You are on page 1of 8

ALAT PENDENGAR

- Suara merupakan energi yang berupa getaran udara air dan/benda padat.
- Manusia dapat mendengar suara pada frekuensi antara 20- 20.000 getaran
perdetik (Hz) tidak dapat mendengar suara dengar frekuensi di bawah 20 Hz dan
diatas 20.000 Hz.
- Anjing dan kelelawar mendengar suara di atas 20.000 Hz.
- Kelelawar dapat mendengar suara dengan frekuensi 100.000 Hz dan
mempergunakan suaranya untuk orientasi pada waktu terbang, mekanisme kerja
seperti radar.
A. Alat Keseimbangan dan Pembau
• Alat keseimbangan terdiri atas :
- Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran)
- Utrikulus
- Sakulus
• Kanalis semisirkularis pada ujungnya terdapat penebalan – membesar disebut
ampula.
• Di dalam ampula terdapat cairan limfa dan batu keseimbangan dari zat kapur
yang disebut otolit.
• Otolit merangsang rambut sel syaraf yang meneruskannya ke syaraf
keseimbangan yang terdapat pada statoreseptor.
• Syaraf pendengaran dan syaraf keseimbangan membentuk satu berkas yang
merupakan syaraf otak vili.
• Keseimbangan tubuh dipengaruhi oleh syaraf penglihatan yang diterima oleh
telapak kaki.
Alat Pembau
Pada veterbrata pembau di ineversi oleh syaraf kronial dan merupakan
reseptor yang sangat spesifik yang merespon zat kimia yang berbentuk uap atau gas.
A. Alat Pendengar pada Serangga.
• Alat pendengar pada serangga (insekta), suara dapat dipakai untuk
komunikasi seperti pada Orthoptera, Hymenoptera dan Cicadidae.
• Beberapa jenis serangga mempunyai alat untuk bersuara misalnya pada cicada
atau pada gryllidae.
• Pada serangga terdapat rambut-rambut sensoris (sensilla) banyak diantaranya
yang mempunyai sel-sel sensoris yang dapat mendeteksi suara.
• Cara kerja sensilla suara langsung menggetarkan rambut-rambut sensoris/
menggetarkan bagian tubuh lain.
- Sel-sel Rambut
Peka terhadap getaran dengan frekuensi antara 0,5 – 10 KHz (1 KHz = 1000
Hz). Hampir semua serangga mempunyai alat (reseptor) yang dapat
merespons suara dengan frekuensi 0,05 – 0,5 KHz yang disebut organ
johnston. Organ ini terdapat pada antenna.
Organ johnston sama dengan organ-organ kordotonad. Ordo kortonad yaitu
organ subgenual yang dapat merespon getaran udara dengan frekuensi lebih
dari 10 KHz. Organ ini terdapat pada orthoptera, lepidoptera, hymenoptera
dan heniptera.
- Organ Timpanum Tymponad Organ
Merupakan reseptor khusus untuk suara pada ferekuensi 0,1 – 200 KHz
organ ini merupakan modifikasi dari struktur trakea dengan membaran tipis yang
membatasi ruangan berisi rambut sensoris dengan lingkungan luar.
Organ ini terdapat pada antenna diptera, kaki muka orthoptera pada thoraks dan
abdomen lipidoptera, hemiptera dan juga beberapa jenis orthoptera.

B. Gambar Penampang Membujur Telinga Mamalia

C. Fungsi bagian Telinga


1. Telinga Luar
Daun telinga dipakai untuk penerima dan pengumpul suara yang masuk ke
saluran udara luar (untuk mendeteksi dan mencari arah suara). Batas antara
telinga luar dan tengah adalah membran tympaniy (gendang telinga)
2. Telinga Tengah
Tiga tulang telinga (malleus, incus dan stapes) di dalam berisi berupa ruangan
yang berisi tulang-tulang pendengaran, berhubungan dengan nasofaring
melalui tuba eustachii, telinga tengah berhubungan dengan telinga, bagian
dalam melalui venestera ovalis dan venestera rotundum.
Fungsi telinga tengah sebagai amplifien yaitu energi yang di absorbsi dari
timpanum yang luas di transfer ke membran yang luasnya jauh lebih kecil.

3. Telinga Dalam
Telinga dalam disebut juga labirin pada bagian terdiri dari :
a. Labirin tulang/osee : merupakan cetakan dari laaabirin membranica.
b. Labirin membranica dibagi menjadi :
- Kohklea (rumah siput) berfungsi untuk pendengaran
- Kanalis semisirkularis (saluran ½ lingkaran) bentuknya tegak lurus
satu dengan lainnya berfungsi untuk keseimbangan dinamis/
keseimbangan waktu gerak.
- Utrikulus dan sakulus terdapat pada bagian pangkal kanalis
semisirkularis berfungsi untuk keseimbangan stalis.
D. Mekanisme Proses Pendengaran pada Mamalia
Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar yang menyebabkan
membrana timpani bergetar, getaran-getaran tersebut dilanjutkan dan diteruskannya
menuju tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan stapes. Tulang tersebut
akan memperbesar getaran yang kemudian disalurkan melalui tingkap awal (fenestra
ovalis), sehingga cairan limfa di dalam koklea dan selaput tingkap bulat (fenestra
rotunda) ikut bergetar. Rangsangan getaran mencapai ujung-ujung akhir syaraf dalam
organ korti, untuk kemudian diantarkan menuju ke otak oleh nervis auditorius.
B. Mekanisme Ekolokasi pada Mikrosiroptela pada :
Kelelawar
Kelelawar mengendalikan kemampuan lokasi dengan gema yang
membimbingnya hampir kemanapun. Sementara di udara, apakah sedang
bernavigasi berburu atau bahkan ketika minum kelelawar memancarkan cicitan
dengan pulsa berfrekuensi 20.000 – 120.000 Hz. Penerbangan kelelawar
sembarang dan tak terarah melintasi langit malam yang gelap untuk menentukan
usaha dan tujuannya. Sistem penentuan lokasi dengan gema dilakukan secara
efektifitas luar biasa.
Lumba-lumba
Lumba-lumba berhidung botol (kiri) menyeringai penuh harapan, menunggu
pembagian ikan di marineland, kalifornia, panjangnya 3,7 meter dan kecepatan
berenangnya 35 km perjam.
Lumba-lumba adalah jenis paus kecil. Binatang ini pandai gesit lagi cepat
menanggapi latihan sehingga membuat senangnya para pengunjung akuarium
dengan gerak ikan kerumitan otaknya sebanding dengan otak manusia, dan
kecepatannya mempelajari muslihat melebihi monyet yang paling cerdik.
E. Alat Keseimbangan pada Hewan
- Pada bagian dalam hewan banyak reseptor yang secara konstan
menyampaikan informasi tentang keadaan alat-alat dalam seperti jantung,
paru-paru, pembuluh darah dan informasi tentang lingkungan dalam seperti
kadar glukosa darah. Konsentrasi ion dan pH.
- Pada hewan pisces interoseptor khusus yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan letaknya pada telinga dalam yang disebut labirin.
- Pada udang, alat keseimbangan pada antenna ke-2 dan pada kulit bagian
kepala.
F. Gambar Alat Keseimbangan pada Mamalia
G. Mekanisme Kerja 3 Saluran Setengah Lingkaran
(Semicircular) mempunyai kedudukannya saling tegak lurus pada pangkal tiap
saluran setengah lingkaran terhadap bagian yang membesar yang disebut ampula,
pada ampula terdapat reseptor (kupula) yang peka terhadap gerakan cairan
endolimf pada saluran.
C. Mekanisme Kerja Sakulus dan Utrikulus untuk Mendeteksi Kedudukan
berupa kepala.
- Rongga-rongga kecil impuls dari alat keseimbangan diterima oleh otak untuk
mengatur refleks yang diperlukan dalam mengatur keseimbangan tubuh
terjadi koordinasi refleks yang kompleks pada otot sadar untuk menjaga agar
kedudukan tubuh tetap tegak.
- Apabila kepala kita berputar ke kiri dan ke kanan maka cairan endolimf pada
saluran setengah lingkaran (semicircular) lateral yang arahnya horizontal akan
bergerak dan akan menabrak kupila.
Rangsangan ini diteruskan ke otak kita merasakan adanya gerak-gerakan
mengadah dan menunduk dirasakan oleh saluran semisirkuler belakang,
gerakan memiringkan kepala dirasakan oleh saluran semisirkuler atas.
D. Ciri-ciri Sturktur kepala hewan yang memiliki pembau tajam.
- Pada vertebrata reseptor penciuman di inervesi oleh syaraf kranial.
- Merupakan reseptor yang sangat spesifik yang merespons zat kimia yang
berbentuk bau uap atau gas.
- Terdiri dari sekelompok sel saraf dekat permukaan tubuh.
- Tiap neuron mempunyai dendrit yang terdapat pada lubang ruangan berbentuk
lain pada permukaan tubuh.

E. Membedakan sel syaraf sensorik pada pembau dengan sel syaraf sensorik
lainnya pada gambar.
• Gambar Sel Syaraf

• Gambar Sel Syaraf Pengecap


Perbedaan pada reseptor pembau terdapat rambut pencium (dendrit), lapisan
lendir, sedangkan pada reseptor pengecap terdapat reseptor serabut syaraf kranial.
H. Menjelaskan Proses Pencium dan Pembau
Reseptor pencium menerima stimulus dari zat berbau yang sumbernya diluar
hidung yang menimbulkan terjadinya potensial pada sel bipolar. Sel bipolar
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai reseptor dan sebagai sel ganglion.

You might also like