You are on page 1of 21

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN

By: Ns.YUSRIANA, SKep


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 2010

Apa itu KOMUNIKASI ???


Komunikasi adalah penyampaian informasi verbal non verbal untuk mencapai kesamaan pengertian dari pengirim informasi kepada penerima informasi (Depkes, 1988)

Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan rangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang atau simbol bahasa (non verbal) untuk mempengaruhi perilaku orang lain (Notoadmojo, 2003)

Apa itu Kom TERAPEUTIK ???


Suatu bentuk komunikasi yg direncanakan secara sadar untuk membantu penyembuhan / pemulihan pasien Praktek keperawatan Sarana untuk membina hubungan yang terapeutik antara perawat dg klien

Dalam proses komunikasi tjd penyampaian informasi pertukaran pikiran, perasaan shg dpt mempengaruhi dlm hal sbb :
mengubah kebiasaan yg kurang menunjang kesehatan mjd suatu kebiasaan hidup yg sehat Agar psien mampu menghadapi kenyataan shg dpt memahami diri sendiri dg baik Mencapai taraf kemampuan beradaptasi yg baru sesuai dg situasi yg dihadapi

Komunikasi terapeutik tdk hanya berlangsung sec verbal tp jg non verbal krn dpt mempengaruhi hub prwt pasien selama komunikasi berlangsung antara lain:

Vocal : nada suara, kecepatan berbicara Gerakan : sikap tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan Jarak bicara : jarak untuk melakukan komunikasi personal 45 120 cm Sentuhan : untuk memberikan dorongan mental ataupun aspek budaya dan kebiasaan perlu dipertimbangkan

Pada saat berkomunikasi dg pasien, P perlu hadir sec fisik dan psikis/mental Cara menghadirkan diri sec fisik sbb: Berhadapan : saya siap mendengar saudara Mempertahankan kontak mata : menyatakan keinginan utk tetap berkomunikasi Membungkuk kearah pasien : menghargai pasien Memperlihatkan sikap terbuka: tdk melipat tangan, kaki menunjukkan keterbukaan utk berkomunikasi & siap membantu Tetap rileks : tetap dpt mengendalikan keseimbangan antara ketegangan & relaksasi dlm memberikan respon kpd pasien

KEHADIRAN

SECARA PSIKIS/MENTAL

DIBAGI DALAM
Keikhlasan

DIMENSI:

1. Dimensi respon
: P iklhlas dlm memberikan pelay , terbuka, jujur, berperan aktif dlm berhubungan dg pasien Menghargai : P menerima pasien apa adanya, tdk menekan, memarahi atau merendahkan pasien Empati : ikut merasakan apa yg dirasakan pasien namun tdk terlibat sec emosional Konkrit/nyata : menggunakan istilah yg dpt dimengerti pasien agar tdk menimbulkan keraguan

2. Dimensi tindakan
Konfrontasi

: pengekspresian P thdp perbedaan pd perilaku pasien dilakukan sec asertif Sebelum konfrontasi P perlu mengkaji antara lain: o Hub saling percaya dg klien o Waktu yg tepat o Tkt kecemasan dan kekuatan koping pasien o Kesegeraan : P hrs sensitif thdp keb pasien, sesegera mngkn dlm menolong pasien o Keterbukaan : P membuka diri dlm penyelesaian masalah sec adaptif

Perbedaan hubungan sosial & terapeutik Komponen Hub


Saling membuka diri

Hub Sosial
Bervariasi

Hub Terapeutik
K & P sama membuka diri

Fokus percakapan

Tdk dikenal oleh partisipan


Sosial, bisnis, umum, & tdk individualis

Dikenal oleh P & K


Pribadi & berhub dg P&K

Topik

Lanjutan....
Hub penget dg topik percakapan Tdk tkait & mnggunak penget yg tdk berhub Masa lalu & masa mendatang Ada keterlibatan & mnggunak penget yg terkait

Orientasi waktu

Sekarang

Pengungkapan perasaan

Ungkapan Ungkapan perasaan perasaan dihindari didorong oleh P

Pengakuaan harkat individu

Tdk diakui

Sangat diakui

Tahap interaksi dengan klien :


1. Pra Interaksi masa persiapan sebelum berhub &

2. Perkenalan

berkomunikasi antara P & K perlu mengevaluasi diri ttg kemampuan yg dimiliki, jika sudah siap perlu membuat rencana interaksi dg klien

kegiatan yg dilakukan saat pertama kali bertemu atau kontrak dg klien, hal yg perlu dilakukan: - memberi salam - memperkenalkan diri - menanyakan nama klien - menyepakati pertemuan

-mengkaji kontrak : utk melengkapi identitas, melengkapi tujuan interaksi, mengkaji keluhan utama. -menyepakati masalah klien -mengakhiri perkenalan

3. Orientasi
pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya - memberi salam - memvalidasi keadaan klien

4. Fase kerja
inti hub P & K yg terkait dg pelaksanaan rencana tindakan kep yg dilakukan sesuai dg tujuan yg akan dicapai

Meningkatkan pengertian & pengenalan klien ttg dirinya, perasaan, pikiran & perilakunya Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan klien sec mandiri menyelasaikn masalah yg dihadapinya Melaksanakan terapi Melaksanakan penkes Melaksanakan pemantauan / observasi

5. Fase Terminasi
akhir dari setiap pertemuan P & K - terminasi sementara - terminasi akhir

TUGAS PERAWAT SETIAP FASE 1. Pra Interaksi


mengeksplorasi perasaan , fantasi, dan ketakutan diri Menganalisa ketakutan profesional diri dan keterbatasan Mengumpulkan data tentang klien jika mungkin Merencanakan untuk pertemuan pertama dg klien

2. Perkenalan /Orientasi

Menentukan mengapa klien mencari pertolongan Menyediakan kepercayaan penerimaan dan komunikasi terbuka Membuat kontrak timbal balik Mengeksplorasi perasaan klien, pikiran dan tindakan Mengidentifikasi masalah klien

3. Fase kerja Mengeksplorasi stressor yg sesuai

Mendorong perkembangan klien dan penggunaan mekanisme koping Menangani tingkah laku yg dipertahankan oleh klien

4. Fase Terminasi

Menyediakan realiatas
berpisah Melihat kembali kemajuan dari terapi dan pencapaian tujuan Saling mengeksplorasi perasaan adanya penolakan, kehilangan, sedih dan marah

PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. P hrs mengenali dirinya sendiri 2. Komunikasi hrs ditandai dg sikap saling menerima, saling percaya, saling menghargai 3. P hrs memahami nilai yg dianut oleh K 4. P hrs memahami kebutuhan K baik fisik maupu mental 5. P hrs menciptakan suasana yg memungkinkan K memiliki motivasi 6. P hrs mampu menguasai perasaan sendiri 7. P hrs mampu menetukan batas waktu yg sesuai 8. Memhami arti empati 9. Kejujuran & kom terbuka mrpkn dasar dari hub terapeutik

10. Mampu berperan sbg role model 11. Mampu mengekspresikan perasaan yg dianggap mengganggu 12. P hrs menciptakan suasana yg memungkinkan 13. Berpegang pada etika 14. Bertanggung jawab thdp dirinya dan orang lain

PETUNJUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI (SCHULZ & VIDEBECK 1998)


1. 2. 3. 4.

5.
6. 7.

8.
9. 10.

Menawarkan diri pada klien Panggil K dgn namanya dan identifikasi P sendiri dgn nama P Kontak mata dgn K Dengarkan K Gunakan teknik diam Berbicara dgn K ttg perasaan K Bertanya dg pertanyaan terbuka Izinkan K punya cukup waktu utk bicara Jujur pada K Tidak menilai

11. Dukung K utk mengungkapkan apa yg dirasakan 12. Katakan pd K jika P tdk memahami apa yg K maksudkan 13. Jangan memberikan opini pribadi anda 14. Membantu K dlm proses pemecahan masalah 15. Jangan berdebat dgn K 16. Gunakan humor yg bijaksana

~Ns. yusriana , SKep~


...Terima Kasih.....

You might also like