You are on page 1of 28

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Dunia pertanian adalah salah satu bidang yang secara langsung di pengaruhi oleh iklim dan cuaca. Iklim dan cuaca memang tidak dapat dipastikan, tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka hal tersebut dapat diperkirakan. Pada zaman dahulu perkiraan yang berkembang adalah berdasarkan kebiasaan dan pengalaman. Namun dengan semakin

berkembangnya zaman dan masalah alam yang semakin kompleks, pengetahuan tersebut terus berkembang sehingga menjadi sebuah ilmu yang dapat di pertanggung jawabkan. Ilmu yang berkonsentrasi pada iklim dan cuaca dinamakan meteorologi. Sedangkan cabang ilmu tersebut yang lebih dikhususkan untuk pertanian dinamakan agroklimatologi. Agroklimatologi mempelajari mengenai iklim beserta anasir yang mempengaruhi terbentuknya iklim per tahun dari suatu daerah. Sebagai mahasiswa jurusan teknik pertanian, yang secara langsung bertanggung jawab atas kemajuan pertanian Indonesia tentu saja harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memajukan pertanian kita. Salah satu faktor tersebut adalah masalah iklim dan cuaca. Oleh sebab itulah maka kita harus dapat mengetahui dan memperkiran iklim dan cuaca sehingga dapat memperkiran masa tanam dan jenis tanaman dan modifikasi yang cocok untuk diterapkan. Untuk menunjang pengetahuan kita akan iklim dan cuaca maka dilakukan pengkajian alat, fungsi dan metode langsung ke Balai Meteorologi yogyakarta. B. Tujuan 1. Mengenal tata letak penempatan peralatan meteorologi pertanian dalam stasiun meteorologi 2. Mengenal cara kerja alat meteorologi 3. Mengenal cara pengamatan alat-alat meteorologi pertanian.

C. Manfaat Dengan kita mengetahui tentang alat-alat meteorogi dan fungsinya, maka wawasan kita terhadap iklim dan cuaca akan bertambah, sehingga akan lebih mudah untuk menerima materi di kelas maupun dalam

pengaplikasian di lapangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Metereologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang atmosfir. Pokok bahasan yang menjadi kajiannya adalah tentang proses atau gejala fisika yang berlangsung secara dinamis pada lapisan atmosfer bumi. Ditekankan pada perubahan-perubahan kondisi atmosfer yang terjadi dalam waktu singkat, misalnya : fluktuasi harian unsur-unsur iklim. (sudira, 1999). Alat meteorologi umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa bukan pencatat dan jenis pencatat. Contoh alat jenis biasa bukan pencatat adalah termometer, barometer, pluviometer, psikrometer dan sebagainya. Untuk alat pencatat misalnya termograf, barograf, pluviograf, hidrograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanya dilengkapi dengan jam(waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk pias harian dan tiap minggu untuk pias minggua (Tjasyono, 2004). Sifat-sifat alat-alat meteorologi atau klimatologi pada pokoknya sama dengan alat-alat ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian didalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan debu-debu, angin dan lain sebagainya (Anonim, 2008). Dalam pengamatan dan pengambilan data meteorologi yang perlu diperhatikan kecuali peralatan, cara pengamatan/pencatatan, waktu

pengamatan juga tata letak/layout alat-alat tersebut sehingga dapat mewakili kondisi fisik lingkungan. Sebuah stasiun agroklimat membutuhkan letak yang cukup luas, terbuka dengan taman alat di tengahnya. Syarat dasar taman alat yaitu (Anonim, 2008): 1. Berada pada permukaan tanah yang datar dan rata serta tertutup rumput pendek yang sepenuhnya dipelihara. 2. Tidak boleh ditempatkan di atas permukaan tanah yang berbatu atau berpasir atau di tempat dengan kelerengan yang terjal.

3. Areal di sekitar stasiun agrolimat bebas dari rintangan, pohon-pohon tinggi, gedung-gedung dan jauh dari jalan raya yang akan mempengaruhi hasil pengamatan. 4. Dekat dengan tepat tinggal pengamatan. 5. Tempatnya cukup luas dan masing-masing alat tersusun dengan baiksehingga tidak saling menghalangi. 6. Bila ukuran taman alat 10x10 m maka harus di tempatkan di tengah-tengah ruang terbuka dengan ukuran 50x50 m yang ditanami rumput pendek. 7. Dipagari kawat setinggi 1,52 m, hasil pengamatan dapat mewakili keadaan iklim seluas mungkin sehingga pangaruh iklim lokal dapat dihindarkan.

Permasalahan yang sering timbul adalah bahwa pengukuran data agroklimat tidak akurat, sebelum alat dipasang maka perlu ditera terlebih dahulu. Setiap alat serendah rendahnya harus mempunyai nilai baku nasional sehingga ketelitian pengukuran dapat dijamin dan data dapat diandalkan . Ketelitian dan pengamatan mudah berubah karena berbagai sebab, antara lain ketidakteraturan perputaran silinder jam, pena kering, pemasangan kertas pias tidak tepat, pena terlalu keras menekan silinder, lupa menempelkan pena pada kertas, kerusakan sensor (Subarkah, 1978). Agroklimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan kehidupan tanaman. Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman. Bagaimana factor iklim ini mempengaruhi keadaan

tanah,mempengaruhi hama tanaman,perkecambahan benih, dan bagaimana pula fenomena produksi tanaman dan perubahan iklim.

Iklim adalah Keadaan cuaca rata-rata dalm jangka waktu yang lebih lama. Yang mana gejala dan peristiwa itu berulang dari tahun ke tahun. Manfaat iklim adalah untuk menentukan letak geografis bumi dan untuk mengetahui gejala dan peristiwa cuaca yang terjadi disuatu tempat dalam kurun waktu setahun. Iklim sangat menentukan dalam pendapatan produksi yang akan diperoleh petani. Dari iklim petani bisa menentukan jenis tanaman apa yang cocok untuk ditanam didaerahnya, penentuan kapan waktu tanam dan juga panen serta lainnya (Istikhori.2012)

BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan bahan 1. Taman Alat Stasiun Meteorologi 2. Cup Anemometer 3. Pikrometer 4. Sangkaar Burung (sangkar meteo) 5. Pan Evaporimeter 6. Ombrometer 7. Solarimeter type campbell stokes 8. High Volume Sampler 9. AWS (automatic weather system) 10. Penakar hujan hillman 11. Piche evaporimeter 12. Seismometer B. Cara Kerja 1. Mengaamati tata letak alat-alat meteorologi di balai

meteorologi yogyakarta 2. Mengamati bagian-bagian peralatan meteorologi, cara kerja dan fungsi dari alat tersebut 3. Mengamati tata letak dari peralatan meteorologi dan kemudian menggambarkanya C. Cara Analisa Analisa yang kita lakukan adalah dengan menganalisa peralatan meteorologi dan tata letaknya. Peralatan-peralatan tersebut dapat deskripsikan tentang bagian-bagiannya, fungsi dan prinsip kerjanya. Untuk mendeskripsikan tata letak dari peralatan tersebut kita dapat membuat peta tata letaknya dengan skala 1:100 cm. Semua alat yang ada di taman alat kita data kemudian kita ukur jarak antar alat.

BAB IV HASIL DAN ANALISA A. Hasil Pengamatan

B. Analisis a. Cup Anemometer Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin

Keterangan : 1. Cup = berfungsi untuk menangkap angin yang berhembus 2. Spido meter = untuk mengukur kecepatan angin yang berhembus Mekanisme kerja : Ketika angin berhembus maka angin akan tertangkap oleh cup, sehingga kincir berserta cupnya akan berputar. Cup akan berputar sesuai kecepatan angin dan arah angin. Hasil dari putaran kincir tersebut akan ditangkap/ dihitung oleh spedo meter.

b. Pikrometer

Keterangan : 1. Termometer bola kering = berfungsi untuk mengukur suhu umum 2. Termometer bola basah = berfungsi untuk mengukur suhu lembab Pshicrometer : 1. Termometer minimum = berfungsi untuk mengukur suhu minimum 2. Termometer mengukur suhu Mekanisme kerja : Pada alat ini (pikrometer) terdapat alat yang berfungsi untuk mengukur suhu maksimum dan suhu minimum. Didalam pikrometer juga terdapat alta pengukur suhu ketika lembab yaitu termometer bola basah. Termometer bola basah dibungkus oleh kain mursi dan selalu dalam kondisi basah. Selain itu yaitu termometer bola kering. maksimum = berfungsi untuk

maksimum

Jenis termometer ini yaitu untuk mengukur suhu kering, ketika uap air di udara sedikit. Penempatan dari alat-alat ini di suatu tempat yang mirip seperti sangkar burung. c. Sangkaar Burung (sangkar meteo)

Keterangan : 1. Kertas pias = berfungsi untuk mencatat nilai

kelembaban 2. Tabung = sebagai tempat 3. Jarum = untuk menuliskan/menggambarkan data 4. Rambut = sebagai alat pengukur kelembababn/

pendeteksi kelembaban Mekanisme kerja: Didalam sangkar burung terdapat pengukur Pshicrometer, Thermohigrograf berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban dengan menggunakan sensor. Untuk suhu sensor yang digunakan adalah platina. Jika udara panas maka platina akan memanjang. Sedangkan untuk

kelembaban sensor yang digunakan adalah rambut, baik

rambut kuda maupun rambut manusia. Rambut akan mengerut jika udara kering dan akan memanjang jika udara basah. Perubahan pada sensor-sensor tersebut akan ditangkap oleh kertas pias, , dan data tersebut akan dicatat oleh kertas pias dalam bentuk grafik. Alat pengukur tersebut sengaja di letakan didalam sangkar burung agar tidak terpengaruh sinar matahari langsung. Lubang-lubang pada sangkar burung juga dibuat searah agar angin dapat langsung dikeluarkan. Selain itu sangkar juga sengaja di cat warna putih hal tersebut bertujuan agar sangkar tidak menyerap panas.

d. Pan Evaporimeter Berfungsi untuk mengukur penguapan air akibat langsung dari sinar matahari

Keterangan : 1. Haughgauge = untuk mengukur ketinggian air didalam panci 2. Termometer = untuk mengukur suhu pada air yang ada didalam panci 3. Panci = sebagai tempat air sampel

4. Anemometer = untuk mengukur kecepatan angin permukaan/ disekitar panci (untuk pertanian)

Mekanisme kerja: Pan evaporameter berfungsi untuk mengukur banyaknya penguapan yang disebabkan oleh sinar matahari. Diameter dari panci adalah 122 cm sedangkan tinggi panci adalah 26 cm. Tinggi panci tidak boleh lebih tinggi dari panci, karena kan menghalangi proses kerja anemometer. Pan

evaporimeter diisi dengan air dan diusahakan tinggi muka air sebelum dilakukan pembacaan sekitar 5 cm di bawah bibir panci. Air di dalam panci saat musim kemarau akan diisi secara manual karena saat kemarau akan cepat sekali menguap. Sedangkan saat musim hujan air akan dibuang karena selalu berlebihan volume airnya. Penurunan muka air sampai 2,5 cm, dan air di dalam panci harus ditambah kembali ke keadaan semula yaitu 5 cm di bawah bibir panci setiap harinya. Cara pembacaannya, mulamula ujung kail dipasang tepat pada permukaan air. Setelah waktu tertentu terjadi penguapan, kail tidak lagi menempel pada permukaan air. Dengan perantara alat pemutar berskala, kail dikembalikan hingga tepat menyinggung muka air kembali, kemudian dibaca besarnya penurunan dari kail yang merupakan besarnya penguapan yang

terjadi.Bayaknya penguapan akan dilihat dari berkurangnya volume semula. Penghitungan biasanya dilakukan pada jam 07.00 pagi

e. Ombrometer Berfungsi untuk mengukur curah hujan secara manual

Keterangan : 1. Corong = berfungsi sebagai tempat masuk air hujan 2. Bak penampung = berfungsi untuk menampung air hujan 3. Kran = berfungsi sebagai tempat keluarnya air

Mekanisme kerja: Jika terjadi hujan, maka air hujan akan masuk melalui corong (diameter11 centimeter) dengan tinggi keseluruhan 122 cm. Air yang masuk kedalam corong akan di tampung oleh bak penampung. Air yang tertampung tersebut akan keluar jika kran dibuka. Dan bayaknya intensitas cahaya diukur dengan banyaknya air yang keluar dari alat tersebut. Ombrometer akan dicek/diperiksa berapa intensitas

hujannya setiap tiga jam sekali, namun untuk kepentingan nasional maka dicek setiap hari.

f. Solarimeter type campbell stokes Berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran matahari

Keterangan : 1. Bola kaca : berfungsi untuk mengumpulkan sinar matahari 2. Kertas pias (kertas perekam jejak) : berfungsi untuk mencatat lamanya penyinaran Mekanisme kerja : Pada alat ini terdapat sebuah bola kaca bening. Bola kaca ini berfungsi seperti cermin cembung yaitu untuk mengumpulkan sinar matahari. Di bawah bola kaca terdapat kertas pias. Kertas pias akan terbakar jika terkena cahaya matahari yang di kumpulkan oleh bola kaca. Didalam kertas pias terdapat skala yang dari setia garis dikertas tersebut mewakili waktu setengah jam.

g. High Volume Sampler berfungsi untuk mengukur kadar polutan (debu) di udara

Keterangan : 1. Kain kasa/ kain kasa = berfungsi sebagai tempat

melekatnya debu yang tersaring. 2. Penjepit = berfungsi untuk menjepit kain kasa 3. Spedometer saklar = berfungsi sebagai sumber daya dalam pengoprasian alat Mekanisme kerja :

Alat ini berfungsi untuk mengukur banyaknya debu yang terdapat diuadara. Secara garis besar prinsip kerja dari alat ini yaitu sama seperti alat penyedot debu. Ketika spedometer dijalankan maka udara akan disaring oleh kain kasa, dan debu akan tertinggal di kain tersebut.

Pengoprasian alat ini yaitu setia enam hari sekali. Karena ketika lat ini dinyalakan setiap hari maka hasil yang didapatkan tidak terlalu signifikan. h. AWS (automatic weather system) Fungsi : mengukur kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, kecepatan angin dan lama penyinaran sinar matahari

.Keterangan : 1. Alat pengukur kelembaban 2. alat untuk pengukur curah hujan 3. alat pengukur intensitas cahaya 4. Perekam data : pusat data

5. Alat pengukur curah hujan Mekanisme kerja: AWS adalah sebuah alat pengukur cuaca otomatis. Alat ini dapat mengukur hampir semua cuaca, antara lain : kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, curah hujan, dan kecepatan angin. Semua komponen dari alat-alat tersebut terpisah namun data yang diperoleh akan masuk ketempat yang sama yaitu ke data logger. Sehingga komputer akan menerima data tersebut dan dapat diprediksikan cuacanya. i. Penakar hujan hillman Fungsi untuk mengukur curah hujan secara otomatis dengan kapasitas yang lebih besar

Keterangan : 1. Corong = berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan 2. Kertas pias = berfungsi untuk mencatat data curah hujan 3. Pena = berfungsi untuk mencatat data curah hujan 4. Lengan pena = berfungsi sebagai tempat pena 5. Penampung air = berfungsi untuk menampung air hujan yang masuk lewat corong

6. Saluran air = berfungsi untuk menyalurkan air dari penampung air ke bak penampung 7. Bak penampung = berfungsi untuk menampung air hujan yang keluar dari saluran air Mekanisme kerja : Prinsip kerja dari alat ini yaitu air hujan akan masuk kedalam alat melalui corong atas dengan diameter 22 cm dengan tinggi keseluruhan alat 122 cm. Air yang masuk akan di tampung dalam tabung penyimpanan. Ketika air masuk kedalam alat maka jumlah dari volume air yang masuk akan dihitung secara otomatis. Alat ini dapat bekerja secara otomatis karena menggunakan prinsip silinder jam. Jumlah air yang masuk akan di catat oleh pena di dalam kertas pias. Yang harus diperhatikan dari penggunaan alat ini yaitu jangan sampai lupa memutar jam mekaniknya. Karena jika sampai lupa maka alat ini tidak akan bekerja sehingga mengganggu kevalidan data. j. Piche evaporimeter. Fungsi : untuk mengukur penguapan

Keterangan : Batang pengukur penguapan

Mekanisme kerja : Sebelum digunakan, batang pengukur terlebih dahulu diisi dengan air dengan batasan tertentu. Dan diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, contohnya di sangkar burung. Cara penghitungannya cukup mudah karena hanya mengurangi volum awal dengan volum akhir.

k. Seismometer Berfungsi sebagai alat pencatat gempa

Mekanisme kerja : seismograf, atau Seismometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan merekam gempa bumi. Umumnya, terdiri dari massa yang melekat pada dasar yang tetap. Selama gempa bumi, basis atau dasar bergerak dan massa tidak. Gerakan basis terhadap massa diubah menjadi tegangan listrik. Tegangan listrik dicatat atau direkam di atas kertas, pita magnetik, atau media rekaman lain. Rekaman ini berbanding lurus dengan gerakan massa Seismometer relatif terhadap bumi, tetapi bisa

dikonversikan secara matematis kedalam rekaman dari pergerakan mutlak tanah atau bumi. Seismograf umumnya

merupakan sebuah seismometer dengan alat perekamnya sebagai satu unit alat.

BAB V PEMBAHASAN Praktikum perdana agroklimatologi yaitu tentang pengenalan alat-alat meteorologi. Pada praktikum ini parktikan mengunjungi Balai Meteorologi Yogyakarta yang berada di Jalan Wates kilometer 8. Dalam praktikum ini, praktikan ditugasi untuk mencari informasi tentang alat apa saja yang digunakan BMKG dalam penafsiran iklim dan cuaca, beserta fungsi dan bagia-bagiannya. Selain itu praktikan juga harus mencari tahu tata letak dari peralatan-peralatan tersebut. Balai Meeorologi yogyakarta mempunyai taman alat kurang lebih 20 m X 30 m. Pada taman alat tersebut terdapat berbagai macam alat pengukur cuaca, antara lain: Alat pengukur kecepatan angin atau yang biasa disebut anemometer. Tipe alat ini ada dua macam, yaitu anemometer dengan tinggi 0.5 meter yang digunakan untuk data pertanian dan anemometer dengan tinggi 2 m yang digunakan untuk penerbangan. Pada anemometer terdapat tiga cup dan sebuah spedo meter. Cup berfungsi untuk menangkap angin yang berhembus sehingga kincir akan berputar sesuai dengan kecepatan angin dan arah angin. Dari putaran tersebut maka spedo meter akan menampilkan dan mencatat kecepatan angin tersebut. Yang tidak kalah penting juga, anemometr harus diletakkan diruangan terbuka dengan tidak ada penghalang tujuannya agar kecepatan angin yang berhembus murni. Pikometer, pada alat ini terdapat beberapa alat yang masing-masing mempunyai fungsinya tersendiri. Yaitu termometer maksimum dan minimum serta termometer bola basah dan termometer bola kering. Termometer minimum digunakan untuk mengukur suhu udara ekstrim rendah. Sedangkan

termometer maksimum digunakan untuk mencatat suhu ekstrim maksimum. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyusut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah. Setelah ujung indeks yang dekat miniskus alkohol dibaca dan dicatat, dengan perlakuan khusus indeks dikembalikan mendekati miniskus alkohol. Posisi termometer pada waktu mengukur hampir sama dengan termometer maksimum yaitu agak mendatar. Termometer bola basah adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu ketika kelembaban tinggi sedangkan termometer kering digunakan untuk mengukur suhu ketika kelembaban rendah. Pada termometer bola basah kain harus sering di ganti dan dalam kondisi basah. Sangkar burung didalamnya terdapat higrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban dan termohigrograf yang brfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban. Pada higrometer sensor yang digunakan adalah rambut, baik itu rambut kuda atau rambut manusia. Ketika kelembaban tinggi maka rambut akan memanjang. Ketika udara kering maka rambut akan memendek. Memanjang dan memendeknya rambut dapat dibaca pada panel skala dengan satuan persen. Thermohigrograf menggunakan sensor berupa logam platina. Ketika suhu tinggi maka logam akan memanjang dan ketika suhu rendah maka logam akan memendek atau tetap. Memanjang dan memendeknya termometer dapat kita lihat pada panel skala. Sehinnga kita dapat mrngehui skalanya. Alat yang berikutnya adalah Pan Evaporimeter yang berfungsi sebagai alat pengukur penguapan. Pada Pan Evaporimeter terdapat pengait yang berfungsi untuk mengukur ketinggian air. Air yang ada didalam panci dalam keadaan normal adalah 5 cm dibawah bibir panci. Ketika musim kemarau terjadi maka penguapan akan terjadi lebih cepat sehinnga perlu ditambahkan air secara manual yaitu ketika jarak dari bibir panci telah mencapai angka 2.5 cm. Cara kerja dari alat ini yaitu air yang tergenag dalam panci akan mengalami penguapan oleh sinar

matahari. Akibatnya volum dari air tersebut akan berkurang. Cara pembacaan alat pada Pan Evaporimeter yaitu tinggi kail mula-mula sebelum terjadi penguapan dikurangi tinggi air setelah terjadi penguapan. Biasanya alat ini akan dicek pada jam 07.00 WIB. Disamping panci terdapat anemometer dengan tinggi 0.5 m. Alat itu berfungi untuk mengukur kecepatan angin d sekitar panci yang datanya akan dimanfaatkan untuk pertanian. Alat pengukur hujan secara manual yaitu ombrometer. Fungsi dari alat ini yaitu untuk mengukur curah hujan dengan satuan milimeter. Prinsip kerja dari alat ini yaitu air hujan masuk melewati corong dan ditampung di bak penampung. Untuk mengukur berapa curah hujannya maka kita dapat menggunakan gelas ukur. Ketika kran dibuka maka gelas ukur kita gunakan sebagai tempat airnya. Satuan curah hujan yaitu milimeter artinya satu milimeter sama dengan 1000 liter untuk luasan daerah 100 meter. Pengambilan data biasanya dilakukan pada pagi hari. Artinya pengambilan sekarang untuk curah hujan kemarin Alat pengukur intensitas cahaya atau yang biasa dikenal Solarimeter type campbell stokes. Prinsip cara kerja dari alat ini yaitu bola cermin sama kerjanya dengan cermin cembung yaitu untuk mengumpulkan cahaya. Kemudian di bawah bola cermin terdapat kertas perekam jejak. Satu garis pada kertas perekam jejak berarti mewakili setengah jam penyinaran matahari. Pengambilan data penyinaran biasanya dilakukan pada petang hari. Jika banyak awan maka kertas akan putusputus tandanya karena lamanya penyinaran terputus-putus. Alat pengukur banyaknya debu didalam udara adalah High Volume Sampler. Secara garis besar prinsip kerja dari alat ini yaitu sama seperti alat penyedot debu. Ketika spedometer dijalankan maka udara akan disaring oleh kain kasa, dan debu akan tertinggal di kain tersebut. Pengoprasian alat ini yaitu setia enam hari sekali. Karena ketika alat ini dinyalakan setiap hari maka hasil yang didapatkan tidak terlalu signifikan. Setelah itu maka data yang terperangkap akan ditampung dan ditimbang. Kemudian dirata-rata. AWS adalah sebuah alat pengukur cuaca otomatis. Alat ini dapat mengukur hampir semua cuaca, antara lain : kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, curah hujan, dan kecepatan angin. Semua komponen dari alat-alat tersebut

terpisah namun data yang diperoleh akan masuk ketempat yang sama yaitu ke data logger. Sehingga komputer akan menerima data tersebut dan dapat diprediksikan cuacanya. Ketika kita menggunakan alat ini maka kita tidak perlu repot-repot menghitungnya, karena telah dihitung oleh komputer secara otomatis. Alat penakar curah hujan otomatis atau yang biasa dikenal dengan penakar hujan Hillman. Prinsip kerja dari alat ini yaitu air hujan akan masuk kedalam alat melalui corong atas dengan diameter 22 cm dengan tinggi keseluruhan alat 122 cm. Air yang masuk akan di tampung dalam tabung penyimpanan. Ketika air masuk kedalam alat maka jumlah dari volume air yang masuk akan dihitung secara otomatis. Alat ini dapat bekerja secara otomatis karena menggunakan prinsip silinder jam. Jumlah air yang masuk akan di catat oleh pena di dalam kertas pias. Yang harus diperhatikan dari penggunaan alat ini yaitu jangan sampai lupa memutar jam mekaniknya. Karena jika sampai lupa maka alat ini akan mati. Kapasitas penampungan pada alat ini tidak terbatas karena dapat membuang secara otomatis. Alat yang kesembilan adalah piche evaporimeter. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengukur penguapan. Pada alat ini terdapat batang thermometer yang berguna untuk mengukur suhu. Mekanisme dari alat ini adalah dengan cara melihat penurunan tinggi muka air dalam piche evaporimeter. Tinggi penurunan air dalam piche evaporimeter menunjukkan banyaknya terjadi penguapan atau evaporasi dilingkungan. Seismograf berfungsi untuk mendeteksi gempa bumi. Mekanisme kerja dari alat ini adalah pada umumnya alat ini terdiri dari massa yang melekat pada dasar yang tetap. Selama gempa bumi, basis atau dasar bergerak dan massa tidak. Gerakan basis terhadap massa diubah menjadi tegangan listrik. Tegangan listrik dicatat atau direkam di atas kertas, pita magnetik, atau media rekaman lain. Rekaman ini berbanding lurus dengan gerakan massa Seismometer relatif terhadap bumi, tetapi bisa dikonversikan secara matematis kedalam rekaman dari pergerakan mutlak tanah atau bumi. Seismograf umumnya merupakan sebuah seismometer dengan alat perekamnya sebagai satu unit alat.

Pada praktikum ini peralatan meteorologi yang digunakan terdiri atas peralatan meteorologi manual dan otomatis. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada alat manual, kelebihannya adalah murah, sedangkan kekurangannya adalah akan terjadi banyak kesalahan dalam mengambil data sehingga harus dibandingkan datanya dengan alat yang otomatis, kemudian alat ini biasanya rumit sehingga perlu ketelitian lebih dalam penggunaannya. Pada alat otomatis, kekurangannya adalah mahal, dan kesalahan elektris dan mekanik bisa terjadi, namun kelebihannya adalah sangat praktis dan mudah dipakai. Persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya adalah berada pada permukaan tanah yang datar serta tertutup rumput pendek yang sepenuhnya terpelihara dengan baik , tidak diletakkan di tanah yang berbatu dan terjal sehingga sangat berbahaya bagi pengamat dan alat akan terganggu dalam pengambilan data, dekat dengan tempat tinggal pengamat sehingga jika terjadi apa-apa pada alat pengamat dapat secepat mungkin untuk mengatasinya, taman alat harus memiliki pagar kawat setinggi kurang lebih 1,5 2 meter dan hasil pengamatan yang diperoleh mewakili keaadaan dari iklim di daerah tersebut seluas mungkin, jauh dari gedung-gedung tinggi dan pepohonan sehingga alat tidak terganggu. Syarat-syarat diataslah yang sudah terpenuhi didalam stasiun BMKG yang kita amati. Tetapi ada juga beberapa persyaratan yang masih belum bisa terpenuhi sesuai dengan standar taman alat agroklimat yaitu ukuran dari stasiun agroklimat kurang besar. Bila dilihat dari standar ketentuan stasiun agroklimat yang sudah ditetapkan, jika ukuran dari taman alat 10x10 m maka harus ditempatkan di tengah-tengah ruang terbuka dengan ukuran 50x50 m, tetapi yang kita lihat pada stasiun BMKG hanya menggunakan luas lahan sekitar kurang lebih 20x30 m saja, sehingga stasiun tersebut tidak memenuhi ukuran standar. Kekurangan yang lain adalah tempat stasiun agroklimat tersebut masih terdapat di sekitar bangunan-bangunan yang tinggi, sehingga dikhawatirkan hasil dari pembacaan alat-alat tersebut kurang teliti karena terhalang oleh tingginya dan rindangnya pepohonan.

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Meteorologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang atmosfir. Pokok bahasan yang menjadi kajiannya adalah tentang proses atau gejala fisika yang berlangsung secara dinamis pada lapisan atmosfer bumi. Ditekankan pada perubahan-perubahan kondisi atmosfer yang terjadi dalam waktu singkat, misalnya : fluktuasi harian unsur-unsur iklim. Peralatan meteorologi sangat bermacam-macam, penakar hujan hillman berfungsi untuk menguku curah hujan secara otomatis, AWS (Automatic Weather System) berfungsi untuk mengukur cuaca secara otomatis, Ombrometer berfungsi untuk mengukur curah hujan secara manual, Sangkar Meteor berisi berbagai alat yang berfungsi untuk mengukur kelembaban dan suhu, Solari Meter Tipe Campbel Stokes berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya, Cup Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, Pan Evaraporimeter berfungsi untuk mengukur penguapan akibat sinar matahari langsung, High Volume Sampler berfungsi untuk mengukur jumlah debu didalam udara, Piche Evaporimeter berfungsi untuk mengukur penguapan secara tidak langsung, Thermohigrograf berfungssi untuk mengukur suhu dan kelembaban dan Seismograf berfungsi sebagai pendeteksi gempa. Persyaratan stasiun meteorologi berada pada permukaan tanah yang datar serta tertutup rumput pendek yang terpelihara dengan baik , tidak diletakkan di tanah yang berbatu dan terjal sehingga sangat berbahaya bagi pengamat dan alat akan terganggu dalam pengambilan data, dekat dengan tempat tinggal pengamat sehingga jika terjadi apa-apa pada alat pengamat dapat secepat mungkin untuk mengatasinya, taman alat harus memiliki pagar kawat setinggi kurang lebih 1,5 2 meter, jauh dari gedung-gedung tinggi dan pepohonan sehingga alat tidak terganggu sehingga pengamatan tidak terganggu. Secara umum persyararatan tersebut telah terpenuhi oleh balai meteorologi yogyakarta. Akan tetapi ada beberapa persyaratan yang belum terpenuhi seperti luas dari taman alat yang masih terlalu kecil yaitu 20x30 meter. Sedangkan syarat

standarnya 50x50. Karena terlalu kecil maka banyak peralatan yang belum terpasang. Selain itu masih banyak bangunan dan pepohonan disekeliling taman sehingga di khawatirkan akan mengganggu ke abshan data.

B. Saran Untuk praktikum pada acara ini sebaiknya disediakan transportasi yang membawa khusus praktikan, sehingga tidak terlalu mengganggu lalu lintas dan tidak membahayakan praktikan pada umumnya. Waktu praktikum juga diharapkan lebih di efektifkan lagi. Ketika pengenalan alat sebaiknya asisten ikut dalam pengenalan alat sehingga akan lebih enak dan komunikasi lebih jalan.

DAFTAR PUSTAKA

Sudira putu. 1999. Klimatologi. Fakultas Teknolog Pertanian UGM: Yogyakarta Tjasyono,Bayong. 2004. Klimatologi Umum. Teknologi Istitute Bandung: Bandung Subarkah, Imam. 1978. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air. Idea Dharma: Bandung Sumber Lain: Anonim.2011. Pengenalan Alat-Alat Meteorologi. Dalam http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/PengenalanAlat -alat/. Diakses tanggal 28 Oktober 2012, pukul 19.45 WIB. Djunijanto, 2011. Taman Alat dan Sangkar Meteorologi. Dalam http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/taman-alat/. tanggal 28 oktober 2012,Pukul 20.00 WIB.

Diakses

Istikhori, Rhoma. 2012. Agroklimatologi. Dalam http://ml.scribd.com/doc/77850583/agroklimatologi-rhoma-istikhori RHOMA ISTIKHORI unri 2012-10-01. Diakses tanggal 28 Oktober 2012, pukul 20.00 WIB

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI TPT 2204 ACARA I PENGENALAN PERALATAN METEREOLOGI PERTANIAN DI STASIUN AGROKLIMAT

Disusun Oleh : NAMA NIM GOL CO.ASS : MOHAMAD ARIF FAIZ : 11/319973/TP/10231 : JUMAT : 1. PETA DAMAIANA 2.ADKHA JIHAD .S 3.WAHYU SATRIA.A

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

You might also like