Professional Documents
Culture Documents
Ada banyak pendapat mengenai peperangan rohani di dalam gereja masa kini, tetapi melalui materi ini kita tidak akan membahas pendapat-pendapat itu, tetapi yang kita bahas di sini adalah prinsip dasar mengenai peperangan rohani ini, dengan satu pengertian utama yaitu, sadar atau tidak sadar setiap orang Kristen, di manapun, kapanpun, dalam situasi apapun sebenaranya selalu berada di dalam situasi yang seharusnya siap sedia untuk berperang. Permasalahannya adalah tidak semua orang Kristen mengerti hal ini, sehingga mereka selalu menempatkan diri di dalam situasi yang tenang, dengan berharap kasih karunia Tuhan akan meng-handle segala sesuatunya. Memang setiap orang Kristen harus selalu tinggal di dalam kasih karunia Allah, tetapi seringkali dalam sadar atau tidak sadar dengan keputusan dan kehendak bebas kita, orang-orang Kristen ini mengambil keputusan yang lebih memihak kepada musuh kita daripada memihak pada keinginan Allah. Ini lebih sering saya sebut dengan peperangan rohani setiap saat realtime. Ada peperangan rohani yang memang secara khusus terjadi di dalam kehidupan kita, antara lain: 1. Peperangan rohani yang terjadi setiap saat di dalam kehidupan kita. 2. Peperangan rohani yang terjadi tanpa kita sadari dan Tuhan berperang bagi kita, misalnya niat dan rencana jahat Iblis atas hidup kita yang dilancarkan tanpa sepengetahuan kita.. 3. Peperangan rohani yang terjadi secara sadar dengan tindakan peperangan yang offensive, untuk suatu tujuan tertentu, misalnya mengusir roh jahat, merebut suatu daerah teritorial, dll. Prinsip-Prinsip Dasar Peperangan Rohani. (A) Persiapan Tahap persiapan ini bukan saja tahap persiapan yang secara khusus dilakukan dikarenakan kita akan menghadapi peperangan rohani, tetapi seharusnya adalah gaya hidup kita sehari-hari yang berjaga-jaga dan tidak lengah dengan segala sesuatu yang akan membocorkan urapan kita, karena berbagai hal yang terjadi di dalam hidup kita. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 1Petrus 5:8 Rasul Paulus menjelaskan di dalam Efesus 6:14-18a Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Sebelum dibahas bagian-bagian bawah tentang senjata yang akan dipakai untuk berperang, Rasul paulus menuliskan sesuatu yang luar biasa, yaitu berdirilah tegap dan diakhiri dengan ketopong keselamatan dan pedang Roh Firman Allah yang diterima melalui doa dan permohonan. Di ayat ini kita sudah mengerti sekarang bahwa Berdiri Tegap dan Berdoa memegang peranan sangat penting di dalam kehidupan Kristen kita dan akan membawa manfaat lebih di dalam peperangan rohani kita setiap saat. Kedua hal di atas akan memberikan kepada kita 2 hal penting di dalam hidup kita. 1. Perkenanan Tuhan Mazmur 18:20,21-25 2. Ikat Pinggang Keperkasaan Mazmur 18:40, kita disebutkan perkasa, karena kita menjaga diri kita tetap berada di dalam kebenaran, Efesus 6:14
(F) Peringatan Dalam Peperangan Di dalam kehidupan sehari-hari kkita harus mengembangkan buah-buah roh yang lebat, tetapi ada 1 yang penting di antara buah-buah roh tersebut, yang akan menjadi kunci kelanjutannya kehidupan kita di dalam Roh secara rohani, sehingga tanpa yang satu ini, semua yang telah kita lakukan terdahulu akan menjadi sia-sia atau tidak berarti lagi.
Prinsip Peperangan Daud vs Goliat 1Samuel 17:40-51 Senjata yang diurapi Tuhan 1Samuel 17:40 Mengikat kuasa musuh dengan perkataan atau nubuatan 1Samuel 17:45-46 Perangi musuh 1Samuel 17:48-49
Potong urat nadi kekuatan musuh, pancung, penggal dengan pedang Tuhan 1Samuel 17:51, Yesaya 27:1
Kalahkan musuh sampai habis tidak tersisa 1Samuel 17:46b, Yesaya 27:4
2. Prinsip Menghancurkan Ikat musuh (dengan nubuatan, minyak urapan, darah Yesus, dll) yang penting dengar perintah Tuhan secara spesifik, sebagai contoh mengikatnya dengan sempurna dari keempat penjuru mata angin dan seperti kepompong. Bakar atau hancurkan sampai lumat dengan darah Yesus, seperti Tuhan menghukum dosa Sodom dan Gomora.
3. Prinsip Melawan Si Iblis Prinsip ketiga ini adalah prinsip yang bersifat kontinual, bersifat berjaga-jaga setiap saat, sampai peperangan sekalipun. Ada 2 bagian berbeda yang akan saling meneguhkan dalam hal ini, yaitu: Bagian pertama Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Yakobus 4:7-8 Hal ini perlu dilakukan jika kita sudah dalam keadaan terikat dan terjerat di dalam dosa atau kuasa si Iblis, prinsip ini harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu Tunduk Kepada Allah Mendekat Kepada Allah Tahirkan diri, tanpa kita tunduk kepada Allah berarti kita masih tunduk di bawah kuasa si Iblis. Mentahirkan diri berarti dari dalam hati kita yang paling tulus / dalam, harus ada kemauan untuk hidup lebih baik sesuai dengan kebenaran Tuhan. Dengan ini pada saat kita melawan Iblis untuk melepaskan diri kita dari jeratnya dia tidak memiliki senjata tuduhan atas diri kita sehingga kita dapat mengalahkan Iblis. Bagian kedua Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Galatia 5:1,16-18 Prinsip utamanya adalah kalau kita hidup di dalam Tuhan, setelah kita terlepas dari jerat Iblis, kita tidak perlu terus berdekatan dengan dia dan segala kejahatannya, karena hal ini akan menguras energi rohani kita sehingga kita tidak bisa sungguh-sungguh terlepas atau menjauh daripadanya,