Professional Documents
Culture Documents
Oleh : Kelompok 12
Anggota Kelompok
Annisa Khayrani Hasibuan Chairani Surya Utami Friz Oktaliza Naldia Tri Suci Ramadhani
Lanjutan. . . Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya.
Gejala klinis kanker usus besar yang paling sering adalah perubahan pola defekas adanya perdarahan per anus, nyeri, anemia, anoreksia dan penurunan berat badan tanda dan gejala penyakit ini bervariasi sesuai dengan letak kanker, dan sering menjadi kanker yang mengenai bagian kanan dan kiri usus besar .
Kanker kolorektal Tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam permukaan usus besar atau rektum. (www.republika.co.id). Kolostomi Tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen. (Brunner and Suddarth, 2001).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kanker kolon adalah tumbuhnya sel-sel ganas di permukaan dalam usus besar (kolon) atau rektum.
Rumusan Diagnosa
Diagnosa Keperawatan 1 Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data menurut Marilynn E. Doenges (1999), Brunner and Suddarth (2001), dan Lynda Juall Carpenito (1997). Ansietas / ketakutan berhubungan dengan krisis situasi (kanker) Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder akibat kanker usus besar. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipometabolik berkenaan dengan kanker. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurang masukan cairan Keletihan berhubungan dengan perubahan kimia tubuh: efek samping obat- obatan, kemoterapi. Risiko tinggi terhadap kerusakan kulit / jaringan berhubungan dengan insisis bedah, pembentukan stoma dan kontaminasi. Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare berhubungan dengan karsinoma kolon.
Intervensi : Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman. Pertahankan kontak sering dengan pasien. Bantu pasien/ orang terdekat dalam mengenali rasa takut Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang