You are on page 1of 4

ANAK JALANAN(RUN AWAY)

a. Penegrtian Anak Jalanan Dari hasil penelitian yayasan Nanda (1996 : 112) ada beberapa ciri secara umum anak jalanan antara lain : a. Berada di tempat umum (jalanan, pasar, pertokoan, tempat-tempat hiburan) selama 24 jam. b. Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah, serta sedikit sekali yang lulus SD). c. Berasal dari keluarga-keluarga tidak mampu (kebanyakan kaum urban dan beberapa diantaranya tidak jelas keluarganya). d. Melakukan aktifitas ekonomi (melakukan pekerjaan pada sektor informal). Anak jalanan, umumnya berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat dan ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif. Mereka itu ada yang tinggal di kota setempat, di kota lain terdekat, atau di propinsi lain. Ada anak jalanan yang ibunya tinggal di kota yang berbeda dengan tempat tinggal ayahnya karena pekerjaan, menikah lagi, atau cerai. Ada anak jalan yang masih tinggal bersama keluarga, ada yang tinggal terpisah tetapi masih sering pulang ke tempat keluarga, ada yang sama sekali tak pernah tinggal bersama keluarganya atau bahkan ada anak yang tak mengenal keluarganya. Anak jalananadaalah anak -anak yang mempunyai kegiatanekonomi di jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak-anak yang tinggal bersamaorangtuanyadansenantiasa pulang kerumahsetiaphari, dan anakanak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengancara pulang baik berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin. b. Identifikasi Anak Jalanan Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Kedoya akan melakukan identifikasi dan pendataan terhadap anak-anak jalanan. Sedianya, pihak kepolisian dan Dinas Sosial DKI Jakarta akan menggiring anak-anak jalanan tersebut ke tiga panti sosial di Jakarta untuk dilakukan indentifikasi dan pendataan lebih lanjut. "Kemarin kami sudah terima info dari Dinas Sosial soal pendataan anak jalanan. Rencananya memang hari ini akan diarahkan ke sini. Kami siap menampung dan melakukan pendataan," kata Kepala Bagian Perawatan PSBI Kedoya Asli Husin, Kamis (21/1/2010), di Kedoya, Jakarta Barat. Asli menjelaskan, tindakan yang akan dilakukan terhadap anak jalanan tersebut bukanlah berupa pemeriksaan dubur, melainkan pendataan dan pembinaan mental. "Kalau dari panti sosial tidak

ada pemeriksaan dubur. Tapi pendataan dan pembinaan. Pemeriksaan itu (dubur) itu mungkin dari Dinsos," tuturnya. Setelah pendataan dan identifikasi tersebut, kata Asli, anak-anak jalanan tersebut akan dirujuk ke sejumlah Panti Sosial Anak-anak (PSAA) untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut. "Jadi anak-anak itu akan dibina secara mental dan fisik di panti sosial untuk anak-anak. Yaitu supaya tidak kembali lagi ke jalan," kata dia. Seperti yang diwartakan, hari ini Dinas Sosial DKI Jakarta bekerja sama dengan kepolisian akan menggelar pendataan dan identifikasi anak-anak jalanan. Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara Kompol Adex Yudiswan mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan terhadap anaka jalanan. Pemeriksaan dubur seperti yang ramai diberitakan hanya akan dilakukan jika ditemukan anak yang diduga pernah mengalami kekerasan dan penyimpangan seksual. c. Ciri-Ciri Anak Jalanan Menurut Keputusan Menteri Sosial RI. No. 27 Tahun 1984 terdapat beberapa karakteristik atau ciri-ciri anak terlantar yaitu: 1) Tidak memiliki ayah, karena meninggal (yatim), atau ibu karena meninggal tanpa dibekali secara ekonomis untuk belajar, atau melanjutkan pelajaran pada pendidikan dasar. 2) Orang tua sakit-sakitan dan tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap. Penghasilan tidak tetap dan sangat kecil serta tidak mampu membiayai sekolah anaknya. 3) Orang tua yang tidak memiliki tempat tinggal yang tetap baik itu rumah sendiri maupun rumah sewaan. 4) Tidak memiliki ibu dan bapak (yatim piatu), dan saudara, serta belum ada orang lain yang menjamin kelangsungan pendidikan pada tingkatan dasar dalam kehidupan anak. d. Hak-Hak Anak Hak-hak anak merupakan suatu hal yang mau tidak mau harus dipatuhi tanpa terkecuali. Hak-hak anak sebagaimana diatur dalam UU No.4 tahun 1997 adalah sebagai berikut : Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang maupun dalam asuhan untuk tumbuh dan berkembangan secara wajar Anak berhak atas pelayanan umtuk mengembangkan kemampuan dan kehidupannya, sesuai dengankebudayaan dan kepribadian bangsa, untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna. Anak berhak atas pemeliharaan dan perkembangan, baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertu,buhan secara wajar. Anak berhak atas bantuan hukum. Tanggung jawab Orang Tua Tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah merupakan kewajiban yang tidak dapat diabaikan begitu saja demi terwujudnya kesejahteraan anak secara rohani, jasmani, maupun sosial orang tua yang terbukti melalaikan tanggung jawabnya sehingga mengakibatkan timbulnya hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. kesejahteraan anak usaha untuk mengembangkan kesejahteraan anak terdiri atas usaha pembina,

pengembangan, pencegahan dan rehabilitasi d. Faktor Penyebab Anak jalanan banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa si anak menjadi anak jalanan, antara lain anak: 1. faktor keluarga keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah san anaknya, atau ibu dan anaknya (UU no 10 tahun 1992). dimana keluarga ini merupakan daktor yang paling penting yang sangat berperan dalam pola dasar anak. kelalaian orang tua terhadap anak sehingga anak merasa ditelantarkan. anak-anak sebetulnyahanya membutuhkan perlindungan, tetapi juga perlindungan orang tuanya untuk tumbuh berkembang secara wajar. 2. faktor pendidikan dalam hal kelangsungan pendidikan anak, misalnya, akibat krisis kepercayaan pada arti penting sekolah, dilingkungan komunitas masyarakat miskin acap terjadi kelangsungan pendidikan anak cenderung di telantarkan.

Sumber: http://ichwanmuis.com/ harjasaputra.wordpress.com/2007/04/09/masalah-anak-jalanan-1/

Tugas Konseling Populasi Khusus Anak Jalanan(Run Away)

Winda Putri Winara 96112/2009

Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang 2012

You might also like