Professional Documents
Culture Documents
BUKU :
Richard Goode : Public Finance in Developing Countries.
Richard and Peggy Musgrave
DEFINISI PAJAK
Kontribusi wajib, dibayarkan kepada Pemerintah, tidak dapat dikaitkan langsung dengan benefit
tertentu.
Dapat dipaksakan, dipungut berdasarkan Undang-Undang.
Secara luas (R. Goode) pajak adalah kontribusi masyarakat kepada negara agar negara dapat
menjalankan fungsinya.
Tujuan Pemajakan
● Primer, mengalihkan kontrol atas sumberdaya ekonomi dari pembayar pajak kepada negara untuk
digunakan atau untuk ditransfer kepada pihak lain. (Realokasi sumber daya, pengakuan social cost,
distribusi penghasilan dan kemakmuran)
● Pemerintah membutuhkan uang agar dapat menjalankan fungsinya.
Cost to taxation
Kebijakan fiskal
● Sisi revenue / pendapatan dari budget pemerintah tidak begitu mudah untuk diperkenalkan, namun
mudah diimplementasikan.
● Sisi Expenditure / pengeluaran dari budget secara politis susah untuk dipangkas.
● Fungsi Budget:
Kebijakan perpajakan diarahkan agar tercapai sumber pendanaan anggaran dan pembangunan yang
sinambung dari sumber dalam negeri. (sustainable internal source of development fund)
● Fungsi Regulatory:
Kebijakan perpajakan diarahkan untuk memberi insentiv untuk mendorong sektor usaha yang
diaharapkan berkembang, atau untuk menghambat sektor usaha yang dibatasi.
1
Prinsip Umum Perpajakan
● Efisiensi
● Ekuitas
● Netralitas
● Administrative feasibility ( kelayakan administratif )
Perlu keseimbangan antara keempat prinsip, karena adanya kemungkinan konflik
Kepentingan
Efisiensi Ekonomi
Ekuitas
Ekuitas horizontal : orang yang memiliki kemampuan yang sama untuk membayar pajak
seharusnya menanggung beban pajak yang sama
Ekuitas vertikal : orang yang memiliki kemampuan yang lebih besar untuk membayar pajak
seharusnya menaggung beban pajak yang lebih besar
Netralitas
Prinsip netralitas
Fisibilitas Administratif
● Pajak yang ideal harus dapat diadministrasikan dengan baik agar tujuannya tercapai.
● Compliance cost yang wajar baik bagi administrasi pajak maupun bagi pembayar pajak.
● Kecukupan Revenue
2
Tax Shifting ( pergeseran pajak ) & Tax Incidence
● Tax Shifting: Pembayar pajak dapat menggeser beban pajaknya kepada pihak lain misalnya kepada
pembeli produk dan jasanya (forward shifting), atau kepada supplier faktor produksi (backward
shifting)
● Tax Incidence ( insiden pajak ) : Menjawab pertanyaan mengenai siapa Penanggung akhir dari
suatu kerugian ekonomis akibat pajak = distribusi akhir beban pajak.
● Tax Ratio ( Rasio pajak ) : Perbandingan antara Pendapatan Pajak (tax revenue) dengan Gross
National Product (GNP) atau Gross Domestic Product. (korelasi dengan kebutuhan dana negara dan
keinginan untuk menggunakan sumber non pajak,dan kapasitas pemajakan)
Catatan :
Taxable unit individu :paling fair karena :
Memperhatikan referensi individual / subyektif
Individu : entitas ekonomi terkecil dari masyarakat merupakan wajib pajak utama ( ultimate tax
bearer ).
● Secara teoretis penerimaan pajak mempunyai limit yaitu terpakainya seluruh kapasitas pajak.
● Pemajakan yang berlebihan memberi dampak negatif terhadap perekonomian.
● Aspek political economy.
apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output
yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi
kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan
( SUMBER : http://lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil/files/2009/03/mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf )
3
● Pemajakan saat penghasilan diterima Vs dikonsumsi.
● Masalah pendefinisian penghasilan dan pengukuran penghasilan.
● Pemajakan pada level individu atau level korporasi
Definisi Penghasilan
● Penghasilan sebagai indeks dari kapasitas pembayaran pajak --> hrs didefinisikan secara luas sebagai
“total accretion to a person’s wealth” ( total pengumpulan terhadap kekayaan seseorang)
● Seluruh pertambahan kemapuan ekonomis harus dicakup oleh definisi.-> regular/berfluktuasi ,
diharapkan / tidak diharapkan, terealisasikan / tidak terealisasikan terlepas dari penggunaannya
(dikonsumsi / disimpan )
Catatan :
Semua jenis pendapatan masuk di sini, sehingga tidak ada satupun sumber income yang tidak masuk ke
dalam sumber ekonomi
2. Tingkat pemahaman baca tulis yang tinggi karena peraturan pajak dibuat tertulis dalam UU
2. Praktek akunting / pencatatan
3. Kepatuhan pembayar pajak ( tax payer compliance ) :
a. voluntary ( sukarela ) : terjadi bila aparat pajak menjalankan fungsinya
b. obligatory / enforced ( dipaksa ) : kecenderungan pembayar pajak untuk cheating /
menipu.
Untuk patuh perlu biaya compliance cost
Bila compliance cost tinggi , maka masyarakat akan cenderung menipu.
Compliance cost harus tetap ada, namun harus dipikirkan, berapa % ditanggung negara,
berapa % ditanggung masyarakat.
4. Penegakan hukum
5. Administrasi pajak yang cukup efisien : revenue pajak tercapai, biaya dapat dipertanggung jawabkan
dan efisien.
6. Sistem politik yang tidak didominasi oleh kelompok politik tertentu.
Sumber Penghasilan
Pemajakan Penghasilan
4
● Business Income dipajaki berdasarkan gross revenue ( pendapatan kotor ) dikurangi biaya-biaya
(untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan) => sistem self assesment => pasal 25 UU
PPh
● Labor Income dipajaki dengan cara pemotongan (withholding tax) => PPh pasal 21 UU PPh
● Passive Income dipajaki melalui withholding system => pasal 23 UU PPh
PT :
1. Legal person corporate
2. Natural person individu
Perusahaan merupakan obyek pajak. Bila perusahaan mendistribusikan laba sebagai DEVIDEN ;
maka perusahaan membayar tax on profit, individu membayar tax on devidend.
Yang membayar pajak besar : pemegang saham merasa diperlakukan tidak adil secara vertikal karena
dibandingkan dengan yang uncorporated ( individu yang tidak tergabung dalam PT ). terjadi disinsentif
terhadap corporation. Olehs ebab iotu, yng uncorporated dipajaki secara individu.
Jadi Negara harus bisa menimbang tentang kebijakan pajak level individu atau korporasi yang akan
dipajaki.
PT
Asset Liabilities
Equity ( saham )
( Modal sendiri )
Pemajakan income tidak bisa berlebihan karena akan menimbulkan disinsentif terhadap produktivitas
iri dengan yang dipajaki sedikit karena menikmati fasilitas negara yang sama.
Kurva indiferen :
leisure
45% Work
5
Pajak atas konsumsi Dalam Negeri
Penggergajian kayu ---- pabrik mebel ---- toko mebel ------ konsumen
5% 2% 2%
Jadi pajak dibebankan ke customer - tax on tax , menyebabkan cascading effect ( cascading =
bertumpuk ) tariff pajak dikenakan rendah tapi berganda compliance cost tinggi.
Indonesia menganut system ini sampai tahun 1983 ruwet akhirnya terjadi mitigasi ( tawar menawar
dengan petugas pajak ).
Bila basic needs dibebaskan dari pajak , maka B bayar pajak = 0%, krn B praktis hanya mengeluarkan
uang untuk basic needs saja.
6
Mekanisme Input/Output
Keistimewaan VAT :
1. pemerintah melakukan pungutan pajak bertahap
2. Bila dalam proses produksi keadaan ekonomi memburuk sehingga ada stok barang, maka hanya
atas barang yang dikonsumsi saja pajak dibayarkan.
3. Fluktuasi ekonomi akan tercermin dalam pengenaan pajak
Tukang jagal :
Dpt upah & ]
Kulit sapi ---- industri ------- industri tas / -------- toko ------- konsumen
Penyamakan sepatu
kulit
Bahan baku Rp. 10 juta Bhn baku Rp. 20 juta Pembelian Rp. 35 jt Harga beli
Rp. 50jt
Biaya Rp. 5 juta Biaya Rp. 10 juta Margin Rp. 15 jt
Margin Rp. 5 juta Margin Rp. 5 juta
Hrg produk Rp. 20 juta Hrg jual Rp. 35 juta Hrg jual Rp. 50 jt
Input tax Rp. 0 Input tax Rp. 2 juta input tax Rp. 3.5 jt
Output tax Rp. 2 juta Output tax Rp. 3.5 juta output tax Rp. 5 jt Output tax :
Rp. 5 jt
Total tax Rp. 2 juta Selisih tax Rp. 1,5 juta Selisih tax Rp. 1,5 jt
Jadi tax yang disetor ke kas negara a dari tiap proses = 2 + 1,5 + 1,5 + 5 juta = Rp. 10 juta
Nilai tambah adalah nilai ang ditambahkan oleh produsen terhadap bahan baku atau pembelian ( selain
tenaga kerja ) sebelum menjual produk atau jasa yang baru atau yang diperbaharui.
3. t(output-input); the subtractive-direct method (also an account) method, kadang disebut business
transfer tax;
4. t(output) - t(input); the subtractive-indirect method (the invoice or credit) method dan merupakan
model EC asli.
7
No 1 atau no 3 disebut direct method / metode langsung.
● Dalam prakteknya, metode yang digunakan di no 4 tidak pernah benar – benar menghitung nilai
tambah ( putput dan input ) dan resultan dari tax liabilities dikurangkan untuk mendapatkan hasil
akhir net tax payable (indirect)
Merits
Masalah potensial
● Pembelian Capital
● Terhadap penjualan retail : Abuse risk ( meningkatkan resiko)
● Harga termasuk atau tidak termasuk pajak.