You are on page 1of 3

Anti-lock braking system

roda berputar lebih cepat. Sebaliknya, jika ECU mendeteksi sebuah roda berputar lebih cepat secara signifikan disbanding roda lain, tekanan pada rem hidrolik naik sehingga gaya untuk mengerem lebih kuat, memelankan putaran roda. Proses ini berulang-ulang secara lanjut dan dapat dideteksi pengendara lewat pedal rem. Beberapa system anti-lock dapat memelankan atau menguatkan tekanan rem 15 kali per detik. ECU diprogram untuk mengabaikan perbedaan dalam kecepatan putaran roda dibawah batasan kritis, karena ketika mobil berjalan, dua roda menuju tengah kurva menjadi lebih lambat dari pada dua yang luar. Untk alasan yang sama ini, perbedaan digunakan dalam semua kendaraan darat. Jika kesalahan timbul pada suatu bagian dari ABS, lampu peringatan akan menyala pada panel instrument kendaraan, dan ABS tidak bekerja sampai kesalahan diralat. ABS modern menggunakan tekanan rem individu pada keempat roda melalui system control sensor hub-mounted dan dedikasi mikrokontroler. ABS disarankan untuk kebanyakan kendaraan darat yang diproduksi sekarang dan landasan system ESC, yang meningkat tajam popularitasnya untuk pengurangan harga elektronik kendaraan selama bertahun-tahun.

Pengontrol anti lock brake juga dikenal sebagai CAB (Controller Anti-lock Brake). Anti-lock braking system (ABS) terdiri atas sebuah pusat electronic control unit (ECU), empat sensor kecepatan roda/ban, dan dua rem hidrolik. ECU secara konstan memonitor kecepatan rotasi pada setiap roda; jika ECU mendeteksi roda sebuah berputar lebih lambat dari yang lain, indikasi kondisi roda akan terkunci, ECU membuat katup untuk mengurangi tekanan hidrolik untuk mengerem pada roda tersebut, sehingga mengurangi gaya rem pada roda tersebut;

System electronic stability control (ESC) modern adalah evolusi dari konsep ABS, yang merupakan sensor tambahan pada setir untuk mengontrol sudut purtaran dan sensor giroskopik. ABS juga dapat digunakan untuk mengimplementasi traction control system (TCS) pada percepatan kendaraan. Komponennya: sensor kecepatan, untuk mengetahui kapan roda harus direm, diletakkan pada tiap roda

katup, diletakkan pada posisi satu, katup terbuka; tekanan dari silinder master dilewati menuju rem, posisi dua; katup memblok jalan, menahan rem dari silinder master, pengendara harus menekan pedal rem lebih kuat, posisi ketiga; katup melepaskan sedikit tekanan dari rem pompa, ketika katup mengrangi tekanan, pompa berfungsi mengembalikan tekanan pengontrol, pada mobil adalah ECU yang menerima informasi dari tiap sensor kecepatan roda, sebagai akibat jika roda kehilangan tenaga tarik listrik sinyal dikirimkan ke pengontrol, pengontrol akan membatasi gaya rem (EBD) dan mengaktifkan modulator ABS yang membuat katup rem on dan off

perubahan dalam mendeteksi gerak. Infra merah aktif

hambatan

untuk

Dalam system infra merah aktif, suatu laser infra merah menembakkan sinyal cahaya infra merahpada sel CdS, yang mengenai rangkaian detector. Karena sinyal cahaya datang, hambatan sel CdS menurun, menghasilkan penghentian arus. Selama sinyal infra merah lanjut memproduksi sinyal arus, detector masih tetap membuat alarm off. Jika seseorang melangkah diantara laser inframerah dan sel, ia menerobos sinyal. Arus dalam rangkaian detector kemudian jatuh, menyalakan alarm. Infra merah pasif Infra merah pasif juga bekerja dengan mendeteksi perubahan pada inframerah namun dengan cara yang lebih halus. Sensor infra merah pasif menyerap infra merah dalam pancaran yang besar. Seperti matahari terbit dan tenggelam dan hari menjadi lebih hangat dan lebih dingin, tanda inframerah berubah secara berangsur-angsur. Jika seseorang tiba-tiba lewat, infra merah dari badannya membuat perubahan drastic pada infra merah terdeteksi oleh sensor. Sensor deprogram untuk mengabaikan berubahan berangsur-angsur, tetapi akan menyalakan alarm jika sesuatu berubah tiba-tiba. System keamanan infra merah bekerja dengan detector berkas sinar infra merah yang bekerja seperti deteksi entri pada pintu atau jendela, membuktikan peringatan ada sesuatu yang melewati ambang pintu. System juga bekerja dengan kamera keamanan infra merah, sensor perusakan kaca, dan alarm nyaring dan diam. Speaker/pembisik suara/tanda suara yang terpisah dapat di set untuk memperingatkan bahwa ada sesuatu yang melalui sinar infra

Infrared security systems

Radiasi infra merah adalah jenis radiasi elektromagnetik yang mirip dengan cahaya tampak tetapi dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Hamper semua benda menghasilkan sinar infra merah. Lebih panas suatu benda, lebih banyak sinfra merah dihasilkan. Infra merah dapat dilihat oleh beberapa hewan, tetapi tidak dapat dilihat manusia tanpa perlengkapan khusus seperti kaca mata malam. Kebanyakan sel infra merah menggunakan sel Cadmiun Sulfida (CdS) untuk mendeteksi sinar infra merah. Sel Cd adalah resistor, elemen yang menghambat aliran listrik. Sel CdSadalah tipe khusus dari resistor yang dinamakan fotoresistor. Ketika CdS terekspos ke cahaya, hambatannya menurun. Sel CdS dalam detector gerak di rancang hanya untuk mendeteksi sinar infra merah. Rangkaian di dalam detector gerak memonitor hambatan sel secara kontinu dan menggunakan

merah. Idealnya, deteksi pergerakan infra merah secara wireless terhubung pada telepon dan membuat system memanggil nomor telepon atau nomor yang diprogramkan pada system ketika alarm menyala. Teknologi infra merah bikan hanya menyala jika mendeteksi suatu pergerakan, tetapi juga mendeteksi energy infra merah yang diidentifikasi pada bagaimana energy tersebut diregistrasi pada system, sehingga bisa mngenal pemiliknya. LED traffic signal

Untuk aspek penggunaan energy yang lebih rendah dari LED ini, lampu ini dapat beresiko untuk pengendara di daerah selama musim dingin. Lampu pijar dan halogen cukup hangat untuk melelehkan salju yang menyelubunginya, tetapi LED menggunakan fraksi energinya sebagai solusi LED tidak cukup hangat untuk melelehkan salju yang menghalangi cahaya selama musim dingin. Sinyal seperti #M High Visibility Signal dan McCain Programable Visibility signal menggunakan difusi cahaya optic dan lensa Fresnel berdaya tinggi untuk membuat indikasi sinyal. Dengan lampu berdaya tinggi 150 W PAR46, cahaya dari lampu pada sinyal programmable visibility melewati seperangkat dua lensa kaca di bagian belakang lampu sinyal. Lensa pertama, lenssa difusi kaca beku, mendifusi cahaya menjadi bola uniform cahaya dengan diameter kirakira 5inci. Cahaya tersebut kemudian melewati lensa identik yang berdekatan yang disebut pembatas optic yang juga disebut sebagai programming lense juga berdiameter 5 inci. Dengan menggunakan pita adesif berbasis alumunium foil khusus, lampu lalu lintas deprogram melalui lensa program sehingga hanya lensa tertentu akan memperlihatkan indikasi. Di depan sinyal/ lampu terprogram adalah lensa Fresnel 12 inci. Lensa Fresnel memfokuskan cahaya output yang dihasilkan lampu, dan menghasilkan tampak yang uniform dari cahaya untuk jalan dimana lampu lalu lintas ditempatkan.

Secara tradisional, bola lampu pijar dan halogen digunakan. Karena efisiensi cahayanya rendah dan suatu kesalahan meningkat, lampunya diganti dengan LED yang menghabiskan sedikit daya, lebih terang, signifikansi lebih lama, dan kesalahan satu lampus masih dapat ditoleransi dengan meredupkan cahayanya. Dengan kegunaan optic, pola baris LED dapat dibandingkan dengan pola lampu pijar dan halogen.

You might also like