Professional Documents
Culture Documents
+
2
4 4 2
HPO H PO H
7,2 pKa 10 x 6,3 Ka
8 -
= =
= =
2
4 4 2
HPO PO H 7,2 pH pada
Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi antara ion-ion garam dgn air.
Menurut Bronsted reaksi ini merupakan reaksi asam-basa.
Garam-garam dibagi dlm 4 golongan :
- Garam-garam yg ion-ionnya aprotik (tdk mempunyai
kecenderungan untuk mengikat atau melepaskan proton,
misalnya NaCl, KNO
3
dsb). Larutannya bereaksi netral
- Garam-garam yg anionnya adalah proton akseptor,
misalnya NaAc, KCN, Na
2
CO
3
dan Na
2
S. Larutannya
bereaksi basa
- Garam-garam yg kationnya adalah proton donor,
misalnya AlCl
3
, FeCl
3
, (NH
4
)
2
SO
4
. Larutannya bereaksi
asam
- Garam-garam yg kation-kationnya adalah asam dan
anionnya adalah basa, misalnya NH
4
Ac, NH
4
CN.
Larutannya bereaksi asam, basa atau netral bergantung
kekuatan asam dan basanya
TETAPAN HIDROLISIS DAN DERAJAT
HIDROLISIS
Hidrolisis dari anion yg proton akseptor
CH
3
COOH
-
+ H
2
O CH
3
COOH + OH
-
K
h
= tetapan hidrolisis
Indikator asam-basa adalah senyawa organik yg berupa
asam lemah atau basa lemah dimana warna molekul yang
tdk berdisosiasi berbeda dng warna ionnya.
Warna indikator dpt terlihat ditentukan oleh pembentukan
konsentrasi bentuk asam & konsentrasi bentuk basa :
Warna bentuk asam akan terlihat bila :
Warna bentuk basa akan terlihat bila :
Trayek perubahan warna indikator antara pH = pK
in
1.
Bila [HIn
A
] = [HIn
B
-
], akan terlihat warna antara bentuk
asam dan bentuk basa
Tabel Perubahan bentuk warna indikator
pada bermacam-macam pH
pH Larutan HIn
A
/ In
B
-
Warna
1
2
3
4
5
6
7
8
10.000 : 1
1.000 : 1
100 : 1
10 : 1
1 : 1
1 : 10
1 : 100
1 : 1.000
Merah
Merah
Merah
Merah
Jingga
Kuning
Kuning
Kuning
Merah :
Kuning :
pH = 2
Daerah perubahan pH : 4 6, diantara kedua harga pH ini : warna jingga
Tabel. Beberapa Indikator Asam-
Basa
Indikator Daerah pH
Perubahan Warna
Asam Basa
As. Pikrat
Biru timol
Kuning metil
Biru bromfenol
Jingga metil
Hijau bromkresol
Merah metil
Lakmus
Biru bromtimol
Fenolfthalin
Timolftalin
Kuning alizarin
0,1 0,8
1,2 2,8
2,0 4,0
3,0 4,0
3,1 4,4
3,8 5,4
4,2 6,2
4,5 8,3
6,0 7,6
8,3 10,0
9,3 10,6
10,1 12,0
Tak berwarna
Merah
Merah
Kuning
Merah
Kuning
Merah
Merah
Kuning
Tak berwarna
Tak berwarna
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Biru
Kuning
Biru
Kuning
Biru
Biru
Ungu
Biru
Ungu
Untuk beberapa titrasi yg titik akhir titrasi dlm trayek pH
sangat kecil digunakan indikator campuran
contoh : - jingga metil + brom kresol hijau berubah warna
dari jingga menjadi biru hijau pd pH 4,3
Tipe lain dari indikator campuran : indikator universal.
Indikator ini menunjukkan bermacam-macam warna utk
trayek pH yg sangat besar.
Misal : Indikator nomor 1 :
pH 3 4 5 6 7 8
Warna merah merah jingga kuning kuning biru
jingga hijau hijau
9 10
biru ungu
TITRASI ASAM POLIPROTIK
PENENTUAN NITROGEN
METODE KJELDAHL
Asam-asam yang mengandung lebih dari
satu atom hidrogen disebut asam
poliprotik (asam berbasa banyak)
Misalnya : H
2
SO
4
, H
2
C
2
O
4
, H
2
CO
3
, H
3
PO
4
,
As. Tartrat, Asam suksinat, As. Sitrat, As.
Malonat.
Jika Ka
1
/Ka
2
dari asam berbasa dua
sangat besar (Ka
1
:Ka
2
= 10
4
) maka asam
tersebut dapat dtitrasi sebagai asam
berbasa satu dan sebagai asam berbasa
dua secara terpisah
H
2
CO
3
mengion dua tingkat :
H
2
CO
3
H+ + HCO
3-
; Ka
1
= 3x10
-7
HCO
3-
H+ + CO3
3-
; Ka
2
= 6x10
-11
Jika H
2
CO
3
Dititrasi dengan NaOH, maka pH pada
T.E Pertama adalah pH larutan NaHCO
3
, dan
dapat dihitung sebagai berikut :
HCO
3-
H
+
+ CO
3
2-
Dalam hal ini [H
+
]=[CO
3
2-
], karena sebagian H
+
bersenyawa dengan HCO
3
-
membentuk H
2
CO
3
| | | | | |
3 2
3
3
CO H H CO + =
+
| |
| |
| |
: shg , ka x
H
HCO
CO : diperoleh Ka Dari
2
3
2
3 2
+
=
| | | |
| |
| |
2
3
3 2
Ka x
H
HCO
CO H H
+
+
= +
| |
| || |
1
3
3 2
Ka
HCO H
dengan diganti CO H jika
+
| |
| || | | |
| |
2
3
1
3
Ka x
H
HCO
Ka
HCO H
H
+
+
+
= +
| | | | { } | | HCO Ka Ka HCO ka H
3 2 1 3 1
2
+
= +
| |
| |
| |
| | | | | |
| |
| |
| |
| |
( )
( )
8,35
O H NaOH BaCO
2
NaHCO
pKa pKa pH
Ka Ka H
Ka Ka
HCO
HCO Ka Ka
H
HCO HCO Ka ka HCO
HCO Ka
HCO Ka Ka
H
2 3
berlebih
3
2 1 2
1
1
2 1
3
3 2 1
2
3 3 1 1 3
3 1
3 2 1
2
OH Ba
=
+ + + +
+ =
=
=
=
~ + >>
+
=
+
+
| |
| |
| |
+
+
=
3 1
3 2 1
2
HCO Ka
HCO Ka Ka
H
| | | | | |
~ + >>
3 3 1 1 3
HCO HCO Ka ka HCO
| |
| |
| |
+
=
3
3 2 1
2
HCO
HCO Ka Ka
H
2 1
Ka Ka =
| | Ka Ka H
1
=
+
8,35 =
( ) 2 10. 6,5
2
1
+ =
Indikator yg digunakan untuk TE adalah :
PPT ( pH 8,2 10 )
Ka
2
sangat kecil sehingga H
2
CO
3
tidak
dapat dititrasi sebagai asam berbasa
dua dengan cara langsung. Secara
tidak langsung dapat dilakukan sebagai
berikut :
Kelebihan Ba(OH)
2
dapat dititrasi
dengan larutan standar HCl dengan
PPT sebagai indikator
( )
O 2H BaCO
2
CO H
2 3
berlebih
3 2
OH Ba
+ + +
( )
O H NaOH BaCO
2
NaHCO
2 3
berlebih
3
OH Ba
+ + + +
H
3
PO
4
mempunyai konstan ionisasi
terpisah baik sekali karena Ka
1
/Ka
2
= 1,0.10
5
dan Ka
2
/Ka
3
= 1,4.10
5
jadi H
3
PO
4
dapat dititrasi sebagai
asam berbasa satu atau asam
berbasa dua, tetapi tidak dapat
dititrasi sebagai asam berbasa tiga.
H
3
PO
4
H
+
+ H
2
PO
4
-
: Ka
1
= 7.10
-3
H
2
PO
4
H
+
+ HPO
4
2-
: Ka
2
= 7.10
-8
HPO
4
H
+
+ PO
4
3-
: Ka
3
= 5.10
-13
Bila dalam larutan terdapat campuran
H
2
PO
4
maka pH larutan dihitung sebagai
campuran buffer