You are on page 1of 12

Menurut peraturan pemerintah (1999), penerangan ditempat kerja adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang

diperlukan untuk melaksakan kegiatan secara efektif. Penerangan dapat berasal dai cahaya alami dan buatan. Penerangan adalah penting sebagai suatu faktor keselamatan dalam lingkungan fisik pekerja. Beberapa penyelidikaan mengenai hubungan antara produktivitas dengan penerangan telah memperlihatkan, bahwa penerangan yang cukup dan diatur sesuai dengan jenis pekerjaan dapat menghasilkan produksi maksimal dan penekanan biaya (Sutaryono, 2002: 19). Berdasarkan peraturan pemerintah (1999) tentang persyarataan kesehatan lingkungan kerja . Jenis Penerangan Penerangan diklasifikasikan berdasarkan cara pendistribusiannya (Rizddin.Rasjid,dkk, 1989: 13) menjadi: 1) Penerangan langsung (direct lighting), hampir semua cahaya didistribusikan ke bawah (90-100%), paling efisien digunakan karena banyaknya cahaya yang mencapai permukaan kerja adalah maksimum, namun sering menimbulkan bayangan dan kesilauan (bila cahaya terlalu kuat). 2) Penerangan semi langsung (semi-direct lighting), distribusi cahaya diarahkan kebawah (60-90%) 3) General difuse, kurang lebih 40-60% cahaya diarahkan kebawah dan 40-60% diarahkan keatas. 4) Semi-indirect lighting, 60-90% cahaya didistribusikan kearah atas dan 10- 40% kearah bawah, untuk itu nilai pantulan dari langit-langit harus tinggi agar cahaya lebih banyak yang dipantulkan kebawah. 5) Indirect lighting, distribusi cahaya katas 90-100%, tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan, tetapi mengurangi efisiensi cahaya. Adapun tipe penerangan yang dapat digunakan di perusahaan adalah: 1) Penerangan umum (general lighting) 2) Penerangan lokal (localized general ligting) Pengaruh Penerangan Penerangan yang baik dapat memberikan keuntungan pada tenaga kerja, yaitu peningkatan produksi dan menekan biaya, memperbesar kesempatan dengan hasil kualitas yang meningkat, menurunkan tingkat kecelakaan, memudahkan pengamatan dan pengawasan, mengurangi ketegangan mata, mengurangi terjadinya kerusakan barang-barang yang dikerjakan. Penerangan yang buruk dapat berakibat kelelahan mata, memperpanjang waktu kerja, keluhan pegal didaerah mata dan sakit kepala disekitar mata, kerusakan indra mata, kelelahan mental dan menimbulkan terjadinya kecelakaan (Mieke Wardhani. dkk, 2004: 447). Akibat penerangan yang buruk adalah (Zainuddin, 2003:17) :

Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja Kelelahan mental Keluhan pegal- pegal dan panas daerah mata Kerusakan alat penglihatan Meningkatkan kecelakaan Pusing, mual Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2235951-pengertianpenerangan/#ixzz2LRl6mGS9

Suatu sore ketika berjalan-jalan di Kota Solo, di tepi Jalan Brigjen Katamso, di depan jalan masuk yang mau ke Gua Maria, saya melihat lampu TL yang menyala berjajar di tepi jalan. Dua orang pemuda terlihat sedang sibuk membetulkan lampu-lampu TL yang sudah mati . Beberapa orang juga datang dan pergi, untuk membetulkan lampunya. Sejak buka dasar, sekitar pukul 17.30 sampai malam, ramai pengunjung. Tidak hanya membetulkan lampu yang sudah mati, guna direparasi saja, tetapi juga melayani jual beli, tukar tambah. Bahkan konsultasi. Kenapa mereka ramai datang ke sini? Karena yang jelas harganya miring, bergaransi, dan umur lampu bisa lebih dari satu tahun. Andaikata lampu yang sudah direparasi sebentar saja sudah mati, bisa ditukar lagi. Itulah kegiatan bengkel lampu Ar-Rie yang sudah sekitar setahun ini membuka praktek kerja di tepi jalan dekat dengan lokasi TA-TV. Tarif yang dikenakan pun murah. Servis lampu, hanya Rp.3.000,- saja. Sedangkan harga lampu bervariasi, antara Rp.5.000,- sampai Rp 18.000,- tergantung besar kecilnya watt. Sedangkan lampu TL Cina, diobral Rp.10.000,- dapat tiga. Lampulampu TL yang bisa direparasi, adalah yang bermerk mahal seperti Philip, Sinyoku, Tosram, dan lain-lain. Lampu-lampu Cina yangkelas Rp.5.000,- sampai Rp.7.500,tidak bisa. Dua orang yang sedang bekerja mereparasi lampu itu, salah satunya adalah Ari (22) , yang supaya nyentrik menggunakan nama Ar-Rie, untuk bengkel lampunya, maupun untuk kartu nama dan situs onlinenya. Sedangkan satunya lagi adalah temannya yang direkrut jadi karyawan. Disamping mereparasi, dia juga melakukan jual beli. Dia mau membeli lampu yang sudah mati, hanya kalau merk Philip. Juga menerima panggilan untuk menservis atau membetulkan lampu. Ketrampilannya itu, diperoleh dari Pakdenya yang bernama Slamet, yang buka praktek di Salatiga. Kini Ari sudah mandiri dan pemuda lajang ini mengaku bisa meraup penghasilan, minimal Rp 2 juta per-bulannya. Kadang bisa lebih besar lagi dari jumlah itu, sehingga dia rela meninggalkan bangku kuliahnya, dan sibuk

mencari uang. Kuliah menghabiskan uang, dan ini kesempatan mengumpulkan uang, kilahnya mengakhiri wawancara. (anggie) ----------------------------------------------------

JENIS-JENIS LAMPU
Secara sederhana, jenis lampu dibagi menjadi tiga, yaitu lampu pijar, lampu TL dan lampu LED. Berikut ini penjelasannya. 1. Lampu pijar: merupakan lampu listrik biasa, bentuknya biasanya bulat, dan kita menyebutnya bolep atau bohlam. Sistem kerjanya dengan penyalaan kawat halus dalam bola gelas vakum. Kawat halus itu berupa kawat arang (karbon). Kini kawat pijar dalam lampu sudah menggunakan bahan dari wolfram. Lampu pijar merupakan sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik lewat filamen, yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya, sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang terbuat dari kaca, filamen yang terbuat dari wolfram, dasar lampu yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu. 2. Lampu TL: merupakan lampu tabung atau lampu TL (Tubular Lamp) yaitu jenis lampu pelepasan gas berbentuk tabung. Berisi uap raksa bertekanan rendah. Radiasi ultraviolet yang ditimbulkan oleh ion gas raksa, oleh lapisan fosfor dalam tabung akan dipancarkan berupa cahaya tampak (gejala fluorensensi). Elektroda yang dipasang pada ujung-ujung tabung berupa kawat lilitan pijar dan akan menyala bila dialiri listrik. Lampu TL juga disebut dengan lampu pendar. Merupakan salah satu jenis lampu lucutan gas, yang menggunakan daya listrik, untuk mengeksitasi uap raksa, yang menghasilkan gelombang cahaya ultra-ungu. Pada gilirannya, menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata. Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar. 3. Lampu LED: merupakan singkatan dari Light Emitting Diode atau dioda cahaya. Suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren, ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat. Lampu LED memiliki beberapa keunggulan dari lampu konvensional yang sebelumnya sering digunakan seperti neon, bohlam dan lainnya. Oleh karena itu, lampu LED biasa disebut sebagai lampu masa depan, dan mulai digunakan dari sekarang. Beberapa Keuntungan yang didapat apabila menggunakan lampu LED:

Dengan menggunakan lampu LED kita bisa menghemat tagihan listrik. Sebabnya, lampu pijar hanya bisa mengubah sekitar 8 % dari konsumsi listrik yang digunakan menjadi cahaya. Bandingkan dengan lampu LED yang bisa mengubah dua kali lipatnya yaitu sekitar 15-25% .

LED menghasilkan panas lebih sedikit. Dengan begitu selain hemat konsumsi listrik dari lampu, juga hemat untuk konsumsi lsitrik pendingin. Panas yang dihasilkan lampu yang sering kita gunakan selain tidak nyaman untuk mata, juga bisa merubah warna dekorasi rumah. Apabila menggunakan Lampu LED hal tersebut bisa dihindari karena kualitas dari pencahaan lampu dan manajemen panas LED lebih baik. Lampu LED bebas dari bahaya merkuri jadi sangat aman digunakan di mana saja. Lampu LED jauh lebih tahan lama, 60 kali dari lampu pijar, dan 10 kali dari lampu neon. Lampu LED memiliki desain yang elegan, bahkan bisa memperindah interior di ruangan.

Selain keunggulan di atas, lampu LED juga memiliki sedikit kelemahan yaitu harganya sedikit lebih mahal dibanding harga lampu biasa, namun dengan keunggulannya tersebut jelas lebih menguntungkan, apabila menggunakan lampu LED. Disamping itu, dengan menggunakan lampu LED bisa menjaga kesehatan mata, karena cahaya yang dihasilkan lebih sempurna. Lampu LED juga menghasilkan panas sangat sedikit, sehingga bisa membantu mengurangi Global Warming. Kesimpulannya, harga lampu LED yang lebih mahal dibandingkan lampulampu pendahulunya, sebanding dengan manfaatnya. Lebih awet, teduh dan nyaman. Sebuah pilihan yang menjanjikan bukan? (anggie) ---------------------------------------------

REPARASI LAMPU TL
Lampu TL, ada yang menyebutnya lampu TL jari, atau TL elektronik, ada yang bisa diperbaiki, tetapi ada juga yang tidak. Kalau jenis yang tidak dapat diperbaiki, ya terbuang percuma. Lampu TL elektronik masih bisa diperbaiki secara kanibal. Caranya, dengan mengambil komponen lampu sejenis, dengan syarat sebagian komponen lampu tersebut masih berfungsi. Secara sederhana lampu TL dibagi menjadi tiga bagian pokok, masing-masing: 1. Bagian Konektor atau fitting ke jaringan AC. 2. Bagian elektronik atau ballast elektronik yang merupakan sistem switching. Bagian inilah yang sering rusak. 3. Bagian filamen atau tabung lampu. Bagian ini juga sering rusak, biasanya berupa kawat filamen putus. Oleh karena itu, pada beberapa merk lampu, bagian yang sering rusak, adalah bagian filamen dalam tabung kaca. Kerusakan ditandai dengan: bagian pangkal tabung kaca yang berwarna hitam. Pada kerusakan ini biasanya rangkain elektroniknya masih baik.

Cara untuk mengetahui baik buruknya filamen pada tabung lampu, digunakan multimeter. Posisi saklar pada skala ohm meter x1, atau x10. Tetapi seandainya Anda tidak memiliki multimeter, tanda-tanda filamen sudah rusak yaitu, jika pangkal tabung berwarna hitam. Sebaliknya, ciri-ciri lampu TL yang masih baik filamennya, meski lampu mati, tetapi warna tabung masih putih. Tidak ada warna hitam pada pangkal tabung. Pada kejadian ini biasanya yang rusak bagian elektroniknya. Ada catatan khusus yang perlu Anda ketahui, hampir semua merk lampu TL dengan harga yang paling murah, kisaran Rp.5.000 sampai Rp.7.500, menggunakan komponen aktif yang sama yaitu transistor seri 13001 atau 13002 NPN. Kecuali pada merek tertentu, yang harganya di atas Rp. 20.000, seperti misalnya merk Philips. Kerusakan yang berbeda, pada lampu TL berbagai merek, tetapi masih sejenis inilah yang bisa dimanfaatkan untuk diperbaiki lagi. Sehingga peluang untuk membuka jasa bengkel lampu, dokter lampu, dukun lampu, atau apapun namanya, sangatlah memungkinkan. (anggie).
http://obyektif.com/tekno/read/bengkel_lampu/

Dari rangkaian pemasangan lampu TL yang diperlihatkan pada artikel sebelumnya: Lampu Tabung Fluorescent, dapat kita lihat bahwa sebagian kaki lampu TL dipasang secara seri dengan ballast dan sebagiannya lagi dipasang secara pareral dengan starter.

Ballast

Ballast pada dasarnya merupakan kumparan hambat (choke coil) yang berinti besi. Ballast pada lampu TL berfungsi:

Memberikan pemasangan awal pada elektroda guna menyediakan elektron bebas dalam jumlah yang banyak Memberikan gelombang potensial yang cukup besar untuk mengadakan bunga api antara kedua elektrodanya

Mencagah terjadinya peningkatan arus bunga api yang melebihi batas tertentu bagi setiap ukuran lampu.

Disamping itu ballast berfungsi untuk mengurangi pengaruh perubahan gerakan sinar yang mengganggu (stroboscopic) dan mengurangi kerugian sampingan (auxiliary losses). Oleh karena itu setiap lampu TL selalu memiliki sebuah ballast yang direncanakan untuk daya, tegangan, dan frekuensi yang disesuaikan dengan lampu TLnya masing-masing.

Starter

Starter pada lampu TL terdiri dari sebuah balon kaca kecil yang diisi dengan gas mulia. Di dalam balon terdapat dua elektroda dwi logam sebagai filamen. Jarak antara kedua elektroda tersebut diatur dengan jarak tertentu sehingga starternya akan menyala pada tegangan 100200 V. Starter berfungsi sebagai saklar penunda waktu (time delay switch) yang dihubungkan pararel dengan dua kaki lampu TL. Bila lampu TL dihubungkan pada jaringan tegangan PLN, maka dalam waktu singkat filamen starter terhubung (menyala) dan kemudian memutuskannya lagi kalau lampu TL telah menyala dengan stabil. Pada saat filamen terhubung, suatu arus besar akan mengalir dari jaringan listrik lewat ballast, kemudian ke elektroda lampu, starter dan kawat elektroda lainnya, untuk selanjutnya kembali menuju ke jaringan. Adanya arus ini akan membuat elektroda-elektroda lampu berpijar dan mengeluarkan elektron-elektron. Sementara itu tegangan pada starter telah hilang, sehingga starternya padam dan menjadi dingin. Kedua elektroda dwi logam dalam starter akan lurus kembali dan memutuskan arus yang sedang mengalir. Karena adanya pemutusan tiba-tiba ini, dalam ballast akan dibangkitkan suatu gaya gerak listrik yang cukup tinggi. Tegangan kejut ini seri dengan tegangan jaringan. Bila dibangkitkan pada saat yang tepat, tegangan pada kedua filamen lampu TL akan cukup tinggi untuk menyalakan tabung dengan syarat filamen-filamennya sudah cukup panas.

Pada siklus pertama tabung belum menyala maka peristiwa seperti yang diuraikan diatas akan terulang, sampai tabung menyala. Setelah lampu TL menyala, starternya akan pararel dengan lampu. Oleh karena tegangan menyala lampu lebih rendah dari pada tegangan starter, maka starternya akan tetap padam. Untuk mengurangi cetusan-cetusan pada elektroda dwi logam dapat dipasang sebuah kondensator kecil pararel dengan starter. Pemasangan kondensator tersebut juga dapat memperbaiki pemutusan arus dalam starter dan mengurangi timbulnya gangguan radio.
http://www.elektronikabersama.web.id/2012/04/ballast-dan-starter-lampu-tl.html

LAMPU

TL

(TUBULAR

LAMP)

Definisi lampu tabung. Lampu tabung atau lampu TL (Tubular lamp) yaitu jenis lampu pelepasan gas berbentuk tabung, berisi uap raksa bertekanan rendah. Radiasi ultraviolet yang ditimbulkan oleh ion gas raksa oleh lapisan fosfor dalam tabung akan dipancarkan berupa cahaya tampak (gejala fluorensensi). Elektroda yang dipasang pada ujung-ujung tabung berupa kawat lilitan pijar dan akan menyala bila dialiri listrik. Lampu TL juga disebut dengan lampu pendar. Lampu pendar adalah salah satu jenis lampu lucutan gas yang menggunakan daya listrikuntuk mengeksitasi uap raksa Uap raksa yang tereksitasi itu menghasilkan gelombangcahaya ultraungu yang pada gilirannya menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata. Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar

Penjelasan

Rangkaian

Lampu

TL

Dengan

Trafo

Ballast.

Rangakaian lampu TL dengan trafo ballast seperti pada gambar rangkaian elektronika dibawah dapat digunakan untuk pemasangan lampu TL. Rangkaian lampu TL dengan trafo ballast seperti ini dapat digunakan untuk berbagai ukuran daya lampu TL yang digunakan sesuai dengan trafo ballas yang digunakan. Rangkaian lampu TL dengan trafo ballas membutuhkan starter untuk proses menyalakan lampu TL pada setiap kali menghidupkan lampu TL. Starter pada lampu TL pada umumnya selalu terpasang pada rangkaian lampu TL tersebut, akan tetapi pada saat lampu telah menyala komponen starter lampu TL ini dapat dilepas. Rangkaian lampu TL secara lengkapa dapat dilihat pada gambar berikut : Rangkaian Lampu TL Dengan Trafo Ballast :

Rangkaian lampu TL menggunakan ballast transformer sangat sederhana seperti terlihat pada gambar skema lampu TL diatas diatas. Rangkaian lampu TL diatas terdiri dari ballast traformer, lampu TL dan starter lampu TL. Skema lampu TL diatas dapat digunakan untuk lampu TL dengan daya sesuai transformer ballast yang digunakan. Sebagai contoh apabila mengunakan transformer ballast 40 watt makadapat menggunakan lampu TL 40 watt atau bila menggunakan transformer ballast 10 watt maka dapat menggunakan lampu TL dengan daya 10 watt. Rangkaian lampu TL dengan transformer ballast diatas bersifat universal dalam perakitan-nya, bentuk rangkaian lampu TL tidak berubah untuk daya lampu TL yang diguanakan, hanya trafo ballast yang harus disesuaikan dengan beban lampu TL yang akan dipasang.
Jenis - Jenis Lampu TL

Jenis lampu ini juga dikenal dengan lampu neon. Dewasa ini lampu neon bentuknya macam-macam, ada yang bentuknya memanjang biasa, bentuk spiral atau tornado, dan ada juga yang bentuk memanjang vertikal dengan fitting (bentuk pemasangan ke kap lampu) yang mirip seperti lampu pijar biasa. Lampu TL lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena lebih terang. Untuk lampu TL yang baik (merk bagus), bisa bertahan 15.000 jam atau setara dengan 10 tahun pemakaian, harganya juga sekitar 10x lampu pijar biasa. Sedangkan lampu TL yang berkualitas buruk mungkin bisa bertahan 4-6 bulan saja (dewasa ini banyak bermunculan merk lampu 'hemat energi' yang murah, namun kualitasnya rendah).

Lampu TL saat ini juga banyak memiliki varian dan bentuk seperti diatas dengan fitting ulir yang biasa dipakai untuk lampu bohlam biasa.

Lampu TL yang banyak digunakan sejak dulu dengan fitting khusus untuk lampu TL yang panjang. Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL juga bervariasi baik bentuk, fitting pemasangan, serta warna cahayanya ada yang putih, kuning, dan warna lainnya. Dengan keseimbangan antara harga dan lama pemakaian, lampu TL banyak digunakan untuk penerangan toko, mall, serta tempat-tempat lain yang membutuhkan cahaya terang dan lebih hemat energi. Warna cahaya kuning (2'700 netral (3'500 K putih (5'500 K - 6'500 K) lampu K pijar 3'000 4'500 adalah: K) K)

Karakteristik Dan Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp).

Karakteristik dari lampu TL ini, adalah mampu menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp).

Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Atau dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang digunakan. Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp).

Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang kondisi normalnya adalah normally open ini akan closed sehingga gas neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter closed ini terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi. Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan open kembali sehingga ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut. Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam tabung lampu TL tidak terionisasi penuh sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati filamen lampu neon tersebut. Lampu neon akan tampak berkedip. Selain itu jika tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka walaupun tabung neon TL tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan elektron dari salah satu elektroda tersebut. Besarnya tegangan spike yang dihasilkan oleh trafo ballast dapat ditentukan oleh rumus berikut : V = L di/dt

Jika proses starting up yang pertama tidak berhasil maka tegangan diujung-ujung starter akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk terionisasi (panas)

sehingga starter closed. Dan seterusnya sampai lampu TL ini masuk pada kondisi steady state yaitu pada saat impedansinya turun menjadi ratusan ohm . Impedansi dari tabung akan turun dari dari ratusan megaohm menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi steady state. Arus yang ditarik oleh lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri dengan impedansi tabung lampu TL. Selain itu karena tidak ada sinkronisasi dengan tegangan input maka ada kemungkinan pada saat starter berubah kondisi dari closed ke open terjadi pada saat tegangan AC turun mendekati nol sehingga tegangan yang dihasilkan oleh ballast tidak cukup untuk menyebabkan lompatan elektron pada tabung lampu TL.
http://ahmadbaihak.blogspot.com/ http://danykecil26.wordpress.com/tag/lampu-tl/ http://rivanlymarshelinonongko.blogspot.com/ http://teknikmekatronika.wordpress.com/lampu-fluorescent/

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam hangat untuk anda yang masih setia dengan blog " Aneka Teknik ". Kali ini saya akan menurunkan berita bagaimana cara memperbaiki lampu TL, baik itu 10W, 20W, ataupun 40W karena pada dasarnya mempunyai prinsip kerja yang sama. Seperti kita ketahui,sebuah lampu TL jika kita telanjangi maka akan kita dapati alat - alat yang terdiri dari ballast,starter dan lampu TL itu sendiri yang bertugas menyinari ruangan kamar anda.

Gambar.1 Lampu TL Nah,jika anda mengalami kerusakan pda lampu TL anda,baik itu mati total maupun menyala tidak stabil atau kelap kelip maka anda harus ikuti prosedur perbaikannya.Kalau masalahnya mati total,langkah pertama yang anda lakukan ialah mengecek arus listriknya

terlebihdahulu,jika listriknya ada (tentu dicek dengan tespen,bukan dengan jari telunjuk )lalu anda lakukan langkah kedua yakni mengamati bohlam TL-nya,biasanya bohlam yang mati ditandai dengan warna hitam pada bagian ujungnya. Step berikutnya mengecek bagian starter,jika starter telah diganti baru tetapi lampu tak mau bersinar jua maka jurus terakhir adalah mengecek pada bagian ballast.

Gambar.2 Starter TL Cara mengecek ballast bisa anda lakukan sendiri yang tentunya anda harus memiliki peralatannya. Alat yang anda butuhkan ialah multitester,caranya adalah pertama anda putar switch multitester pada posisi x10, kemudian colok kabel merah diterminal ballast yang satu dan kabel hitam diterminal ballast yang satunya lagi. Kalau diukur jarum bergerak kekanan maka pertanda ballast masih oke,tapi jika jarum tak bergerak maka ballast dinyatakan rusak. Demikianlah sharing saya mengenai teknik memperbaiki lampu TL, terima kasih.

You might also like