You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal dan hidup di pedesaan yang umumnya hidup dan berusaha di bidang pertanian adalah juga merupakan bagian dari agribisnis, dari setiap petani memelihara tanaman dan hewan guna mendapatkan hasil yang bermanfaat. Peranan lainya yang dilakukan petani dalam usaha taninya adalah sebagai pengelola. Apabila

keterampilan bercocok tanam sebagai juru tani pada umumnya adalah keterampilan tangan, otot dan mata maka keterampilan sebagai pengelola mancakup kegiatan pikiran didorong oleh kemauan. Tercakup didalamnya terutama pangambilan keputusan atau penetapan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada dan merupakan prilaku petani ( Mosher,A.T., 1969) Pemahaman agribisnis dilakukan dengan menelusuri asal kata agribisnis yang berasal dari bahasa Inggris, kata Agribusiness merupakan penggabungan kata agri dan business. Kata agri berasal dari kata agriculture (pertanian). Pertanian dalam arti luas adalah mata rantai proses pemanfaataan atau pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis baik secara langsung atau tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Bisnis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan. Bisnis dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang bertujuan mencari keuntungan. Secara lengkap, agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan mencari profit. Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang berkelanjutan. Pengertian Agribisnis Menurut Asal Kata: Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, di mana Agri (Agriculture) artinya pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang mencari profit (keuntungan). Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.

PENGERTIAN AGRIBISNIS MENURUT PARA AHLI 1. John Davis and Ray Goldberg (1957) Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distributions of farm supplies, production operations on the farm, and the storage processing and distribution of farm commodities and items made from

them.(Memandang agribisnis sebagai seluruhh rangkaian aktivitas produktif beberapa sub-sistem. Walaupun belum memasukkan unsur bisnis, pengertian tersebut memandang agribisnis sebagai suatu system.) (Harling, 1995). 2. E. Paul Roy (1979) Agribusiness is the coordinating science of supplying agricultural production inputs and subsequently producing, processing and distributing food and fiber. (Memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai sub-sistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah system.) 3. Kenneth D. Duft (1979) Agribusiness includes all business enterprises that buy from or sell to farmers. The transactions may involve either a product, a commodity or a service and encompasses items such as: Productive resources (feed, seed, fertilizer, equipment, energy, machinery, etc) Agricultural commodities (all food and fiber) Facilitative services (credit, insurance, marketing,storaging, processing, transportation, packaging, distribution, etc) (Memandang agribisnis dengan petani sebagai pokok bahasan. Duft dalam pengertiannya memasukkan unsure bisnis dengan tetap berpegangan pada agribisnis sebagai suatu system.) 4. Bungaran Saragih Memandang agribisnis sebagai paradigma pembangunan pertanian.

5. Wikipedia Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan hulu dan hilir mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. 6. Pengertian Agribisnis menurut Soekartawi (1993) Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan. 7. Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004) Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. 8. Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. 9. Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994) Agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain. Dengan demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim pertanian yang memiliki beberapa komponen sub sistim yaitu, sub sistim usaha tani/yang memproduksi bahan baku; sub sistim pengolahan hasil pertanian, dan sub sistim pemasaran hasil pertanian. 10. Pengertian Agribisnis menurut Austin
3

Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen. 11. Pengertian Agribisnis menurut Drillon Agribisnis adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian. 12. Pengertian Agribisnis menurut Cramer and Jensen Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi : industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada

pengguna/konsumen. 13. Pengertian Agribisnis menurut Muhammad Firdaus Agribisnis menurut pandangan secara luas, agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian (farm supplies) sampai dengan tata niaga produk pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya. (Manajemen Agribisnis, 2009) 14. Pengertian Agribisnis menurut Downey dan Erickson (1992) Agribisnis meliputi keseluruhan kegiatan manajemen bisnis mulai dari perusahaan yang menghasilkan sarana produksi bagi usaha tani, usaha proses produksi pertanian, serta perusahaan yang menangani pengolahan, pengangkutan, penyebaran, penjualan secara borongan maupun secara eceran kepada konsumen akhir. 15. Agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistem pertanian yang memiliki beberapa komponen subsistem yaitu, subsistem usaha tani yang memproduksi bahan baku, subsistem pengolahan hasil pertanian, dan subsistem pemasaran hasil pertanian 16. Secara lengkap, Agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan mencari

profit. Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang berkelanjutan. 17. Pengertian Agribisnis menurut Beierlein and Woolverton (1991) Agribisnis termasuk tidak hanya usaha pertanian di lahan tetapi juga SDM dan usaha yang menyediakan input (benih, kimia, kredit), proses hasil pertanian (susu, biji-bijian, daging), manufaktur produk pangan (es krim, roti, serealia), dan transportasi serta penjualan produk pangan ke konsumen (restoran dan supermarket). TUJUAN 1. Mengetahui lebih dalam mengenai penanaman mangga 2. ikut menggerakkan roda perekonomian nasional pada tingkat akar rumput (grass - roots), khususnya yang melibatkan secara langsung masyarakat dengan segenap sumberdayanya untuk mengelola agribisnis buah mangga 3. menganalisis sistem produksi , nilai tambah dan distribusi hasil buah mangga serta hasilhasil olahannya, melalui perancangan dan upaya penerapan teknologi tepat guna inovatif 4. menganalisis prospek kewirausahaan di kalangan masyarakat untuk berwawasan sebagai pengusaha mikro dan/atau pengusaha kecil yang terkait dengan pengelolaan agribisnis komoditas mangga

BAB II REINSTRA (RENCANA STRATEGI)

1. MANAJEMEN KEUANGAN Sumber Modal Ada beberapa macam sumber modal yang bisa didapat, sumber modal itu antara lain adalah 1. Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Adapun jenis-jenisnya antara lain 1. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman 2. Koperasi Konsumen koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi 3. Koperasi Produsen koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. 4. Koperasi Pemasaran koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya 5. Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya. 2. KUR (Kredit Usaha Rakyat) Kredit Usaha Rakyat adalah kredit untuk pembiayaan usaha produktif segmen usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, yang layak/feasible namum belum bankable untuk

modal kerja dan atau investasi melalui pola pembiayaan secara langsung maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit.

3. Pinjaman lainnya Manajemen Produksi Analisis Usaha Budidaya Analisis biaya budidaya tanaman mangga dengan luas lahan 1 hektar selama 10 tahun 1) Biaya produksi 1. Sewa lahan kebun 10 tahun @ Rp. 1.500.000,- Rp. 15.000.000,2. Bibit 121 batang @ Rp.10.000,- Rp. 1.210.000,3. Pupuk
o o

Pupuk kandang 3 ton/tahun @ Rp. 60.000,- Rp. 1.800.000,Urea 28 kg @ Rp. 1.115


Tahun ke 1 dan 2 @ Rp. 31.220,- Rp. 62.440,Tahun ke-3 Rp. 49.060,Tahun ke-4 Rp. 61.325,Tahun ke-5 s/d ke-10 @ Rp. 92.545,- Rp. 555.270,-

TSP 11 kg @ Rp. 1.600,

Tahun ke-1 Rp. 17.600,Tahun ke-2 Rp. 26.400,Tahun ke-3 Rp. 52.800,Tahun ke-4 Rp. 61.600,Tahun ke-5 s/d ke-10 @ Rp. 88.000,- Rp. 528.000,-

KCl 11 kg @ Rp. 1.650,

Tahun ke-1 Rp. 18.150,Tahun ke-2 Rp. 27.225,Tahun ke-3 Rp. 36.300,Tahun ke-4 Rp. 45.305,Tahun ke-5 s/d ke-10 @ Rp. 72.600,- Rp. 435.600,-

4. Pestisida
o

Furadan 3 kg @ Rp. 12.500,- Rp. 370.500,-

5. Peralatan
o o o o

Cangkul 2 buah @ Rp. 10.000,- Rp. 20.000,Koret 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,Parang 1 buah @ Rp. 7.000,- Rp. 7.000,Sprayer 0,1 buah @ Rp. 25.000,- Rp. 25.000,-

Manajemen SDM
o o o o o o o o o o o o o

Pembersihan lahan 30 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 225.000,Pembuatan drainase 25 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 187.500,Pengajiran 4 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 30.000,Pembuatan teras piringan 20 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 150.000,Pembuatan lubang tanam 15 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 112.500,Pemupukan dasar 5 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 37.500,Penanaman 7 HOK @ RP. 7.500,- Rp. 52.500,Penyulaman 6 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 45.000,Penyiangan 20 HOK/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 1.500.000,Pemupukan 10 HOK/tahun @ Rp. 7.500,- (ke 2 -10) Rp. 675.000,Perlindungan tanaman 4HOK/tahun @ Rp. 7.500,- Rp. 300.000,Perbaikan drainase 12 HOK/tahun @ Rp. 7.500,- (2-9) Rp. 810.000,Pemangkasan 10 HOK/th @ Rp. 7.500,- (ke-5 - 10) Rp. 450.000,-

6. Panen dan pasca panen


o

Pemanenan

Tahun ke-5, 22 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 165.000,Tahun ke-6, 35 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 264.000,Tahun ke-7, 48 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 363.000,Tahun ke-8, 62 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 462.000,Tahun ke-9, 75 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 561.000,Tahun ke-10, 84 HOK @ Rp. 7.500,- Rp. 627.000,-

Kemasan dan pemasaran


Tahun ke-5 Rp. 330.000,Tahun ke-6 Rp. 528.000,Tahun ke-7 Rp. 686.000,Tahun ke-8 Rp. 892.000,Tahun ke-9 Rp. 1.160.000,Tahun ke-10 Rp. 1.508.000,-

o o

Jumlah biaya produksi dalam 10 tahun Rp. 32.479.675,-2) Pendapatan


Tahun ke-5: 5.500 buah @ Rp. 500,- Rp. 2.750.000,Tahun ke-6: 8.800 buah @ Rp. 500,- Rp. 4.400.000,Tahun ke-7: 12.100 buah @ Rp. 500,- Rp. 6.050.000,Tahun ke-8: 15.400 buah @ Rp. 500,- Rp. 7.700.000,Tahun ke-9: 18.700 buah @ Rp. 500,- Rp. 9.350.000,Tahun ke-10: 20.900 buah @ Rp. 500,- Rp. 10.450.000,-

Jumlah Pendapatan Rp. 40.700.000,-

3) Keuntungan : 1. Dalam 10 tahun Rp. 8.220.325,4) Parameter kelayakan usaha 1. B/C rasio = 1,25 Manajemen Pemasaran Pemasaran

Buah mangga pada umumnya dikonsumsikan dalam bentuk segar, kurang dari satu persen dari total produksi yang diproses menjadi bentuk olahan (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 1986). Buah mangga sebagian besar dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
9

1. Saluran Pemasaran. Buah mangga yang dihasilkan di Kalimantan Timur dan sekitarnya dipasarkan di dalam

wilayah Kabupaten dan sebagian dikirim ke luar wilayah. 2. Cara Pemasaran Penjualan buah mangga pada umumnya dilakukan melalui tiga cara, yakni tebasan, ijon dan kontrak. Sebagian besar petani melakukan pemasaran mangganya dengan cara tebasan (80%), sisanya dengan cara ijon dan kontrak. Dalam hal ijon dan kontrak, penentuan harga sangat didominasi oleh pedagang. 3. Marjin pemasaran Marjin pemasaran mangga di Kalimantan Timur sebagaimana Tabel untuk pemasaran sampai luar Kalimantan. Market Share petani dari harga beli konsumen hanya sebesar lebih kurang 45% (Tabel 8).

Tabel 8. Pemasaran Mangga dari Kalimantan ke luar Kabupaten

Aktivitas

Nilai (Rp/100 buah)

Pangsa (%) 44.70 44.70 2.23 1.44 4.02 0.78 2.69 17.94 29.12 100 26.15

1. Petani Harga jual 2. Pedagang pengumpul a. Harga beli b. Biaya - Panen - Sortasi - Packing - Transport lokal - Kuli angkut - Transpor ke luardaerah (Jakarta) Total c. Harga jual d. Keuntungan

14.280 14.280 714 460 1.285 250 860 5.732 9.301 31.945 8.355

10

Mangga sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan, buah mangga juga merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk diperdagangkan. 1. Keadaan Umum Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan. 2. Jenis Mangga Mangga mempunyai banyak varietas diantaranya: a. Mangga gadung (arumanis) b. Mangga golek c. Mangga madu d. Mangga manalagi e. Mangga cengkir f. Mangga kedong 3. Mempersiapkan Bahan Tanaman/Bibit Tanaman mangga dapat diperbanyak dengan 3 cara,yaitu :

Dengan biji cara :

yaitu dengan memanfaatkan sifat poly embrional biji mangga. Cara ini termasuk cara yang paling mudah dan murah karena dari satu biji dapat diperoleh lebih dari 2 semai atau tanaman baru. Pembiakan dengan cara ini kurang dianjurkan karena lama baru bias menghasilkan (7 tahun) dan sering sifat-sifatnya menyimpang dari sifat induknya sesuai dengan hukum segregasi Mendell. Umumnya cara ini dilakukan untuk menunjang pengadaan batang bawah untuk keperluan okulasi
11

Dengan mencangkok Cara : Batang yang terpilih untuk dicangkok da sayat dan dikuliti, lebar sayatan 7-10 cm. Penyayatan dilakukan sehingga kelihatan kayunya, yaitu dengan jalan mengerok lapisan kambium batang tersebut. Selanjutnya luka sayatan dibiarkan kering selama 2-4 hari, kemudian disekeliling sayatan diberi campuran tanah dan pupuk serta dibungkus pakai plastik yang telah dilubangi atau pakai pembungkus lainnya. Apabila terpaksa pencangkokan dilakukan pada musim kemarau, maka cangkokan tersebut selalu disiram. Biasanya setelah 2-3 bulan cangkokan sudah berakar dan dapat dipotong untuk selanjutnya ditanam. Penanaman dapat langsung di lapangan apabila lubang tanam telah disiapkan terlebih dahulu atau dipelihara dahulu pada kontongkantong plastik

Beberapa keuntungan apabila memperbanyak tanaman dengan system cangkok, yaitu hasilnya sama dengan pohon induknya, cepat menghasilkan, pohonnya pendek. Kelemahannya; pohon induk sering rusak bentuknya karena banyak cabang yang diambil, tidak dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar, apabila pencangkokan dilakukan kurang teliti maka cangkokan sering gagal, perakaran dangkal, penyakir akan terus terbawa, memerlukan tenaga dan waktu yang banyak disbanding dengan cara lain.

Dengan okulasi ;

Cara mengokulasi :

Ambil mata tunas (mata tempel) berikut kayunya dari pohon yang benar-benar unggul.

Pohon pangkal (under stump) dikupas setinggi 10-15 cm di atas tanah. Kulit yang dikupas dipotong dua per tiga bagiannya. Mata tunas diselipkan pada pohon pangkal, lalu diikat erat dengan tali plastik, tunasnya jangan ikut terikat.

12

Setelah 3 minggu ikatan tali plastik dilepas, jika mata tunas tetap hijau artinya okulasi berhasil, jika layu/ kering bearti gagal, dapat dilakukan ulangan disebelahnya.

Bila pohon pangkal berhasil, maka pohon pangkal dirundukkan (dipatahkan dengan gunting) lebih kurang 10 cm di atas tunas mata, maksudnya untuk mendesak tunas mata tumbuh, sedang daun-daun masih berfungsi untuk menghasilkan makanan. Setelah mata tunas tumbuh, pohon pangkal yang dirundukkan itu dipotong sama sekali.

Menanam Bibit 4. Persiapan lahan Kebun diberi lubang kira-kira 1 bulan sebelum musim hujan. Lubang berukuran 1m x 1m x 1m atau 60cm x 60cm x 60cm. Jarak tanam 10m x 10m atau 12m x 12m. Lubang dibiarkan terbuka selama 30 hari agar kemasaman tanahnya hilang. Pada waktu membuat lubang tanam, hendaknya dipisahkan lapisan tanah atas dengan bawah dan seminggu sebelum tanam lubang ditimbun kembali dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2-3 blek setiap lubang. Ketika menimbun lubang, tanah lapisan bawah dimasukkan lebih dahulu sehingga susunannya seperti semula.

b. Penanaman Bibit ditanam sedalam leher akar, penanaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan sebaiknya pada musim hujan

13

c. Pemeliharaan 1. Penyulaman, penyiraman, penyiangan Bibit yang mati atau pertumbuhannya kurang sehat secepatnya diganti dengan bibit yang baru dan sehat. Pada tahap permulaan bibit yang baru ditanami ini membutuhkan penyiraman yang sempurna, demikian pula supaya pertumbuhan tanaman baik perlu dilakukan penyiangan terhadap tumbuhan pengganggu disekitar tanaman. 2. Pemangkasan bentuk Dilakukan pada umur 1-1,5 tahun pada ketinggian 60 cm diatas tanah. Tunas yang tumbuh dipelihara 3 batang dan dipilih tunas yang sehat dan tumbuh keatas. Pemangkasan kedua dilakukan setelah umur 2 tahun pada saat musim hujan. Dilakukan dengan jarak 30-35 cm dari bekas pemangkasan pertama. Pemangkasan ke 3 dilakukan pada tahun ke 3 dengan tinggi pemangkasan 30-35 cm dari bekas pemangkasan ke dua. 3. Pemupukan Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman pemupukan perlu dilakukan menurut tahap pertumbuhan tanaman. Tanaman muda ; NPK ( 14:14:14) sebanyak 300-500 gr/pohon dan Urea 300 gr/pohon. Tanaman dewasa : NPK ( 14:14:14) sebanyak 1,5-2,0 kg/pohon. Tanamn umur 8-10 tahun : Pupuk kandang sebanyak 2 kaleng/pohon.Dilakukan dengan cara membuat parit sedalam 25-30 cm melingkari batang pohon sejauh mahkota pohon 4. Pemberantasan Hama dan Penyakit Kumbang penggerek cabang : larva merusak cabang pohon disertai gejala membengkaknya cabang. Diatasi : Arsenat timbal 1 %. Kumbang penggerek buah : Buah yang terserang berbintik-bintik kulitnya, dalam buah terdapat larva, imago maupun pupa. Kutu putih : Serangan hama ini nampak seperti lapisan kapuk. Menyerang daun bagian bawah. Aulacophora : Hama ini sebangsa kepik, menyerang pucuk daun, dapat dikendalikan dengan racun perut. Gleosporium : Penyebab penyakit ini berupa cendawan, menyerang daun tanaman yang rimbun. Penyakit ini menyerang bagian batang, cabang, ranting, bunga dan buah muda. Diplodia : Timbul pada saat udara kering, serangannya tidak langsung yaitu melalui luka pada bagian batang sehingga tanaman ini mengeluarkan getah.
14

5. Panen Tanaman mangga asal bibit okulasi akan berbunga pada umur 3-4 tahun dan pembuahan berlangsung antara pertengahan Agustus s/d Desamber. Tanda-tanda buah yang sudah bias dipetik, kalau buah itu langsung dikonsumsi ialah kulit buah yang semula berwarna hijau muda berubah menjadi hijau tua atau kebiruan.

15

BAB III KESIMPULAN

a. Rata-rata produksi buah mangga di Kalimantan Timur, pada saat sekarang relatif masih rendah dibandingkan dengan potensi produksi (potensi genetik) yang mungkin dapat dicapai. Rendahnya tingkat fruitset (rata-rata kurang dari 40%) belum diupayakan ditingkatkan dengna manipulasi agrokimia atau manipulasi fisik / tajuk tanaman. b. Jenis (varietas) pohon mangga produktif yang ada sekarang sangat beragam, sehingga buah mangga yang dipasarkan juga beragam. Usaha pere-majaan tanaman mangga rakyat sebagian besar telah memilih jenis Gadung / Arummanis, Manalagi atau Golek, tanaman mangga jenis unggul ini rata-rata masih di bawah 10 tahun. c. Lembaga pemasaran buah mangga segar yang ada sekarang tampaknya telah terbentuk sejak lama, mulai dari tingkat pedagang pengumpul desa hingga pedagang pengumpul di kota-kota besar dan pedagang pengecer. Pada tingkat petani produsen ternyata mekanisme penetapan harga juah didominasi oleh para penebas/pedagang desa yang membeli buah mangga dengan cara tebasan kontan atau ijon. 1. Saluran pemasaran buah mangga segar di wilayah Kalimantan Timur adalah: Petani ----> pedagang/penebas ----> pedagang penyalur ----> pengecer lokal ----> Konsumen. 2. Saluran pemasaran buah mangga segar ke luar propinsi Kalimantan Timur secara umum adalah: Petani ----> pedagang/penebas desa ----> pedagang pengumpul --------->

Pedagang/Grosir ----> Pedagang pe-ngecer lokal ----> Konsumen. d. Penerapan fungsi-fungsi pasca-panen dan manajemen pemasaran buah mangga sepenuhnya dilakukan oleh para pedagang, terutama pedagang pengumpul tingkat desa atau kecamatan, yaitu meliputi pengepakan dengan keranjang , kotak karton , atau peti-peti kayu. Produsen jarang sekali melakukan fungsi pasca panen buah mangga. Hal ini yang dianggap sebagai penyebab rendahnya marjin pemasaran yang diterima petani mangga (rata-rata kurang dari 50%). e. Model Pengembangan Sistem Agribisnis Mangga yang dapat dikembangkan dan didukung oleh lima subsistem yang saling berinteraksi secara fungsional, yaitu (1) pusat informasi
16

mangga dan kebun bibit yang berfungsi sebagai kelembagaan transfer informasi teknologi inovatif, (2) Subsistem produksi: kebun mangga rakyat dan kebun mangga monokultur dengan pola kemitraan; (3) diversivikasi produk olahan dari buah mangga, (4) penanganan pascapanen buah segar (Pengemasan dan pengepakan), dan (5) promosi dan pemasaran produk-produk buah mangga.

17

You might also like