Professional Documents
Culture Documents
1. MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL 2. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 3. MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM 4. MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK 5. MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM 6. MODEL PEMBELAJARAN COLABORATIVE
pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
bergantungan. 2. CTL mencerminkan prinsip deferensiasi 3. CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri
Landasan filosofi CTL adalah konstruktivisme artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan harus utuh. Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada awal abad ke 20 yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada pengembangan minat dan pengalaman siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas : Di kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswa untuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritis dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalanpersoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat (misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, melakukan survey lapangan dan mewawancarai pejabat).
Lanjutan
b
Seorang guru IPS, meminta kelompok untuk menentukan pembicaraan tamu/narasumber untuk menjelaskan hal yang sedang diteliti tentang . Di suatu kelas yang membahas tentang pariwisata siswa diminta untuk membahas potensi pariwisata di wilayahnya dari berbagai sudut pandang dan ide-idenya. Menyuruh anak mengadakan simulasi mengenai kejadian-kejadian yang memicu perang dunia II, pecahnya G 30 S PKI, dll. Seorang guru matematika memberi tugas pada siswa tentang kegiatan di masa datang cara menabung untuk masa pensiun.
c.
d. e.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Lakukan refleksi di akhir penemuan. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
COLLABORATIVE LEARNING
Kerja Sama Dua orang atau lebih Memecahkan masalah Bersama Mencapai Tujuan Tertentu
COLABORATIVE LEARNING
Dua unsur penting Ada tujuan yang sama
diskusi menentukan strategi,keputusan bersama,persoalan milik bersama Ketergantungan yang positif anggota berhasil bila seluruh anggota bekerja sama
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD): Sajian Dosen Diskusi Kelompok siswa Tes/Kuis/Silang tanya antar kelompok Penguatan dosen
Lima langkah pokok: Presentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quis Tim (kelompok):
Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baik Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim
Presentasi Dosen satu atau dua pereode Satu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individual Siswa tidak diijinkan saling bantu
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Konsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar. Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
1. 2. 3. 4.
Saling ketergantungan positif Interaksi tatap muka Akuntabilitas individual Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.
B. Metode Jigsaw
Dikembangkan oleh Slavin dkk Langkahnya :
anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen. Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari. Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok pakar.
LANJUTAN Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah di pelajari. Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru. Contoh-contoh bisa dibaca di buku.
Metode lain yang bisa digunakan dalam pembelajaran Kooperatif: 1. Metode G (Group Investigation) 2. Metode Struktural 3. Dua Tinggal Dua Tamu 4. Keliling Kelompok 5. Kancing Gemerincing
PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.
1.
2.
3.
Perkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan hasil kerja lembaga pendidikan / kemajuan di luar lebih pesat. Pandangan dan temuan-temuan baru dari berbagai bidang tentang pembelajaran dan pengajaran membuat paradigma, falsafah dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang ini tidak cocok lagi. Berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah dan metodologi pengajaran.
DASAR TEORI QUANTUM TEACHING Quantum Bermakna Pembelajaran quantum merupakan ramuan
atau rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh sebelumnya sudah ada dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu mempunyai kecerdasan ganda.
Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum Berpangkal pada psikologi kognitif Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian. Lebih bersifat pada konstruktivistis Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu
dan bermakna. Sangat menekankan pada pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.
2.
3.
dan antarkan dunia kita ke dalam dunia mereka Berlaku prinsip permainan orkestra simponi. Harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.
a. b. c. d. e.
TEKNIK MEMORI Melatih imajinasi Teknik rantaian kata Teknik plesetan kata Sistem pasak lokasi Teknik Akrostik (jembatan keledai)
PEMBELAJARAN TEMATIK PEMBELAJARAN TEMATIK ADALAH PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEMA UNTUK MEMPELAJARI SUATU MATERI GUNA MENCAPAI KOMPETENSI TERTENTU. TEMA ADALAH SUATU BIDANG YANG LUAS, YANG MENJADI FOKUS PEMBAHASAN DALAM PEMBELAJARAN TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TEMA / SUB TEMA JENIS TEMA : INTRA DISCIPLINARY DAN INTER DISCIPLINARY
KEUNGGULAN PEMBELAJARAN TEMATIK PEMBELAJARAN LEBIH MUDAH MEMAHAMI APA & MENGAPA MEREKA BELAJAR HUBUNGAN ANTARA KONTEN & PROSES LEBIH JELAS MEMPERCEPAT TRANSFER KONSEP LINTAS BIDANG STUDI BELAJAR SECARA MENDALAM DAN MELUAS PENGGUNAAN WAKTU EFEKTIF MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIF
INVESTIGASI KONSEP-KONSEP MENENTUKAN BIDANG STUDI / BIDANG PENGEMBANGAN MANA YG DIGUNAKAN SEBAGAI BAG. KEGIATAN REVIU KEGIATAN & BID-BID STUDI / BIDANG PENGEMBANGAN YANG BERKAITAN MENGORGANISASI BAHAN-BAHAN UNTUK MEMUDAHKAN DISTRIBUSI & PENGGUNAAN MENENTUKAN URUTAN KEGIATAN YANG DISAJIKAN DI KELAS DISKUSI TINDAK LANJUT
CONTOH PERKEMBANGAN KONSEP TEMA : ZAT CAIR ZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN DARI SUATU WADAH
KE WADAH YANG LAIN ZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK SEPERTI WADAHNYA ZAT CAIR DAPAT DIKELOMPOKKAN MENURUT CIRICIRINYA BEBERAPA ZAT CAIR LEBIH KENTAL DARI PADA YANG LAIN ADA BENDA YANG LARUT DALAM ZAT CAIR DAN ADA YANG TIDAK
Beberapa benda Larut Zat cair dpt Dimanfaatkan dg berbagai cara IPS Zat Cair
1. 2. 3. Sains Matematik Bahasa
Zat cair dpt Dituangkan dr suatu wadah ke wadah lain 1. 2. 3. Sains Matematik Bahasa
2. Matematik
3. Bahasa
Konstruktivisme Pemecahan Masalah/Studi Kasus Jigsaw Kreatif & Produktif Latihan Keterampilan Simulasi & Bermain Peran
MODEL KONSTRUKTIVISME
Landasan Teori Siswa mengkonstruksi idea berdasarkan pengalaman dan interaksi dng sumber belajar Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai cara. Langkah : Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea, Aplikasi Idea, Reviu, Membandingkan
memecahkan masalah/mengambil keputusan Topik nyata dalam kehidupan yang mempersyaratkan pemecahan masalah Evaluasi : proses kelompok & hasil pemecahan masalah
LANGKAH-LANGKAH
Pendahuluan : orientasi pada masalah Kegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yang
mengandung masalah untuk bahan diskusi/analisis) Pecahkan kasus dalam kelompok / secara individual Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil kelompok / individu
MODEL JIGSAW
Landasan Teori : belajar kolaboratif dan
aktif, mhsw dapat belajar dari teman Topik : dapat dipecah menjadi 2-4 subtopik Tujuan : menanamkan konsep melalui kerja sama Langkah : kelas dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3-8 orang.
konstruktivistik, kolaboratif dan kreatif Tujuan : Kemampuan memahami informasi, memecahkan masalah & dampak pengiring, kerja sama, disiplin, mandiri. Topik : dari bidang sosial, IPA, bahasa Evaluasi : proses dan hasil
a. Tujuan :
Menghayati situasi tertentu dan bertindak sesuai dengan situasi tersebut. b. Topik : Masalah dalam kehidupan seharihari.
TUGAS KELOMPOK
dicapai / disajikan dalam pelatihan Pilih model pembelajaran yg paling sesuai dg kemampuan dan topik tersebut. Susun langkah-langkah pembelajaran Berikan alasan mengapa langkah tersebut dipilih