You are on page 1of 12

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen : TEAM Program Studi : Farmasi Kode Mata Kuliah : 5063011 Nama Mata Kuliah : Praktikum Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan Jumlah SKS :1 Kelas/Semester : V Alokasi Waktu : 180 menit Pertemuan :1 I. Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip biofarmasetika dan farmakokinetika terapan. Kompetensi Dasar: 1. Memahami langkah-langkah analisis obat dalam cairan hayati 2. Mampu melakukan analisis obat dalam cairan hayati

II.

III. Indikator: Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk menganalisis kadar sulfadiazin dalam darah dan Na salisilat dalam darah 2. menjelaskan kegunaan masing-masing alat dan bahan dalam analisis kadar sulfadiazin dan Na salisilat dalam darah 3. menyiapkan seri kadar larutan stok sulfadiazin dan Na salisilat 4. membuat kurva baku internal 5. memproses sampel darah 6. melakukan pengukuran kadar dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak. 7. menentukan perolehan kembali, kesalahan acak dan kesalahan sistematis hasil pengukuran percobaan. IV. Materi Ajar: Analisis obat dalam cairan hayati V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Praktik laboratorium 2. Penyusunan laporan praktikum

VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal: 1. Penjelasan praktikum secara umum (untuk semua percobaan) dilakukan pada pertemuan tersendiri (asistensi) sebelum rangkaian praktikum dimulai. 2. Pretes (10 menit) 3. Dosen menjelaskan secara singkat prosedur percobaan. (20 menit) B. Kegiatan Inti: Mahasiswa menjalankan prosedur percobaan (120 menit). C. Kegiatan Akhir: Dosen mereview kembali jalannya praktikum (10 menit) Dosen menjelaskan cara analisis data dan pembahasannya (20 menit) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat 1. Meja dan bangku percobaan 2. Labu takar 10, 100 ml 3. Pipet volume 0,1; 0,2, 1,2 ml 4. Pipet ukur 5 ml 5. Kertas pH 6. Tabung reaksi/flakon 7. Spektrofotometer 8. Skalpel 9. Sentrifugator dan tabungnya 10. Stopwatch 11. Vortex 12. Buku petunjuk praktikum 13. Papan tulis 14. Spidol B. Bahan 1. Asam trikloroasetat (TCA) 20% 2. Natrium Nitrit 0,1% 3. Ammonium Sulfamat 0,5% 4. N-(1-naftil)etilendiamin 0,1 % 5. Na Sulfadiazin 6. NaOH 0,1 N 7. Etil asetat 8. Eter 9. HCl pekat 10. Na salisilat 11. Aquadest 12. Antikoagulan (heparin)

13.

Darah

C. Sumber Belajar Buku petunjuk praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika terapan VIII. Penilaian: A. Teknik dan Instrumen Penilaian: 1. Pretes (10 %) 2. Kinerja (20 %) 3. Laporan (30 %) 4. Responsi (40 %) B. Kriteria Penilaian: A: 75 B: 60 74,99 C: 45 59,99 D: 25 44,99 E: < 25

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen : TEAM Program Studi : Farmasi Kode Mata Kuliah : 5063011 Nama Mata Kuliah : Praktikum Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan Jumlah SKS :1 Kelas/Semester : V Alokasi Waktu : 180 menit Pertemuan :2 I. Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip biofarmasetika dan farmakokinetika terapan. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip disolusi intrinsik obat. Indikator: Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. menjelaskan definisi kecepatan disolusi intrinsik 2. menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan disolusi intrinsik (persamaan NoyesWhitney) 3. menjelaskan pengaruh polimorfi terhadap kecepatan disolusi intrinsik 4. menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pengukuran kecepatan disolusi intrinsik 5. menjelaskan prinsip kerja alat disolusi intrinsik 6. melakukan pengukuran kecepatan disolusi intrinsik suatu obat 7. melakukan analisis data pengukuran kecepatan disolusi intrinsik 8. melakukan interpretasi data kecepatan disolusi intrinsik berdasarkan kriteria menurut Kaplan 9. menjelaskan arti penting kecepatan disolusi intrinsik dalam pengembangan obat (preformulasi)

II.

III.

IV. Materi Ajar: Kecepatan disolusi intrinsik

V. 1. 2.

Metode/Strategi Pembelajaran: Praktik laboratorium Penyusunan laporan praktikum

VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal: 1. Penjelasan praktikum secara umum (untuk semua percobaan) dilakukan pada pertemuan tersendiri (asistensi) sebelum rangkaian praktikum dimulai. 2. Pretes (10 menit) 3. Dosen menjelaskan secara singkat prosedur percobaan. (20 menit) B. Kegiatan Inti: Mahasiswa menjalankan prosedur percobaan (120 menit). C. Kegiatan Akhir: Dosen mereview kembali jalannya praktikum (10 menit) Dosen menjelaskan cara analisis data dan pembahasannya (20 menit) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat 1. Meja dan bangku percobaan 2. Alat uji disolusi intrinsik 3. Spektrofotometer 4. Stopwatch 5. Alat-alat gelas 6. Penangas air dengan termostat 7. Buku petunjuk praktikum 8. Papan tulis 9. Spidol B. Bahan 1. Pellet bahan obat 2. Lilin cair 3. Medium disolusi C. Sumber Belajar Buku petunjuk praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika terapan VIII. Penilaian: A. Teknik dan Instrumen Penilaian: 1. Pretes (10 %) 2. Kinerja (20 %) 3. Laporan (30 %)

4. Responsi (40 %) B. Kriteria Penilaian: A 75 B 60 C 45 D 25 E < 25

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen : TEAM Program Studi : Farmasi Kode Mata Kuliah : 5063011 Nama Mata Kuliah : Praktikum Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan Jumlah SKS :1 Kelas/Semester : V Alokasi Waktu : 180 menit Pertemuan :3 I. Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip biofarmasetika dan farmakokinetika terapan. Kompetensi Dasar: 1. Memahami teori pH-partisi dalam absorpsi absorpsi obat 2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transport obat dari usus ke darah 3. Memahami konsep tentang permeabilitas dan lag time pada absorpsi obat 4. Memahami penatalaksanaan percobaan absorpsi obat secara in vitro untuk mendapatkan permeabilitas dan lag time suatu obat Indikator: Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan absorpsi obat secara in vitro 2. menjelaskan kegunaan masing-masing alat dan bahan dalam percobaan absorpsi obat secara in vitro 3. melakukan percobaan absorpsi obat secara in vitro 4. melakukan analisis data percobaan absorpsi obat secara in vitro membuat grafik hubungan antara jumlah dan kadar obat yang ditransport dengan waktu menghitung permeabilitas menghitung lag time 5. menginterpretasi hasil analisis data percobaan absorpsi menyimpulkan hubungan antara pH medium disolusi dengan

II.

III.

permeabilitas dan lag time IV. Materi Ajar: Absorpsi obat secara in vitro V. 1. 2. Metode/Strategi Pembelajaran: Praktik laboratorium Penyusunan laporan praktikum

VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal: 1. Penjelasan praktikum secara umum (untuk semua percobaan) dilakukan pada pertemuan tersendiri (asistensi) sebelum rangkaian praktikum dimulai. 2. Pretes (10 menit) 3. Dosen menjelaskan secara singkat prosedur percobaan. (20 menit) B. Kegiatan Inti: Mahasiswa menjalankan prosedur percobaan (120 menit). C. Kegiatan Akhir: Dosen mereview kembali jalannya praktikum (10 menit) Dosen menjelaskan cara analisis data dan pembahasannya (20 menit) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat 1. Meja dan bangku percobaan 2. Tabung Crane-Wilson yang dimodifikasi, rancangan Yuwono 3. Spektrofotometer 4. Penangas air dengan termostat 5. Timbangan analitik 6. Timbangan marmut 7. pH meter 8. Alat-alat bedah 9. Alat-alat gelas B. Bahan 1. Marmut 2. Cairan lambung buatan tanpa pepsin (pH 1,2) 3. Cairan usus buatan tanpa pankreatin (pH 7,5) 4. Larutan NaCl 0,9 % b/v 5. Asam salisilat 6. Eter 7. Gas oksigen

8. Alkohol 9. Seng sulfat 10. Barium hidroksida C. Sumber Belajar Buku petunjuk praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika terapan VIII. Penilaian: A. Teknik dan Instrumen Penilaian: 1. Pretes (10 %) 2. Kinerja (20 %) 3. Laporan (30 %) 4. Responsi (40 %) B. Kriteria Penilaian: A 75 B 60 C 45 D 25 E < 25

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen : TEAM Program Studi : Farmasi Kode Mata Kuliah : 5063011 Nama Mata Kuliah : Praktikum Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan Jumlah SKS :1 Kelas/Semester : V Alokasi Waktu : 180 menit Pertemuan :4 I. Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip biofarmasetika dan farmakokinetika terapan. Kompetensi Dasar: 1. Memahami cara penatalaksanaan percobaan absorpsi perkutan 2. Memahami fungsi stratum korneum sebagai penghalang fisik dalam absorpsi perkutan obat

II.

III.

Indikator: Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan absorpsi perkutan in vivo 2. menjelaskan kegunaan masing-masing alat dan bahan dalam percobaan absorpsi perkutan obat secara in vivo 3. menentukan panjang gelombang maksimum dan operating time untuk penetapan kadar asam salisilat dalam darah 4. melakukan pengambilan sampel darah 5. melakukan perlakuan stripping pada kulit hewan uji (kelinci) 6. melakukan analisis hasil percobaan absorpsi perkutan in vivo membuat kurva kadar obat dalam darah vs waktu menghitung luas area di bawah kurva kadar vs waktu (AUC) 7. menginterpretasi dan menyimpulkan hasil analisis data percobaan absorpsi perkutan in vivo membandingkan dan membahas AUC pada perlakuan stripping dan tanpa stripping IV. Materi Ajar: Absorpsi obat secara in vivo

V. 1. 2.

Metode/Strategi Pembelajaran: Praktik laboratorium Penyusunan laporan praktikum

VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal: 1. Penjelasan praktikum secara umum (untuk semua percobaan) dilakukan pada pertemuan tersendiri (asistensi) sebelum rangkaian praktikum dimulai. 2. Pretes (10 menit) 3. Dosen menjelaskan secara singkat prosedur percobaan. (20 menit) B. Kegiatan Inti: Mahasiswa menjalankan prosedur percobaan (120 menit). C. Kegiatan Akhir: Dosen mereview kembali jalannya praktikum (10 menit) Dosen menjelaskan cara analisis data dan pembahasannya (20 menit) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat 1. Meja dan bangku percobaan 2. Labu takar 10, 100 ml 3. Pipet volume 0,1; 0,2, 1,2 ml 4. Pipet ukur 5 ml 5. Kertas pH 6. Tabung reaksi/flakon 7. Spektrofotometer 8. Skalpel 9. Sentrifugator dan tabungnya 10. Stopwatch 11. Vortex 12. Buku petunjuk praktikum 13. Papan tulis 14. Spidol B. Bahan 1. Asam trikloroasetat (TCA) 20% 2. Natrium Nitrit 0,1% 3. Ammonium Sulfamat 0,5% 4. N-(1-naftil)etilendiamin 0,1 % 5. Na Sulfadiazin 6. NaOH 0,1 N 7. Etil asetat 8. Eter 9. HCl pekat

10. Na salisilat 11. Aquadest 12. Antikoagulan (heparin) 13. Darah C. Sumber Belajar Buku petunjuk praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika terapan VIII. Penilaian: A. Teknik dan Instrumen Penilaian: 1. Pretes (10 %) 2. Kinerja (20 %) 3. Laporan (30 %) 4. Responsi (40 %) B. Kriteria Penilaian: A 75 B 60 C 45 D 25 E < 25

You might also like