You are on page 1of 15

Kita wajib menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila , karena

Pancasila sebagai dasar ideologi nasional Indonesia yang salah satunya tercemin dalam PILKADA yang mana harus memberikan gambaran Pancasila itu yaitu asas JURDIL dan LUBER Pemilihan umum hampir tidak mungkin dilaksanakan tanpa kehadiran partai-partai politik ditengah masyarakat. Keberadaan partai juga merupakan salah satu wujud nyata pelaksanakan asanaan kedaulatan rakyat, maka kekuasaan harus dibangangun dari bawah. Konsekuensinya, kepada rakyat harus diberikan kebebasan untuk mendirikan partai-partai politik. Fenomena menjelang PILKADA yang harus diantisipasi adalah money politik. Money politik bukan hal yang asing / tabu bagi kita bahkan merupakan sesuatau yang biasa atau wajar dilakuakn.

Money politik / politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.

1. 2. 3. 4.

5.

Kodrat manusia itu tidak pernah cukup. Ajang penambah pendapatan masyarakat. Sebuah kekesalan masyarakat akan kinerja wakil rakyat selama ini. Kurang dijungjungnya Hak Asasi Manusia. Kurang tegasnya hukum di Indonesia.

Sistem ijon. Melalui tim sukses calon.

Melalui orang terdekat.


Pemberian langsung oleh kadidat. Dalam bentuk cheque.

Adanya hubungan keluarga dan persahabatan. Bakal calon bersikap ragu-ragu. Adannya anggota yang terlanjur mempunyai komitmen

tersendiri. Adanya anggota yang dianggap opportunis.

"Fakta yang terjadi dalam Pemilukada Bangka Belitung

tahun 2012, sebagaimana yang diungkap Ketua Panwaslu Kabupaten Belitung Timur di Beritanda.com edisi Sabtu, 18 Februari 2012, yang marak terjadi money politik gaya baru dengan menggunakan banyak saksi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang setiap TPS lebih dari satu orang saksi. Pihak terkait dalam hal ini harus tegas dan mencermati lebih jauh berkenaan dengan money politik yang berdalih rekrutmen saksi , ungkap Rudi JW kepada Beritanda.com, Minggu (19/2/2012) pagi.

Maraknya rekrutmen saksi yang dinamakan saksi luar atau

saksi cadangan yang diiming-imingkan atau di berikan sejumlah uang oleh pasangan calon atau Timses pasangan calon ,tetap tidak di benarkan. pernah ada kasus salah satu pasangan calon merekrut saksi luar/saksi cadangan dalam satu TPS itu berjumlah 25-60 orang. menyikapi persoalan ini, rekrutmen saksi, panwaslu bisa mintakan surat mandatnya dari pasangan calon atau Timses atas nama saksi tersebut dan jika mereka tidak memiliki surat mandat berarti jelas indikasi money politiknya karena orang tersebut sudah menerima uang atau diimingimingkan sejumlah uang untuk memilih pasangan calon tertentu.

Bagi masyarakatnya (+) Ajang mencari penghasilan. (+) Masyarakat harus berhutang budi kepada mereka yang telah memberikan uang agar masyarakat memilih mereka. (-) Berdampak perpecahan antar masyarakat. 2. Bagi calon legeslatif (-) Mereka imannya kurang , mereka bisa saja menjadi gila, atau psikologi nya terganggu. (-) Tidak sedikit para calon legislatif yang gagal karena terbukti melakukan pelanggaran dan akhirnya masuk penjara. (+)Cepat mengembalikan modal (KORUPSI LATEN)
1.

Dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah : Pasal 82 ayat (1) menyatakan bahwa pasangan calon dan/atau tim kampanye dilarang menjanjikandan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih. Selanjutnya pasal 117 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja memberi atau menjanjikan uang atau materi lainnya kepada seseorang supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih Pasangan calon tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya menjadi tidak sah, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan / atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

1. Kesengajaan memberi uang atau materi lainnya kepada pemilih; atau 2. Kesengajaan menjanjikan uang atau materi lainnya kepada pemilih; untuk 3. Mempengaruhi pilihan pemilih; 4. Supaya tidak menggunakan hak pilihnya; atau 5. Supaya memilih pasangan calon tertentu; atau 6. Menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya menjadi tidak sah; 7. Perbuatan diatas dianggap sebagai sebuah pelanggaran pidana pemilukada. 8. Perbuatan diatas dilakukan pada masa setelah adanya penetapan peserta pemilukada atau pada masa kampanye sampai dilakukannya pemungutan suara

untuk mencegah terjadinya money politic yaitu dengan

meningkatkan kualitas iman dan taqwa para politisi, karena dalam hal ini agama bisa membentengi kita agar tidak melakukan hal-hal yang negatif. Untuk warga negara yang sadar hukum, agar membentengi diri supaya praktek money politik siklusnya terputus.sehingga kedepannya pemilu apapun bisa LUBER.

Sebagai warga negara yang sadar hukum ,buka mata, gunakan hati nurani dan bijaklah dalam memilih.

Money politic atau politik uang itu merupakan tindakan penyimpangan dari kampanye yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan ataupun masyarakat lainnya agar mereka yang telah mendapatkan uang itu agar mengikuti keinginan orang yang memliki kepentingan tersebut. Selain itu juga money politic bukan hanya uang, namun juga bisa berbentuk bahan-bahan sembako.

SEKIAN TERIMAKASIH

You might also like