You are on page 1of 7

Bahasa Indonesia

Kelompok Marah Rusli Anggota : Rerno Ayu Nindia Wahyudi Septian Widya Amelia Yulia Herliana

S.K. 11
Standar Kompetensi Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif. Kompetensi Dasar 1. Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit. 2. Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca cepat Tujuan Pembelajaran 1. Membaca cepat teks dengan kecepatan 300 kata per menit. 2. Menjawab secar benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia 3. Mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan. 4. Menentukan pokok-pokok persoalan yang di ungkapkan dalam editorial. 5. Menunjukan fakta dan opini.

Materi Membaca cepat adalah kecakapan membaca dan memahami teks dalam tingkatan tinggi. Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit. Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya. Diketahui bahwa orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi juga memiliki pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya. Ada beberapa faktor yang menghambat membaca cepat: 1. Kosakata yang kurang 2. Regresi - membaca kembali bahan yang sama secara berulang 3. Subvokalisasi - melafalkan kata di pikiran ketika membacanya 4. Persepsi yang salah - bisa karena gerakan mata yang salah atau masa persepsi yang lambat Kebanyakan pembaca sambil lalu dapat meningkatkan keterampilan membacanya 2-3 kali dengan mempraktekkan membaca cepat. Kebanyakan pembaca sambil lalu dapat meningkatkan keterampilan membacanya 2-3 kali dengan mempraktekkan membaca cepat. Kecepatan membaca tersebut harus disertai dengan pemahaman isi 70 % Kecepatan membaca yang disertai dengan pemahaman isi disebut Kecepatan Membaca Efektif (KEM) JENJANG KECEPATAN MEMBACA KEM SD 200 kpm 140 KPM SMP 200-250 kpm 140-175 kpm SMA 250-350 kpm 175-245 kpm PT 350-400 kpm 245-280

Kebiasaan Buruk Membaca Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring) Membaca dengan gerakan bibir Membaca dengan gerakan kepala Membaca dengan menunjuk baris bacaan Membaca dengan pengulangan kata, kelompok kata, atau baris bacaan (regresi) Membaca dengan subvokalisasi (melafalkan bacaan dalam batin atau pikiran) Membaca kata demi kata Membaca dengan konsentrasi yang tidak sempurna Membaca hanya jika perlu/ditugasi/dipaksa (insidental) Kiat Meningkatkan Kecepatan Membaca Membaca tanpa bersuara, gerak bibir, atau gelengan kepala Jangan berhenti membaca pada satu kata atau bagian yang sulit Jangan mengulang bacaan Jangan membaca kata demi kata. Jangan membaca bergumam Jangan berhenti lama di awal baris Membaca per satuan makna atau fungsi kalimat Jangan menggunakan telunjuk tangan Berlatih konsentarsi dengan mengatur pernafasan dan pemfokusan bacaan Membedakan Fakta dan Opini pada Editorial dengan Membaca Intensif Tajuk rencana adalah kolom dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan opini redaksi terhadap suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan atau menonjol pada saat media itu terbit atau disebut juga karangan pokok yang dimuat dalam surat kabar atau majalah.

Setiap surat kabar terbit hampir selalu menyajikan tajik rencana yang menjadi berita hangat dalam masyarakat, baik secara nasional maupun internasional. Tajuk rencana mengungkapkan visi dan pandangan redaksi atas topik yang dibahas. Pandangan tersebut berisi ulasan dari tim redaksi surat kabar atau majalah berkaitan dengan berita yang sedang aktual atau hangat dibicarakan dalam masyarakat. Penulisan tajuk rencana dapat berdasarkan dua hal, yaitu fakta dan opini. 1. Fakta, yaitu kejadian nyata, benar-benar terjadi yang ditandai dengan bukti-bukti yang dipercaya (tertulis atau kejadian sesungguhnya). 2. Opini, yaitu pendapat yang belum pasti, belum nyata, belum terjadi tanpa ditandai dengan bukti yang nyata. Tajuk rencana dalam surat kabar/majalah mempunyai fungsi: 1. Sebagai kritik atas ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. 2. Memberikan wawasan kepada masyarakat atas permasalahan yang sedang hangat terjadi. Kalimat opini dibedakan menjadi kalimat opini perorangan dan opini umum. Untuk dapat membedakannya, perhatikan kalimat berikut: 1. Menurut para ahli, penduduk Indonesia pada tahun 2010 akan mencapai 300 juta. (Opini perorangan) 2. Menghisap rokok secara berlebihan akan merugikan diri sendiri dan orang lain yang berada di dekatnya. (Opini umum)

SOAL 1. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai fakta dan opini. Dalam dunia informasi sekarang, sering kita dibingungkan apakah suatu berita itu suatu fakta atau hanya sekedar opini. Sering kali suatu opini diyakini sebagai fakta. Untuk mengetahui perbedaan antara fakta dan opini. Bedakan kalimat-kalimat disamping antara kalimat fakta dan opini ! 1. Ny. Imin adalah bagian dari warga miskin yang berjumlah 1.031.600 jiwa dari 4 juta penduduk NTB 2. Gambaran kemiskinan ini kian lengkap dilihat dari rumahnya yang berukuran 8X4 meter. 3. Kalau hujan kami tidur sambil duduk, tidak bisa menggelar tikar karena atap rumah bocor, ungkap Ny. Imin. 4. Data kuantitatif itu agaknya tidak nyambung dengan kenyataan hidup Ny. Musniah warga Dusun Datar, Lombok Barat maupun Ny. Raidah warga Dusun Karang Bucu, Desa Bagek Polak, Lombok Barat. 5. Nasib yang harus dihadapi Ny. Imin, Ny. Musniah, Ny. Raidah, dan lainnya,hendaknya mampu menggunggah pemerintah dan semua kalangan untuk mengatasi kemiskinan struktural warga pedesaan di NTB. 6. Tak cukup hanya membuat argumentasi lewat angkaangka, yang tak mampu menyelesaikan persolan. Jawab : Yang termasuk kalimat fakta adalah kalimat 1,2, dan 3. Yang termasuk kalimat opini adalah kalimat 4,5, dan 6. 2. Bacalah kutipan tajuk rencana berikut dengan seksama! Lautan Indonesia adalh sumber kehidupan. Koes Ploes menyebutnya kolam susu. Negeri ini memang kaya sumber daya kelautan yang seharusnya mensejahterakan. Bayangkan, luas laut 5,8 kilometer persegi menyimpan 6,26 juta ton ikan. Nelayan

boleh manangkap 5,01 juta ton per tahun. Belum lagi, hamparan garis pantai sepanjang 8.100 kilometer yang kaya untuk budidaya payau dan laut. Ironisnya, hingga kini masih tercatat 32% dari 16,42 juta jiwa masyarakat pesisir hidup dibawah garis kemiskinan. Mereka tersebar di 8.070 desa pantai minim listrik, air bersih, saluran telekomunikasi, dan aspal. Tentu saja, kemiskinan tidak dapat dengan mudah di atasi dalam waktu singkat. Bagaimanapun juga, pengentasan kemiskina tidak dapat dengan mudah diatasi dalam waktu singkat. Kebijakan infrastruktur harus diakui belum menjangkau pesisir secara bermakna Opini penulis dalam tajuk rencana di atas adalah a. Lautan Indonesia adalah sumber kehidupan. b. Koes Ploes menyebutnya kolam susu. c. Negeri ini memang kaya sumber daya kelautan yang seharusnya mensejahterakan. d. hingga kini masih tercatat 32% dari 16,42 juta jiwa masyarakat pesisir hidup dibawah garis kemiskinan. e. Pengentasan kemiskinan perlu waktu, kerja keras karena komplikasi faktor struktural, kultural, dan natural sekaligus. Jawab : b. Koes Ploes menyebutnya kolam susu. 3. Bacalah paragraf berikut di bawah ini! (1) Jika kesehatan di desa-desa kuat maka ketahanan masyarakat juga kuat. (2) Begitu penegasan Menteri Kesehatan tentang dasar program Warung Obat Desa (WOD). (3) Di desa-desa, lanjutnya, yang menjadi ujung tombak kesehatan dalah didan. (4) Selain bertugas menangani dan melayani ibu hamil, bidan juga memberikan pelayanan kesehatan lain. (5) Bidan itu terlalu berat maka perlu tenaga lain yang membantu. Tentukan opini dalam paragraf di atas! Jawab: Yang termasuk opini dalam paragraf tersebut adalah : (1) Dan (5)

You might also like