Professional Documents
Culture Documents
C. KAJIAN TEORI Detergen mengandung garam Natrium dari asam sulfonat terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Berikut reaksi pembentukan detergen :
Detergen mengandung zat-zat surface active (surfactant). Ada tiga tipe surfaktan, yaitu anionik, kationik dan non ionik. Surfaktan yang banyak digunakan dalam detergen adalah tipe anionik, dalam bentuk sulfat dan sulfonat. Persenyawaan surfaktan sulfonat yang dipergunakan adalah alkil benzena sulfonat (ABS) dan linier alkil sulfat (LAS). ABS sulit diuraikan sehingga yang paling banyak dipergunakan adalah LAS. Berikut ini gambar LAS dan ABS:
Pengaruh deterjen terhadap lingkungan dapat diketahui dengan menganalisis kadar surfaktan anion atau deterjen pada sampel beberapa limbah dengan metode MBAS (Methylen Blue Active Surfactant). Methylen Blue (Metilen Biru) merupakan pewarna thiazine yang kerap digunakan sebagai bakterisida dan fungsida pada akuarium yakni mereaksikan/ menambahkan zat metilen biru yang akan berikatan dengan surfaktan sehingga dihasilkan garam yang berwarna biru. Inti dari metode MBAS ada 3 secara berurutan yaitu: 1. Ekstraksi metilen biru dengan surfaktan anion dari media larutan air ke dalam kloroform (CHCl3) dimana metilen biru dengan surfaktan anion tidak larut dalam kloroform, tetapi larut dalam air, sedangkan garamnya yang berwarna biru data diekstraksi dengan kloroform. Berikut reaksi antara metilen blue dengan surfaktan anionik:
N
+
Metilen Blue
S O
ONa+
Surfaktan Anionik
(H2C) 2 N
S O
N(CH2)2
NaCl
Garam
O
S O
Metilen Blue-Surfaktan Anionik 2. Terpisahnya antara fase air dan organik 3. pengukuran absorbansi pada warna biru dalam CHCl3 dengan
Konsentrasi yang terbaca adalah kadar surfaktan anion pada sampel limbah yang berikatan dengan metilen biru. Batas deteksi surfaktan anion menggunakan pereaksi pengomplek metilen biru sebesar 0,026 mg/L, dengan rata-rata persen perolehan kembali 92,3%. Beberapa persenyawaan seperti sulfat, sulfonat,, phosfat, fenol, dan zat organic seperti tiosianat, klorida, nitrat membentuk ikatan kompleks dengan metilen blue serta memberikan kesalahan analisa positif (menaikan kadar LAS).Sedangkan zat organik amina memberikan kesalahan analisa negatif (menurunkan kadar LAS).
D. ALAT DAN BAHAN Alat : Corong pisah Gelas ukur 100 mL Pipet tetes Pipet volume 10 mL, 25 mL, dan 50 mL Labu ukur 100 mL
Bahan : Larutan NaOH 1 N Larutan H2SO4 1 N Larutan indikator fenolftalein Larutan metilen biru Kloroform (CHCl3)
E. ALUR 10 mL sampel - dimasukkan dalam corong pemisah - ditambah beberapa tetes indikator fenolftalein - ditambah beberapa tetes larutan NaOH 1 N sampai berwarna merah muda Larutan berwarna merah muda - ditambah beberapa tetes larutan H2SO4 1 N sampai larutan tidak berwarna
Larutan tak berwarna - ditambah 2,5 mL larutan metilene biru - ditambah 1 mL kloroform - dikocok sambil membuka dan menutup kran corong pisah beberapa kali - biarkan sampai terjadi pemisahan
Fase atas - dimasukkan dalam corong pemisah lain - diekstraksi 3 kali dengan ditambah 1 mL kloroform Hasil ekstraksi
Hasil ekstraksi - baca absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 652 nm Absorbansi
F. DAFTAR PUSTAKA Amaria dan Suyono.2012. Panduan Pratikum kimia analitik III Spektroskopi dan Kromatografi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Chemzone. 2009. Analisis Kadar Surfaktan Anion (Detergen) pada Limbah secara MBAS. http://welovechemistry2009.wordpress.com/ diakses tanggal 7 November 2012. Enviromental. 2009. Analisis Detergen. http://environmental-
ua.blogspot.com/2009/04/analisis-deterjen.html. diakses tanggal 7 November 2012. Isbi. 2010. Apakah yang dimaksud Detergen. http://webkimia.blogspot.com diakses tanggal 7 November 2012.
Oleh : TRI SULISTYOWATI DITA KUSUMANINGRUM RINI JULISTIAWATI 093194001 093194021 093194024
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PRODI PENDIDIKAN KIMIA 2012