You are on page 1of 14

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

OLEH:
Robby Hidayat Sesha Amiliano Rifaatul Mahmudah Nadrah Roza Ridha Mardiah ( 1010323020 ) ( 1010323022 ) ( 1010323024 ) ( 1010323026 ) ( 1110322036 )

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Andalas PADANG 2012

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Keperawatan Anak ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya menyadari dalam penulisan makalah ini sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan , baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dari dosen selaku koordinator mata kuliah Keperawatan Anak yang telah memberikan pengarahan tentang pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Padang,19 Maret 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar i Daftar Isi....... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........ 1 1.2 Tujuan....... 1 1.3 Rumusan Masalah.1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi dan Balita.... 2 2.2 Kebutuhan Total Energi Pada Anak....... 6 2.3 Total parenteral nutrisi.....7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.... 9 3.2 Saran.9 Daftar Pustaka....iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak

memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit. Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedangjajan sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.3 Tujuan 1.2.1 Untuk mengetahui konsep karbohidrat,lemak,protein,cairan,dan vitamin 1.2.2 1.2.3 Untuk mengetahui tentang kebutuhan total energy pada anak Untuk mengetahui tentang total pareteral nutrisi. Bagaimana kebutuan nutrisi pada bayi dan balita? Bagaimana tentang kebutuhan total energy pada anak? Bagaimana tentang total pareteral nutrisi?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita 2.1.1 Karbohidrat Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran. Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan

makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak. KH didapat dalam bentuk : a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa) b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa) c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)

2.1.2

Lemak Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari

karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asamasam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat. ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga

memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3. Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip mungkin dengan ASI. 2.1.3 Protein Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi kelemahan, ginjal. edema, Jika jumlahnya dalam kurang, kondisi dapat lebih menyebabkan buruk dapat

bahkan

menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian. Kebutuhan protein per hari (per kg BB) Usia Berat Badan (kg) 6 Tinggi Badan (cm) 60 Kebutuhan Protein 10

0-6 bulan

7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Laki-laki 10-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun Perempuan 10-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun

8,5 12 18 25

71 90 110 120

18 25 39 45

35 46 55

138 150 160

50 60 65

37 48 50

145 153 154

50 57 50

2.1.4

Cairan Kebutuhan cairan adalah 1500 ml per m2 luas permukaan tubuh per hari, kemudian ditambahkan bila terdapat peningkatan insensible loss melalui keringat, diare, atau selang makanan. Garam fisiologis dan elektrolit intrasel harus diberikan dalam jumlah yang adekuat. Kadar kalium, fosfor dan magnesium dalam plasma dan seluruh tubuh perlu dipertahankan agar tetap normal supaya didapat respon yang diharapkan dengan pemberian dukungan nutrisi.

2.1.5

Vitamin Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan,yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh.Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu

vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C yang tidak disimpan dalam tubuh melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu. vitaminyang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D,E,dan K.

2.1.6

Mineral Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu : a) Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan. b) Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susus dan telur.

2.2 Kebutuhan Total Energi Pada Anak Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan. Kebutuhan energi rata-rata dari bayi : Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari) FAO (1971) Nelson (1969) 120 115 110 105 112 110(100-120)

3 bulan 3-5 bulan 6-8 bulan 9-11 bulan Rata-rata selama masa bayi

Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain. Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari) FAO (1971) Nelson (1969)

Anak 1 1-3 4-6 7-9 Remaja pria 10-12 13-15 16-19 Remaja wanita 10-12 13-15 16-19 62 50 43 70 60 50 71 57 49 70 60 50 112 101 91 78 110 100 90 80

Kalori yang diberikan akan digunakan untuk : Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30

kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10C. Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa

makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa. Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%. Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya). Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.

2.3 Total Parenteral Nutrisi Nutrisi parenteral adalah pemberian nutrien melalui pembuluh darah vena. Cara pemberian dapat melalui vena perifer (nutrist parenteral perifer) atau vena sentral (nutrisi parenteral total). Manfaat pemberian nutrisi parenteral total (TPN) dalam mencukupi kebutuhan nutrisi pasien rawat inap telah lama diketahui. Pendekatan yang digunakan pada pemberian nutrisi parenteral adalah 4 Tepat 1 Waspada : Tepat pasien,Tepat indikasi,Tepat dosis,Tepat obat,Waspada efek samping. Kapan sebaiknya NPE dapat diberikan? Kapan tidak diberikan? Kapan dipilih NPE total dan kapan dipilih NPE parsial? Dosis NPE parsial dapat diberikan sangat dini, yaitu 24 jam setelah trauma atau krisis kegawatan dapat diatasi. Periode 24 jam ini adalah masa ebb-phase, masa stabilisasi dimana kadar stres hormon masih tinggi. Sel-sel resisten insulin dan kadar gula meningkat. Makin berat kondisi pasien, makin lambat NPE total dapat dimulai. Sebelum keadaan tenang tercapai, NPE total hanya akan menambah stres bagi tubuh pasien. Fase tenang ini ditandai dengan menurunnya kadar kortisol, katekolamin dan glukagon.

Komplikasi pemberian nutrisi parenteral Komplikasi teknis berkaitan dengan pemasangan kateter seperti pneumothoraks, emboli udara Komplikasi infeksi ditandai oleh demam seperti pada flebitis, infeksi pada tempat pemasangan Komplikasi metabolik berkaitan dengan gangguan keseimbangan glukosa (hiper / hipo), elektrolit (hipokalemia, hiperkalemia) Kondisi-kondisi yang membutuhkan nutrisi parenteral - Ileus obstruksi - Peritonitis - Fistula enterokutan - Sindrom malabsorpsi berat - OmituS Diare berat - Malnutrisi protein atau protein-kalori - Keganasan

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Ada beberapa macam nutrisi yang diperluakn untuk pertumbuhan balita diantaranya karbohidrat, protein, lemak, cairan,vitamin dan zat penting lainnya. Perawat harus mampu menghitung total energi dan parenteral balita.

3.2 Saran Seorang perawat yang merawat menangani klien anak harus memiliki kemampuan melakukan pendekatan dan komunikasi kepada anak karena hal ini yang membedakannya dengan asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien dewasa. Seorang perawat harus bisa memberikan pemahaman dan

keterampilan yang tepat pada orangtua dalam memberikan nutrisi pada anaknya sesuai dengan tahapan usianya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika. 2006 Nelson, Waldo E. 2000. Ilmu Kesehatan Anak volume 1. Jakarta: EGC Nursalam. (2005). Ilmu Kesehatan Anak, IDI Jakarta Soetjiningsih,1995, Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Supartini,Yeni.2004.Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak 1.Jakarta:EGC http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/10/komunikasi-pada-anak.html

You might also like