang bersentuhan langsung dengan obat pemadam kebakaran tidak boleh terembes obat pemadam kebakaran Bagian luar yang kena udara tidak boleh rusak oleh karat, perubahan kualitas karena air , angin laut, kelembaban dan lain-lain. Obat pemadam kebakaran tidak boleh menimbulkan gas yang membahayakan tubuh manusia.
membesarkan bahaya kebakaran. Karena itu jangan melakukan hal tersebut. Apabila hendak memadamkan kebakaran karena kuali tempura pecahkan alat pemadam kebakar otomatis diatas kuali, sehingga bahan kimia masuk kedalam kuali. Pemadam kebakaran dengan cara melempar terhadap kebakaran yang timbul deket steker, maka terdapat kemungkinan kebakaran akan merambat disebabkan korsleteng dan lain-lain. Dalam hal ini agar hati-hati dengan cara pemakaiannya. Bila memadamkan kebakaran diluar gedung dengan cara melempar, efek pemadaman kebakaran akan sangat merosot. Pemadaman kebakaran diluar gedung dilakukan dengan mengencerkan bahan obat pemadam kebakaran kedalam air, lalu disiram ketempat kebakaran. Karena ampul terbuat dari kaca 1 mm, kemungkinan timbul keretakan. Meskipun keretakan tidak dapat dilihat dengan mata, tapi pada pemadaman kebakaran otomatis, kemungkinan tidak akan beroperasi (daya tekan untuk semprot tidak tersedia) Setelah alat pemadam otomatis beroperasi dan kebakaran telag dipadamkan, kekhawatiran akan timbulnya kembali kebakaran, antara lain: 1. Tempat dimana aliran udara yang keras melalui jendela, pintu dan lain-lain. 2. Tempat suplai, penyimpanan jenis minyak. (karena sisa panas kebakaran, kemungkinan timbulnya kembali kebakaran karena tersentuh minyak) 3. Tempat damar (resin) sintetis atau tumpukan barang. (kebakaran pada permukaan dapat dipadamkan tetapi dalam banyak hal, api yang merambat kedalam akan tetap tertinggal) 4. Bahan obat pemadam kebakaran tidak menyemprot karena langsung kebawah tempat alat terpasang, terdapat perabot rumah dan lain-lain jadi kotor.
Kesimpulan.
Alat pemadam kebakaran merupakan salah satu pendukung strategis dalam upaya menjamin aset bangunan, fasilitas dan peralatan dari bahaya kebakaran yang ditimbulkan baik faktor eksternal maupun internal. Keamanan dan keselamatan manusia maupun aset bangunan perlu dijaga dari bahaya yang mengakibatkan kerusakan sampai kematian. Banyak fakta yang membuktikan bahwa kebakaran merupakan resiko tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan bangunan, kematian, yang menimbulkan kerugian milyaran rupiah. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya alat pemadaman kebakaran otomatis dan cara penggunaanya ditiap-tiap ruangan dilingkungan Dephan/TNI
Implementasi beroperasinya alat pemadam kebakaran otomatis hanya dapat berfungsi dengan baik apabila ada kebakaran yang menimbulkan tekanan obat pemadam dalam ampul, apabila tidak terjadi kebakaran dipastikan alat pemadam tidak bekerja dengan baik. Begitu pula dengan sumber kebakaran, alat tersebut tidak dapat bekerja dengan baik apabila digunakan untuk memadamkan kebakaran diluar gedung/ruangan. Oleh : Puguh Adi Satriyo, ST, Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan