You are on page 1of 2

Pasien datang dengan nama Nyonya Ana 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan panas 4 hari setelah melahirkan

anak pertamanya 4 hari yang lalu di clinic bidan. Panasnya terusterusan sejak 4 hari ini, terkadang menggigil, tidak kejang,temperaturnya 39 derajat celcius, masih terdapat lokea disertai bau tidak sedap dan kadang bernanah, dan juga disertai rasa nyeri pada jalan lahir. Keadaan umum pasien lemah dan terlihat menahan sakit. Penanganan umum menurut Prawirohardjo (2006) antara lain: 1. Antisipasi setiap kondisi (faktor predisposisi, dan masalah dalam proses persalinanyang dapat berlanjut menjadi penyulit atau komplikasi dalam masa nifas.) 2. Berikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksinifas

3. Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yangdikenali pada saat kehamilan taupun persalinan 4. Jangan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui

5. Beri acatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan gejala-gejalayang harus diwaspadai dan harus mendapat pertolongan dengan segera. 6. Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu yangmengalami infeksi pada saat persalinan 7. 8. 9. Berikan hidrasi oral/IV secukupnya. Beri infus heparin, obati dengan antibiotika Berikan terapi suportif (hepatoprotektor) dan observasi

Pengobatan Antibiotik memegang peranan penting dalam pengobatan infeksi nifas. Tentu jenis antibiotika yang paling baik ialah yang mempunyai khasiat yang nyata terhadap kuman kuman yang menjadi penyebab infeksi nifas. Sebelum terapi antibiotika dilakukan pembiakan getah vagina serta serviks, jika perlu juga dari darah dilakukan tes tes kepekaan untuk menentukan terhadap antiiotika ana kuman yang bersangkutan peka. Biasanya antibiotika penicillin dalam dosis tinggi(Wiknjosastro, 2006).

KIE v Selama kehamilan Memperbaiki keadaan gizi Koitus pada saat kehamilan tua Mencegah terjadinya anemia

Pemeriksaan dalam jangan terlalu sering dilakukan tanpa indikasi

v Selama persalinan Hindari pemeriksaan dalam nerulang ulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas yang baik. Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama. Jagalah sterilitas kamar bersalin dan pakailah masker, alat alat harus suci hama.

Perlukaan perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun perabdominam. v Selama nifas Luka luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi. Penderita dengan infeksi nifas sebiknya diisolasi. Tamu yang berkunjung harus dibatasi.

(Wiknjosastro, 2006)

You might also like