You are on page 1of 1

ARTIKEL FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA MABIT NURUL FIKRI 2011

7 JANUARI 2011

The Midas Touch: Menggunakan Nanopartikel Emas Untuk Menahan HIV


Para peneliti percaya bahwa nanopartikel emas dapat menjadi sumber kehidupan baru karena menjanjikan sumber obat yang baru. Mengingat obat yang sebelumnya didesain untuk menghentikan HIV, tidak dipergunakan lagi karena efek sampingnya. Obat tersebut adalah TAK-779, yang pertama kali diajukan oleh para peneliti pada 1996 dan dibuktikan efektif menahan virus dari sistem kekebalan tubuh. Tapi dihentikan pada 2005 karena ditemukan tanda iritasi pada bekas injeksinya, sedangkan penggunaan secara dosis minum kurang efektif. Para peneliti telah mengetahui bahwa molekul garam amoniak memicu hasil yang jelek. Namun mereka tidak dapat menemukan pengganti yang mampu menunjukkan fungsinya dengan mengikatkan obat ke sel T, yaitu sel darah putih yang melawan infeksi termasuk HIV. Meski TAK-779 dikatakan sukses, Christian Melander, asisten profesor kimia di Universitas negeri North Carolina mengatakan para ilmuwan terus mencari penggantinya, yang mungkin mereka ternyata telah menemukannya. Melander dan koleganya, David Mergolis, profesor penyakit menular di Universitas negeri North Carolina, dan Daniel Feldheim, dari asosiasi profesor analitik dan material kimia di Universitas Colorado, melaporkan pada Journal of the American Chemical Society bahwa nanopartikel emas mungkin adalah jawabannya. Para teknisi di MIT telah mempelajari potensial nanopartikel emas yang digunakan untuk menembus membran pelindung disekitar sel tanpa merusaknya. Tapi, ketika ilmuwan MIT menggunakan nanopartikel sebagai perantara pengantar obatnya, Melander dan timnya ingin nanopartikel juga menjadi bagian dari obatnya itu sendiri. Ini seperti kamu mengambil sebuah partikel dan menyusunnya dengan sesuatu yang dapat mengikat reseptor untuk menahannya, katanya.

NANO PARTIKEL EMAS

Peneliti menemukan pada tes di laboratorium dimana 12 molekul TAK-779 (yang dimodifikasi tanpa mengandung molekul garam amonia) dirangkaikan dengan satu nanopartikel emas, memberikan hasil yang sama untuk menahan HIV. Ini adalah bukti dari konsepnya yang ternyata menunjukkan keberhasilan, kata Melander, yang memulai proyek ini dua tahun lalu. Ukuran dari partikel emas (dengan diameter 2 nanometer) cocok dengan protein HIV yang mereka coba menahannya. Ini akan membuatnya cocok untuk menghentikan protein viral dari kontak dengan reseptornya, ujar Joseph Wedekin, dari asosiasi profesor biokimia dan biofisika di University of Rochester School of Medicine and Dentistry. Masalahnya adalah HIV akan menyerang reseptor yang berbeda pada sel T. Dan hambatan lainnya adalah bahwa HIV memiliki kemampuan untuk bermutasi, dan dapat menjadi kebal terhadap obat yang diberikan untuk kesekian kalinya. Ia juga menyatakan, langkah berikutnya adalah membuat nanopartikel mampu mengantar obat anti-HIV langsung ke otak manusia, dimana HIV bersembunyi, bereplikasi dan bermutasi. Banyak obat tidak bisa mencapai otak, meskipun virus mampu. Sumber : www.scientificamerican.com
Departemen Fisika Mabit Nurul Fikri 2011

You might also like