You are on page 1of 4

TINJAUAN PUSTAKA EDEMA PULMO A.

Definisi Edema paru adalah akumulasi cairan ekstraseluler paru yang terjadikaren pergerakan cairan intravaskuler ke ruang interstisiil.4 Edema paru dibedakan oleh karena sebab Kardiogenik dan NonKardiogenik. pengobatannya Hal sangat ini penting diketahui Edema Paru oleh karena

berbeda.

Kardiogenik

disebabkan oleh adanya Payah Jantung Kiri apapun sebabnya. Edema Paru Kardiogenik yang akut disebabkan oleh adanya Payah Jantung Kiri Akut. Tetapi dengan adanya faktor presipitasi, dapat terjadi pula pada penderita Payah Jantung Kiri Khronik.

B. Klasifikasi 1. Edema paru kardiogenik Akumulasi cairan ekstravaskuler paru secara tiba-tiba oleh karena peningkatan tekanan kapiler paru akibat tekanan jantung kiri meningkat. 2. Edema paru non kardiogenik Ada beberapa keadaan klinik yang berhubungan dengan edema paru yang disebabkan penurunan tekanan onkotik plasma, misal apa penyakit hati (sirosis) dan sindrom nefrotik. Tekanan intertsisial yang menurun dengan cepat akibat pengosongan udara dalam rongga pleaura akan menimbulkan edema pleura. Demikian pula tekanan intrapleura yang terlalu negatif akan menimbulkan edema intertsisial. Pembendungan limfe akibat fibrosis peradangan atau keganasan dapat pula menimbulkan edema paru. Beberapa penyebab lain misalnya infeksi, aspirasi dan syok, menimbulkan edema paru difus berhubungan dengan hemodinamika.

C. Manifestasi Klinis Perbedaan Klinis Edema Paru Kardiak dan Edema Paru Non Kardiak Edema Paru Kardiogenik Anamnesis Pennyakit Akut Pemeriksaan klinik Perifer : S3 Akral dingin Akral hangat, nadi meningkat (-) Tidak meningkat Ronkhi kering Edema Paru Non Kardgeniki Jantung Pennyakit Dasar di Jantung Luar

gallop/Kardiomegali: (+) JVP : Ronkhi : Meningkat Ronkhi basah

Tes Laboratorium EKG : Foto thoraks : Enzim kardiak : Iskemia/infark Distribusi perihiler Mungkin meningkat PCWP : Shunt : Intrapulmoner : Cairan : Edema/protein : 0,5 D. JVP : Jugularis Venous Pressure E. PCWP :Pulmonary Capilory Wedge Pressure 0,7 18 mmHg Meningkat ringan 18 mmHg Sangat meningkat Biasanya norma edema Distribusi perifer Biasanya normal edeme

D. Penatalaksanaan Dalam Alsegaf dan Mukti (2009), disebutkan bahwa terapi kegagalan jantung kiri adalah pengobatan seumur hidup dengan tetap memperhatikan faktor dasar penyebab, tetapi keadaan gawat darurat edema paru harus segera diatasi. Terapi edema paru kardiak harus segera dimulai setelah diagnosis ditegakan yaitu sebagai berikut : 1. Posisi duduk. 2. Oksigen (40 50%) sampai 8 liter/menit. 3. Infus emergensi. Monitor tekanan darah, monitor EKG, oksimetri bila ada. 4. Nitrogliserin sublingual atau intravena. Nitrogliserin peroral 0,4 0,6 mg tiap 5 10 menit. 5. Morfin sulfat 3 5 mg iv, dapat diulang tiap 25 menit, total dosis 15 mg (sebaiknya dihindari). 6. Diuretik Furosemid 40 80 mg IV bolus dapat diulangi atau dosis ditingkatkan tiap 4 jam atau dilanjutkan drip continue sampai dicapai produksi urine 1 ml/kgBB/jam. 7. Bila perlu (tekanan darah turun / tanda hipoperfusi) : Dopamin 2 5 ug/kgBB/menit atau Dobutamin 2 10 ug/kgBB/menit untuk menstabilkan hemodinamik. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respon klinis atau keduanya. 8. Trombolitik atau revaskularisasi pada pasien infark miokard. 9. Intubasi dan ventilator pada pasien dengan hipoksia berat, asidosis/tidak berhasil dengan oksigen. 10. Atasi aritmia atau gangguan konduksi. 11. Operasi pada komplikasi akut infark miokard, seperti regurgitasi, VSD dan ruptur dinding ventrikel / corda tendinae.

Penatalaksanaan edema paru non kardiogenik adalah : 1. Memperbaiki ventilasi dengan: a. Pemberian O2 sehingga O2 dalam udara inspirasi mencapai 50-100% b. Intubasi endotrakheal c. Menggunakan diperlukan 2. Mempertahankan sirkulasi, dengan : Memperbaiki dehidrasi atau mengurangi cairan bila terjadi over hidrasi 3. Diperlukan terapi spesifik untuk hal-hal khusus : a. Tempat tinggi, dengan oksigen dan transportasi ke daerah yang lebih rendah b. Bila obat atau racun sebagai penyebab, beri obat antagonis. alat bantu nafas (ventilato) bila

You might also like