You are on page 1of 32

Psikoterapi Dinamik

Merupakan sebuah metode terapi yang diterapkan dari teori Sigmund Freud. Teori psikoanalitik telah secara berulang diperbaiki dan ditinjau ulang selama satu abad terakhir, namum prinsip dari psikoterapi dinamik tetap merupakan eksplorasi bertahap yang serupa dengan pemikiran dan konflik pasien yang sebelumnya tidak secara langsung dapat diakses oleh pikiran sadar. Bagaimana suatu penyakit dipandang Gejala yang jelas hanyalah ekspresi eksternal yang mendasari suatu kelainan psikis. Gejala berlanjut, meskipun mereka menyebabkan penderitaan kepada individu oleh karena apa yang disebut Freud sebagai keuntungan utama. Ini adalah manfaat bagi individu yang tidak memiliki ide-ide yang tidak dapat diterima dalam pikiran sadar. Rasional Pengalaman traumatic, terutama yang terjadi di awal kehidupan, dapat menimbulkan konflik psikologis. Sebagian besar dari aktivitas mental dipengaruhi alam bawah sadar dan pikiran sadar dilindungi dari pengalaman konflik ini dengan mekanisme pembelaan yang dibangun, yang dirancang untuk mengurangi ketidaksenangan dan untuk mengurangi kecemasan. Pembelaan ini berkembang dengan tepat, tetapi kelanjutan mereka dalam kehidupan dewasa menghasilkan gejala psikologis atau kurangnya kemampuan untuk pertumbuhan dan pemenuhan personal. Konflik dapat diperiksa yang berkaitan dengan kecemasan itu sendiri, pembelaan, atau keinginan atau memori yang mendasari. Keluarga individu dan hubungan pribadi sebelumnya akan memiliki makna simbolis dan diisi dengan emosi yang kuat. Representasi dari hubungan ini akan muncul selama terapi dan memberikan jalur menuju pemahaman dan perubahan. Teknik Asosiasi bebas. Proses asosiasi bebas merupakan jalur utama untuk eksplorasi alam bawah sadar. Peraturan mendasar dari psikoanalisis adalah bahwa pasien setuju untuk mengungkapkan segala sesuatu yang terlintas selama asosiasi bebas, tidak peduli seberapa memalukan atau tidak dapat diterima secara sosial (yaitu berbicara tanpa sensor diri). Area dimana asosiasi bebas akan terganggu dan mendapat perlawanan terhadap pemikiran asosiatif lebih lanjut, menunjukkan area penting yang harus dieksplorasi di sesi mendatang.

Pemeriksaan mimpi. Sebuah mimpi dipandang sebagai sesuatu yang dibentuk oleh gabungan antara memori di siang hari, stimulus nocturnal, dan merepresentasikan keinginan alam bawah sadar. Campuran ini, mimpi laten, dikonversi menjadi mimpi yang terwujud dari proses simbolisasi dan elaborasi. Proses ini dapat terurai secara sadar dengan seorang terapis untuk mengungkapkan sesuatu dari keinginan alam bawah sadar.

Pemeriksaan parapraksis. Sebuah parapraksis adalah keadaan selip lidah, pada umumnya sekarang dikenal sebagai Freudian slip. Hal ini terkadang mengungkapkan makna alam bawah sadar, terutama dalam situasi yang sarat pengaruh.

Pemeriksaan simbolisme gejala neurotic. Pejala individu pasien mungkin memiliki arti simbolik dalam konteks sejarah pasien, yang dapat berguna jika dieksplorasi. Pemeriksaan transferensi/kontra-transferensi. Area yang paling penting dari represi adalah menemukan ekspresi dalam hubungan transferensi. Interpretasi. Ekspresi pemahaman terapis terhadap makna atas apa yang sedang terjadi dalam terapi. Mungkin tentang mekanisme pembelaan saat ini, penjelasan untuk kecemasan saat ini, atau keinginan yang diduga mendasarinya.

Netralitas. Mengontrol dukungan emosional dan saran pengarahan.

Tahap Pengobatan Meliputi 1 jam/sesi dalam setiap minggu. Terapi dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Sesi diagnostik dan penilaian dengan menggunakan formulasi psikodinamik terhadap kasus. Menilai kesesuaian dan motivasi pasien. Jelajahi faktor risiko potensial dan merumuskan rencana untuk menangani hal tersebut (misalnya perkembangan potensi perilaku bunuh diri pada pasien yang tidak didukung secara sosial). Jelaskan metode terapi dan tetapkan aturan dasar. Sesi awal (Perumusan masalah). Mengidentifikasi mekanisme pembelaan alam bawah sadar, konflik utama, gaya, dan gangguan dalam perkembangan personal. Sesi Lanjutan. Keseimbangan antara teknik suportif dan teknik interpretatif (yang mungkin akan meningkatkan kecemasan). Klarifikasi dan eksplorasi yang dipandu. Eksplorasi terhadap regresi dan perlawanan. Pemeriksaan kontra-transferensi dan review dengan supervisor. Lakukan interpretasi.

Indikasi dan Kontraindikasi Psikoterapi dinamik diberikan kepada pasien dimana mereka memiliki gejala emosional yang dapat dipahami secara psikologis (seperti gangguan kepribadian, penyakit depresif ringan hingga sedang, kelainan fungsi sosial atau interpersonal yang signifikan). Kontraindikasi relatif dari psikoterapi dinamik ditujukan bagi pasien dengan ketergantungan alcohol atau obat-obatan, perilaku berbahaya atau bunuh diri, penyakit psikotik, atau pada pasien dengan gejala depresi berat. Efikasi Terdapat kekurangan pada standarisasi dalam diagnosis, metode, kelompok kontrol, dan langkah tambahan dalam uji psikoterapi. Sugestif dalam manfaat yang kekal terhadap gejala yang diekspresikan, pencarian pengobatan, dan kebutuhan obat-obatan. Perbaikan yang menetap dan jangka panjang tercatat, terkait dengan lama dan kelengkapan pengobatan. Latihan Melibatkan pendidikan dalam sejarah psikoanalitik, teori dan praktek, kerja kasus yang diawasi, dan psikoanalisis pribadi. Di Inggris, para praktisi telah terakreditasi, baik oleh the United Kingdom Council for Psychotherapy (UKCP) atau the British Confederation of Psychotherapists (BCP).

Psikoterapi Psikodinamik Singkat


Freud menganggap terbuka, metode terapi yang tidak terbatas waktu dengan mengandalkan pada asosiasi bebas yang tidak dipandu sebagai emas murni. Namun ia mengakui bahwa pertimbangan praktis akan melihat hal ini dengan paduan perunggu dari metode singkat dimana interpretasi dan bimbingan memainkan peran. Terapi psikodinamik singkat adalah suatu intervensi dimana konsep perkembangan gejala dan metode terapi didasarkan seperti yang ada pada psikoanalisis, tetapi dengan skala waktu dan jumlah sesi yang dikurangi. Meskipun didorong oleh faktor ekonomi, metode ini lebih mirip dengan praktik awal Freud, dimana intervensi pada umumnya berlangsung kurang dari satu tahun. Hal ini melibatkan terapi aktif, dimana terapis mencoba untuk memandu asosiasi bebas pada topik yang lebih terfokus.

Rasional Dengan berdasar bahwa manfaat bagi pasien tentang wawasan dan kesempatan untuk perubahan dan pertumbuhan yang tersedia dalam psikoanalisis jangka panjang, dapat dicapai dalam skala waktu yang lebih singkat dan bahwa memperkenalkan petunjuk dan fokus pada topik tertentu tidak selalu mengurangi efektivitas pengobatan secara keseluruhan. Bagaimana suatu penyakit dipandang Menurut teori psikoanalitik. Teknik Metode yang digunakan adalah metode yang digunakan dalam psikoterapi dinamis, tetapi lebih fokus pada pengalaman terkini pasien, dan teknik ini digunakan untuk mempercepat proses terapi. Hal ini termasuk: Tujuan. Identifikasi eksplisit terhadap kecemasan dan mekanisme pembelaan yang harus ditangani. Fokus dalam memilih dan mengidentifikasi masalah yang sedang aktif. Perilaku atau respons emosional berulang, biasanya terkait gambaran transferensi tunggal. Eksplorasi gejala yang muncul dan berkaitan dengan trauma dan penghindaran sebelumnya. Interpretasi aktif. Terapis dapat memandu terapi dengan penggunaan interpretasi pada titik yang lebih awal daripada dalam metode yang lebih lama. Tahap Pengobatan Berlangsung hingga satu tahun, biasanya 20-25 sesi dengan tanggal terminasi yang telah ditentukan di awal kunjungan. Penilaian awal. Diagnosis, pertimbangan ketepatan metode terapi terhadap pasien (pemikiran secara psikologis, kemampuan untuk introspeksi dan merenungkan perubahan, ketersediaan terhadap dukungan eksternal, tidak adanya gejala psikotik atau bunuh diri). Pertimbangan penggunaan obat-obatan yang tepat. Sesi awal. Identifikasi masalah utama: sebuah kecemasan yang menetap dan terkait perkembangan yang stabil dari waktu ke waktu dan muncul dalam situasi yang berbeda. Komentar yang terbatas dari terapis. Biasanya, terdapat suatu transferensi positif karena adanya ekspektasi terhadap perubahan magis. Identifikasi mekanisme pembelaan utama, tipe koping, dan kemampuan untuk menerima dan bekerja dengan interpretasi.

Sesi tengah. Eksplorasi terhadap transferensi dan perkembangan resistensi yang lazim. Sesi penutupan. Antisipasi terhadap terminasi/penghentian dan perencanaan untuk terapi selanjutnya. Manajemen pasien yang mengungkapkan informasi baru menjelang akhir terapi.

Indikasi dan Kontraindikasi Psikoterapi dinamis sangatlah tepat bagi orang-orang dengan masalah emosional yang dapat dipahami dari segi psikologis. Terapi yang lebih singkat ini mungkin lebih tepat pada pasien dengan tujuan yang jelas dan mudah diidentifikasi, masalah yang dapat dipahami sebagai fokus konflik, dan dimana ada masalah baru daripada masalah kronis atau masalah yang telah berlangsung lama. Efikasi Bukti untuk efektivitas pengobatan diukur pada lamanya penyakit dan tindakan fungsional global. Percobaan yang membandingkan efektivitas psikoterapi psikodinamik singkat dibandingkan dengan terapi singkat lainnya (misalnya CBT dan IPT) masih diperlukan.

Terapi kelompok
Psikoterapi dapat didefinisikan sebagai pengobatan yang berdasarkan pada dialog dalam suatu hubungan. Metode terapi kelompok melibatkan hubungan dengan komunitas yang dibuat secara khusus, dengan percakapan yang terjadi antara anggota kelompok dengan terapis. Metode kelompok ini dikembangkan pada awal abad 20, menyusul pengamatan tentang manfaat kelompok pada pasien TB. Kelompok ini bervariasi, apakah berdasar populasi pasien yang memiliki diagnosis tunggal atau ganda; apakah terapis secara aktif terlibat atau mengawasi; apakah keanggotaannya bersifat tertutup atau terbuka setelah kelompok mulai, dan apakah mereka bertahan untuk jangka waktu tertentu atau terus berlanjut. Jenis Kelompok Kelompok kegiatan. Digunakan untuk pasien yang tidak cocok untuk kegiatan kelompok lainnya. Fokus kegiatan mungkin adalah seni, berkebun, komputer, dll. Kelompok ini digunakan pada pasien LD, psikosis kronik, dan gangguan lainnya terkait gangguan fungsional kronis. Keterampilan sosial yang membantu

perkembangan, perilaku adaptif, dan memungkinkan konfrontasi kecemasan dan fobia. Kelompok dukungan. Para rekan yang saling mendukung dalam LD, penyakit kronis, dan juga bagi mereka yang merawat orang lain. Terapis dapat memiliki peran psikoedukasional. Kelompok yang terfokus masalah. Misalnya pasien yang ketergantungan alkohol atau obat, penyimpangan seksual dll. Tidak ada pekerjaan analitik. Kelompok ini fokus pada saling mendukung dengan tambahan pemeriksaan strategi kelompok untuk perubahan. Teman sebaya mungkin ahli untuk mengidentifikasi hambatan dan rasionalisasi untuk menghindari perubahan dalam anggota lainnya, dimana masalahnya adalah penyakit kronis. Dalam kelompok ini terapis jugadapat mengambil peran psikoedukasional. Kelompok psikodinamik. Semua elemen di atas ditambah dengan tujuan perubahan yang menetap melalui terapi eksplorasi. (Terapi dapat dipandang sebagai terapi individu yang berlangsung dalam kelompok, atau sebagai psikoterapi dalam kelompok secara menyeluruh). Teknik Diskusi bebas. kelompok membentuk asosiasi bebas. Psikoedukasi. Memberikan kesempatan bagi anggota individu untuk menghadapi efek dari perilaku mereka terhadap orang lain sambil memberikan lingkungan mendukung selama perubahan. Mendukung proses spesifik kelompok: pencerminan (duplikasi pengalaman), amplifikasi (peningkatan resonansi emosional dengan sharing), katarsis (ventilasi emosi yang didukung). Analisis dinamika kelompok (misalnya, kepemimpinan, struktur kelompok, peran individu) untuk memahami alasan tentang suatu kemajuan (atau kekurangannya). Klarifikasi / interpretasi / konfrontasi dengan individu. Faktor kuratif kelompok yang dijelaskan oleh Yalom adalah: instalasi harapan, kebersamaan, menyampaikan informasi, altruisme, kelompok keluarga sebelumnya yang korektif, pengembangan sosialisasi, imitasi perilaku adaptif, pembelajaran interpersonal, kohesi kelompok, katarsis, faktor eksistensial.

Tahapan terapi Sesi awal. Pengaturan awal dan keterlibatan, perumusan aturan dan penetapan tujuan, fokus pada pemimpin. Sesi tengah. Adaptasi, potensi terjadinya konflik, diskusi otoritas, keintiman, pendirian,, dan koherensi kelompok. Sesi penutupan. Negosiasi terminasi, kesepakatan bahwa tujuan telah dicapai, refleksi pada pengalaman kelompok.

6.3.4 Psikoterapi Psikodinamik Singkat Individu


Robert J. Ursano and Amy M. Ursano Pendahuluan Minat di bidang psikoterapi dinamik singkat telah berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Psikoterapi psikodinamik, termasuk psikoterapi psikodinamik singkat individu, bertujuan untuk mengubah perilaku melalui pemahaman baru dan pengenalan pola yang maladaptive dari perilaku sedari masa kanak-kanak, namun tidak teramati sebelumnya. Melalui proses ini, persepsi, ekspektasi, kepercayaan, dan juga perilaku dan perasaan akan diubah. Dalam sejarah, psikoterapi singkat dan psikoterapi jangka panjang digunakan dalam arti yang sama dengan psikoterapi suportif dan eksploratif. Namun, istilah ini sudah tidak tepat lagi. Istilah singkat dan jangka panjang hanya mendeskripsikan durasinya, bukan teknik, fokus ataupun tujuan terapi. Keterbatasan waktu dari psikoterapi dinamik singkat menjadikannya memiliki karakter yang unik dan membedakannya dari psikoterapi jangka panjang dan psikoanalisis. Oleh karena tujuannya yang terbatas, psikoterapis dinamik singkat harus menghadapi ambisi dan perfeksionisme sebagaimana ideal yang berlebihan dari struktur dan fungsi kepribadian. Psikoterapi pada umumnya, dan juga psikoterapi psikodinamik singkat individu khususnya, mungkin memiliki bentuk mikroneurosurgery yang paling elegan. Psikoterapi berusaha mengubah peilaku dengan perantara verbalpada dasarnya untuk mengubah neuron A yang seharusnya menghubungkan dengan neuron B. sehingga ia akan menghubungkan dengan neuron C. Seperti kedokteran pada umumnya, faktor kuratif spesifik dan non-spesifik akan mempengaruhi hasil kerjanya. Faktor kuratif non-spesifikabreaksi, ketentuan informasi baru, dan memaksimalisasi pengalaman yang suksesmembantu semua bentuk terapi kesehatan, termasuk psikoterapi singkat. Psikoterapi dinamik individu singkat juga memiliki teknik prosedur dan intervensi yang spesifik di atas dan di luar faktor kuratif non-spesifik. Seperti halnya terapi kesehatan lainnya, ada beberapa kontraindikasi dan bahaya dalam penggunaan pengobatan ini. Pada era sekarang ini, perihal efektivitas biaya, pelayanan yang terkelola baik, dan pengukuran hasil yang terpantau ketat, tidaklah cukup untuk menyatakan bahwa psikoterapi merupakan sebuah kesuksesan tanpa adanya perubahan. Meskipun terapis itu sendiri yang memberikan psikoterapi secara psikodinamik tidak menuntut adanya perubahan perilaku,

termasuk perubahan, hasil akhir dari keahlian teknik terapis adalah untuk mencapai perubahan perilaku, termasuk perubahan kesejahteraan, kesehatan fisik, dukungan sosial dan produktivitas bermasyarakat seiring dengan hilangnya gejala. Perubahan perilaku bukanlah keutamaan taktik dari psikoterapi dinamik singkat, melainkan merupakan sebuah tujuan strategik. Latar Belakang Psikoterapi psikodinamik singkat individu dikembangkan dari psikoanalisis pada pertengahan abad 20. Psikoterapi psikodinamik singkat individu, seperti halnya pengobatan psikodinamik, didasarkan pada prinsip bahwa sebuah makna memiliki peran yang penting dalam perilaku dan penyakit. Meskipun saat ini, psikoanalisis merupakan sebuah prosedur yang panjang, biasanya membutuhkan beberapa tahun untuk selesai, literature psikoanalitik terdahulu termasuk kasus pertama Freud, mengandung sejarah tentang kesuksesan analisis singkat. Faktanya selama 30 tahun pertama psikoanalisis, adalah hal yang tidak wajar bila terapi diberikan melampaui waktu 1 tahun. Ferenczi merupakan analis pertama yang secara eksplisit menganjurkan pemendekan waktu psikoanalisis. Dia berpendapat bahwa sangatlah tidak mungkin untuk menjadi terapis yang netral dan non-direktif, karena setiap saat terapis berbicara akan diinterupsi dan dipengaruhi oleh kebebasan asosiasi pasien. Dia menganjurkan terapi aktif, sebuah terapi yang lebih direktif, fokus dan singkat. Ferenczi berkolaborasi dengan Rank dalam mempublikasikan The Development of Psychoanalysis, yang menjabarkan tentang manfaat dari psikoterapi dinamik singkat. Rank adalah orang pertama yang secara eksplisit menentukan batasan waktu dalam pengobatan ini. Semenjak Perang Dunia II, ketertarikan dalam psikoanalisis menghasilkan permintaan psikoterapi yang lebih besar dan meningkatkan tekanan untuk mengembangkan pengobatan yang lebih singkat. Pada pertengahan tahun 1940an, dalam laporan proyek penelitian Chicago Institute of Psychoanalysis, Alexander dan French mendukung pemendekan waktu terapi dengan mengurangi frekuensi sesi pertemuan untuk meminimalisir regresi. Mereka mengusulkan untuk memfokuskan terapi pada masalah terkini daripada masalah masa lalu, menggunakan konflik masa lalu untuk memberitahukan terapi dalam memberikan koreksi pengalaman emosional yang terbaik bagi pasien saat ini. Di Amerika, gerakan komunitas kesehatan mental pada tahun 1960an,peningkatan biaya pelayanan kesehatan mental, dan yang terkini, peningkatan pengelolaan pelayanan, telah memicu usaha untuk menemukan bentuk psikoterapi yang paling singkat. Psikoterapi psikodinamik singkat individu pada saat ini sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan British School tentang psikoterapi fokal singkat. Balint mensponsori sebuah workshop psikoterapis

psikodinamik yang berpengalaman, yang mengawali fokusnya pada evaluasi klinis dan mencoba untuk memahami pasien manakah yang cocok untuk pengobatan yang lebih singkat. Setelah kematian Balint, Malan mengatur kerja kelompok tersebut. Di klinik Tavistock, Malan mengembangkan dan mengaplikasikan prinsip pengobatan psikodinamik untuk terapi singkat, meyederhanakan metode untuk proses evaluasi dan variabel hasil. Dia menekankan pentingnya perencanaan terapetik dan identifikasi konflik fokal. Di saat yang bersamaan, Sifneos, di Massachusetts General Hospital, mempelajari psikoterapi singkat. Banyak kesimpulannya yang serupa dengan kesimpulan Malan. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan. Sifneos mengembangkan psikoterapi jangka pendek yang memprovokasi kecemasan sebagai teknik dan teori dengan criteria inklusi dan eksklusi yang ketat dalam memilih pasiennya. Davanloo memperluas fokus psikoterapi psikodinamik singkat untuk mencakup lebih dari satu konflik. Dia juga memperluas criteria inklusi bagi individu dengan karakter patologi dan fobia kronik dan obsessional neuroses, dan mendukung aktif dalam menghadapi perlawanan. Seperti halnya psikoterapi psikodinamik lainnya, Mann's time-limited psychotherapy mengidentifikasi masalah utama berdasarkan waktu, sebagai fokus pengobatan. Mann mengaitkan hal ini dengan kesulitan pasien dalam menghadapi kehilangan dan keterpisahan dan kenyataan waktu dan kematian. Pada dua dekade terakhir, psikoterapi singkat telah meningkat sebagai penelitian dasar. Strupp, Luborsky dan Horowitz telah memperkenalkan seluruh pengobatan psikodinamik manual dengan kontribusi substansial untuk mendukung pemahaman penelitian dalam modalitas pengobatan ini. Terapi kognitif dan psikoterapi interpersonal merepresentasikan teknik psikoterapi singkat yang sangatlah dipengaruhi oleh psikoanalisis, tetapi dengan pendekatan yang sangat berbeda. Berawal dari psikoterapi individu jangka pendek untuk pengobatan depresi, saat ini mereka telah diaplikasikan jauh lebih luas. Selain berbagi banyak elemen umum dengan model psikodinamik, psikoterapi re-edukatif ini berbeda dalam penekanan mereka pada perumusan model kasus spesifik, prosedural panduan intervensi dan edukasi. Mereka tidak memfokuskan diri pada pengalaman masa kanak-kanak dan masa peralihan.

Teknik Psikoterapi Dinamik Singkat


Evaluasi dan pengaturan Evaluasi, pada dasarnya, sangat penting dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu karena perlunya asesmen yang cepat dan akurat. Berlawanan dengan pengobatan jangka

panjang, psikoterapi psikodinamik singkat individu tidak menawarkan ketersediaan waktu untuk mengevaluasi ulang dan mengoreksi kesalahan. Meskipun terkadang kita berpikir psikoterapi sama cepatnya dengan saat dokter melihat pasien, ini adalah istilah yang berlebihan, pernah menggarisbawahi pentingnya elemen interpersonal dan transferensi dalam pertemuan awal dengan pasien. Faktanya, hal ini sangatlah penting, pada khususnya dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu, untuk membedakan wawancara diagnostic dari pengobatan yang sedang berlangsung. Intervensi dan prosedur teknik dilakukan selama fase evaluasi, biasanya satu hingga empat sesi pertemuan, pada dasarnya berbeda dari aspek teknik psikoterapi psikodinamik singkat individu itu sendiri. Fase evaluasi mencakup diagnosis, pertimbangan tentang interaksi di antara kekuatan ego pasien, kesehatan fisik, dan variabel tertentu, dan rekomendasi pengobatan, termasuk mempertimbangkan pilihan bahwa tidak ada pengobatan yang diindikasikan. Seperti pada terapi kesehatan lainnya, psikoterapi psikodinamik singkat individu lebih sering diberikan kepada pasien daripada penyakitnya. Kemampuan untuk turut serta dalam proses psikoterapi psikodinamik singkat individu membutuhkan pasien untuk mampu mengakses.kehidupan fantasinya dalam perilaku aktif dan pengalaman (contoh pikiran secara psikologis) dan, yang juga penting, adalah kemampuan untuk bangun dan beranjak dari proses tersebut pada akhir sesi pertemuan dan tidak tersesat dalam lamunan atau fantasi serta ketakutan yang tidak terkontrol. Perlu dicatat bahwa hal ini tidak berarti bahwa pasien membutuhkan IQ tinggi. Pada faktanya, IQ yang tinggi, bila disertai dengan rigiditas, intelektualisasi, dan renungan, seperti yang sering terlihat, dapat menjadi kontraindikasi untuk terapi psikodinamik singkat karena hal ini dapat menjadi cukup berat. Kemampuan support interpersonal dalam lingkungan nyata pasien dan kemampuan pasien untuk mengalami dan mengamati secara langsung pernyataan afektif sangatlah penting untuk pengobatan yang sukses. Individu yang berada dalam krisis emergensi (misal percobaan bunuh diri, psikotik, trauma kehidupan yang besar) yang perlu diperhatikan serta difokuskan pada kejadian nyata dalam kehidupan mereka, tidak dapat masuk ke dalam psikoterapi psikodinamik singkat tanpa memiliki periode pengobatan suportif sebelumnya. Krisis kehidupan yang sebenarnya tidak memberikan ruang bagi pasien untuk mengeksplorasi fantasinya. Negosiasi dengan pasien adalah bagian yang penting dalam mencapai keputusan pengobatan dalam psikoterapi psikodinamikk individu singkat. Pasien harus mampu dengan cepat menjadi bagian dari pengobatan dan menyatu dengan proses terapi, khususnya dengan pasien yang memperhatikan ketergantungan, 'menjadi kecanduan' terhadap terapis, atau yang

membutuhkan perawatan kontrol perasaan. Dengan pasien tersebut, psikoterapi dinamik singkat, dengan terbatasnya waktu terapi yang telah ditetapkan sejak awal, dapat membuat pasien lebih cenderung memulai pengobatan daripada menghindari bantuan. Untuk psikoterapi psikodinamik singkat individu, adalah hal yang penting untuk mengingat bahwa perjanjian terapi hanyalah apa yang pasien mampu fokuskan, apa yang dapat ditoleransi pasien untuk dibicarakan, dan apa yang dapat ia toleransi dari apa yang dikatakan terapis. Meskipun hal ini tidak berbeda dibandingkan terapi psikodinamik lain, keterbatasan waktu psikoterapi psikodinamik singkat individu berarti bahwa terdapat kemampuan yang terbatas untuk menginterpretasikan pembelaan multipel yang mungkin membukakan eksplorasi area baru. Teknik Pendirian aliansi terapetik yang cepat merupakan hal yang kritis untuk psikoterapi psikodinamik singkat individu. Identifikasi kecemasan awal pasien terkait terapi awal adalah teknik yang penting pada sesi awal dari psikoterapi psikodinamik singkat individu untuk meyakinkan perjanjian dan menetapkan kondisi dimana pasien dapat mendengar dan merespon terhadap interpretasi yang akan diberikan terapis kemudian. Seiring dengan terbukanya terapi, terapis menjalankan hipotesis bahwa setiap sesi pertemuan berkaitan dengan fokus terapi yang ada tapi tersembunyi. Kelangsungan terapi dikendalikan oleh bias pengalaman pasien dan tendensinya terhadap dunia dalam cara tertentu yang dapat membentuk persepsi, kepercayaan interpersonal dan ekspektasinya. Psikoterapi psikodinamik singkat individu lebih fokus dan lebih berorientasi pada 'sekarang dan disini' dengan usaha yang lebih sedikit untuk merekonstruksi perkembangan konflik daripada dalam psikoterapi jangka panjang. Melalu eksplorasi simbol dan kiasan pasien, pola defensiv dan gangguan dalam hubungan interpersonal yang ada dapat diidentifikasi dalam pengobatan sebagaimana dalam kehidupan pasien. Pentingnya kemampuan untuk mendengarkan apa yang pasien katakan dan untuk memahami maknanya seperti dalam terapi yang berorientasi psikoanalitik lainnya. Kebebasan asosiasi adalah bagian dari teknik psikoterapi psikodinamik singkat individu. Tetapi kebebasan asosiasi--seperti pada terapi dinamik lainnya--membutuhkan pertimbangan ketat. Dalam kebanyakan bentuk dasarnya dan khususnya dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu, kebebasan asosiasi berarti bahwa pasien bebas untuk memilih apa yang mereka inginkan untuk bicarakan. Definisi ini menegaskan bahwa kebebasan asosiasi selalu bersifat relatif. Bagi pasien yang berpikir dan merasa terpaksa meneceritakan segalanya kepada terapis, definisi ini dapat menunjukkan cara dimana kebebasan asosiasi sebenarnya

tidaklah ada. Selain itu, dalam psikoterapi dinamik singkat, pasien agaknya selalu terfokus pada tugas yang ada dalam terapi terbuka ataupun psikoanalisis. Dan fokus ini seharusnya tidak diremehkan oleh terapis. Sebaliknya, hal itu merupakan tugas terapis untuk mendengarkan tema dalam persoalan pasien. Terapis meberikan pertanyaan, mengatur perhatian pasien dan menggunakan kata-kata yang ramah, misalnya hindari beberapa area konflik yang tidak dapat disepakati saat ini atau dalam beberapa periode waktu. Terapis mengidentifikasi titik dimana kebebasan asosiasi terganggu (adanya perlawanan) atau dimana naratif mengeluarkan emosi dari kewaspadaan pasien. Sebagaimana dalam semua terapi dinamik, sering saat pasien mampu bercerita secara bebas dan dengan naratif yang koheren tentang konfliknya,perjalanan terapi telah lengkap. Psikoterapi psikodinamik singkat individu menegaskan pemahaman: (a) mekanisme pembelaan pasien untuk mengurangi kecemasan dan rasa tidak nyaman lainnya sehubungan dengan area konflik yang diluar kewaspadaan, dan (b) hubungan perubahan karakteristik yang mengubah respon pasien terhadap dunianya. Kedua area ini, pembelaan dan perubahan, menciptakan makna tertentu dalam kehidupan pasien. Teknik psikoterapi psikodinamik singkat ditujukan untuk mengklarifikasikan area ini dan menjelaskannya kepada pasien untuk meningkatkan pemahaman dan mengubah gejala serta perilaku pasien. Pada umumnya, hanya satu pembelaan yang dikonsentrasikan dalam setiap terapi singkat yang diberikan. Seiring dengan mekanisme pembelaan yang semakin jelas, hubungan transferensi dapat menjadi bukti. Narasi yang berkembang tentang bagaimana pasien datang untuk melihat dunia dengan cara mereka, memberikan perekat dimana pasirn dapat mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam pengalaman hidup dan perilaku mereka, serta mengingatnya untuk dipraktekkan dan untuk masa depan. Terapis psikoterapi psikodinamik singkat individu, serupa dengan pekerja psikodinamik jangka panjang, harus meningkatkan kapasitas pengamatan pasien dalam hal transferensi dan menciptakan situasi terapetik dimana pasien dapat mendengarkan interpretasi terapis yang bermanfaat. Mimpi dapat memberikan kesempatan untuk memahami konflik alam bawah sadar yang dapat dipelajari dan digali dengan pasien. Terapis berusaha untuk menginterpetasikan trias ansietas (keinginanpembelaanansietas) dan trias insight (perubahan sifat saat iniinteraksi terapis/pasienperubahan sifat dari masa lalu). Biasanya, ketika perubahan hampir jelas, unsur-unsur lain dari masa lalu secara bersamaan akan dialami dalam kehidupan pasien. Dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu, hal ini dapat berarti bagi pasien dalam memahami unsur transferensi dalam sikap mutative karena kedalaman dan intensitas transferensi, jauh lebih sedikit dan lebih singkat

daripada dalam terapi jangka panjang. Sebaliknya, adanya sisa terhadap masalah pasien, seperti pada umumnya dalam psikoterapi psikodinamik singkat, dapat meningkatkan respon transferensi dan menjadi elemen utama dalam mengembangkan pemahaman psikodinamik terhadap pasien. Pengalaman transferensitransferensi, pengalaman kehidupan yang dialami kembali dan khususnya tersisamemberikan arti fokus interpretasi dan tenaga mutative dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu. Transferensi dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu sering bersifat paternal atau maternal, telah dicatat pula bahwa, mungkin karena keterbatasan waktu proses terapi, persaudaraan dan gambaran transferensi dari masa remaja dapat lebih sering diingat dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu. Transferensi tersebut jarang terlihat sedalam seperti yang tampak dalam terapi jangka panjang. Hal ini membutuhkan mata yang terlatih untuk mendeteksi dan membawa transferensi menjadi perhatian dalam sikap pasien yang tidak mengganggu ataupun menyakitkan. Interpretasi jarang mencapai satu kalimat yang ideal untuk diberikan dalam satu sesi pertemuan. Interpretasi lebih sering muncul lebih dari beberapa sesi, biasanya di pertengahan ato sepertiga akhir terapi, dimana pengalaman masa lalu, saat ini dan transferensi terhubung bersama. Dalam konteks munculnya afektif sehubungan dengan pengalaman transferensi dan pemahaman pengalaman disaat bersamaan, perubahan perilaku muncul dan kemampuan pasien untuk merasakan perasaan dan hubungan yang sebelumnya tersembunyi akan menjadi sebaik pandangannya akan masa depan dan masa lalu yang berubah. Kontratransferensi juga merupakan unsur yang penting dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu seperti dalam terapi psikodinamik lainnya. Analisis reaksi kontratransferensi dapat memberikan peluang bagi terapis untuk mengenali aspek relasi transferensi yang samar dan untuk memahami pengalaman pasien dengan lebih baik. Oleh karena sikap yang lebih aktif, psikoterapis psikodinamik singkat dapat lebih mudah untuk kontratransferensi yang muncul sebagai keterlibatan yang berlebihan dan agresi. Selain itu, singkatnya waktu yang tersedia untuk terapi dapat menyebabkan pemulihan dari kesalahan kontratransferensi menjadi cukup sulit. Medikasi Medikasi sering digunakan dalam hubungannya dengan psikoterapi psiko dinamik singkat. Hal ini dapat menyulitkan terapi dan kemajuannya seperti halnya bantuan dalam pemulihan gejala. Terapis harus menggali makna medikasi dan peranannya dalam pandangan pasien terhadap dirinya dan kekuatan interpersonal serta sensitivitasnya. Psikoterapi psikodinamik singkat individu juga dapat melayani sebagai sebuah alternatif terapi medikasi

bagi beberapa gejala ringan atau ketika medikasi merupakan sebuah kontraindikasi. Dalam dunia modern psikiatri, medikasi mungkin dimulai selama awal psikoterapi psikodinamik singkat dan kemudian dilanjutkan setelah psikoterapi telah secara formal distop dan pasien mengikuti beberapa pertemuan untuk monitoring medikasi. Serangkaian proses ini memiliki banyak manfaat,termasuk memecahkan stressor yang ada, mendukung kesediaan pengobatan, dan follow up kesehatan yang berlangsung setelah terapi baik dalam perawatan maupun frekuensi yang intermitten. Pertemuan tambahan dari terapi dinamik singkat mungkin diindikasikan di kemudian hari bila respon terhadap kombinasi terapi tidaklah efektif atau bila masalah baru timbul. Pasien sering merasa lebih nyaman dengan terapi kombinasi dan berurutan. Edukasi klinisi yang lebih bermakna dan penelitian tentang terapi kombinasi dan berurutan masih dibutuhkan. Persoalan spesifik dalam seleksi kriteria dan fokus, serta durasi pengobatan Pendukung terkini dalam psikoterapi dinamik singkat telah cukup bervariasi dalam perhatiannya tentang kriteria seleksi yang berbeda untuk psikoterapi dinamik singkat sebagaimana fokus yang spesifik, konflik target, yang mungkin sangat tertolong dengan terapi dinamik singkat. Malan dan Kelompok Tavistock: psikoterapi fokal Psikoterapi fokal, yang dikembangkan dari workshop Balint dan Malan, merupakan sebuah contoh psikoanalisis terapan. Malan telah meneruskan pekerjaan Balint sebelumnya. Usaha sebelumnya untuk mengembangkan bentuk yang singkat dari psikoterapi psikoanalisis secara primer melibatkan kegunaan 'aktivitas'. Namun, Malan menegaskan pentingnya memilih dan memelihara area fokal yang sempit, untuk disepakati dalam periode waktu yang singkat. Dibandingkan meningkatkan 'aktivitas', yang sering disamakan dengan manipulasi, Malan menekankan pentingnya menemukan fokus yang tepat dalam kisah pasien dan menginterpretasikan masalah fokal itu dengan konsisten. Melalui perhatian dan pengabaian yang selektif, terapis mempertahankan fokus dan menyelesaikan sebuah psikoterapi singkat. Pentingnya menentukan fokus, menggarisbawahi nilai sebuah proses diagnostik untuk menuju inisiasi psikoterapi, termasuk assesmen psikodinamik dari pasien. Malan mengidentifikasi faktor berikut sebagai hal yang mempengaruhi pemanjangan terapi: resistensi, overdeterminasi, perlu bekerja dari akar permasalahan dalam masa kanakkanak terdahulu, transferensi, ketergantungan, transferensi negatif sehubungan dengan terminasi, dan neurosis transferensi. Di samping itu,karakteristik beberapa terapis dapat memperpanjang terapi. Hal ini termasuk kecenderungan pasif, sensasi yang tak terbatas waktu terhadap pasien, pefeksionisme terapi, dan keasyikan akan pengalaman yang lebih

dalam. Semua faktor ini harus disepakati untuk mempertahankan terapi singkat. Bagi Malan, identifikasi konflik fokal yang dapat diterima pasien adalah hal yang penting demi kesuksesan hasil (Tabel 1). Selain itu,pasien harus memiliki kapasitas untuk berpikir dalam berbagai kondisi, menunjukkan motivasi tinggi dan memberikan respon yang baik terhadap interpretasi yang dibuat selama fase evaluasi. Pasien yang memiliki percobaan bunuh diri yang serius, ketergantungan obat, opname lama di rumah sakit, menjalani ECT lebih dari satu kali, alkoholik kronis, gejala obsesi kronik yang berat, gejala fobia kronik berat, atau sikap destruksi diri atau destruksi berat, dikeluarkan dari pengobatan ini. Pasien juga harus dikeluarkan dari psikoterapi fokal bila terapIs mengantisipasi beberapa hal seperti dalam tabel 2.
Tujuan pengobatan Identifikasi pembelaan, ansietas, dan impuls Menghubungkan saat ini, masa lalu, dan transferensi Fokus pengobatan Konflik internal yang muncul sejak masa kanak-kanak Kriteria seleksi Pasien mampu berpikir dalam berbagai kondisi perasaan Bermotivasi tinggi Memiliki respon yang baik terhadap interpretasi Durasi pengobatan Hingga 1 tahun Rata-rata 20 sesi pertemuan Terminasi Menetapkan tanggal pasti terminasi (pengakhiran terapi) pada awal pengobatan Tabel 1. Psikoterapi fokal singkat (Malan dan Kelompok Tavistock) Terapis tidak mampu membuat kontrak afektif dengan pasien selama evaluasi Terapis mengantisipasi bahwa perluasan kerja akan dibutuhkan - Untuk membangkitkan motivasi - Untuk menurunkan pembelaan yang keras - Untuk mencapai persoalan yang dalam atau rumit - Untuk memecahkan transferensi kuat yang tidak menguntungkan atau ketergantungan yang dapat berkembang Gangguan depresif atau psikotik dapat menempatkan dan meningkatkan risiko pasien Tabel 2. Kriteria ekslusi untuk psikoterapi fokal singkat (Malan dan Kelompok Tavistock)

Bagi Malan, kriteria dalam Tabel 2 merepresentasikan bahaya yg spesifik. Bila terapis tidak dapat berkomunikasi dengan pasien, atau memiliki motivasi rendah atau pembelaan yang keras muncul, akanlah susah untuk membentuk suatu terapi yang efektif dalam waktu singkat. Masalah yang kompleks atau dalam, yang harus disepakati bersama untuk memecahkan konflik, membutuhkan periode pengobatan yang lebih panjang. Hubungan transferensi yang sulit,juga dapat mencegah terminasi atau terminasi yang prematur. Munculnya episode psikotik atau depresif berat selama pengobatan dapat berbahaya bagi

pasien dan membutuhkan terapi tambahan. Maka, Malan menanggapi serius keterbatasan waktu dalam terapi singkat, yang membutuhkan penentuan cepat dari terapi dan kemampuan untuk mengakhiri terapi tanpa diikuti munculnya gejala serius yang tidak diharapkan. Malan, berlawanan dengan praktisi lainnya, tidak secara otomatis mengeluarkan pasien dengan psikopatologi yang serius. Faktanya, beberapa kasus, dimana hal itu muncul menunjukkan penurunan signifikan dari gejala patologinya. Ia melihat keseimbangan antara motivasi dan fokalitas sebagai kriteria primer. Pasien dengan motivasi yang sedang tetapi dengan konflik fokal yang tinggi dapat diterima dalam terapi. Hal yang sama, pasien dengan motivasi tinggi tetapi tidak dengan konflik dokal yang tinggi, juga dapat diterima dengan harapan bahwa penjelasan fokus permasalahan akan muncul dalam waktu singkat. Identifikasi faktor yang memperkeruh, pengalaman traumatik sebelumnya, atau perilaku berulang, dapat mengindikasikan area konflik internal yang ada sejak masa kanak-kanak dan untuk memfokuskan pengobatan. Terapis harus menilai kesesuaian antara konflik saat ini dan konflik inti atau masa kanak-kanak selama fase evaluasi. Reaspon pasien terhadap interpretasi tentang aspek konflik dapat memberikan dukungan bagi pengobatan. Menurut Malan, semakin besar probabilitas dimana konflik akan muncul dengan sendirinya dalam transferensi, semakin baik juga hasil terapinya. Lebih lanjut lagi, ia melaporkan bahwa interpretasi transferensi berkaitan dengan perubahan karakter dan hal ini telah berlangsung selama 2 hingga 10 tahun. Malan tidak terlalu memperhatikan teknik jika dibandingkan dengan pentingnya memilih fokus permasalahan. Ia menggunakan prosedur teknik psikoterapi psikodinamik yang biasa dan menegaskan pentingnya membuat interpretasi transferensi serta menghubungkan antara masa lalu dan saat ini. Trias insight (transferensi, hubungan saat ini, dan hubungan masa lalu) menunjukkan kesembuhan pasien. Secara keseluruhan, tujuiannya adal untuk memperjelas riwayat pembelaan, ansietas, dan impuls, yang dialami pasien, dan untuk menghubungkannya dengan saat ini, masa lalu dan transferensi. Interpretasi yang berkaitan dengan masa lalu dapat dialami untuk menenangkan pasien karena hal ini menegaskan bahwa konflik termasuk dalam fantasi semata, bukan suatu kenyataan. Malan menegaskan interpretasi transferens sebagai interpretasi yang paling efektif secara terapetik karena karakter 'disini dan sekarang'. Dalam unit terapi singkat di Klinik Tavistock, pembatasan waktu selalu diberikan di awal pengobatan. Bagi pemula biasanya 30 sesi pertemuan. Namun, dalam publikasinya, Malan mengindikasikan 20 sesi pertemuan untuk kasus dengan hasil yang baik. Semakin panjang waktu bagi pemula memberikan kesempatan untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin muncul. Dalam beberapa kasus yang dipublikasikan, terapi diperpanjang hingga 1 tahun (46

sesi). Pada umumnya, Malan mendukung pentingnya pertemuan yang pasti daripada jumlah pertemuannya. Kepraktisan berbicara, hal ini mengeliminasi kebutuhan pasien dan terapis untuk menghitung jumlah pertemuan dan mengeliminasi komplikasi terkait ada atau tidaknya sesi perbaikan yang dilewatkan pasien. Pembatasan waktu memberikan awal, pertengahan, dan akhir terapi yang pasti. Hal ini membantu mengkonsentrasikan masalah pasien dan kerja terapis, mempertahankan fokus dan menurunkan perluasan yang mengakibatkan proses jangka panjang. Sifneos: psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek Sifneos menegaskan pentingnya seleksi pasien karena riwayat provokasi ansietas dalam teknik psikoterapi singkat miliknya (tabel 3). Ia membedakan terapi provokasi ansietas dari terapi supresi ansietas, yang biasanya disebut sebagai psikoterapi suportif. Untuk psikoterapi provokasi ansietas dalam jangka pendek, pasien harus memiliki intelegensi di atas rata-rata dan telah memeiliki sedikitnya satu hubungan yang sangat berarti dengan orang lain selama hidupnya. Pasien yang memiliki hubungan semacam itu akan mampu bertahan dari ansietas akibat terapi dan untuk mengembangkan hubungan kolaboratif yang matang dengan terapis. Kriteria ini cenderung mengeluarkan kelainan narsistik. Selainitu,pasien harus bermotivasi tinggi untuk berubah, tidak hanya sekedar menghilangkan gejala. Sifneos juga mengidentifikasi beberapa kriteria untuk seleksi pasien berdasarkan pada pengenalan pasien selama evaluasi. Pasien harus memiliki keluhan utama yang spesifik. Bila pasien memiliki beberapa keluhan, Sifneos menanyakan kepada pasien keluhan manakah yang paling utama. Kemampuan pasien untuk mengidentifikasi satu area konflik dan untuk menunda konflik yang lain, dapat dipakai sebagai indikasi bahwa pasien mampu menolerir ansietas. Sifneos mencari pasien dengan ansietas, depresi, fobia, konversi dan obesesif-kompulsif ringan atau gangguan kepribadian yang melibatkan kesulitan interpersonal. Selama evaluasi, pasien harus menunjukkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan psikiatris yang mengevaluasinya, mengekspresikan perasaannya dan menunjukkan beberapa fleksibilitas.
Tujuan pengobatan Pemecahan konflik oedipal Fokus pengobatan Konflik/kompetisi oedipal (triangular) Kriteria seleksi Intelegensi di atas rata-rata Paling sedikit memiliki satu hubungan masa lalu yang berarti Bermotivasi tinggi Keluhan utama yang spesifik Mampu berinteraksi dengan evaluator Mampu mengekspresikan perasaannya Fleksibel

Durasi pengobatan Beberapa bulan Rata-rata 12-16 sesi pertemuan Terminasi Tidak ada tanggal spesifik yang ditetapkan Tabel 3. Psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek (Sifneos)

Sifneos merupakan salah satu penulis yang menjelaskan penilaiannya tentang motivasi. Ia mendefinisikan motivasi sebagai kemampuan pasien untuk menyadari masalah secara psikologis, kecenderungan untuk instrospektif dan jujur tentang kesulitan emosi, dan keinginan unruk berpartisipasi dalam situasi terapi. Selain itu, motivasi mencakup keingintahuan, keinginan untuk berubah seiring dengan keinginan untuk membuat pengorbanan yang beralasan, dan harapan yang realistis terhadap hasil psikoterapi. Sifneos fokus pada konflik oedipal dan tidak mengharapkan hasil yang baik dalam kesepakatannya dibandingkan area konflik oedipal. Sebagian besar kegagalan dalam penggunaan psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek muncul pada pasien yang mengeluhkan depresi reaktif akibat kehilangan orang yang ia cintai. Sifneos percaya bahwa kegagalan itu muncul karena asal-mula perasaan bertentangan yang non-oedipal pada beberapa pasien. Pada beberapa kasus, ketika permasalahan akhir muncul, pasien beranjak mundur dan mencapai kebuntuan. Selama fase awal psikoterapi, terapis harus mengadakan hubungan yang baik dengan pasien untuk menciptakan hubungan terapetik. Terapis menggunakan konfrontasi provokasi ansietas untuk mengklarifikasi masalah di situasi kehidupan pasien terdahulu dan konfliknya saat ini. Terapis menghindari area sperti kepasifan, ketergantungan, yang dapat menimbulkan regresi yang meluas. Penggunaan konfrontasi provokasi ansietas dalam serangan langsung terhadap pembelaan pasien, membedakan psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek dengan psikoterapi singkat lainnya. Meskipun, hal ini telah jelas bagi pasien selama evaluasinya bahwa psikoterapi diharapkan berlangsung hanya beberapa bulan, tidak ada jumlah pertemuan yang spesifik atau tanggal terminasi yang diberikan. Wawancara dilakukan setiap minggu selama 45 menit. Kebanyakan terapi berlangsung dari 12 hingga 16 sesi pertemuan, jarang melebihi 20 sesi. Model konfrontasi terapi yang agresif menggarisbawahi pentingnya mengeluarkan masalah pre-oedipal dan pentingnya reaksi kontratransferensi dalam terapis yang terlalu agresif. Mann: psikoterapi dengan waktu terbatas Mann telah memfokuskan pada pembatasan waktu yang spesifik dalam psikoterapi singkat. Mann memandang variabel waktu sebagai faktor operatis spesifik dalam psikoterapi

dan sebagai sebuah unsur dalam efek kuratif itu sendiri. Adanya keterbatasan waktu dan terminasi pengobatan merupakan unsur yang signifikan dalam pandangan Mann mengenai proses psikoterapi. Biasanya terdapat dua hingga empat pertemuan evaluasi sebelum memulai psikoterapi. Mann membatasi psikoterapi menjadi total 12 jam terapi, yang didistribusikan sesuai kebutuhan pasien. Hal ini diwujudkan dalam 30 menit sesi pertemuan dalam setiap minggu selama 24 minggu atau satu jam sesi dalam dua kali seminggu selama 6 minggu. Pada prakteknya, kebanyakan pasien tampak menjalani terapi sekali dalam seminggu, 45-50 menit per sesi selama 12 minggu. Mann mengakui telah memilih angka 12 dengan agak berubahubah; namun, pengalaman klinisnya mengindikasikan bahwa angka antara 10 dan 14 sesi merupakan jumlah yang cukup. Mann menegaskan pentingnya keseragaman jumlah sesi untu mengevalusai proses psikoterapetik di antara terapis yang berbeda-beda. Dalam hal ini, hubungan antara masalah pasien dan teknik psikoterapetik dapat lebih mudah dipelajari. Juga, ketentuan jumlah sesi yang spesifik dapat diterima pasien dengan lebih mudah sebagai 'resep' medis khusus. Pada akhirnya, pengaturan sesi terakhir yang spesifik pada kontrak awal dengan pasien memberikan kejelasan di awal, pertengahan dan akhir terapi (Tabel 4).
Tujuan pengobatan Pemecahan permasalahan yang dialami pasien saat ini dan berlangsung lama (kronis) Perubahan dalam pandangan diri pasien yang negative Fokus pengobatan Permasalahan yang dialami pasien saat ini dan berlangsung lama (kronis) Pandangan diri sendiri Kehilangan, waktu, dan terminasi Kriteria seleksi Kekuatan ego yang tinggi Mampu terikat dan tidak terikat Terapis dapat secara cepat mengidentifikasi persoalan pokok Mengeluarkan depresi berat, psikosis akut dan kepribadian borderline. Durasi pengobatan 12 jam pengobatan Biasanya12 sesi pertemuan Terminasi Menentukan tanggal akhir sesi pada awal pengobatan Tabel 4. Psikoterapi dengan waktu terbatas (Mann)

Untuk beberapa hal, Mann meminimalisir seleksi sebagai pokok utama bagi psikoterapi singkat. Ia mengindikasikan sejumlah kriteria eksklusi: depresi berat, psikosis akut, kepribadian borderline, dan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi masalah utama. Mann memandang kriteria Sifneos sebagi eksklusi primer pasien borderline. Ia tidak setuju dengan penegasan Sifneos tentang akademis yang tinggi atau prestasi kerja.

Dalam publikasi terbaru dan berlawanan dengan karya terdahulu, Mann mengembangkan kriteria seleksinya dengan menegaskan pentingnya kekuatan ego pasien yang diukur dengan prestasi kerja terdahulu dan hubungan masa lalu. Pasien yang memiliki kesulitan menyatu dan melepaskan diri dari terapi secara cepat harus dikeluarkan. Hal ini termasuk pasien skizoid, pasien obsesi tertentu, pasien dengan ketergantungan kuat, beberapa pasien narsistik, beberapa pasien depresi yang tidak mampu membentuk perjanjian terapetik secara cepat, dan beberapa pasien dengan gangguan psikosomatis yang tidak mampu mentolerir kehilangan dengan baik. Menurut Mann, seleksi persoalan sentral untuk psikoterapi adalah hal yang kritis. Hal tersebut merupakan kendaraan dimana pasien menyatu dengan proses terapi yang mempengaruhi kesuskesan hasil. Mann mencari persoalan utama yang dikembangkan dan diadaptasi secara sesuai dan telah berulang sepanjang waktu. Ia mendeskripsikan persoalan ini sebagai perasaan menyakitkan yang muncul dan diderita pasien secara kronis serta mencirikannya sebagai hal yang disadari pasien. Lebih lanjut, Mann mendeskripsikan persoalan utama sebagai gambaran khusus diri pasien. Persoalan utama yang dirumuskan dalam istilah waktu, pengaruh, dan gambaran diri sendiri merupakan 'paradigma transferensi' yang diharapkan muncul dalam terapi. Pernyataan terapis tentang persoalan utama merupakan sebuah penjelasan, yang dapat diakui, dirasakan dan dilakukan oleh pasien. Psikoterapi dengan keterbatasan waktu bermaksud untuk memecahkan masalah yang muncul dan diderita pasien secara kronis dan gambaran diri pasien yang negatif. Terapis merangkaikan persoalan utama kepada pasien dalam istilah umum tentang perasaan. Mann menggunakan teknik psikoterapi psikoanalitik biasa: analisis pembelaan, interpretasi transferensi dan rekonstruksi genetik. Transferensi diinterpretasikan dari area konflik utama yang teridentifikasi dan dalam situasi proses adaptif pasien. Namun, Mann tidak berhadapan dengan pasien. Pada umumnya, intervensi Mann sangatlah dekat dengan alam sadar pasien. Mann mengidentifikasi kejadian dinamik yang spesifik yang berkembang selama 12 sesi. Sesi pembukaan dipahami dan dipenuhi dengan harapan magis alam bawah sadar bahwa penderitaan masa lalu akan terpecahkan. Selama fase awal, terapis membuat sedikit komentar dan menerima transferensi positif dari pasien. Aspek penting dari masalah saat ini, mekanisme pembelaan, tipe coping, dan akar genetik dari persoalan pokok akan menjadi lebih jelas selama fase ini. Dalam pertengahan empat sesi, resistensi mungkin muncul, begitu pula transferensi negatif. Pasien mengalami frustasi bahwa apa yang ia harapkan berubah tidak muncul. Pada akhir fase pengobatan, terminasi dan resistensi

terhadap terminasi di awal masalah yang tidak terpecahkan di area kehidupan yang lain akan menonjol. Mann memandang pentingnya menghadapi persoalan perpisahan dan terminasi sebagai kunci kesuksesan psikoterapi singkat. Kebanyakan, pasien secara tidak sadar memunculkan kekhawatiran bahwa maksud terapi telah datang. Pasien mengalami perpisahan dari transferensi yang diamati terapi sebagai perpisahan dari sebuah pengalaman yang bertentangan dengan seseorang dari masa lalu, tanpa mencapai resolusi magis yang dibayangkan. Tujuannya adalah untuk membuat pasien terpisah dari transferensi yabg

diamati terapis dengan sedikit bertentangan dengan yang terapis lakukan dari gambaran penting sebelumnya. Baik resolusi persoalan pokok dan pendekatan yang terbuka--proses perpisahan dalam 12 sesi kontrak terapi sangat berhubungan dengan perkembangan dan interpretasi transferensi Davanloo: psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas Davanloo menulis tentang psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas. Kriteria seleksinya memasukkan pasien dengan masalah oedipal, dengan sedikit maupun banyak fokus. Davanloo khususnya tertarik pada pasien dengan neurosis fobis dan obsesif dalam waktu lama. Data penelitiannya menunjukkan bahwa 30-35% populasi pasien psikiatri yang rawat jalan dapat memanfaatkan model terapi ini. Kebanyakan informasi tentang tekniknya diambil dari publikasi kasus, presentasi, dan deskripsi singkat tentang penelitiannya, bersama dengan presentasi kasus. Evaluasi awal difokuskan pada wawancara dimana pembelaan pasien menentang perasaan sebenarnya, sangatlah hati2 namun dihadapi dengan konsisten. Davanloo mengatakan bahwa hal ini bukanlah teknik universal untuk mengawali wawancara dan bahaya penggunaannya pada pasien dengan psikopatologi berat. Seleksi didasarkan pada pemikiran psikologis, kualitas hubungan interpersonal pasien, dan khususnya, paling sedikit ada satu hubungan yang sangat berarti dalam masa lalu pasien. Kemampuan pasien untuk mentolerir dan mengalami kecemasan, rasa bersalah, dan depresi juga penting (Tabel 5). Pasien harus dimotivasi untuk melengkapi proses pengobatan dan memecahkan masalah neurotiknya. Kemampuannya untuk merespon interpretasi merupakan kriteria seleksi yang penting. Khususnya, respon terhadap interpretasi transferensi, yang menghubungkan transferensi masa kini dan masa lalu, merupakan gambaran penting dalam penilaian untuk psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas. Davanloo menemukan tidak ada nilai dalam kriteria berdasarkan beratnya dan lamanya penyakit. Pada akhirnya, adanya

pleksibilitas dalam pola pembelaan ego dan kekurangan penggunaaan proyeksi pembelaan yang primitif, pemecahan, dan penyangkalan meupakan faktor penting dalam seleksi pasien.
Tujuan pengobatan Pemecahan konflik Oedipal Fokus pengobatan Kehilangan, serta multipel fokus Kriteria seleksi Memiliki pemikiran psikologis Paling sedikit memiliki satu hubungan masa lalu yang berarti Mampu mentolerir pengaruh Memiliki respon yang baik terhadap interpretasi Bermotivasi tinggi Mekanisme pembelaan yang fleksibel Kurangnya proyeksi, pemisahan dan penyangkalan Durasi pengobatan 5-40 sesi, biasanya 5-25 sesi Durasi yang lebih lama untuk pasien dengan penyakit yang lebih serius Terminasi Tidak ada tanggal spesifik yang ditetapkan Pasien diberitahu bahwa pengobatan akan berlangsung singkat Tabel 5. Psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas (Davanloo)

Teknik yang digunakan Davanloo dalam terapi adalah kesinambungan dari apa yang digunakan pada wawanxara awal. Pengalaman emosional pasien dalam transferensi perlu dipertegas. Pasien dengan 'keras hati dan hati-hati' dihadapkan tentang pembelaannya melawan perasaanya dalam hubungan transferensi dan dalam masa lalu. Semua teknik psikoterapi psikoanalytic pada umumnya, dipergunakan: analisis pembelaan, interpretasi transferensi dan rekonstruksi genetik. Mimpi dan fantasi juga dapat dihunakan. Interpretasi transferensi cenderung dibuat sedini mungkin. Karena jenis konfrontifnya, hubungan terapetik yang kuat sangatlah penting. Pasien sering mengalami sikap bermusuhan, marah terhadap terapis karena merasa dilawan. Davanloo secara aktif memburu pembelaan pasien menentang kemarahannya dan unsur transferensi itu sendiri. Davanloo menmperingatkan terapis bahwa ketergantungan pasif dan karakter obesesif dapat berkembang hubungan transferensi yang simbiotik. Hal ini dapat dihindari dengan melalui konfrontasi dan seleksi aktif terhadap pasien. Konfrontasi aktif terhadap pembelaan dan interpretasi transferensi sebelumnya cenderung untuk mengerahkan efek dan memori yang kuat, di awal pengobatan, Davanloo merekomendasikan 5 hingga 40 sesi pertemuan, tergantung pada konflik pasien (oedipal vs. Multipel fokus) dan kriteria seleksi lainnya. Pada umumnya, terapinya berlangsung antara 15 dan 25 sesi. Ia tidak merekomendasikan tanggal terminasi yang spesifik tetapi akan lebih baik bila menjelaskan kepada pasien bahwa terapi hanya berlangsung singkat. Periode waktu yang lebih pendek (5-15 sesi) dipilih untuk pasien

dengan fokus utama Oedipal, sedangkan durasi yang lebih panjang (20-40 sesi) untuk kelompok pasien dengan penyakit yang lebih serius.

Perbandingan psikoterapi psikodinamik singkat


Karya Malan, Sifneos, Mann, dan Davanloo menunjukkan adanya tumpang tindih materi dalam tujuan, kriteria seleksi, teknik, dan durasi pengobatan dari masing-masing penulis. Tujuan dari semua model psikoterapi singkat mencakup memfasilitasi perilaku mencari kesehatan dan mengurangi hambatan untuk pertumbuhan normal. Dari perspektif ini, psikoterapi singkat berfokus pada pembangunan berkelanjutan pasien sepanjang kehidupan dewasanya dan munculnya konflik, ketergantungan pada lingkungan, hubungan

interpersonal, kesehatan biologis, dan tahap perkembangan. Gambaran singkat psikoterapi ini mendukung tujuan sederhana yang membutuhkan terapis untuk menahan diri dari kesempurnaan. Malan, Sifneos, Mann, dan Davanloo juga tampaknya setuju dengan kontras Stierlin tentang penggunaan 'momen menguntungkan' dalam psikoterapi singkat dan penggunaan 'masa lalu yang dibagi bersama' dalam pengobatan jangka panjang antara terapis dan pasien. Kedua hal ituu memberikan keuntungan dan kerugian psikoterapi, menegaskan kemungkinan teknis tertentu dan membatasi orang lain. Banyak kriteria seleksi ditekankan oleh Malan, Sifneos, Mann, dan Davanloo yang umum untuk semua jenis psikoterapi psikodinamik. Namun, kriteria seleksi yang unik diperlukan karena singkatnya durasi pengobatan. Pasien dalam psikoterapi psikodinamik singkat harus mampu terlibat secara cepat dengan terapis, mengakhiri terapi dalam waktu singkat, dan dapat melakukan banyak karya dan menyamaratakan efek pengobatan itu sendiri. Kebutuhan untuk tindakan yang lebih besar oleh pasien menunjukkan bahwa pasien memiliki kekuatan ego, motivasi, dan responsif yang tinggi terhadap interpretasi. Penekanan Sifneos yang agak unik terhadap intelegensi sebagai kriteria yang dapat dikaitkan dengan interpretasi provokasi ansietas, yang memerlukan konteks pendidikan yang lebih luas agar dapat dipahami. Pentingnya pembentukan aliansi terapi yang cepat mendasari sebagian besar kriteria seleksi dan eksklusi. Semua penulis menyebutkan pentingnya fokus pokok dalam psikoterapi singkat, dan oleh karena itu, sesi evaluasi akan menentukan fokus ini. Mann merumuskan fokus kepada pasien dalam hal ketakutan dan rasa nyeri pasien. Namun, ia mungkin akan setuju dengan Malan, Davanloo, dan Sifneos mengenai pentingnya membangun fokus psikodinamik pada tingkat yang lebih dalam pada pemahaman diri sendiri atas pekerjaan yang dilakukan. Mempertahankan fokus adalah tugas utama terapis. Hal ini memungkinkan terapis untuk

menangani struktur kepribadian yang rumit dalam waktu yang singkat. Perlawanan dibatasi dengan cara pengabaian area yang berpotensi merepotkan tetapi di luar area fokus kepribadian. Elaborasi teknik untuk membangun dan mempertahankan fokus pengobatan sangatlah penting untuk semua psikoterapi psikodinamik singkat individu. Kecepatan dan cara di mana transferensi ditangani secara bervariasi di antara pendukung psikoterapi psikodinamik singkat individu. Malan menggunakan pendekatan psikoanalisis yang lebih khas dalam menunggu transferensi untuk menjadi resistensi sebelum diinterpretasikan. Sifneos, dalam penekanannya pada hubungan oedipal, lebih agresif dalam menangani area konflik yang mendalam dari transferensi. Davanloo bersifat konfrontatif dalam mengembangkan pengalaman transferensi. Gaya konfrontasional ini terkadang membingungkan pengalaman nyata pasien dan terapis transferensial. Namun, Davanloo sering menangani gangguan obsesif berat. Dalam kasus ini, kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran afektif pasien sangatlah tinggi. Teknik khusus ini adalah yang paling berguna bagi pasien. Perasaan agresif, kompetitif, dan bermusuhan, yang jika dibiarkan akan menyisakan pembelaan yang keras, sehingga dapat tersedia bagi pasien. Peran kontratransferensi dalam psikoterapi singkat sama rumitnya seperti dalam pengobatan jangka panjang. Persoalan kontratransferensi sehubungan dengan teknik agresif yang digunakan oleh Sifneos dan Davanloo, telah diamati. Pengalaman kontratransferensi terkait terminasi dan kehilangan juga dapat menonjol. Teknik yang diarahkan pada tujuan psikoterapi singkat membatasi pengembangan respon kontratransferensi yang regresif. Terdapat kesepakatan yang kuat pada durasi psikoterapi singkat. Meskipun durasi berkisar dari 5 sampai 40 sesi, penulis pada umumnya menerapkan 10 sampai 20 sesi. Lamanya pengobatan sangatlah terkait bagaimana mempertahankan fokus dalam psikoterapi singkat. Shlien et al., telah menemukan dalam terapi Rogerian, korelasi antara jumlah sesi dan pemulihan. Secara umum, mereka melaporkan kesuksesan hasil yang semakin meningkat (diukur oleh konsep diri pasien) sampai sekitar 20 sesi. Howard et al, menggunakan teknik meta-analisis, menemukan 75% pasien menunjukkan beberapa perbaikan dengan 26 sesi pertemuan. Namun, studi ini mencakup berbagai jenis pengobatan. Ketika pengobatan melampaui 20 sesi pertemuan, sering terapis mungkin menemukan dirinya terperangkap dalam analisis karakter yang luas tanpa konflik fokal. Perubahan setelah 20 sesi mungkin terjadi sangat lambat. Pengalaman klinis, pada umumnya, mendukung ide bahwa psikoterapi psikodinamik singkat individu harus diberikan antara 10 dan 20 sesi meskipun pada kasus yang lebih rumit akan membutuhkan lama pengobatan yang lebih panjang. Penguluran

pengobatan menjadi lebih dari 20 sesi secara tidak langsung merupakan pengakuan bahwa pengobatan akan melampaui 40 atau 50 sesi. Psikoterapi psikodinamik singkat untuk depresi, gangguan narsistik, gangguan panik, penyalahgunaan zat, dan gangguan stress pasca trauma telah dijelaskan. Horowitz et al., telah menjelaskan bahwa psikoterapi singkat berfokus pada respon stres yang dibuktikan oleh berbagai tipe kepribadian. Dia menegaskan bahwa psikoterapi ini diarahkan untuk berhadapan dengan proses respon stres dan bukan perubahan karakter. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa perubahan karakter sangatlah mungkin terjadi pada beberapa area. Perbedaan antara pemulihan dari gangguan dalam keseimbangan homeostatis, pemulihan harga diri dan konsep diri, dan perubahan struktur karakter membutuhkan eksplorasi lebih lanjut. Identifikasi poin yang penting selama psikoterapi singkat, ketika 'bahaya' menjadi pengobatan jangka panjang sangatlah akut, menjelaskan penanganan teknis psikoterapi psikodinamik singkat. Pada poin ini, terapis sering mencatat peningkatan ketidakjelasan tujuan pengobatan, penurunan aktivitas terapis, dan munculnya transferensi sebagai unsur pokok. Variabel ini menunjukkan potensi psikoterapi jangka pendek menjadi pengobatan jangka panjang. Empat hingga enam jam dalam 12-sesi terapi mingguan, sering merupakan titik di mana regresi yang baru atau potensial dapat muncul secara tiba-tiba. Pasien saat ini sedang menguji batas-batas pengobatan. Tindakan terapis diperlukan jika psikoterapi singkat adalah untuk tetap menjadi singkat. Studi tentang intervensi teknis, yang terjadi pada saatsaat penting, selanjutnya akan menjelaskan penanganan teknis regresi yang terbatas dalam psikoterapi psikodinamik singkat.

Perbandingan psikoterapi singkat interpersonal, psikodinamik dan kognitif


Psikoterapi interpersonal dan psikoterapi perilaku-kognitif berasal dari model psikodinamik dan oleh karenanya berbagi banyak unsur yang sama dengan psikoterapi psikodinamik singkat, tetapi dengan pendekatan dan intervensi yang berbeda. Ketiga modalitas, psikoterapi interpersonal, terapi perilaku-kognitif, dan psikoterapi psikodinamik singkat individu, merupakan metode pengobatan yang kompleks yang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Singkat menurut definisi, kesemuanya tidak memiliki perpanjangan kerja dan periode aplikasi psikoanalisis dan psikoterapi psikodinamik intensif (jangka panjang). Seluruhnya membutuhkan penilaian klinis yang tinggi dan pengalaman yang cukup untuk memperoleh kompetensi. Hubungan antara terapis dan pasien dan pembentukan aliansi terapeutik sangatlah penting (Tabel 6).

Berbagi tujuan yang eksploratif dan berorientasi perubahan, mereka berfokus pada pikiran dan perasaan pasien, termasuk yang melibatkan terapis. Untuk tujuan ini, terapis mempertahankan sikap investigasi, kolaboratif, dan tidak menghakimi. Seiring berbagi banyak kesamaan, pada akhirnya konsepsi masalah, tujuan, dan intervensi terapi menunjukkan bahwa pengobatan ini berbeda. Tidaklah jelas sejauh mana perubahan perilaku dapat disebabkan oleh kesamaan atau perbedaan antar pengobatan. Psikoterapi kognitif, sebuah metode singkat yang dikembangkan dari terapi perilaku dalam dua dekade terakhir oleh Beck, difokuskan pada pola berpikir pasien. Dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu, proses pemahaman pembelaan pasien serupa dengan memfokuskan terapi pada distorsi kognitif tersembunyi yang menghasilkan persepsi pasien yang salah tentang dunia internal dan eksternal. Dalam terapi perilaku-kognitif, kesalahan kognisi tersebut dipandang sebagai agen penyebab penderitaan pasien. Dalam model dinamik, mekanisme pembelaan diarahkan pada kontrol kecemasan akibat konflik. Pembelaan yang mengubah persepsi dan kognisi menjadi fokus terapi kognitif. Identifikasi dan eksplorasi perubahan ini serupa dengan interpretasi pembelaan dalam psikoterapi psikodinamik. Penemuan dan pemahaman pola-pola perilaku alam bawah sadar ini adalah pokok utama kedua pengobatan. Skema yang mendasari kesalahan kognisi dari psikoterapi kognitif adalah asumsi bawah sadar, dari perspektif psikodinamik, yang berasal dari pengalaman sebelumnya. Untuk meingkatkan bahwa psikoterapi psikodinamik berfokus pada pengalaman pasien saat ini daripada rekonstruksi masa lalu, serupa dengan peningkatan terapi kognitif. Sering, pemahaman pola defensif yang digunakan untuk menangani konflik yang sedang berlangsung dapat menjadi titik akhir untuk psikoterapi psikodinamik yang dilakukan dengan baik. Dengan demikian, hasil untuk kedua terapi mungkin sangatlah mirip. Psikoterapi interpersonal, sebuah terapi jangka pendek yang awalnya dikembangkan sebagai pengobatan dengan waktu terbatas terhadap depresi unipolar non-psikotik oleh Klerman et al., sangat erat kaitannya dengan perspektif hubungan objek psikodinamik. Memahami objek internal bertumpu pada memahami hubungan interpersonal pasien, termasuk hubungan dengan dokter. Psikoterapi interpersonal dan psikoterapi psikodinamik berbagi fokus pada identifikasi dan transferensi, dimana psikoterapi interpersonal didefinisikan sebagai 'model masa lalu untuk hubungan'. Selain itu, psikoterapi interpersonal memberikan perhatian khusus terhadap penarikan dan pemisahan, area yang terkait dengan pembelaan dalam model psikodinamik, dan kesalahan kognisi dalam model kognitif. Menekankan interpersonal daripada kejadian intrapsikis atau kognitif, psikoterapi interpersonal berfokus pada area gangguan yang sama dengan terapi lain meskipun masalah

yang teridentifikasi adalah defisit antarpribadi, bukan kelainan kognisi atau konflik intrapsikis. Semua psikoterapi, termasuk psikoterapi psikodinamik singkat individu, psikoterapi interpersonal, dan terapi perilaku-kognitif mengajarkan keterampilan baru, keterampilan pemecahan masalah, yang diarahkan pada bagaimana memecahkan masalah interpersonal dan emosional ketika mereka muncul. Perbedaan di antara model-model psikoterapi dalam hal intervensinya lebih menonjol daripada perbedaan dalam tujuannya atau area masalah yang diidentifikasi untuk melakukan terapi. Dalam psikoterapi psikodinamik, struktur sesi ditentukan oleh aliran pikiran pasien dan interaksi mereka dengan komentar interpretatif terapis. Sebaliknya, psikoterapi kognitif dan interpersonal menggunakan lebih banyak intervensi perilaku yang direktif dan terstruktur. Sedangkan, psikoterapi psikodinamik singkat individu, seperti halnya psikoterapi psikodinamik lainnya, bergantung pada pasien untuk mengaktifkan dan mempraktekkan perilaku baru tanpa pengarahan. Terapis merupakan seorang juru empatik, seorang pengikut pengalaman dan perspektif pasien. Sementara dalam terapi lain, terutama terapi kognitif, terapis dapat mengarahkan, memberikan resep, menyuruh, mendidik, atau memiliki peran tertentu.

Permasalahan praktis dalam psikoterapi psikodinamik singkat


Pemilihan fokus mungkin merupakan aspek yang paling penting dan paling sulit dari psikoterapi psikodinamik singkat individu. Sangatlah membantu untuk mengidentifikasi beberapa fokus selama proses evaluasi, mengakui bahwa pasti ada beberapa daerah konflik aktif pada satu waktu manapun dalam kehidupan pasien. Lalu terapis dapat memulai proses berpikir melalui pengobatan apa yang diperlukan oleh masing-masing fokus (Tabel 7).
Identifikasi fokus konflik Menggali - Sisa gejala - Trauma kehidupan sebelumnya - Pola perilaku repetitif Mendengarkan hambatan/penghindaran Memandang konflik tentang kesuksesan sebagaimana kegagalan/kehilangan Seleksi terhadap beberapa fokus Memilih fokus yang saat ini aktif Menggunakan interpretasi untuk mengidentifikasi fokus yang aktif Memilih fokus yang hanya berkaitan dengan satu gambaran transferensi Tabel 7. Mengidentifikasi dan menyeleksi fokus konflik dalam psikoterapi dinamik singkat

Terapis dapat mulai untuk memutuskan konflik manakah yang lebih sulit untuk dicapai dalam jangka waktu singkat dan akan lebih mengancam aliansi terapi, oleh karena itu memerlukan hubungan kerja yang lebih mendalam yang dapat menghabiskan lebih banyak

waktu, serta fokus manakah yang membutuhkan interpretasi pembelaan lebih primitif dan karenanya mungkin lebih rumit. Pilihan fokus tertentu juga dapat menciptakan gangguan keluarga atau eksternal yang lebih atau dukungan yang dapat membantu atau mengganggu pengobatan. Penggunaan obat-obatan memerlukan penjelasan hati-hati kepada pasien mengenai hubungan antara obat terhadap psikoterapi tersebut. Seringkali penggunaan obat dalam terapi akan berlanjut setelah psikoterapi tersebut. Jika perubahan obat yang rumit dan berulang diperlukan atau jika efek samping yang serius dari obat terjadi, rencana psikoterapi mungkin harus diubah untuk memberikan waktu agar pasien dapat memahami dari perspektif mereka. Terapis baru seringkali terpaku tentang pengaturan tanggal terminasi pada saat evaluasi, takut jika mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pengawasan dengan rekan yang berpengalaman sangatlah membantu untuk menjamin kepercayaan dan menghindari kesalahan yang mungkin memperpanjang pengobatan. Atau, terapis baru, mungkin merasa terlalu banyak pembebasan dalam menetapkan tanggal terminasi saat mengobati pasien yang sangat ketergantungan sehingga menjadi kehilangan intensitas pasien manakah yang dilibatkan. Pengelolaan sesi yang terlewatkan harus dibuat jelas pada awal terpai. Biasanya yang terbaik adalah tidak untuk memperbaiki sesi, tapi untuk menjaga ketetapan tanggal terminasi. Jika terapis terpaku pada hal ini sebagai persoalan yang potensial dalam pengobatan, terapis mungkin akan merencanakan beberapa sesi tambahan dalam pengobatan untuk memastikan bahwa hal ini dapat dibahas dan dipahami secara terapetik. Tentu saja jika keadaan darurat muncul, sangatlah tepat untuk menjadwalkan janji yang diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan pasien. Pasien yang membocorkan informasi rahasi baru mendekati akhir pengobatan merupakan tantangan bagi semua terapis. Memahami sejauh manakah hal ini merupakan persoalan narsistik, atau sosiopatik, ketakutan terhadap terapis atau pengobatan, atau munculnya harapan untuk masa depan atau munculnya transferensi, akan menentukan bagaimana terapis menanggapinya. Psikoterapi psikodinamik singkat individu dipelajari sangat baik dalam hubungannya dengan keterampilan psikoterapi psikodinamik jangka panjang. Dalam pekerjaan yang lebih lama, terapis akan mampu melihat lebih mudah area konflik yang ada dan memikirikan tentang urutan pengobatan tersebut misal, manakah yang lebih dekat menuju kesadaran pasien atau yang lebih dipertahankan. Selain itu, terdapat lebih banyak waktu untuk memperbaiki kesalahan dan memperbaiki kejadian yang tak diinginkan dalam hubungan

terapeutik. Psikoterapis psikodinamik singkat individu akan memiliki lebih sedikit waktu untuk memperbaiki kesalahan dan harus lebih cepat mengidentifikasi area konflik dan menilai kepentingan relatifnya serta potensinya untuk pemecahan konflik selama pengobatan.

Efektivitas: penelitian dan evaluasi


Pengobatan psikodinamik singkat memiliki database empiris yang kecil. Masih banyak penelitian lanjut yang diperlukan. Secara umum, penelitian telah mendukung efektivitas pendekatan pengobatan ini. Namun, persoalan metodologis sangatlah menonjol pada kebanyakan penelitian di daerah ini. Pengembangan buku pegangan untuk pengobatan ini telah jauh meningkatkan penelitian dalam pengobatan singkat berorientasi psikoanalitik. Efektivitas psikoterapi pada umumnya, tidak dikemukakan seperti sebelumnya. Psikoterapi psikodinamik singkat telah terbukti memiliki efek yang serupa dengan kebanyakan terapi medis lainnya. Namun, pertanyaan psikoterapi manakah yang cocok untuk pasien dan terapis mana, masih belum jelas. Keefektivitasan biaya pengobatan psikoterapi masih hangat diperdebatkan dan merupakan fokus dari penelitian substansial. Psikoterapi individu telah terbukti menghasilkan lama opname di rumah sakit yang lebih sedikit untuk pasien pelayanan medis atau bedah dari sebuah rumah sakit umum. Dalam klinik kesehatan atau organisasi perawatan kesehatan, psikoterapi singkat menurunkan jumlah kunjungan ke layanan kesehatan primer, mengurangi jumlah pemeriksaan laboratorium dan radiografi, mengurangi jumlah resep yang diberikan, dan, secara keseluruhan, mengurangi biaya kesehatan. Ringkasan terbaru dari efek kerugian biaya dari pengobatan kesehatan mental rawat jalan, dimana sebagian besar dalam jangka pendek tetapi ambigu. Satu penelitian menemukan bahwa psikoterapi rawat jalan menghasilkan pengurangan sekitar 33 persen dalam penggunaan pelayanan medis. Selain itu, pengurangan ini terjadi, terutama di pelayanan medis rawat inap yang lebih mahal. Dalam penelitian lain, 72 pasien dengan masalah emosional yang signifikan dan hanya diobati oleh internis di sebuah klinik medis umum, dibandingkan dengan 62 pasien yang, selain dirawat oleh internis untuk masalah kesehatan, menerima 10 kunjungan psikoterapi setiap minggunya. Kedua kelompok kira-kira memiliki derajat gangguan emosional yang sama. Pada follow up 4 bulan dan 1 tahun, kelompok dengan psikoterapi singkat dilaporkan mengalami lebih banyak peningkatan global yang signifikan daripada kelompok non-psikoterapi. Juga, lebih banyak pasien pada kelompok dengan psikoterapi singkat yang dipekerjakan di follow up 1 tahun, dibandingkan pada kelompok non-psikoterapi. Penelitian ini menunjukkan efek yang bermanfaat dan spesifik dari psikoterapi singkat ketika digunakan dalam pelayanan kesehatan oleh

psikoterapis yang terampil. Kombinasi psikoterapi dengan obat antidepresan juga telah terbukti dalam memberikan hasil terbaik pada tahun pertama jika dibandingkan dengan salah satu pengobatan saja. Apakah terapis teguh pada kerangka acuan yang konsisten dalam pengobatan, juga dapat menjadi prediktor kesuksesan jika psikoterapi psikodinamik singkat individu, terlepas dari apa yang diperspektifkan. Penemuan Malan tentang pentingnya membuat hubungan transferensi orang tua untuk hasil pengobatan yang sukses sangatlah signifikan dan membutuhkan eksplorasi lebih lanjut. Sebuah reanalisis data Malan menegaskan temuannya dan satu lagi tidak. Selain itu, salah satu replikasi temuan ini telah diterbitkan. Hal yang penting, baru-baru ini, pengguanaan interpretasi transferensi yang berlebihan telah terbukti menyebabkan hasil yang lebih buruk. Aliansi terapi, terutama ketika diukur dari perspektif pasien, memiliki sebuah ketetapan, meskipun kontribusinya masih sederhana terhadap hasil pengobatan. Kualitas interaksi terapi serta penanganan transferensi dan kontratransferensi, tampaknya sangatlah penting dalam hal keberhasilan atau kegagalan psikoterapi psikodinamik singkat individu. Pasien yang dirawat oleh terapis yang belum terlatih secara profesional, mungkin rata-rata, akan membaik sebagaimana bila pasien dirawat oleh terapis psikodinamik singkat yang profesional. Namun, beberapa terapis yang tidak berpengalaman akan kehabisan materi yang relevan dan enggan untuk meneruskan pengobatan pasien dalam jangka waktu tertentu. Salah satu tugas penting dari pelatihan dalam psikoterapi mungkin adalah pengembangan kemampuan untuk 'bertahan' dengan pasien dan, selanjutnya, dengan sejumlah pasien. Pelatihan teknis dan kerangka teoritis memungkinkan terapis untuk mempertahankan kompetensi, pengarahan, dan minat dalam pekerjaan yang tidak bisa dilakukan terapis nonprofesional. Psikoterapi interpersonal dan terapi perilaku-kognitif telah jauh lebih luas dipelajari daripada psikoterapi dinamik, khususnya dalam kombinasinya dengan obat-obatan. Bahwa pengobatan ini berbagi teknik dan hasil, hasil yang sama dapat diharapkan dengan psikoterapi dinamik singkat; namun, hal ini masih perlu dibuktikan. Psikoterapi direktif focal tampaknya lebih efektif daripada psikoterapi psikodinamik tradisional yang tidak terstruktur, untuk beberapa jenis pasien, namun gambaran tentang psikoterapi mana, untuk pasien mana, pada waktu apa dan dengan obat-obatan mana, masih harus dibuktikan. Pengertian klinis yang baik menentukan kombinasi pengobatan dengan menyesuaikan tipe kognitif dan afektif pasien terhadap jenis pengobatan sehingga membuat pengobatan itu memenuhi fokus dalam psikoterapi apapun.

Simpulan
Psikoterapi dinamik singkat merupakan pengobatan yang penting untuk beberapa gangguan, terutama gangguan penyesuaian, kecemasan, dan mood. Baik sendiri maupun dalam kombinasi dengan obat-obatan, psikoterapi dinamic singkat merupakan bagian yang efektif dari berbagai model terapi. Dokter harus dilatih dalam psikoterapi singkat sebagaimana pada pengobatan jangka panjang dan kegunaannya sebagai pengobatan yang singkat, intermiten, dan terpelihara. Keterampilan dalam psikoterapi jangka panjang sangatlah penting untuk mengembangkan keterampilan dalam psikoterapi dinamik singkat, dimana kebutuhan untuk penegakan aliansi terapetik yang cepat serta penilaian transferensi dan pola pembelaan yang akurat, sangatlah penting. Penelitian empiris yang membandingkan psikoterapi dinamis singkat dengan psikoterapi kognitif dan psikoterapi interpersonal masih terbatas. Penelitian di masa depan harus ditujukan pada bentuk psikoterapi singkat manakah yang paling bermanfaat bagi pasien. Sebuah cara belajar yang disukai individuapa yang dapat ia lihat dan amati dengan sangat mudah seperti pikiran atau perasaan atau hubungan interpersonalmungkin merupakan variabel penting dalam menentukan psikoterapi singkat mana yang diperlukan pasien. Variabel keadaan, sifat, dan kontekstual akan mempengaruhi modalitas belajar. Proses perubahan dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu, sebuah proses untuk mengubah sekelompok saraf melalui cara verbal, dipengaruhi oleh diagnosis, obat-obatan, sejarah masa lalu, tipe kognitif, tahap perkembangan, dan ketersediaan afektif pasien, serta kecocokan dokter-pasien.

You might also like