You are on page 1of 3

Nama : Gede Richard Pramudita NIM : 0921105008

Prodi : Hubungan Internasional

Rational Decision Making dan Politik Birokrasi Dalam proses pembuatan kebijakan atau keputusan terdapat tiga pendekatan yaitu actor rasional,proses organisasi dan birokrasi politik. Dimana semuanya pada akhirnya merupakan proses untuk memilih dan memilah secara kolektif berbagai alternative yang akhirnya dipilih satu alternative yang dipandang paling baik dengan tidak mengenyampingkan konsekuensinya. Aktor rasional yang diasumsikan sebagai Rational Decision Making Models oleh Allison disebut sebagai model klasik dalam pembuatan kebijakan. Karena model ini mengasumsikan pembuat keputusan sebagai suatu individu yang dapat berpikir rasional untuk kepetingan nasional. Dimana ia akan bertindak rasional atau memaksimalkan kemampuannya untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah memaksimalkan hasil dan meminimalkan segala kerugian. Menurut Alisson, model actor rasional memiliki kelebihan sebagai berikut : 1. Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan walaupun informasi yang dimiliki sedikit. 2. Dapat dilakukan dalam waktu yang singkat karena tidak berbelit belit dan merupakan keputusan tunggal. 3. Cukup efisien karena tidak memakan biaya yang tidak terlalu besar. Sedangkan kelemahannya adalah :

1. Model ini mengabaikan kenyataan bahwa pembuat kebijakan merupakan manusia yang bisa membuat kesalahan. 2. Para pembuat kebijakan kadang masih terpengaruh oleh opini public,desakan birokrasi dan ego individualis yang mengakibatkan tidak optimal dan objektifnya keputusan yang diambil.

Sedangkan yang dimaksud dengan Birokrasi Politik ( Bureaucratic Politics of Foreign Policy Decision Making ) merupakan proses tawar menawar antara pemerintah dengan

agen pemerintah lainnya. Dimana proses tersebut merupakan proses saling mengemukakan alternative untuk menetapkan kebijakan luar negeri. Menurut Allison, terdapat dua elemen dalam politik birokrasi. Yaitu proses organisasi dan birokrasi (politik pemerintahan). Proses organisasi merupakan suatu pemerintah

(government) yang berisi seperangkat organisasi. Dimana sebagian besar pekerjaan dalam organisasi-organisasi ini adalah pekerjaan rutin yang merujuk pada hasil keputusan sebelumnya dan terpaku pada Standar Operating Prosedure. Birokrasi politik merupakan model yang memusatkan perhatian terutama pada individu-individu yang ada dalam pemerintahannya dan interaksi diantara mereka, sebagaimana penentuan tindakan suatu pemerintahan dalam politik internasional. Ide sentral politik birokrasi adalah keputusankeputusan pemerintah merupakan hasil dari suatu elaborasi permainan politik.

Model politik birokrasi memiliki beberapa kelebihan, yaitu : a. Hasil proses dapat lebih rasional karena melibatkan banyak agen pemerintahan yang memiliki pemikiran dan paradigma yang berbeda sehingga dapat disimpulkan yang terbaik. b. Informasi yang dimiliki banyak, karena didapat dari banyak agen pemerintahan. Hal ini dapat memudahkan untuk mengambil keputusan yang terbaik.

Sedangkan kelemahan dari politik birokrasi ini adalah : a. Susahnya untuk menebak motivasi dan persepsi pemain dalam alternative yang ditawarkan. Apakah alternative ini memang menguntungkan untuk umum atau hanya untuk golongan. b. Kurang efisien dari segi waktu dan biaya karena harus melewati proses tawarmenawar dan birokrasi yang terkadang panjang dan berbelit-belit. c. Setiap agen dan pemain akan berusaha untuk memperjuangkan kepentingannya sendiri,sehingga tidak tertutup kemungkinan banyak pemain yang memilih jalur belakang seperti kolusi,korupsi dan nepotisme untuk bisa memaksimalkan keuntungan yang didapat agen atau individu tersebut.

Setelah melihat penjelasan diatas,dapat dilihat bahwa baik Rational Decision Making maupun politik birokratik masing masing memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penerapannya. Namun menurut saya, saya lebih memilih politik birokrasi. Karena model ini lebih memungkinkan untuk menciptakan keputusan yang efektif dan efisien. Karena dalam prosesnya melibatkan banyak pihak yang memiliki cara pandang dan pemikiran yang berbeda beda. Politik birokrasi ini juga lebih mudah untuk menghindari terjadinya pembuatan kebijakan yang bertujuan untuk menguntungkan sejumlah golongan saja. Asalkan pemain dan agen agen yang terlibat didalamnya bersih dan memandang masalah secara objektif.

Sumber : Allison, Graham. 1999. Essence of Decision :Explaining the Cuban Missile Crisis, 2nd Edition. New York : Longman (google ebook) http://en.wikipedia.org/wiki/Foreign_policy_analysis Wiwik dan Shanti.2010. Catatan Teori Politik Luar Negeri. Universitas Udayana

You might also like