Professional Documents
Culture Documents
DISTRIBUSI SAMPLING
Pengantar
Dalam pokok bahasan ini akan diuraikan sejarah teori probabilitas, kekeliruan sampling, dan macam-macam distribusi sampling Untuk mempelajari pokok bahasan ini akan lebih mudah jika pembaca telah mempunyai pemahaman tentang konsep populasi, sampel, dan probabilitas. Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan pembaca dapat memahami :
7.
benar.
101
DISTRIBUSI SAMPLING
A. Sejarah Teori Probabilitas.
Dasar inti daripada statistika adalah teori probabilitas atau teori kemungkinan yang merupakan bagian dari matematika murni. Oleh karenanya sejarah statistika tidak terlepas dari sejarah munculnya teori probabilitas. Teori probabilitas tersebut mula-mula muncul dan berkembang dari negara Perancis. Pada pertengahan abad ke 17 di Perancis banyak permainan yang menggunakan dadu, kartu, dan atau alat permainan lainnya yang kemudian berkembang dan terkenal di masyarakat, mulai dari kalangan keluarga kaisar sampai kalangan rakyat biasa. Dan kemudian berkembang menjadi permainan perjudian yang menggunakan uang. Pada pertengahan abad tersebut ada seorang kesatria yang menyukai permainan tersebut yaitu Pangeran De Mere meminta kepada Blaise Pascal dan Piere Fermat (ahli Matematika dan Filsafat) untuk memecahkan permainan tersebut dengan cara perhitungan yang rasional. Dari kedua orang ahli tersebut itulah lahir teori kemungkinan atau teori probabilitas. Selanjutnya teori probabilitas ini mulai terkenal pada awal abad ke 18 dengan terbitnya dua buku yaitu : (1) Art Conjevtadi (seni perkiraan) yang ditulis oleh James Bernouli dan diterbitkan pada tahun 1773 yang kemudian terkenal dengan Teori Bernouli, (2) A Methods of the Calculating the probabilities of event in the play (Cara menghitung kemungkinan kejadian dalam permainan) yang ditulis oleh seorang rokhaniawan Perancis yang bernama Abraham De Moivre. Buku ini sangat terkenal dan terbit sampai tiga kali yaitu pada tahun 1718, 1738, dan 1756. Buku tersebut juga menjadi dasar pengembangan teoriteori selanjutnya, seperti Theori Analitiqui des Probabilities (Teori analisa kemungkinan) yang ditulis Laplace pada tahun 1812. Dalam perkembangan selanjutnya teori probabilitas yang didasari oleh matematika menjadi bagian penting dalam Ilmu Statistika, khususnya statistika inferensial.
102
C. Kesalahan Sampling
Bila dari suatu populasi berukuran N diambil suatu sample berukuran n kemudian kita hitung statistiknya, maka besar kemungkinannya harga-harga statistik itu berbeda dari harga parameternya. Perbedaan harga antara statistik dan parameternya inilah yang disebut kesalahan sampling. Besar kecilnya kesalahan sampling ini tergantung kepada besar kecilnya kesalahan dalam pengambilan sampel. Kesalahan sampling merupakan kenyataan yang selalu dijumpai dalam semua penyelidikan, karena itu tidak perlu disembunyikan melainkan harus diperhitungkan sebagaimana adanya. Dengan menyadari adanya kesalahan sampling ini maka peneliti harus menyadari pula bahwa kesimpulan penelitian yang diperoleh dari sampel tidak akan 100% sama dengan keadaan populasi dari
103
mana sampel itu diambil. Dengan demikian harus menyadari adanya peluang kesalahan dalam generalisasi.
2.
3. 4. 5. 6.
104
tanpa pengembalian, maka kemungkinan banyaknya sampel yang dapat kita peroleh adalah
N buah. n
105
dan
Jadi kalau dari tabel 1.2 kita hitung rerata dan simpangan bakunya, diperoleh :
Jika dari populasinya kita hitung rerata dan simpangan bakunya, diperoleh :
dan
Jika populasi tak terbatas atau sampling dilakukan dengan penggantian, N n maka faktor koreksi dapat diabaikan. Demikian juga jika sampling N 1 hanya satu kali dengan n 5% dari N sehingga rumus SDM, menjadi :
. (rumus 8.1)
Tetapi jika perhitungan SDM itu dimaksudkan untuk keperluan estimasi, maka akan lebih baik jika rumus 10.1 dikoreksi menjadi rumus 10.2
SDM ini merupakan ukuran variasi rerata sampel sekitar rerata populasi. Di samping itu SDM juga mengukur besarnya perbedaan rerata yang diharapkan dari sampel ke sampel. Distribusi sampling adalah distribusi hipotetik karena pada prakteknya kita tidak pernah mengambil sampel berulang kali, dalam satu penelitian kita hanya mengambil sampel satu kali. Oleh karena itu dalam perhitungan galat baku rerata digunakan pendekatan statistik sampel. Contoh 1. Dari sampel berukuran n = 50 yang diambil secara acak diperoleh simpangan baku (SD) = 10, maka galat baku reratanya (SDM) adalah :
Contoh 2
Dari suatu sampel acak berukuran n = 30 diperoleh data mengenai kebiasaan belajar mahasiswa seperti tabel 8.3 Tabel 8.3 Sekor kebiasaan belajar 30 mahasiswa INTERVAL f X fX fX2 33 35 1 34 34 1156 30 32 3 31 93 2883 27 29 6 28 168 4704 24 - 26 10 25 250 6250 21 23 5 22 110 2420 18 20 4 19 76 1444 15 - 17 1 16 16 256 30 747 19113 Dari data tabel 8.3 jika dihitung SDM diperoleh :
a. SD =
fX
n
fX n
107
Perlatihan 8.1 1. Jika dari 600 murid SMP diambil sampel acak berukuran n = 70
simpangan baku (SD) = 15. Tentikanlah berapa galat baku reratanya (SDM)! diperoleh
2. Distribusi Proporsi
Distribusi proporsi hampir sama dengan distribusi rerata. Misal dari sebuah populasi berukuran N yang di dalamnya terdapat peristiwa A sebanyak Y diantara N. Maka didapat parameter proporsi peristiwa A sebesar p = Y/N. Jika dari proporsi diambil sampel acak berukuran n berulang kali, maka kita akan mempunyai distribusi proporsi. Bila kita hitung reratanya,
108
diberi symbol Mp dan simpangan bakunya disebut kekeliruan baku proporsi, diberi simbol SDp
SD p =
p (1 p ) n
Jika proporsi ini dinyatakan dalam persentase maka distribusinya disebut distribusi persentase. Kekeliruan bakunya disebut galat baku persentase atau kekeliruan baku persentase atau standard kesalahan persentase disingkat SD %
SD % =
p (1 p ) n
kekeliruan baku proporsi atau kekeliruan baku persentase sebagaimana kekeliruan baku rerata, dapat untuk melakukan estimasi parameternya maupun untuk menguji hipotesis. Untuk dapat diberlakukan sifat-sifat distribusi normal baku, maka proporsi statistik yang diperoleh perlu ditransformasikan ke dalam nilai baku.
PS PP Z = ----------SD%
(rumus 8.4 )
Contoh 1 : Data UAS Statistik Fakultas Psikologi Universitas ABC tahun 1999/2000 menunjukkan bahwa 75% mahasiswa lulus. Jika diambil sampel 50 orang secara acak, berapakah peluang dari 50 mahasiswa tersebut akan ada paling sedikit 40 orang yang lulus ? Jawab :
109
Jadi peluang paling sedikit 40 orang lulus adalah 50% - 29,39% = 20,61%
Perlatihan 8.2 1. Dalam suatu laporan dinyatakan bahwa perbandingan lulusan murid-murid
Sekolah Dasar Negeri dan Swasta adalah 6 : 4, Dapatkah kita membenarkan laporan tersebut, jika dalam penyelidikan kita terhadap random sampel 400 murid-murid SD Negeri dan Swasta perbandingannya ternyata 7 : 4 ? 2. Jika dari observasi terhadap random sampel berukuran n = 40 diperoleh perbandingan antara pria dan wanita adalah 3 : 7. Dapatkah kita menerima pernyataan yang menyatakan bahwa pria berbanding wanita dalam populasinya adalah 1 : 3 ?
110
Himpunan inilah yang disebut distribusi selisih rerata atau distribusi perbedaan mean Jika dari diastribusi tersebut dihitung reratanya, maka : M1-2 = M1 M2
M1-2 = Rerata dari distribusi selisih rerata M1 = Rerata populasi 1 M2 = Rerata populasi 2
Simpangan baku (SD) dari distribusi selisih rerata disebut galat baku selisih rerata atau standadrd kesalahan perbedaan mean dan disingkat SDbM, dan dihitung dengan rumus :
rumus 8.5
rumus 8.6
x12 = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok 1 x22 = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok 2
c. Sampel berpasangan SDbM = (SDM12 + SDM22) . 2r1,2 (SDM1) (SDM2) rumus 8.7
111
SDM1 = Galat baku rerata kelompok 1 SDM2 = Galatbaku rerata kelompok 2 r1,2 = Korlasi antara kelompok 1 dan kelompok 2
Distribusi selisih rerata tersebut adalah distribusi hipotitik karena pada kenyataannya kita tidak pernah menyelidiki pasangan sampel berulang kali. Distribusi rerata diasumsikan merupakan distribusi normal, dan dengan asumsi tersebut kita dapat menentukan probabilitas perbedaan dua buah kelompok data.
Perlatihan 8.3 1. Dari sampel random yang terdiri dari 50 siswa laki-laki dan 50 siswa
perempuan diperoleh data bahwa simpangan baku mengenai kecemasan untuk sukses masing-masing adalah 5 dan 7. Tentukanlah berapa galat baku selisih reratanya ?
2. Simpangan baku dari hasil tes motivasi belajar terhadap 35 siswa laki-laki
dan 35 siswa perempuan masing-masing adalah 15 dan 13. Tentukanlah berapa galat baku selisih reratanya ?
5 4 3 2
f 2 5 10 15
f 4 8 16 10 112
8 40
2 40
f 2 5 10 15 8 40
f 4 8 16 10 2 40
Tabel 8.7. Berat badan 10 orang wanita sebelum Dan sesudah menjalani senam Subjek X1 X2 A 65 60 B C D E F G H 60 65 70 75 55 60 60 55 55 65 70 50 55 50
113
I J
65 75
60 70
114