You are on page 1of 4

DannyEugene: Small is Beautiful

http://danny-eugene.blogspot.com/2007/12/small-is-beautiful.html

Tuesday, December 18, 2007

Blog Archive
2010 (17) 2009 (36) 2008 (38) 2007 (17) December (17) Perbaikan Iklim Investasi : Roda Penggerak Pemulih... Perjanjian Lama - Perjanjian Baru : Sebuah Renunga... High Tech High Touch : Inovasi Teknologi Nan Manus... Rahasia Umur Manusia Prospek CPO Dalam 10 Tahun Mendatang Memilih Saham Yang Baik (Bagian 2) Dedicated to Brandon Inovasi Energi Alternatif : Solusi Meroketnya Harg... Logika Manusiawi : Refleksi Pemikiran Kwik Kian Gi... Name Above All Names The True Christmas Story Small is Beautiful Obligasi Rekap : Asal Muasalnya Obligasi Rekap : Dampak dan Implikasinya Memilih Saham Yang Baik (Bagian 1) Every Rose Has Its Thorn The Seven Deadly Investment Sins

Small is Beautiful
(Artikel Telah Diterbitkan di Majalah Warta Ekonomi no 20/XVI 6 October 2004) Pendahuluan Small is beautiful atau kecil itu indah merupakan ungkapan yang sering kita dengar. Bahkan, beberapa tahun lalu sebuah buku ekonomi berjudul sama sempat menjadi bahan perbincangan di kalangan akademis. Mengatur perekonomian dengan membagi ke dalam unit unit kecil ternyata lebih indah dibanding mengaturnya dalam skala global. Pengalaman Indonesia dalam melewati krisis ekonomi sejak tahun 1997 telah membuktikan asumsi tersebut. Di saat banyak perusahaan besar berguguran, banyak karyawan yang di PHK dan pengangguran meningkat, ternyata usaha kecil menengah (UKM) menjadi primadona yang menahan kehancuran ekonomi Indonesia. Banyak usaha kecil tumbuh bak jamur di musim hujan, mulai dari kafe tenda hingga home industry. Mereka terbukti kuat menahan kehancuran, sehingga tidak heran saat ini sejumlah bank berlomba lomba membentuk divisi yang khusus melayani usaha kecil menengah ini. Tren small is beautiful ternyata tidak hanya dari sisi industri saja. Perkembangan ini juga terlihat dari sejumlah alat elektronik seperti handphone dan komputer. Kita tentunya ingat pertama kali handphone masuk ke Indonesia dengan ukuran yang sangat besar, sehingga mustahil kita memasukkannya ke kantong celana. Namun saat ini, kita sudah melihat handphone seukuran telapak tangan, sehingga mudah digenggam atau dimasukkan ke kantong baju. Mungkin sudah saatnya istilah handphone diganti menjadi palmphone. Demikian pula dengan komputer. Saat pertama kali diperkenalkan ukuran sebuah CPU tidak lebih kecil dari sebuah ruangan. Namun saat ini, sebuah laptop memiliki kemampuan mengolah data jauh lebih besar dan cepat. Jika 30 tahun lalu chip komputer hanya memuat 2.250 transistor, saat ini sebuah chip dapat memuat 42 juta transistor. Semakin kecilnya ukuran komputer atau telepon genggam ini tidak lepas dari kemajuan teknologi mikro-elektronika yang mampu membuat komponen seukuran microchip. Sudah cukup. Ternyata tidak. Pada awal 90an Dr. Rohrer, pemenang Nobel fisika tahun 1986 memprediksikan, teknologi mikro-elektronika ini dalam waktu dekat akan digantikan oleh teknologi yang lebih maju, yang mampu membuat komponen elektronik dengan ukuran yanglebih kecil hingga 1000 kali dari yang ada saat ini. Teknologi ini dinamakan nano-teknologi. Definisi dan Sejarah Nano-teknologi pada dasarnya adalah sebuah teknologi yang bertujuan melakukan rekayasa, memanipulasi dan mengontrol atas sebuah obyek, dimana ukuran dari obyek tersebut adalah dalam skala nanometer (sepermiliar meter). Rekayasa dalam ukuran nanometer ini dilakukan oleh mesin-mesin seukuran molekul yang diciptakan khusus untuk tujuan rekayasa tersebut.

About Me
DannyEugene View my complete profile

1 of 4

24/11/12 11:17

DannyEugene: Small is Beautiful

http://danny-eugene.blogspot.com/2007/12/small-is-beautiful.html

Dasar dari nano-teknologi ini adalah bagaimana bekerja dalam skala nano untuk merekayasa, mengontrol dan membentuk materi baru dalam level atom. Jika sifat dasar dari materi tersebut dapat dikontrol dan dimanipulasi, maka kita dapat menghasilkan materi seperti yang kita inginkan. Sama seperti membuat sebuah printer yang terdiri dari ratusan komponen, dengan merekayasa, mengontrol dan membentuk komponen komponen tersebut maka kita akan mendapatkan sebuah printer baru sesuai dengan keinginan kita. Ide awal nano-teknologi ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1959 oleh fisikawan pemenang Nobel Richard Feynman. Dalam ceramahnya yang diberi judul There is Plenty Room at The Bottom ia mengatakan bahwa materi dapat disusun atau diubah dengan cara memanipulasi atom atom pembentuk materi tersebut. Sehingga, secara teori sebuah senyawa dapat dibuat dengan cara menggabungkan sejumlah atom yang diperlukan. Misalnya, dengan nano-teknologi ini kita dapat membuat komputer dengan merangkai atom atom yang diperlukan. Juga kita dapat membuat sebuah materi seperti kayu dengan merangkai sejumlah atom, untuk menggantikan kayu alam yang persediaannya semakin menurun. Namun demikian, baru pada tahun 1980an nano-teknologi ini menemukan bentuknya. Adalah K. Eric Drexler, fisikawan dari MIT, yang mematangkan konsep ini dan menamakannya molecular nanotechnology. Menurut Eric Drexler, nano-teknologi ini merupakan sebuah teknologi yang sangat berguna bagi semua aspek kehidupan manusia, mulai dari aspek ekonomi, kesehatan hingga lingkungan hidup. Dalam bukunya Engine of Creation, yang terbit tahun 1986, Eric Drexler menjelaskan konsep dasar dari nano-teknologi ini. Ia menyatakan bahwa sebuah materi terbentuk dari atom atom yang saling berhubungan, yang disusun seperti menyusun lego. Dengan mengubah bentuk lego (atom), maka akan didapatkan sebuah bentuk (materi) baru sesuai keinginan. Dengan nano-teknologi ini, kita dimampukan untuk memanipulasi sususan lego sesuai dengan keinginan kita, dalam ukuran sangat sangat kecil atau nano. Dan dalam buku keduanya Unbounding the Future Eric Drexler menggambarkan kemudahan yang dapat dinikmati umat manusia dengan memanfaatkan secara maksimal dan positif nano-teknologi. Dalam bidang kesehatan, melalui nano-teknologi dapat diciptakan mesin nano yang disuntikan ke dalam tubuh guna memperbaikan jaringan atau organ tubuh yang rusak. Untuk industri logam, dapat diciptakan sebuah material logam alternatif yang murah, ringan dan efisien, yang dapat menekan biaya produksi kendaraan, mesin dan lainnya. Penerapan Nano-Teknologi Jepang dan Amerika Serikat merupakan dua negara terdepan dalam riset nano-teknologi. Berdasarkan data tahun 2002, pemerintah Jepang telah mengeluarkan dana riset untuk teknologi ini sebesar 1 miliar dolar amerika. Sementara itu, Amerika Serikat sendiri mengeluarkan dana sebesar 550 juta dolar amerika, yang diikuti Uni Eropa di urutan ketiga dengan anggaran sebesar 450 juta dolar amerika. Jepang memulai riset pengembangan nano-teknologi pada tahun 1985. Untuk itu pemerintah Jepang melalui Federasi Organisasi Ekonomi Jepang, Kaidanren, membentuk Expert Group on Nanotechnology sebagai motor penelitian nano-teknologi. Amerika Serikat sendiri baru mulai serius mengembangkan nano-teknologi di era kepresidenan Bill Clinton, yang pada tahun 2000 lalu mendirikan badan National Nanotechnology Initiative. Selain badan pemerintahan, perusahaan swasta juga mulai serius mengadakan riset pengembangan nano-teknologi untuk kepentingan bisnis mereka. IBM misalnya, melalui IBM Zurich Research Laboratory yang dipimpin oleh Petter Yettiger dan Gerd Binning sedang mengembangkan instrumen penyimpan data sebesar jarum nano, dengan menggunakan teknik scanning tunneling microscope. Dengan teknologi ini, IBM mampu menyimpan 25 juta halaman buku ke dalam alat penyimpanan yang ukurannya hanya sebesar perangko (bandingkan dengan hard disk yang ada saat ini).

2 of 4

24/11/12 11:17

DannyEugene: Small is Beautiful

http://danny-eugene.blogspot.com/2007/12/small-is-beautiful.html

Prototype alat penyimpan data ini akan dinamakan Millipede. Tidak mau kalah, Intel Corporation pun saat ini sedang mengembangkan prosesor yang memiliki kemampuan sepuluh kali lipat disbanding Pentium 4, yang rencananya akan dilepas ke pasar pada tahun 2007 mendatang. Asik dengan negri orang, bagaimana dengan Indonesia sendiri ? Jangan takut jangan gundah. Meski negri kita ini belum pulih benar dari krisis ekonomi, kita juga tidak kalah dalam melakukan penelitian nano-teknologi. Adalah PT Dirgantara Indonesia yang bekerja sama dengan Pusat Teknologi Elektronika Dirgantara dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang merancang satelit nano yang dinamakan Indonesia Nano Satelit-1 (Inasat-1). Meski belum menyentuh hajat hidup orang banyak, minimal kita tidak kalah start. Perkembangan ke Depan Kita telah membahas apa itu nano-teknologi, sejarah nya, serta pengembangan yang telah dilakukan. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana teknologi ini akan mempengaruhi kehidupan umat manusia di masa mendatang. Dalam bidang elektronik. Nano-teknologi memampukan kita untuk memproduksi chip dengan ukuran lebih kecil, lebih kuat dan lebih efisien. Hal ini akan berdampak sangat positif bagi perkembangan teknologi. Bahkan, saat ini sedang dikembangan komputer quantum yang menggunakan nano-teknologi. Dalam bidang kesehatan. Dengan nano-teknologi sejumlah terobosan dalam metode pengobatan serta terciptanya obat obatan yang lebih aman. Dalam bidang pertanian. Hasil rekayasa genetika tanaman akan lebih mudah dikontrol dengan menggunakan nano-teknologi, sehingga dapat tercipta produk pertanian yang unggul dengan harga murah. Produksi masal produk pertanian dengan harga terjangkau ini dapat menjadi solusi bagi pengentasan kelaparan yang melanda sejumlah negara di Afrika. Dalam bidang pertahanan. Pemerintah Amerika Serikat melalui Institute for Soldier Nanotechnologies of MIT tengah mengembangkan pakaian tempur pintar. Pakaian tempur ini berupa baju tipis dan ringan, yang dapat melindungi pemakaiannya dari terjangan peluru, senjata kimia serta radiasi. Bukan itu saja, baju pintar ini dapat mendeteksi bagian tubuh yang terluka dan mengobatinya. Kecanggihan terakhir, baju pintar ini dapat berubah ubah warna sesuai kondisi sekitar bak bunglon. Dalam bidang industri. Berbagai terobosan dapat dilakukan dengan nano-teknologi untuk menggantikan bahan baku industri yang kian langka. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Jepang yang pada tahun 1997 membuat proyek ultra baja, untuk mengembangkan teknologi konservasi baja. Super baja ini dilaporkan memiliki kekuatan dua kali lipat dari baja biasa, sehingga pemakaian baja dapat menjadi lebih efisien. Hal ini dapat menjadi solusi bagi krisis baja yang melanda dunia beberapa bulan terakhir, akibat permintaan baja dari China yang melonjak tajam. Dalam bidang energi. Jika nano-teknologi berhasil melakukan rekayasa baja, bukan tidak mungkin dilakukan rekayasa dalam bidang energi, khususnya minyak bumi. Terciptanya sebuah alternatif bahan bakar tentunya dapat menjadi jalan keluar dari krisis minyak bumi, yang kabarnya semakin menyusut persediaannya. Jika alternatif ini dapat dilakukan, mungkin bapak bapak kita yang duduk di kabinet tidak usah pusing memikirkan defisit anggaran akibat membengkaknya subsidi bahan bakar, yang disebabkan melonjaknya harga minyak mentah hingga ke level 40 dollar amerika per barrel. Kesimpulan Banyak ilmuwan yang percaya bahwa nano-teknologi adalah teknologi masa depan, yang sebentar lagi akan terjadi. Dalam bukunya 10 Lessons From the Future : Tomorrow is A Matter of Choice, Make It Yours Wolfgang Grulke menyatakan bahwa nano-teknologi akan berkembang sangat pesat, bahkan masyarakat umum sudah dapat merasakan manfaat melalui produk produk yang dihasilkannya pada tahun 2007

3 of 4

24/11/12 11:17

DannyEugene: Small is Beautiful

http://danny-eugene.blogspot.com/2007/12/small-is-beautiful.html

mendatang. Dengan kemampuan nano-teknologi ini yang dapat mengubah materi dari elemen paling dasar, yaitu atom, akan memungkinkan kita mencapai dan menghasilkan banyak hal yang dulu hanya berada di angan angan belaka. Hal hal yang selama ini hanya dapat kita saksikan dalam film film karya Steven Spielberg, bukan tidak mungkin akan terealisasi. Ada dua pertanyaan besar yang harus kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Pertama, apakah kita akan menjadi pemain dalam perkembangan nano-teknologi, ataukah kita hanya sebagai penonton ? Pilihan ada di tangan kita. Selama ini Indonesia yang termasuk negara berkembang selalu belajar dari negara maju. Tidakah ada keinginan suatu saat kita menjadi guru, tidak hanya murid ? Kedua, apakah nano-teknologi ini akan membawa perbaikan standar hidup bagi umat manusia, ataukah akan merusaknya ? Teknologi ibarat pisau, bisa digunakan untuk kebaikan (memasak) dan bisa juga untuk kejahatan (membunuh). Nano-teknologi dapat menghasilkan produk pertanian yang berguna bagi penduduk dunia mengentaskan kemiskinan dan kelaparan. Namun, nano-teknologi juga dapat menghasilkan bahan kimia yang mematikan. Pilihan di tangan kita. Semua jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya kembali kepada diri kita masing masing, serta komitmen kita untuk memajukan taraf hidup yang menyangkut orang banyak. Hari sabtu tanggal 4 September lalu Indonesia telah memilih Joy sebagai juara Indonesian Idol. Dan kini saatnya pula Indonesia memilih untuk ikut serta dalam pengembangan nano-teknologi guna meningkatkan taraf hidup bangsa, keluar dari keterpurukan. Jangan biarkan Indonesia tereliminasi. Posted by DannyEugene at 2:11 AM No comments: Post a Comment

Newer Post
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Home

Older Post

Travel template. Powered by Blogger.

4 of 4

24/11/12 11:17

You might also like