You are on page 1of 8

sibego bego mengomentari artikel Gubernur Jabar Akan Marah-marahi Bupati Garut KOMPAS.

com REVOLUSIONER mengomentari artikel Menghina Rakyat - KOMPAS.com Tije mengomentari artikel Vatikan Serukan Status Khusus Jerusalem - KOMPAS.com Ita Byur mengomentari artikel AS Kritik Pembangunan Permukiman Yahudi KOMPAS.com Sugi Jawari mengomentari artikel Korea Utara Klaim Temukan Sarang "Unicorn" KOMPAS.com RHOMA RAJA SAHWAD BANDOT MUNAFIK MUNAFIK mengomentari artikel KOMPAS bola - Menangi Derbi, Kota Madrid "Memutih" Harimau Malaya mengomentari artikel KOMPAS bola - Untuk Siapa Pertikaian Sepak Bola Itu? Ami Mia mengomentari artikel Vatikan Serukan Status Khusus Jerusalem KOMPAS.com

Ami Mia mengomentari artikel Vatikan Serukan Status Khusus Jerusalem KOMPAS.com kurang dari 1 menit yang lalu sibego bego mengomentari artikel Gubernur Jabar Akan Marah-marahi Bupati Garut - KOMPAS.com kurang dari 1 menit yang lalu REVOLUSIONER mengomentari artikel Menghina Rakyat - KOMPAS.com kurang dari 1 menit yang lalu Tije mengomentari artikel Vatikan Serukan Status Khusus Jerusalem KOMPAS.com kurang dari 1 menit yang lalu Ita Byur mengomentari artikel AS Kritik Pembangunan Permukiman Yahudi KOMPAS.com kurang dari 1 menit yang lalu Sugi Jawari mengomentari artikel Korea Utara Klaim Temukan Sarang "Unicorn" KOMPAS.com kurang dari 1 menit yang lalu RHOMA RAJA SAHWAD BANDOT MUNAFIK MUNAFIK mengomentari artikel KOMPAS bola - Menangi Derbi, Kota Madrid "Memutih" kurang dari 1 menit yang lalu Harimau Malaya mengomentari artikel KOMPAS bola - Untuk Siapa Pertikaian Sepak Bola Itu? kurang dari 1 menit yang lalu

Selamat Datang Register | Login

1. <a href='http://ads6.kompasads.com/ne w/www/delivery/ck.php?n=a826352 6&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBE R_HERE' target='_blank'><img src='http://ads6.kompasads.com/ne w/www/delivery/avw.php?zoneid=2 83&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUM BER_HERE&amp;n=a8263526' border='0' alt='' /></a>
FemaleKOMPAS.comCetakePaperKompas TVBolaEntertainmentTeknoOtomotifHealthPropertiKompasianaUrbanesiaImagesMore GamesKompasKarierPasangIklanGramedia.comForum

<a href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a4e2f965&amp;cb=INSERT_R ANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=274&amp;cb=INSERT_R ANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a4e2f965' border='0' alt='' /></a>


New Jelajahi Kompas.com Bersama Teman-Teman Facebook Anda Learn more

Home / Relationship / Anda & Dia 10 Cara Bijak Menghadapi Perceraian Penulis : Wardah Fazriyati | Rabu, 23 Februari 2011 | 14:17 WIB Dibaca: 3452 Komentar: 0 |

Share:

SHUTTERSTOCK

Saat orangtua memutuskan bercerai, keduanya masih bertanggung jawab atas kebahagiaan dan pemenuhan anak, siapa pun yang mendapat hak pengasuhannya.

Artikel Terkait:

Selingkuh, Dominasi Alasan Cerai Kehilangan Teman Lebih Menyakitkan Ketimbang Perceraian? Perceraian Bagus untuk Kesehatan Pria? Orangtua Bercerai, Anak Rentan Stroke Bagaimana Mengurus Perceraian Sendiri?

KOMPAS.com - Perceraian, bagi kebanyakan orang, bukan menjadi pilihan mengatasi masalah hubungan. Namun tak sedikit juga pasangan yang akhirnya memilih bercerai. Jika Anda mengalami hal serupa, lakukan 10 cara berikut agar perceraian tak berakhir bencana. Setidaknya, Anda masih bisa memelihara hubungan baik dengan mantan pasangan, apalagi dengan pertimbangan pengasuhan anak yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian kedua orangtuanya. 1. Berikan waktu untuk diri sendiri Bagaimanapun perceraian memengaruhi psikis Anda. Reaksi Anda terhadap sesuatu akan berubah, kebutuhan dan minat Anda juga akan mengalami pergeseran. Untuk itu, Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri menata diri. Bangun aturan dan batasan yang jelas dengan mantan pasangan, terutama untuk menciptakan pola pengasuhan pada anak-anak. Biarkan persahabatan berjalan alami paskaperceraian. 2. Cermat memilih mediator dan pengacara Perceraian memakan biaya untuk membayar jasa pengacara. Namun, Anda bisa menghemat biaya dengan hanya membayar jasa mediator jika komunikasi dengan mantan pasangan berjalan baik. Artinya perceraian memang menjadi keputusan bersama yang diterima baik oleh keduanya. Namun pada kondisi hubungan yang buruk, bahkan terjadi konflik, pengacara menjadi mediator yang paling tepat, meski Anda harus mengeluarkan uang lebih untuk ini. 3. Tuliskan perencanaan pengasuhan anak dan bicarakan secara langsung Fokuslah pada apa yang terbaik bagi anak saat merancang dan menuliskan pola pengasuhan paskaperceraian. Bayangkan perasaan anak Anda saat membaca rencana pengasuhan yang

dituliskan dengan jelas tersebut. Jika anak sudah cukup besar, bicarakan bersama mereka. Katakan bahwa Anda dan mantan pasangan akan bekerja sebagai tim dalam mengasuh mereka. Kepentingan anak perlu menjadi fokus utama di atas segala kepentingan Anda dan mantan pasangan. 4. Percaya boleh saja, tapi selalu lakukan verifikasi Kesepakatan yang sudah diterima kedua belah pihak perlu dituliskan. Kesepakatan mengenai pengasuhan anak, misalnya. Pastikan semua persetujuan yang dibuat tertulis dengan jelas. Di sinilah pentingnya mengapa perceraian perlu didampingi pengacara yang berperan sebagai mediator. Isu seperti uang dan pengasuhan anak memerlukan kesepakatan tertulis. 5. Bersiap menghadapi perubahan Kegagalan menjalani kesepakatan paskaperceraian kadang tak bisa dihindarkan. Friksi masih saja akan tetap ada di antara Anda dan mantan suami, terutama menyangkut pengasuhan anak. Bersiaplah dengan kondisi yang akan berubah nantinya. Setidaknya buatlah rencana untuk meminimalisasi kegagalan, yakni dengan menuliskan dengan detail mengenai kesepakatan yang Anda buat bersama mantan pasangan. Pastikan semua pihak memahaminya dengan jelas. 6. Bersikaplah kooperatif Ketika salah satu pihak melanggar kesepakatan, cobalah untuk memahami kondisinya. Cari tahu dan temukan solusi bersama mengapa kesepakatan ini dilanggar. Terutama yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Pastikan, kepentingan anak di atas segalanya. 7. Hindari pola hubungan yang lama Bagian dari pemulihan paskaperceraian adalah Anda tak lagi bertanggungjawab atas mantan pasangan, keluarganya, atau apapun yang terkait dengannya secara pribadi. Begitu pun dengan dia terhadap Anda. Anda harus melepaskan diri darinya, termasuk tidak menggunakan pola hubungan lama, artinya jangan meminta dukungan dari mantan pasangan untuk masalah pribadi Anda. 8. Biarkan hubungan bertransformasi Anda akan merasakan kesepian dan kehilangan, bahkan terpuruk usai perceraian. Namun ini hanya berlangsung sementara, dan pada waktunya hubungan Anda akan lebih sehat lagi. Setidaknya Anda dan mantan pasangan bisa menjadi teman baik terutama dalam hal merawat anak. Biarkan hubungan mengalir alami dan bertransformasi menjadi lebih sehat paskaperceraian. 9. Luangkan waktu bersama sebagai keluarga Saat hubungan atau perasaan Anda sudah sehat paskaperceraian, luangkan waktu berkumpul sebagai keluarga. Pergi makan malam bersama anak dan mantan pasangan sah saja dilakukan. Tujuannya menunjukkan kepada anak Anda bahwa orangtuanya masih peduli. Sebagai keluarga, Anda tetap bisa berkumpul bersama. 10. Jangan hadirkan orang baru Saat berkumpul bersama anak dan mantan pasangan, pastikan tidak ada orang lain atau sosok baru dalam hubungan Anda maupun suami. Meski anak sudah remaja, mereka akan bingung

dengan kehadiran orang baru ini. Pastikan fokus pada keutuhan keluarga tanpa ada orang asing di dalamnya.

Sumber: psychologytoday Editor : Dini

Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini.

roy febrianto Minggu, 1 April 2012 | 10:16 WIB

semua dari kepercayaan...


Tanggapi Komentar Laporkan Komentar

0 0

Kirim Komentar Anda Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau

SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut. KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini. Silakan login atau register untuk kirim komentar Anda

<a href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ac29930e&amp;cb=INSERT_R ANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=277&amp;cb=INSERT_R ANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ac29930e' border='0' alt='' /></a>

About Kompas.com | Advertise With Us | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us 2008 - 2012

You might also like