Professional Documents
Culture Documents
III.1.
Pendirian Bank Jabar-Banten dilatar belakangi dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1960 yang menyatakan bahwa perusahaan milik Belanda yang berada di Indonesia yang bernama N. V. Denis ( De Earste Nederlanshe) dan berkedudukan di Bandung dinasionalisasi dan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Sebagai implementasinya, didirikan PD. Bank Karya 152 tanggal 21Maret 1961. Berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995, Bank Pembangunan daerah pun mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru.
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 dan Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April Tahun 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April, bentuk hukum Bank Jabar-Banten diubah dari Perusahaan Dagang (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Untuk memperluas pangsa pasar dan mengakomodir segemen masyarakat yang belum terlayani oleh Bank Jabar-Banten Konvensional, kususnya berkaitan dengan masalah keyakinannya, dan dalam rangka mendukung progrm pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memberdayakan masyarakat pasca krisis moneter melalui program DAKABALAREA yang berbasis bagi hasil, serta didukung oleh UU Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana yang telah diubah menjadi UU Nomor 10 Tahun 1998,
43
membuka peluang seluas-luasnya kepada Perbankan Nasional untuk mendirikan Bank Syariah maupun kantor cabangnya oleh Bank Konvensional, maka pada 20 Mei 2000 Bnak Jabar Banten mendirikan Divisi dan Kantor Cabang Syariah yang terletak di Bandung dengan izin Bank Indonesia Nomor 2/29/DpG/DPIP/tanggal 15 Mei 2000. Dengan pendirian ini, maka Bank Jabar-Banten merupakan Bank pertama di Jawa Barat dan diantara Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia yang beroperasi dengan Dual Banking System.
Pada awalnya, Bank Jabar-Banten hanya memiliki lima cabang syariah, yaitu di Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Bogor dan Serang, ditambah beberapa kantor kas. Kini, jumlah kantor cabang Syariah Bank Jabar- Banten semakin bertambah. Kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta kantor kas syariah tersebut kemudian melaksanakan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah.
PT. Bank Jabar-Banten kantor cabang syariah Bogor diresmikan pada hari Senin tanggal 4 September 2003 bertempat di Hotel Salak Bogor. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank -Banten Nomor: 2009/DIR-Ppn/2003 tentang pembukaan kantor Bank Jabar-Banten cabang syariah Bogor. PT. Bank Jabar-Banten kantor cabang syariah Bogor selanjutnya menempati kantor dengan alamat Jl. Raya Bogor Jakarta KM. 52 Ruko Simpang Pomad No. 6 RT. 02/04 Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Dan pada tanggal 19 Januari 2009 Bank JabarBanten kantor cabang syariah Bogor berpindah tempat yaitu Ruko Warung Jambu Jln. Raya Padjajaran No. 21.
44
Visi Bank Jabar Banten Syariah adalah mewujudkan Bank kebanggaan masyarakat Jawa Barat yang sehat, dinamis, mandiri, dan terpercaya melalui upaya pemenuhan kebutuhan dan kepuasan masyarakat akan produk dan jasa perbankan di bisnis ritel dan menengah, serta mendorong pemberdayaan ekonomi.
Misi Bank Jabar Banten Syariah adalah menetapkan dan mengembangkan kegiatan bisnis dan manajerial Bank Syariah dalam upaya menunjang pencapaian laba secara wajar serta mendorong pemberdayaan ekonomi berdasarkan prinsip syariah melalui penyediaan produk dan jasa Bank Syariah.
Sebagai pernyataan dari budaya perusahaan yang tercantum di atas, kami memiliki pilar-pilar budaya perusahaan yang merupakan penjabaran atas pilar utama diatas sebagai acuan pokok bagaimana perilaku seluruh jajaran Bank Jabar Banten dalam melakukan pengelolaan bisnisnya.
Pilar- pilar Budaya Perusahaan Bank Jabar Banten 1. Orientasi kepada pasar. 2. Pengelolaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. 3. Pemenuhan kepentingan semua pihak (stakeholder). 4. Peningkatan kualitas kerja.
45
1. Kehati hatian Merupakan dasar utama dalam menentukan setiap langkah dan tindakan guna mewujudkan misi dan visi Bank Jabar Banten.
2. Terpercaya Nilai ini telah mengilhami Bank Jabar Banten untuk menjadi Bank kepercayaan masyarakat.
3. Kebersamaan Prinsip ini selalu dibina untuk menjadikan Bank Jabar Banten sebagai Bank kebanggaan masyarakat.
4. Bersahabat Menjaga dan menjalin hubungan yang baik dengan para nasabah.
5. Dinamis Kedinamisan dalam setiap kegiatan mengharuskan Bank Jabar Banten untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya.
6. Kuat Kehandalan dan kekuatan yang dimilki dari dalam diri Bank Jabar Banten, telah menjadikan Bank Jabar Banten menjadi Bank yang kuat dan tetap bertahan sampai saat ini.
46
Manajemen Bank Jabar Banten Syariah terdiri atas Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris merumuskan kebijakan pengawasan serta pengelolaan operasional sehari- hari. Dewan komisaris terdiri atas seorang Komisaris Utama dan 4 orang Komisaris. Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama dan 4 orang Direktur yang dibantu oleh para pemimimpin divisi, yaitu :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pemimpin Divisi Treasury Pemimpin Divisi Dana dan Jasa Pemimpin Divisi Kredit Korporasi Pemimpin Divisi Kredit Retail dan Consumer Pemimpin Divisi Usaha Syariah Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia Pemimpin Divisi Umum Pemimpin Divisi Akuntansi Pemimpin Divisi Teknologi Informasi
10. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 11. Pemimpin Divisi Manajemen Resiko 12. Pemimpin Divisi Corporate Secretary 13. Pemimpin Divisi Audit Intern 14. Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan
47
Untuk memberikan arah dan pembagian tanggung jawab yang jelas dalam pengelolaan usaha jasa perbankan, maka Bank Jabar Banten Syariah membnagun sistem organisasi. Struktur organisasi menggambarkan hubungan fungsional antar struktur sehingga diharapkan dapat tercapainya suatu organisasi kerja yang efektif dan efisien dengan adanya pembagian tugas dan peranan yang jelas serta tegas tetapi tetap menjamin landasan syariahnya berjalan dengan baik.
1. Giro Jabar Syariah Manfaatkan Giro Jabar syariah untuk mendukung administrasi keuangan, dengan menggunakan prinsip wadiah, dapatkan ketertiban dan keamanan keuangan yang bebas riba. Giro Jabar Syariah dapat pula dimanfaatkan sebagai referensi bank untuk kebutuhan usaha. 2. Tabungan Wadiah Tabungan Wadiah untuk keamanan keuangan nasabah dengan berbagai fasilitas untuk kemudahan bertransaksi: tarik dan setor setiap saat, dan fasilitas ATM. 3. Tabungan Mudharabah Tabungan dengan menggunakan prinsip mudharabah (bagi hasil), dana yang disimpan akan dikelola dengan amanah dan profesional. Nasabah akan menerima bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal pembukaan rekening.
48
4. Deposito Jabar Syariah Deposito dengan prinsip mudharabah, bagi hasil bisa diterima oleh nasabah sesuai dengan kesepakatan di awal. Deposito Jabar Syariah dibagi menjadi 4 jangka waktu, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. 5. Tabungan Amal Ibadah (Tabah) Tabungan yang digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan nasabah beribadah haji. Keuntungan yang akan di dapatkan nasabah yang membuka Tabah adalah bebas administrasi, fasilitas asuransi dan mendapatkan bagi hasil yang aman. Tabah juga dapat digunakan untuk sarana umroh dan beribadah qurban.
III.7.2. Spesifikasi produk Giro berdasarkan prinsip Wadiah pada Bank Jabar Banten Syariah
Dalam melakukan pembukaan rekening pihak nasabah harus memenuhi beberapa persyaratan untuk menjadi pemegang rekening Giro dengan prinsip Wadiah,berikut ini adalah syarat- syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut : 1. Perorangan a. Mengisi formulir Pembukaan Rekening b. Menyetujui dan menandatangani syarat umum pembukaan rekening giro. c. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan dihadapan pejabat bank.
49
d. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain KTP/SIM/Paspor dan KITAS). e. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). f. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6 g. Mengisi dan menandatangani surat pernyataan pengalihan sisa saldo rekening Giro dengan Prinsip Wadiah ke rekening lain jika rekening giro dengan Prinsip Wadiah tersebut ditututp karena penarikan cek/ bilyet giro kosong. h. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia
2. Badan Usaha (CV, Firma) Nasabah diwakili pengurus yang berhak dan berwenang, wajib: a. Mengisi formulir Pembukaan Rekening b. Menyetujui dan menandatangani syarat umum pembukaan rekening giro. c. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan dihadapan pejabat bank serta distempel perusahaan d. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain KTP/SIM/Paspor dan KITAS) dari para pengurus yang berwenang mewakili. e. Menujukkan asli/salinan dan menyerahkan fotokopi anggaran dasar/Akta pendirian (berikut perubahannya) serta berita
50
acara/Risalah
Rapat
Para
persero
tentang
pengangkatan/susunan pengurus terakhir. f. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6 g. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). h. Menyerahkan surat kuasa notariil (jika untuk pelaksanaan transaksi diwakilkan kepada orang yang bukan pemegang kewenangan menurut Akta pendirian/Anggaran Dasar/Akta Perubahannya. i. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indo
3. Badan Hukum (PT, Koperasi, Perusahaan Daerah/BUMD) Nasabah diwakili pengurus yang berhak dan berwenang, wajib: a. Menyetujui dan menandatangani syarat umum pembukaan rekening giro. b. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan dihadapan pejabat bank serta distempel perusahaan. c. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain KTP/SIM/Paspor dan KITAS) dari para pengurus yang berwenang mewakili d. Menujukkan asli/salinan dan menyerahkan fotokopi : 1) Untuk PT dan BUMD : i. Anggaran Dasar/Akta pendirian berikut (termasuk bukti
perubahannya)
dan HAM serta pengumuman dalam lembaran negara. ii. Surat pengangkatan pengurus dari instansi terkait (khusus BUMD) iii. Berita acara/Risalah RUPS tentang pengangkatan /susunan pengurus terakhir berikut bukti
perubahannya)
pengesahan/persetujuan dari Pejabat Koperasi serta pendaftarannya dalam Buku Daftar Umum. ii. Berita acara/Risalah Rapat Anggota tentang
e. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6. f. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). g. Menyerahkan surat kuasa notariil (jika untuk pelaksanaan transaksi diwakilkan kepada orang yang bukan pemegang kewenangan menurut Akta pendirian/Anggaran Dasar/Akta Perubahannya. h. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.
52
4. Yayasan a. Mengisi formulir Pembukaan Rekening b. Menyetujui dan menandatangani syarat umum pembukaan rekening giro. c. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan dihadapan pejabat bank serta distempel perusahaan. d. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain KTP/SIM/Paspor dan KITAS) dari para pengurus yang berwenang mewakili. e. Menujukkan asli/salinan dan menyerahkan fotokopi anggaran dasar/Akta pendirian (berikut perubahannya) serta bukti pengangkatan/susunan pengurus terakhir f. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6. g. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi surat izin dari Departemen Kehakiman dan HAM h. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi NPWP (kecuali jika diberikan pembebasan). i. Menyerahkan surat kuasa notariil (jika untuk pelaksanaan transaksi diwakilkan kepada orang yang bukan pemegang kewenangan menurut Akta pendirian/Anggaran Dasar/Akta Perubahannya. j. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi surat bebas pajak dari kantor pelayanan pajak setempat dan wajib diperbaharui setiap tahun (untuk yayasan dan kegiatannya non nirlaba).
53
5. Instansi Pemerintah/Lembaga Negara a. Mengisi formulir permohonan Pembukaan Rekening b. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan dihadapan pejabat bank serta distempel perusahaan. c. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain KTP/SIM/Paspor dan SK Pengangkatan) dari para pengurus yang berwenang mewakili. d. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6. e. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.
6. Partai Politik a. Mengisi formulir Pembukaan Rekening b. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan (2kali) serta Cap Partai Politik c. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi : 1) Untuk Kantor Pusat (Dewan Pimpinan Pusat/DPP) i. Anggaran Dasar (notariil) dan Anggaran Rumah Tangga (jika ada) dan berikut bukti
pengesahan/persetujuan
pelaporannya
dari/kepada Menteri Kehakiman. ii. Berita Acara/Risalah susunan pengurus DPP hasil Kongres/Munas.
54
2) Untuk Kantor Daerah (Dewan Pimpinan Daerah) i. Anggaran Dasar (notariil) dan Anggaran Rumah Tangga (jika ada) dan berikut bukti
pengesahan/persetujuan
pelaporannya
dari/kepada Menteri Kehakiman. ii. Berita Acara/Risalah susunan pengurus DPP hasil Rakorda/Musda. iii. Surat Pengesahan susunan pengurus DPP dari DPP
d. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain
KTP/SIM/KIMS/Paspor) dari para pengurus yang berwenang mewakili. e. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi NPWP f. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6. g. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.
7. PT. PMA Nasabah diwakili pengurus yang berhak dan berwenang wajib: a. Mengisi formulir Pembukaan Rekening b. Mengisi dan menandatangani kartu spesimen tanda tangan (2kali) serta Cap Perusahaan c. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri yang dah dan masih berlaku (antara lain
d. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi : 1) Anggaran dasar / akta pendirian (termasuk peubahannya) berikut bukti pengesahan/ persetujuan dari pelaporannya dari/ kepada Menteri Kehakiman serta pendaftrannya dalam daftar perusahaan. 2) Berita Acara / Risalah RUPS tentang pengangkatan /susunan pengurus terakhir berikut bukti pelaporannya kepada Menteri Kehakiman serta pendaftarannya dalam daftar perusahaan. e. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Surat
Persetujuan Tetap (SPT) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). f. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 4X6 (pengurus) g. Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi Surat Keputusan Presiden h. Menyerahkan surat kuasa notariil (jika untuk pelaksanaan transaksi diwakilkan kepada orang yang bukan pemegang kewenangan menurut Akta pendirian/Anggaran Dasar/Akta Perubahannya dan tidak tercantum dalam ketentuan spesimen tanda tangan). i. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.
56
Selain beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para calon nasabah, terdapat juga beberapa spesifikasi Giro Wadiah yang terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Anatomi produk Giro berdasarkan prinsip Wadiah pada Bank Jabar Banten Syariah : a. Nasabah menitipkan dananya pada Bank dalam mata uang Rupiah maupun Valuta Asing. b. Nasabah harus memberikan persetujuan kepada Bank untuk mengelola keseluruhan atu sebagian dananya dalam kegiatan operasional Bank. Dengan menandatangani Aplikasi
Pembukaan Rekening dan Akad Wadiah. c. Bank dapat memberikan bonus atau yang sejenis pada nasabah sebagai tanda terima kasih atas penggunaan dana tersebut oleh bank, selama pemberian bonus tersebut tidak dituangkan dalam perjanjian, tidak disyaratkan atau tidak diinformasikan baik secara lisan maupun tulisan.
2. Landasan Syariah yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah : a. Al Quran Surah An-Nisaa: 58 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...
57
Surah Al-Baqarah: 283 ...jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya....
b. Hadits Dari Abu Hurairah r.a, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu. (H.R. Abu Dawud, Tirmidzy)
c. Ijmah Para tokoh ulama Islam sepanjang zaman telah berijma (konsensus) akan legitimasi al wadiah, karena kebutuhan manusia terhadapnya, hal ini jelas terlibat seperti yang dikutip oleh Dr. Wehbah Azzuhaily dalam al Fiqh al Islami wa adillahtuhu dan al Mughni wa syarh kabirli Ibn Qudamah dan almabsuth Imam Sarakhsy. d. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.01/DSNMUI/IV/2000
3. Rukun Produk dari Giro pada Bank Jabar Banten Syariah : a. Muwaddi b. Mustawda c. Wadiah = = = Penitip Penerima Titipan Titipan
58
d. Aqad
Perjanjian
4. Berdasarkan kepemilikan rekening giro wadiah dibagi menjadi : a. Giro dengan prinsip Wadiah Pemerintah terdiri dari : 1) Pemerintah Pusat, antara lain : i. Rekening Kantor Kas Negara / Penyaluran Gaji Pegawai Vertikal ii. Rekening Kantor Kas Negara / Penyaluran Gaji Daerah Otonom iii. Rekening Kantor Kas Negara Bank Persepsi dan Bank Koordinator. iv. Lainnya
2) Giro dengan prinsip Wadiah Pemerintah Daerah, antara lain: i. ii. Kas Daerah (Pemda Tk. I dan Tk. II) Anggaran Rutin Dinas (Menampung dana- dana Dinas dari daerah Tk. II) iii. iv. Proyek- proyek Inpres Lainnya
3) Rekening Giro dengan Badan dan Lembaga Pemerintah lainnya, antara lain : i. ii. iii. Badan dan Lembaga Pemerintah Perusahaan Asuransi Perusahaan Lainnya
59
b. Giro dengan Prinsip Wadiah Swasta terdiri dari : 1) Perorangan 2) Perusahaan 3) Perusahaan Asuransi 4) Koperasi 5) Yayasan dan Lembaga Sosial 6) Lainnya
III.7.3. Spesifikasi produk Tabungan berdasarkan prinsip Wadiah pada PT Bank Jabar Banten Syariah Terdapat beberapa spesifikasi Tabungan Wadiah yang terdapat pada Bank Jabar Banten Syariah dan terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1. Anatomi produk Tabungan berdasarkan prinsip Wadiah pada Bank Jabar Banten Syariah : a. Nasabah menitipkan dananya pada Bank baik dalam mata uang Rupiah maupun Valuta Asing b. Nasabah harus memberikan persetujuan kepada Bank untuk mengelola keseluruhan atau sebagian dananya dalam kegiatan operasional Bank, dengan menandatangani Aplikasi
Pembukaan Rekening dan Akad / Perjanjian Wadiah c. Bank menjamin pembayaran keseluruhan atau sebagian dari jumlah dana tersebut apabila dibutuhkan nasabah. d. Bank dapat memberikan bonus atau yang sejenisnya pada nasabah atas penggunaan dana tersebut oleh bank, selama
60
tidak
diperjanjikan,
tidak
disyaratkan
atau
tidak
2. Landasan Syariah untuk Tabungan pada Bank Jabar Banten Syariah : a. Al-Quran Surah An-Nisaa: 58 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya... Surah Al-Baqarah: 283 ...jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
b. Hadits Dari Abu Hurairah r.a, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu. (H.R. Abu Dawud, Tirmidzy) c. Ijmah Para tokoh ulama Islam sepanjang zaman telah berijma (konsensus) akan legitimasi al wadiah, karena kebutuhan manusia terhadapnya, hal ini jelas terlibat seperti yang dikutip oleh Dr. Wehbah Azzuhaily dalam al Fiqh al Islami
61
wa adillahtuhu dan al Mughni wa syarh kabirli Ibn Qudamah dan almabsuth Imam Sarakhsy.
3. Peraturan Umum untuk Tabungan berdasarkan prinsip Wadiah : a. Pembukaan Rekening Tabungan, syaratnya menurut prinsip Wadiah secara umum (dari segi aplikasi perbankan) : i. ii. iii. Aplikasi pembukaan rekening dan Akad Wadiah. Kartu contoh tanda tangan. Fotokopi Identitas Diri (KTP/SIM/Pasport dan KITAS) yang masih berlaku. iv. v. Dokumen lain yang diperlukan. Khusus untuk orang asing harus dilengkapi dengan Keterangan Ijin Menetap Sementara (KIMS). b. Permohonan pembukaan rekening tabungan disetujui dan ditandatangani oleh Pemimpin Seksi/ Pemimpin Bagian/ Pemimpin Cabang/ Pejabat yang berwenang. c. Setiap satu nama rekening tabungan diberikan satu nomor rekening, yang memudahkan proses identifikasi, pemeriksaan maupun pembuatan laporan. d. Dalam hal dana rekening yang disetor/ diterima sebelum rekeningnya dibuka, maka dibukukan dalam perkiraan Kewajiban Segera Lainnya. e. Apabila rekening tabungan dibuka dengan menggunakan perwalian (QQ) maka :
62
i.
Nama yang bertanggung jawab diletakkan didepan QQ (misal : Abubakar QQ. Asma) dan hanya berlaku yang sifatnya perorangan. Nama yang didepan bertindak sebagai wakil atas nama yang dibelakang.
ii.
Dalam hal yang bertanggung jawab ganti maka rekening harus ditutup
4. Rukun produk Tabungan berdasarkan Prinsip Wadiah : a. Muwaddi b. Mustawda c. Wadiah d. Aqad = = = = Penitip Penerima Titipan Titipan Perjanjian
III.7.4. Produk Penyaluran Dana 1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (murabahah) Merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli untuk memenuhi berbagai kebutuhan: property, kendaraan, alat- alat industri, dan kebutuhan lainnya. Dengan proses yang mudah dan margin yang kompetitif.
2. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (musyarakah) Merupakan akad kerja sama antara Bank Jabar Banten Syariah dengan nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank dan nasabah memberikan kontribusi dana dengan ketentuan
63
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan.
3. Pembiayaan Istishna Merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli untuk memenuhi kebutuhan nasabah khusus property dan barang lainnya yang memerlukan proses produksi/pembangunan/renovasi.
4. Piutang Mutijasa Merupakan akad antara Bank dan nasabah untuk mendapatkan jasa pihak bank dan bank mendapatkan imbalan jasa atas pekerjaannya tersebut. Bank akan memberikan fasilitas pinjaman berupa Qardh untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang pengembalian pinjamannya ditentukan dalam jumlah yang sama dan dalam jangka waktu tertentu dan pembayaran bisa dilaksanakan secara angsuran atau sekaligus. Atas jasa tersebut bank dapat memperoleh upah dari nasabah.
5. Gadai Emas Syariah Merupakan salah satu produk unggulan Bank Jabar Banten Syariah untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan proses cepat, mudah, murah, dan tanpa bunga.
Pinjaman gadai emas syariah didasarkan pada akad Qardh yaitu pinjaman tanpa kelebihan dari pinjamana tersebut. Nasabah cukup menyertakan agunan berupa barang emas baik berupa perhiasan atau barang lainnya yang terbuat dari emas.
64
Nasabah cukup membayar biaya sewa tempat penyimpanan emas tersebut di Bank Jabar Banten Syariah dengan biaya per bulan yang relatif murah.
Berbagai layanan jasa yang diberikan Bank Jabar Banten Syariah adalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
Penarikan dan penyetoran online di seluruh Bank Jabar Banten Syariah. Setoran dan penarikan cek/bilyet giro melalui kliring. Transfer dan inkaso antar rekening Bank Jabar Banten atau bank lain. Pembuatan surat referensi dan dukungan bank.
Penerbitan surat jaminan bank (bank garansi) yang terdiri dari jaminan tender, jaminan pelaksanaan dengan setoran minimal 10% dari nilai yang diinginkan nasabah.
65