You are on page 1of 50

PUSAT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Pendahuluan
PLTA menggunakan energi air sebagai sumber

energi primer Energi yang dihasilkan PLTA ditentukan oleh debit air dan tinggi jatuh air (head).

Jenis PLTA
Menurut pengaturan aliran air : PLTA dengan aliran langsung (run of river) PLTA dengan kolam pengatur PLTA dengan bendungan

Menurut tinggi air terjun Low head plant : head kurang dari 30 m Medium head plant : head antara 30 100 m High head plants : head lebih dari 100 m

Keuntungan PLTA
Umur operasional lebih panjang

Menggunakan sumber daya alam terbarukan


Biaya operasi rendah (tidak memerlukan bahan

bakar) biaya energi per kWh rendah Tidak menimbulkan polusi Efisiensi PLTA lebih tinggi Dapat start dan sinkron dengan cepat Bendungan PLTA dapat multi-purpose

Kekurangan PLTA
Konstruksi sipil mahal

Butuh lahan luas


Waktu pembangunan lama Operasi tergantung ketersediaan air

Prinsip Kerja
Turbin air mengkonversi energi potensial pada air

menjadi energi mekanik Turbin air digunakan sebagai prime mover menggerakkan generator Generator mengkonveresi energi mekanik menjadi energi listrik

Energi dari Air


Energi yang dapat dikonversi tergantung pada

ketinggian (head) jatuh air, aliran (debit) air dan efisiensi turbin air. Pturbin = 9.8 h Q

Pturbin = daya mekanik luaran turbin (kW) h = tinggi jatuh / head air (m) Q = debit air (m3/s) = efisiensi turbin

Reservoir dan Bendungan


Bendungan pada PLTA bertujuan untuk

memperoleh tinggi terjun air Jenis bendungan : bendungan urukan (masonary) dan bendungan tanah (earth dam) Bendungan / waduk juga berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan mengatur aliran air

Tangki Pendatar (Surge Tank)


Surge tank:
A Surge tank is a small reservoir or tank in which the water level rises or

falls due to sudden changes in pressure. Purpose of surge tank: To serve as a supply tank to the turbine when the water in the pipe is accelerated during increased load conditions and as a storage tank when the water is decelerating during reduced load conditions. To reduce the distance between the free water surface in the dam and the turbine, thereby reducing the water-hammer effect on penstock and also protect the upstream tunnel from high pressure rise. Water-hammer effect : o The water hammer is defined as the change in pressure rapidly above or below normal pressure caused by sudden change in the rate of water flow through the pipe, according to the demand of prime mover i.e. turbine.

Pipa pesat (Penstock)


Penstock is a closed pipe of steel or concrete for

supplying water under pressure to the turbine.


Inlet

valve :

Water from the penstock flows to the turbine through the inlet valve. The valve may be partially closed or open thereby regulating the pressure of water flowing to the turbine.

Saluran Pelimpah (Spillway)


Spillway:
Excess accumulation of water endangers the stability of dam

construction. Also in order to avoid the over flow of water out of the dam especially during rainy seasons spillways are provided. This prevents the rise of water level in the dam. Spillways are passages which allows the excess water to flow to a storage area away from the dam.

Gate :
A gate is used to regulate or control the flow of water from the

dam.

Turbin Air
Turbin air menggunakan air sebagai fluida kerja

Fungsi turbin air : mengubah energi yang terdapat

pada air menjadi energi gerak yang menggerakkan generator Klasifikasi turbin air berdasarkan cara kerja :

Turbin impuls dan Turbin reaksi

Turbin air berdasar poros turbin : Poros vertikal Poros horisontal

Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin yang dibuat sedemikian hingga

rotor (runner) bekerja karena aliran air. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pda nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse), akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.

Contoh Turbin Impuls

Turbin Pelton Turbin Cross flow Turbin Turgo

Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang dibuat sedemikian hingga

rotor (runner) bekerja karena kombinasi tekanan dan kecepatan air. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin. Contoh turbin reaksi :

Turbin Francis : untuk head menengah dan debit air sedang Turbin Propeller : untuk head rendah dan debit air tinggi Turbin kaplan

Turbin Pelton
Turbin pelton merupakan

turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih nosel. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head tinggi.

Turbin Pelton (2)


Bentuk sudu turbin

terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping.

Turbin Pelton
Turbin Pelton dengan daya yang besar, sistem

penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu lebih kecil.

Turbin Pelton

Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d

300 m. Turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle membentur sudu pada sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator

Turbin Turgo

Turbin Crossflow
Termasuk jenis turbin impuls

Turbin crossflow menggunakan nozle persegi

panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel.

Turbin Crossflow

Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi.

Pada turbin francis air dengan tekanan tinggi masuk

ke runner melaui guide vanes (sudu pengarah) secara radial dan dibuang keluar runner secara aksial Tekanan air saat masuk lebih besar dari pada waktu keluar Air dibuang ke saluran bawah (tailrace) melalui suatu pipa lepas (draft tube)

Turbin Kaplan & Propeller


Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi

aliran aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Turbin kaplan adalah turbin propeler dengan sudu yang dapat diatur (adjustable blade) Turbin propeler cocok untuk head rendah dan debit tinggi. Jumlah sudu turbin kaplan lebih sedikit (3 6 sudu) dibanding pada turbin francis. Kecepatan turbin kaplan lebih besar (400 1500 rpm) dibanding turbin francis

Tabel 1.1 Pengelompokan Turbin

high head impulse turbines Pelton, Turgo

medium head low head Cross Flow Turgo Cross Flow

reaction turbines

Francis

Propeller Kaplan

Karakteristik Turbin
Karakteristik suatu turbin dinyatakan secara umum

oleh enam buah konstanta yaitu


1. 2. 3. 4. 5. 6. Rasio Kecepatan () Kecepatan Satuan (NU) Debit Satuan (QU) Daya Satuan (PU) Kecepatan Spesifik (NS) Diameter Spesifik (DS)

Rasio Kecepatan
Rasio Kecepatan () adalah perbandingan antara

kecepatan keliling linier turbin pada ujung diameter nominalnya dibagi dengan kecepatan teoritis air melalui curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun (Hnetto) yang bekerja pada turbin.

N = putaran turbin rpm, D = diameter karakteristik turbin (m), H = tinggi terjun netto/effektif (m).

Kecepatan Satuan (NU)


Kecepatan Satuan (NU) adalah kecepatan putar

turbin yang mempunyai diameter (D) satu satuan panjang dan bekerja pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang.

Debit Satuan (QU)


Debit yang masuk turbin secara teoretis dapat

diandaikan sebagai debit yang melalui suatu curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun (Hnetto) yang bekerja pada turbin. Debit yang melalui turbin dapat dinyatakan sebagai

Daya Satuan (PU)


Daya Satuan (PU) adalah daya turbin yang

mempunyai diameter (D) satu satuan panjang dan bekerja pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang.

Kecepatan Spesifik Turbin


Kecepatan spesifik turbin adalah kecepatan dari turbin

yang dapat menghasilkan 1 kW untuk setiap satuan tinggi (m) air jatuh

Dimana : Ns = kecepatan spesifik turbin (rpm) N = kecepatan turbin (rpm) H = tinggi head (m) kW = daya output (KW)

Kecepatan Spesifik Turbin


Kecepatan spesifik beberapa turbin Turbin pelton : 10 50 rpm Turbin francis : 60 300 rpm Turbin propeler : 300 1000 rpm

Turbin dengan kecepatan spesifik rendah digunakan

untuk head tinggi; turbin dengan kecepatan spesifik tinggi digunakan untuk head rendah.

Kecepatan Spesifik Turbin

Diameter Spesifik (DS)


Diameter Spesifik (DS) adalah diameter turbin yang

menghasilkan daya sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang.

Efisiensi Turbin
Efisiensi turbin tidak tetap nilainya, tergantung dari

keadaan beban dan jenis turbinnya. Kinerja dari suatu turbin dapat dinyatakan dalam beberapa keadaan: tinggi terjun maksimum, tinggi terjun minimum, tinggi terjun normal, dan tinggi terjun rancangan. Pada tinggi terjun rancangan turbin akan memberikan kecepatan terbaiknya sehingga efisiensinya mencapai maksimum.

Efisiensi Turbin pada Berbagai Kondisi Beban

Perhitungan Daya

Head
Head adalah tinggi jatuh air yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. Head dilambangkan sebagi H. Dalam sebuah sistem pembangkit, head merupakan selisih antara head isap dengan head tekan. Tinggi jatuh air dapat dirumuskan sebagai berikut: Dengan: H = tinggi jatuh air, dalam satuan meter Hs = tinggi jatuh air pada sisi isap turbin, dalam satuan meter Hd = tinggi jatuh air pada sisi keluar turbin, dalam satuan meter

Daya Hidrolis
Daya hidrolis didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan oleh air yang

mengalir dari suatu ketinggian. Daya hidrolis dilambangkan sebagai PH. Daya
hidrolis dirumuskan sebagai berikut:

Dengan : Q = debit air

(m3/s)

H = tinggi jatuh air

(m)

Daya Turbin
Daya turbin adalah daya yang dibangkitkan oleh turbin air dengan mengubah energi kinetik air menjadi energi mekanik berupa putaran turbin. Daya turbin dilambangkan sebagai PT. Besarnya daya turbin dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Dengan : N = putaran nominal turbin T = torsi / momen puntir

(rpm) (Nm)

Daya generator
Daya yang dibangkitkan generator dilambangkan sebagai Pout. Merupakan daya yang dibangkitkan oleh sebuah system pembangkit setelah mengalami rugi-rugi secara keseluruhan.

Dengan : v = tegangan generator (volt) I = arus generator cos = faktor daya (ampere)

Efisiensi Sistem
Efisiensi sistem adalah kemampuan peralatan pembangkit untuk mengubah energi kinetik dari air yang mengalir menjadi energi listrik. Besarnya kerugian didalam turbin akan mempengaruhi efisiensinya. Efisiensi PLTA terdiri dari efisiensi pada sudu turbin, efisiensi pada poros dan efisiensi pada generator. Besarnya efisiensi sistem dapat dirumuskan sebagai berikut:

Efisiensi sistem biasanya dinyatakan dalam persen (%)

Kecepatan Spesifik
Kecepatan spesifik turbin didefinisikan sebagai kecepatan sebuah turbin imajiner, yang identik dengan turbin sebenarnya, namun hanya menghasilkan daya satu satuan pada head satu satuan. dimana, Ns = kecepatan spesifik (rpm) N = kecepatan putaran turbin (rpm) P = Daya Hidrolis Air (Watt) Dalam prakteknya, kecepatan spesifik paling sering digunakan. Harga kecepatan spesifik akan

membantu kita dalam memperkirakan prestasi


turbin.

You might also like